Surat Ad-Dukhan Ayat 32

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَلَقَدِ ٱخْتَرْنَٰهُمْ عَلَىٰ عِلْمٍ عَلَى ٱلْعَٰلَمِينَ

Arab-Latin: Wa laqadikhtarnāhum 'alā 'ilmin 'alal-'ālamīn

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa.

« Ad-Dukhan 31Ad-Dukhan 33 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Terkait Surat Ad-Dukhan Ayat 32

Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dukhan Ayat 32 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penafsiran dari banyak ulama tafsir berkaitan isi surat Ad-Dukhan ayat 32, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sungguh Kami telah mengangkat bani Israil dengan ilmu (sepengetahuan) dari Kami atas orang-orang di zaman mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

32. Dan Kami telah memilih Bani Israil berdasarkan pengetahuan Kami atas manusia pada jaman mereka karena banyaknya para Nabi dari kalangan mereka.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

32. وَإِذَا قِيلَ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ (Dan apabila dikatakan (kepadamu): “Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar)
Yakni dikatakan kepada orang-orang kafir itu.
Yakni jika Rasulullah memberitahu mereka dari Allah tentang janji-Nya dalam hari kebangkitan dan perhitungan, atau semua janji yang berhubungan dengan sesuatu yang akan terjadi yang itu pasti akan terjadi.

وَالسَّاعَةُ(dan hari berbangkit itu)
Yakni hari kiamat.

لَا رَيْبَ فِيهَا(tidak ada keraguan padanya)
Tentang kejadiannya.

قُلْتُم مَّا نَدْرِى مَا السَّاعَةُ (niscaya kamu menjawab: “Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu)
Yakni apa itu hari kiamat?

إِن نَّظُنُّ إِلَّا ظَنًّا(kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja)
Yakni kami hanya mengira-ngira tanpa ada pengetahuan.

وَمَا نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنِينَ (dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya)”)
Yakni kami tidak memiliki keyakinan; kami hanya mengira bahwa hari kiamat akan datang.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

32. Dan sesungguhnya kami pilih Bani Israil dibandingkan manusia lain di zamannya, atas ilmu dari kami sebab kelayakan mereka di zamannya, karena mereka adalah kaum mukmin, meskipun kebanyakan dari selain mereka adalah penyembah berhala, maka ketika mereka berpaling dan menyangkal wahyu Allah, Allah murka pada mereka selamanya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sungguh atas dasar pengetahuan Kami telah memilih mereka} Kami telah memilih mereka {di atas seluruh alam} di seluruh alam pada zaman itu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

