Surat Muhammad Ayat 19

فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ

Arab-Latin: Fa'lam annahụ lā ilāha illallāhu wastagfir liżambika wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wallāhu ya'lamu mutaqallabakum wa maṡwākum

Artinya: Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.

« Muhammad 18Muhammad 20 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat Muhammad Ayat 19

Paragraf di atas merupakan Surat Muhammad Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beraneka penafsiran dari berbagai ulama tafsir berkaitan isi surat Muhammad ayat 19, misalnya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Ketahuilah (wahai Nabi) bahwa tidak ada tuhan sembahan yang haq kecuali Allah. maka mohonlah ampunan kepada Allah atas dosamu dan mohonlah ampunan kepada Allah atas orang-orang Mukmin; laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tindakan kalian di siang hari saat kalian terjaga dan tempat istirahat kalian saat kalian tidur di malam hari.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

19. Hai Rasulullah, ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Dan mohonlah ampun atas dosamu dan dosa mu’minin dan mu’minat. Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan dalam beraktifitas dan tempat istirahat kalian setelah bekerja, dan tempat kalian di alam barzakh dan ketika di akhirat, di surga atau neraka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

19. Maka yakinilah -wahai Rasul- bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah, maka mohonkan ampunan kepada Allah untuk dosa-dosamu dan mohonkan ampunan untuk dosa-dosa orang-orang yang beriman laki-laki maupun perempuan. Allah mengetahui tingkah laku kalian pada siang hari dan tempat tinggal kalian di malam hari, tidak ada sesuatu pun bagi Allah yang luput.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

19. فَاعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ (Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah)
Yakni ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan selain-Nya.

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ(dan mohonlah ampunan bagi dosamu)
Yakni mohonlah ampun kepada-Nya atas apa yang telah kamu lakukan.

وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ۗ(dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan)
Dengan memohonkan bagi mereka ampunan atas dosa-dosa mereka.

والله يعلم متقبلكم (Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha)
Dalam amalan-amalan kalian.

وَمَثْوَىٰكُمْ (dan tempat kamu tinggal)
Di kehidupan akhirat.
Pendapat lain mengatakan yakni Allah mengetahui tempat kalian beramal di siang hari dan tempat kalian tidur di malam hari.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ } "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu" Dengan tauhid seorang hamba menjadi kuat dan mandiri. Kemiskinan dan kefaqiran seorang hamba tidak akan hilang kecuali melaluinya, dan jika hal itu belum terjadi padanya, maka dia akan tetap miskin dan membutuhkan dan akan tersiksa dalam usahanya mencarinya, dan jika ia senantiasa beristighfar di atas tauhidnya. Dia memperoleh kekayaan dan kebahagiaan, dan semua yang menyiksanya telah disingkirkan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

19. Ketahuilah wahai Nabi, Dia-lah Allah yang tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Dia semata. Laksanakan dan istiqamahlah kewajibanmu atasnya dengan mengesakan-Nya Mintalah ampunan kepada-Nya –ini adalah bentuk ajaran kepada umat nabi- juga mintakan ampunan kepada orang-orang mukmin. Engkau adalah orang yang lemah lembut dan menyayangi umatmu wahai Nabi. Allah Maha Tahu atas segala perbuatan kalian di negeri kalian, Allah Maha Tahu segala apa yang kalian lakukan baik malam maupun siang


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah serta mohonlah ampunan atas dosamu dan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat berkerja kalian} tempat kalian berusaha pada siang hari {dan tempat istirahat kalian} tempat istirahan kalian pada malam hari


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

19. Dalam ilmu harus ada pengakuan hati dan mengetahui makna yang diharuskan oleh apa yang diketahui, dan secara sempurnanya adalah mengamalkan keharusannya. Inilah ilmu yang diperintahkan oleh Allah, yaitu ilmu tentang memahaesakan Allah. Ilmu ini wajib hukumnya atas setiap orang dan tidak bisa gugur bagi siapa pun juga, bahkan semua orang sangat memerlukannya.
Ada beberapa cara untuk mengetahui tidak ada sesembahan kecuali Allah;
1. Dan ini paling penting, adalah merenungkan nama-nama dan sifat-sifat serta perbuatan Allah yang menunjukkan pada kesempurnaan, keagungan, serta keluhuranNya. Semua itu mengharuskan kita mencurahkan tenaga guna menuhankan dan menyembah Rabb Yang Mahasempurna, yang hanya bagiNya semua pujian, keluhuran, dan keindahan.
2. Mengetahui bahwa hanya Allah sendiri yang menciptakan dan mengatur, sehingga dengan demikian akan diketahui hanya Dia semata yang berhak disembah.
3. Mengetahui bahwa hanya Allah semata yang memberi nikmat, baik yang lahir maupun batin, baik nikmat Agama (akhirat) maupun dunia, karena hal itu mengharuskan kita untuk menggantungkan hati kita, mencintaiNya dan hanya menuhankanNya, yang tiada sekutu bagiNya.
4. Apa pun yang kita lihat dan dengar tentang pahala bagi para wali Allah yang menegakkan tauhid seperti pertolongan, nikmat yang disegerakan, hukuman bagi para musuh-musuhnya yang menyekutukan Allah, dan lainnya, karena semua itu akan mendorong kita untuk mengetahui bahwa hanya Allah semata yang berhak atas semua bentuk ibadah.
5. Mengetahui sifat-sifat berhala dan sekutu-sekutu yang disembah bersama Allah dan dijadikan sebagai sembahan-sembahan, di mana semua berhala dan sekutu itu kurang dari berbagai hal; dirinya sendiri tidak bisa berbuat apa-apa dan memerlukan pertolongan dari yang lain, tidak memiliki kuasa apa pun pada dirinya dan para penyembahnya, baik memberikan manfaat maupun mara bahaya, tidak memiliki kuasa atas kematian, kehidupan dan pembangkitan. Mereka tidak bisa memberikan pertolongan kepada para penyembahnya dan sama sekali tidak bisa memberi manfaat meski sekecil biji atom pun, baik memberikan kebaikan ataupun mencegah bahaya. Mengetahui hal ini mengharuskan kita untuk mengetahui bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, serta batilnya semua sesembahan selain Allah.
6. Sesuai dan sepakatnya kitab-kitab suci Allah atas hal itu.
7. Manusia-manusia khusus adalah makhluk yang paling sempurna dari segi akhlak, akal, pandangan, kebenaran, dan ilmu, mereka adalah para rasul, nabi, ulama Rabbani yang menyaksikan bahwa tidak ada sesembahan yang wajib disembah kecuali Allah.
8. Dalil-dalil penciptaan langit serta yang terdapat di dalamnya dan penciptaan jiwa (ufuqiyyah dan nafsiyyah) yang menunjukkan keesaan Allah merupakan dalil terbesar yang dengan Bahasa yang ada menyerukan apa pun yang disematkan Allah dalam penciptaan tersebut, mulai dari kelembutan ciptaanNya, kesempurnaan hikmahNya, dan keajaiban-keajaiban ciptaanNya.
Itulah berbagai cara yang diserukan oleh Allah kepada para makhluknya secara berulang-ulang bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata. Cara-cara itu disebutkan Allah dalam kitabnya dan diulang-ulang. Ketika seseorang merenungkan sebagiannya, pasti akan muncul keyakinan dan ilmu tentang hal itu. Lantas bagaimana jika semua dalil-dalil tauhid dari berbagai hal terkumpul menjadi satu? Pada saat itulah keimanan seorang hamba akan semakin kokoh dan mengetahui secara yakin laksana kekokohan gunung yang tidak bisa digoncang oleh berbagai syubhat dan khayalan. Semakin banyak dan berulangnya kebatilan serta syubhat hanya akan semakin menumbuh-kembangkan serta menambah kesempurnaan iman.
Demikianlah, jika engkau membaca dalil agung dan hal besar, yaitu merenungkan al-Quran yang agung serta merenungkan ayat-ayatnya. Itulah pintu terbesar untuk mengetahui tauhid yang bisa dipahami secara terperinci dan garis besar, di mana tidak akan didapatkan pada selain al-Quran.
Firman Allah, “Dan mohonlah ampunan bagi dosamu,” yakni mintalah ampunan atas dosamu pada Allah dengan melakukan amalan yang bisa mendatangkan ampunan seperti bertaubat, berdoa agar diberi ampunan, melakukan berbagai kebaikan yang bisa melebur kesalahan dan dosa, meninggalkan dosa, dan memaafkan orang-orang yang bersalah. “Dan,” mintakan ampunan juga “bagi (dosa) orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan,” karena iman mereka, baik lelaki maupun perempuan memiliki hak, dan di antara hak mereka adalah didoakan agar dosanya diampuni. Karena Rasulullah diperintahkan untuk mendoakan ampunan bagi orang-orang yang beriman yang mencakup penghapusan dosa serta hukuman dari mereka, maka diharuskan juga untuk memberikan nasihat pada mereka, membuat mereka senang terhadap kebaikan seperti halnya dirinya sendiri cinta pada kebaikan, membuat mereka membenci keburukan, memerintahkan mereka pada sesuatu yang terdapat kebaikannya untuk mereka, melarang mereka dari apa-apa yang bisa membahayakan mereka, memaafkan keburukan serta aib mereka, berusaha untuk bersatu dengan mereka, agar hari mereka bisa saling menyatu sehingga rasa dengki yang bisa menyulut permusuhan dan perpecahan bisa lenyap dari hati mereka yang bisa memperbanyak dosa dan kemaksiatan.
“Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha,” yakni, gerak-gerik kalian, pergi dan kedatangan kalian “dan tempat tinggalmu,” yakni, dimana kalian menetap. Allah mengetahui kalian, baik di kala bergerak maupun diam, sehingga akan memberikan balasan untuk kalian secara sempurna.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 16-19
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang munafik dalam kebodohan dan kurangnya pemahaman mereka, mengingat mereka sering duduk bersama Rasulullah SAW dan mendengarkan ucapannya, tetapi mereka tidak dapat memahami apapun darinya. Dan apabila mereka keluar darinya (mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan) sahabat-sahabat nabi ('Apakah yang dikatakannya tadi?") yaitu artinya baru saja. Mereka tidak dapat memahami apa yang dikatakan Nabi SAW karena mereka tidak memperhatikannya. Lalu Allah SWT berfirman: (Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka) yaitu mereka tidak mempunyai pemahaman yang benar dan tujuan yang benar.
Kemudian Allah berfirman: (Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka) yaitu orang-orang yang mencari petunjuk. Allah memberi taufik dan petunjuk kepada mereka, serta meneguhkan pendirian mereka pada jalan petunjuk itu dan menambahkan kepada mereka petunjuk itu (dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya) yaitu, memberikan ilham yang membimbing mereka.
Kemudian Allah berfirman: (Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba) yaitu sedangkan mereka dalam keadaan lalai darinya (karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya) yaitu tanda-tanda yang menunjukkan dekatnya kiamat. Sebagaimana firmanNya SWT: (Ini (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan di antara pemberi-pemberi peringatan yang telah terdahulu (56) Telah dekat terjadinya hari kiamat (57)) (Surah An-Najm), (Telah dekat (datangnya) saat itu dan bulan telah terbelah (1)) (Surah Al-Qamar) dan (Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya) (Surah An-Nahl: 1) serta (Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedangkan mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (darinya) (1)) (Surah Al-Anbiya’) Maka pengutusan Rasulullah SAW merupakan salah satu pertanda dekatnya hari kiamat, karena beliau adalah penutup para rasul yang melalui beliau Allah SWT menyempurnakan agama dan menegakkan hujjahNya kepada semua umat.
Dan sungguh Rasulullah SAW memberitahukan tentang tanda-tanda dan syarat-syarat hari kiamat, bahkan beliau menjelaskannya dengan keterangan yang belum pernah disampaikan oleh seorang nabi pun sebelumnya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?) yaitu bagaimanakah dengan kesadaran orang-orang kafir itu apabila hari kiamat datang kepada mereka, ketika tidak ada gunanya lagi bagi mereka hal itu. Sebagaimana firmanNya: (dan pada hari itu ingatlah manusia, tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya) (Surah Al-Fajr: 23) dan (dan (di waktu itu) mereka berkata, "Kami beriman kepada Allah, " bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan) dari tempat yang jauh itu? (52)) (Surah Saba’) Firman Allah (Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah) Ini adalah pemberitahuan dari Allah SWT bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, dan bukan sebagai pemberitahuan mengenai hal itu agar diketahui. Oleh karena itu di'athafkan kepadanya firmanNya: (dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan)
Firman Allah SWT: (Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu) yaitu mengetahui tingkah laku kalian di siang hari dan di saat kalian berada di dalam tempat tinggal kalian di malam hari. Sebagaimana firmanNya: (Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari) (Surah Al-An'am: 60) dan (Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz) (6)) (Surah Hud) Pendapat ini adalah yang dipilih Ibnu Jarir


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Muhammad ayat 19: Maka jika jelas bagimu wahai Nabi Allah apa yang telah Kami kabarkan akan kondisi orang-orang yang berbahagia dan yang menderita; Maka ketahuilah bahwa tidak ada yang disembah dengan benar kecuali hanya Allah, mintalah kepada Tuhanmu ampunan atas dosa-dosamu, dan mohonkan ampun bagi orang-orang yang beriman, ketahuilah bahwa Allah mengetahui setiap gerak-gerikmu yang engkau hidup siang dan malam.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Mengetahui mengharuskan untuk mengakui dengan hati dan mengenal makna (kandungan) yang dituntut untuk diketahui, dan menjadi sempurna adalah ketika mengerjakan konsekwensinya. Mengetahui keesaan Allah adalah fardhu ‘ain bagi setiap manusia. Di antara cara untuk mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah adalah sebagai berikut:

1. Mentadabburi (memikirkan) nama-nama, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-Nya yang menunjukkan kesempurnaan-Nya, keagungan-Nya dan kebesaran-Nya. Hal itu menghendaki sseorang beribadah hanya kepada Allah Yang Mahasempurna, dimana semua pujian, kemuliaan, keagungan dan keindahan milik-Nya.

2. Mengetahui bahwa Dia yang sendiri menciptakan dan mengatur alam semesta, sehingga dari sini diketahui bahwa Dia yang satu-satunya berhak disembah.

3. Mengetahui bahwa Dia yang sendiri memberi nikmat baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik nikmat agama maupun nikmat dunia. Hal ini tentu akan membuat seseorang bergantung hati kepada-Nya dan mencintai-Nya serta beribadah kepada-Nya.

4. Kita telah melihat dan mendengar nikmat dan pertolongan yang Allah berikan kepada mereka yang mentauhidkan-Nya, serta hukuman-Nya kepada orang-orang yang menyekutukan-Nya.

5. Mengetahui sifat patung dan berhala yang disembah di samping Allah, ternyata ia penuh dengan kekurangan dari berbagai sisi, zatnya fakir, tidak berkuasa memberi manfaat terhadap dirinya dan para penyembahnya, tidak mampu menghidupkan dan mematikan serta tidak mampu menolong para penyembahnya. Hal ini pun sama menghasilkan pengetahuan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah ‘Azza wa Jalla.

6. Sepakatnya semua kitab samawi menyatakan, hanya Allah yang berhak disembah.

7. Manusia pilihan yang paling sempurna akal, akhlak, pandangan dan ilmunya, yaitu para nabi dan rasul serta para ulama bersaksi terhadap keesaan-Nya.

8. Dalil yang Allah tunjukkan di cakrawala dan pada diri manusia juga menunjukkan keesaan Allah.

9. Dll.

Demikian pula dengan mentadabburi Al Qur’an dan memperhatikan ayat-ayatnya membantu sekali seseorang mengetahui tauhid, bahkan ia merupakan pintu terbesar untuk mengetahuinya.

Yakni tetaplah kamu di atas pengetahuan itu, yakni bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, karena hal itu akan bermanfaat pada hari Kiamat.

Dikatakan demikian kepada Beliau, sedangkan Beliau seorang yang ma’shum adalah agar umat Beliau mengikuti Beliau, dan Beliau telah melakukan hal itu (beristighfar). Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dalam sehari seratus kali.”

Firman-Nya, “Mohonlah ampunan atas dosamu.” Menurut Syaikh As Sa’diy, “Mintalah ampunan kepada Allah untuk dosamu, yaitu dengan mengerjakan sebab-sebab yang mendatangkan ampunan, seperti tobat, berdoa meminta ampunan, mengerjakan kebaikan, meninggalkan dosa dan memaafkan kesalahan.

Ini adalah pemuliaan Beliau kepada mereka. Hal itu karena dengan sebab keimanan mereka, maka mereka memiliki hak atas orang mukmin baik laki-laki maupun wanita, di antara hak mereka adalah didoakan dan dimintakan ampunan untuk dosa mereka. Dalam perintah memintakan ampunan untuk mereka yang isinya mengandung penyingkiran dosa dan hukuman terhadap mereka terdaoat perintah untuk memberikan sikap nush-h (tulus) kepada mereka dan mencintai kebaikan diperoleh mereka serta tidak suka keburukan diperoleh mereka, memerintahkan mereka kepada hal yang baik untuk mereka dan melarang sesuatu yang membahayakan mereka, memaafkan kesalahan mereka, mendorong mereka bersatu dan menyingkirkan segala dendam yang dapat menimbulkan permusuhan dan pertengkaran, dimana hal itu dapat menambah dosa dan maksiat mereka.

Dia mengetahui semua keadaanmu, dan tidak ada satu pun yang samar bagi-Nya. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai mendurhakai-Nya. Ada pula yang mengartikan “tempat usahamu” yakni di dunia, dan “tempat tinggalmu” yakni di akhirat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Muhammad Ayat 19

Setelah Allah menjelaskan bahwa kesadaran tidak lagi berguna setelah berakhirnya kehidupan dunia, maka Allah menyuruh rasul-Nya agar teguh pendirian dan agar memohonkan ampunan untuk para pengikutnya. Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha kamu mencari bermacam-macam keperluan hidupmu di dunia dan mengetahui tempat tinggalmu untuk beristirahat setelah engkau bekerja sepanjang hari. 20. Pada ayat-ayat yang lalu disebutkan sikap orang munafik, orang kafir dan orang beriman ketika mendengar ayat-ayat Al-Qur'an tentang akidah, seperti keimanan kepada kesesaan Allah, kebangkitan dan sebagainya. Pada ayat berikut disebutkan sikap mereka pada waktu mendengar ayat-ayat Allah tentang perintah berjihad di jalan Allah. Orang-orang beriman selalu menungu-nunggu perintah berjihad, bahkan mereka ingin perintah itu dinyatakan dengan tegas. Dan orang-orang yang beriman berkata, 'mengapa tidak ada suatu surah yang kandungannya berisi tentang perintah jihad yang diturunkan agar kami mengamalkan dan mengikuti perintahnya'' sedangkan bagi orang-orang munafik, bila diturunkan ayat yang mewajibkan mereka berjihad, mereka bersikap ingkar dan penuh rasa takut. Maka apabila ada suatu surah diturunkan yang jelas maksudnya dan di dalamnya tersebut perintah perang, engkau wahai nabi Muhammad, melihat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit kemunafikan atau lemah imannya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan sehingga matanya terbelalak karena takut mati menimpa mereka. Tetapi itu lebih pantas bagi mereka. (catatan : sebagian ulama memaknai 'fa awla lahum' dengan 'maka kecelakaanlah bagi mereka'. Ayat ini seakan-akan menyatakan orang yang demikian lebih baik mati daripada hidup tidak taat kepada perintah agama).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah aneka ragam penjelasan dari kalangan ulama tafsir terkait makna dan arti surat Muhammad ayat 19 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita. Dukung usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dibaca

Kaji banyak materi yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Qalam, Ar-Rahman 33, An-Najm 39-42, Al-Ahzab 43, Ali Imran 26-27, Al-Baqarah 261. Termasuk Ar-Ra’d 31, Al-Baqarah 282, Al-‘Ashr 3, Al-Baqarah 285, Al-Hujurat 11, Al-Anbiya 19.

  1. Al-Qalam
  2. Ar-Rahman 33
  3. An-Najm 39-42
  4. Al-Ahzab 43
  5. Ali Imran 26-27
  6. Al-Baqarah 261
  7. Ar-Ra’d 31
  8. Al-Baqarah 282
  9. Al-‘Ashr 3
  10. Al-Baqarah 285
  11. Al-Hujurat 11
  12. Al-Anbiya 19

Pencarian: q.s. al hujurat ayat 12, surat fajr latin, surat al balad lengkap, surat al baqarah indonesia, surah al al maun

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.