32. “Dan sungguh telah Kami pilih mereka,” yakni, Kami seleksi mereka “dengan pengetahuan (Kami),” yakni, berdasarkan pengetahuan Kami pada mereka dan keberhakan mereka atas keutamaan, “atas bangsa-bangsa,” yakni atas bangsa-bangsa di masa mereka dan orang-orang sebelum serta sesudah mereka hingga umat Muhammad datang, mereka adalah umat terbaik secara keseluruhan. Allah menjadikan umat Muhammad sebagai umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia dan memberi mereka karunia yang tidak diberikan pada umat lain.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 17-33
Allah SWT berfirman,”Sungguh sebelum orang-orang musyrik itu, Kami telah menguji kaum Fir'aun, mereka adalah bangsa Qibti di Mesir (Dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia) yaitu nabi Musa ((dengan berkata) "Serahkanlah hamba-hamba Allah kepadaku) sebagaimana firmanNya: (Maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk) (Surah Thaha: 47)
Firman Allah: (Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu) yaitu dipercaya untuk menyampaikan risalahNya kepada kalian. Firman Allah: (dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah) yaitu, janganlah enggan mengikuti petunjuk ayat-ayatNya, dan tunduk kepada hujjah-hujjahNya, serta beriman kepada keterangan-keteranganNya. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina) (Surah Ghafir: 60)
(Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata) yaitu dengan hujjah yang jelas dan terang, berupa mukjizat-mukjizat yang jelas telah dianugerahkan Allah kepadanya dan dalil-dalil yang pasti.
(Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari keinginanmu merajamku (20)) Abu Shalih berkata bahwa maknannya adalah rajam dengan lisan yaitu mencaci maki.
Qatadah berkata, bahwa yang dimaksud adalah rajam dengan batu. Yaitu “Aku berlindung kepada Allah yang telah menciptakan aku dan kalian agar jangan sampai kalian menyentuhku dengan perbuatan atau ucapan yang buruk”
(dan jika kamu tidak beriman kepadaku, maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil) (21)) yaitu janganlah menghalang-halangi aku lagi dan biarkanlah perkara itu damai antara aku dan kalian sampai Allah memberikan keputusan di antara kita. Dan setelah nabi Musa tinggal dalam waktu yang cukup lama di kalangan mereka seraya menegakkan hujjah-hujjah Allah terhadap mereka, maka usaha itu tidak menambahkan sesuatu kepada mereka melainkan kekufuran dan keingkaran. Maka nabi Musa berdoa kepada Tuhannya terhadap mereka, dan doanya itu dikabulkan langsung menimpa mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Musa berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun, dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami mereka menyesatkan (manusia) dari jalanMua, Ya Tuhan Kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih” (88) Allah berfirman, "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus” (Suruh Yunus: 88-89) Demikian juga di sini Allah berfirman: (Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya, "Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa” (22)) Maka pada saat itu Allah SWT memerintahkan kepadanya agar keluar membawa kaum Bani Israil tanpa musyawarah, dan seizin Fir'aun, Oleh karena itu Allah berfirman ((Allah berfirman), "Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, 'sesungguhnya kamu akan dikejar” (23)) sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)” (77)) (Surah Thaha)
Firman Allah: (dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan (24)) demikian itu karena ketika nabi Musa membawa Bani Israil menyeberangi laut itu, maka dia bermaksud memukulkan tongkatnya lagi ke laut itu, agar laut kembali tertutup airnya seperti semula, sehingga menjadi penghalang antara mereka dan Fir'aun sehingga Fir'aun tidak akan sampai kepada mereka. Maka Allah memerintahkan kepadanya agar membiarkan laut itu tetap kering, dan menyampaikan berita gembira kepadanya bahwa mereka adalah pasukan yang ditenggelamkan di dalamnya. Dan sesungguhnya nabi Musa tidak takut dan tidak khawatir.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (dan biarkanlah laut itu tetap terbelah) yaitu seperti itu dan berjalanlah terus.
Mujahid berkata bahwa rahwan adalah jalan yang kering seperti bentuknya. Allah berfirman,"Janganlah memerintahkan laut supaya menutup sebelum orang yang terakhir dari pasukan Fir'aun masuk ke dalamnya" Demikian juga dikatakan Ikrimah, Adh-Dhahhak, Qatadah, Sammak bin Harb, dan lainnya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Alangkah banyaknya taman-taman) yaitu taman-taman (dan mata air yang mereka tinggalkan (25) dan kebun-kebun) Yang dimaksud adalah sungai-sungai dan sumur-sumur (Serta tempat-tempat yang indah-indah) yaitu tempat-tempat tinggal yang antik dan tempat-tempat yang indah.
Mujahid dan Sa'id bin Jubair berkata tentang firmanNya: (Serta tempat-tempat yang indah-indah) yaitu mimbar-mimbar.
(Dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya (27)) yaitu kehidupan yang mereka nikmati di dalamnya, sehingga mereka dapat memakan apa yang mereka kehendaki dan berpakaian sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Selain itu mereka memiliki harta yang melimpah, kedudukan dan kekuasaan di negeri itu. Maka semuanya itu dicabut dari mereka dalam satu saat saja. Mereka meninggalkan dunia, lalu tempat kembali mereka adalah neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat kembali. Sedangkan negeri Mesir dan semua kekayaannya beralih ke tangan bangsa Bani Israil, sebagaimana Allah SWT berfirman: (demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil (59)) (Surah Asy-Syu'ara’)
Dan berfirman di tempat lain (Dan Kami wariskan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka (137)) (Surah Al-A'raf)
Dan di sini Allah berfirman: (demikianlah, dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain (28)) Mereka adalah kaum Bani Israil, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Firman Allah: (Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka) yaitu mereka tidak mempunyai amal shalih yang dinaikkan ke pintu-pintu langit, karena itu langit menangisi kehilangan mereka. Dan mereka tidak mempunyai satu petak tanah pun di bumi ini yang padanya mereka menyembah kepada Allah SWT yang karenanya tanah itu menangisi kehilangan mereka. Oleh karena itu mereka berhak untuk tidak ditangguhkan karena kekafiran mereka, kejahatan mereka, dan sikap mereka yang angkuh dan ingkar.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan, dari (azab) Fir’aun (30) Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas (31)) Allah SWT mengingatkan anugerahNya terhadap mereka kepada, karena Dia telah menyelamatkan mereka dari Fir'aun atas diri mereka, yaitu penghinaan Fir’aun terhadap mereka dan penundukkan Fir’aun dengan memberi pekerjaan yang hina dan berat.
Firman Allah: (dari azab Fir’aun Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong) yaitu sombong, sewenang-wenang, dan ingkar. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi) (Surah Al-Qashash: 4) dan (maka mereka ini takabur dan mereka adalah orang-orang yang sombong) (Surah Al-Mu'minun: 46) yaitu melampaui batas dalam urusannya dan lemah pendapatnya.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa (32)) Mujahid berkata tentang firmanNya: (Kami pilih mereka dengan pengetahuan (kami) atas bangsa-bangsa) yaitu di atas semua orang yang ada di zaman mereka.
Qatadah berkata bahwa mereka dipilih Allah atas orang-orang yang semasa dengan mereka. Demikian itu karena dikatakan bahwa di setiap zaman terdapat orang yang 'alim. Ini sebagaimana firmanNya: (Allah berfirman, "Hai Musa, sesungguhnya aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu)") (Surah Al-A'raf: 144) yaitu atas orang-orang yang ada di masanya. sebagaimana firmanNya tentang Maryam: (dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yarig semasa dengan kamu)) (Surah Ali Imran: 42) Karena sesungguhnya Khadijah adakalanya lebih utama daripada dia, atau sama dengannya dalam keutamaan, demikian juga Asiah binti Muzahim istri Fir'aun. Dan keutamaan Aisyah atas kaum wanita itu seperti keutamaan bubur atas makanan lainnya.
Firman Allah: (Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami)) yaitu hujjah-hujjah, keterangan-keterangan, dan mukjizat-mukjizat yang di luar kebiasaan (sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata) yaitu, ujian yang jelas bagi orang yang mendapat petunjuk


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ad-Dukhan ayat 32: (Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka) yaitu kaum Bani Israel (dengan pengetahuan) Kami yang mengetahui semua keadaan mereka (atas orang-orang yang pandai) di zamannya, yakni mereka dipilih menjadi orang-orang yang lebih pandai daripada orang-orang yang pandai di zamannya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni dengan pengetahuan Kami terhadap keadaan mereka dan layaknya mereka mendapatkan keutamaan itu.

Allah melebihkan mereka pada masa itu dan memberi mereka nikmat yang tidak diberikan-Nya kepada selain mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dukhan Ayat 32

Dan dengan sungguh-sungguh, kami telah memilih mereka, yakni bani israil, dengan dasar ilmu kami untuk memiliki kelebihan di atas semua bangsa-bangsa yang lain pada masa itu. 33. Dan telah kami berikan kepada mereka, melalui nabi musa yang kami utus sebagai rasul kami, di antara tanda-tanda kebesaran dan bukti ke kuasaan kami sesuatu yang di dalamnya terdapat ujian serta nikmat yang nyata.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penjelasan dari berbagai ulama berkaitan isi dan arti surat Ad-Dukhan ayat 32 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita. Bantu usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Tersering Dicari

Kami memiliki berbagai topik yang tersering dicari, seperti surat/ayat: Al-Hujurat 11, Al-Baqarah 285, Al-‘Ashr 3, Al-Baqarah 261, Al-Baqarah 282, An-Najm 39-42. Termasuk Ali Imran 26-27, Al-Ahzab 43, Ar-Ra’d 31, Al-Qalam, Ar-Rahman 33, Al-Anbiya 19.

  1. Al-Hujurat 11
  2. Al-Baqarah 285
  3. Al-‘Ashr 3
  4. Al-Baqarah 261
  5. Al-Baqarah 282
  6. An-Najm 39-42
  7. Ali Imran 26-27
  8. Al-Ahzab 43
  9. Ar-Ra’d 31
  10. Al-Qalam
  11. Ar-Rahman 33
  12. Al-Anbiya 19

Pencarian: dzalikal kitabu la raiba fihi hudallil muttaqin, surat al baqarah ayat 174, almaidah ayat 3 artinya, surat hud ayat 84, surat al-maidah ayat 6 beserta artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: