Surat Az-Zukhruf Ayat 85

وَتَبَارَكَ ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَعِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Arab-Latin: Wa tabārakallażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, wa 'indahụ 'ilmus-sā'ah, wa ilaihi turja'ụn

Artinya: Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nya-lah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

« Az-Zukhruf 84Az-Zukhruf 86 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Terkait Surat Az-Zukhruf Ayat 85

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 85 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir mendalam dari ayat ini. Ada beberapa penafsiran dari kalangan mufassirun terkait kandungan surat Az-Zukhruf ayat 85, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Keberkahan Allah sangat banyak, kebaikanNya melimpah dan kekuasaanNya sangat agung. Dia-lah pemilik tunggal kerajaan langit yang tujuh dan bumi yang tujuh, serta apa yang ada diantara keduanya seluruhnya. Hanya di sisiNya ilmu tentang saat dimana Kiamat tiba, saat itu seluruh makhluk dibangkitkan dari kubur mereka untuk berdiri di padang hisab, kepada Allah-lah kalian (wahai manusia) dikembalikan setelah kematian kalian, lalu Dia memberikan balasan kepada masing-masing sesuai dengan yang berhak dia dapatkan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

85. Semakin bertambah kebaikan dan berkah Allah -Subḥānahu-, hanya Dia Żat yang memiliki kerajaan langit, kerajaan bumi dan yang ada di antara keduanya, dan hanya Dia yang mengetahui tentang saat terjadinya hari Kiamat, tidak ada selain-Nya yang mengetahuinya serta hanya kepada-Nya kalian akan kembali di Akhirat untuk perhitungan amal dan pemberian balasan.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

85. وَتَبَارَكَ الَّذِى لَهُۥ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا (Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya)
Makna (الركة) yakni kebaikan yang banyak.
Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara langit dan bumi adalah ruang ankasa dan udara serta hewan-hewan yang ada di dalamnya.

وَعِندَهُۥ عِلْمُ السَّاعَةِ(dan di sisi-Nya-lah pengetahuan tentang hari kiamat)
Yakni ilmu tentang waktu terjadinya hari kiamat.

وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ(dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan)
Kemudian setiap orang akan dibalas sesuai dengan haknya dalam kebaikan dan keburukan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

85. Maha Suci dan Maha Agung Allah Penguasa langit, bumi beserta segala yang ada di antaranya, seperti udara dan semua makhluk. Hanya Dia yang tahu tentang hari kiamat, hanya kepada-Nya lah kalian akan kembali. Setiap orang akan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya baik keburukan atau kebaikan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Maha berkah} Maha melimpah kebaikan dan keberkahanNya {Dzat yang memiliki kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Di sisiNyalah ilmu tentang hari kiamat dan hanya kepadaNyalah kalian dikembalikan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

85. “dan maha suci (Rabb) yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada diantara keduanya,” “mahasuci,” yaitu maha tinggi dan maha agung, banyak kebaikanNya, lalu sifat-sifatNya, agung kerajaanNya, luas ilmuNya, maha mengetahui segala sesuatu, hingga Dia sendiri yang mengetahui keghaiban yang tidak satu pun dari makhlukNya tahu; tidak nabi yang diutus dan tidak pula malaikat yang dekat dengan Allah. Karena itu Allah berfirman “dan di sisiNyalah pengetahuan tentang hari kiamat,” zharf (kata keterangan tempat dan waktu) di dahulukan untuk menunjukkan pembatasan. Yaitu, hanya, Dia yang mengetahui kapan tibanya hari kiamat. Diantara kesempurnaan kerajaanNya adalah Dia menguasai kerajaan dunia dan akhirat. Karena itu Dia berfirman, ”dan hanya kepadaNyalah kamu dikembalikan,” yaitu di akhirat, Allah akan menghukumi secara adil di antara kalian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 81-89
Allah SWT berfirman: (Katakanlah,) wahai Muhammad (jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan anak itu) yaitu seandainya hal ini diwajibkan, maka aku akan menyembahnya karena hal itu, karena aku adalah salah satu dari hambaNya yang selalu taat kepada semua yang DIa perintahkan kepadaku. Tidak ada sama sekali pada diriku kesombongan dan penolakan untuk menyembahnya. Jadi seandainya hal itu benar ada, maka akan ada, tetapi hal itu mustahil bagi hak Allah SWT. Dan syarat itu tidak mewajibkan dan membolehkan terjadinya hal itu. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan (4)) (Surah Az-Zumar) Sebagian mufasir berkata tentang firmanNya: (maka akulah mula-mula orang yang memuliakan (anak itu)) yaitu orang yang pertama paling menolak. Di antara mereka ada Sufyan Ats-Tsauri dan Imam Bukhari meriwayatkan hal itu. maka dia mengatakan,"DIkatakan bahwa maknannya adalah aku adalah orang yang mula-mula mengingkarinya” dari kata “'abida” “ya'badu”
Qatadah berkata bahwa ungkapan ini berasal dari perkataan orang-orang Arab, yaitu: (Jika Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula memuliakannya) yaitu hal itu tidak mungkin terjadi, dan tidak layak.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (maka akulah orang yang mula-mula memuliakannya) yaitu orang yang mula-mula menyembah dan mengesakanNya, serta mendustakan kalian.
Imam Bukhari berkata tentang firmanNya: (maka akulah orang yang mula-mula memuliakannya) yaitu orang yang mula-mula menolaknya, kata “'abidin” mempunyai dua makna. Yaitu “‘aabidun” (menyembah) dan “‘abidun” (menolak). Makna yang pertama yang lebih dekat bahwa itu sebagai syarat dan jawab, tetapi pengertian ini tidak mungkin.
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula memuliakan (anak itu)) dia berkata,”Seandainya Allah memiliki anak, maka aku menjadi orang yang mula-mula meyakini bahwa Dia mempunyai anak, tetapi kenyataannya Dia tidak memiliki anak. Pendapat inilah yang dipilih Ibnu Jarir. Dan dia menjawab pendapat orang yang menduga bahwa huruf (in) di sini bermakna nafi. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maha Suci Tuhan langit dan bumi, Tuhan 'Arsy dari apa yang mereka sifatkan (82)) yaitu Maha Tinggi, Maha Suci, dan lagi Maha Bersih Allah Pencipta segala sesuatu dari memiliki anak. Karena sesungguhnya Dia Maha Esa, segala sesuatu bergantung kepadaNya, tidak ada tandingan dan pesaing bagiNya, maka tidak ada anak bagiNya.
Firman Allah SWT: (Maka biarlah mereka tenggelam) yaitu dalam kebodohan dan kesesatan mereka (dan bermain-main) dalam dunia mereka (sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka) yaitu hari kiamat, yaitu mereka akan mengetahui bagaimana tempat kembali mereka dan keadaan yang akan mereka alami pada hari itu. Firman Allah: (Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi) yaitu Dia adalah Tuhan yang disembah makhluk di langit, dan Tuhan yang disembah makhluk yang di bumi, semuanya tunduk dan merendahkan diri di hadapanNya (dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui) Ini sebagaimana firman Allah SWT: (Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan (3)) (Surah Al-An'am) yaitu Dialah Tuhan yang disembah di langit dan bumi.
(Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa saja yang ada di antara keduanya) yaitu Dialah Dzat yang menciptakan, memiliki dan mengatur keduanya tanpa ada yang menghalangi dan menentangnya. Maka Maha Suci lagi Maha Tinggi Allah dari memiliki anak. yaitu, sudah merupakan suatu ketetapan bagiNya bersih dari semua aib dan kekurangan, karena Dia adalah Tuhan Yang Maha Tinggi, Maha Agung yang memiliki segala sesuatu, yang di tanganNyalah kendali segala sesuatu, terlaksana atau tidaknya
(dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat) yaitu tidak ada yang mengetahui waktunya kecuali hanya Dia (dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan) Maka Dia akan memberikan pembalasan kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya, jika kebaikan, maka balasannya kebaikan; dan jika keburukan, maka balasannya keburukan.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah) yaitu berupa berhala-berhala dan patung-patung (tidak dapat memberi syafaat) yaitu tidak mampu memberikan syafaat kepada mereka (tetapi (orang yang dapat memberi syafaat ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini (nya)) Ini adalah istisna’ munqati' yaitu tetapi orang yang meyakini kebenaran dengan penuh kesadaran dan pengetahuan, maka syafaat itu dapat memberi manfaat dengan seizin Allah SWT baginya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, 'Allah.' Maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?” (87)) yaitu seandainya kamu menanyakan kepada mereka yang menyekutukan Allah, yang menyembah kepada selainNya bersama Dia (Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, “Allah”) yaitu mereka mengakui bahwa Dialah Allah yang Maha Menciptakan segala sesuatu, hanya Dia semata tidak ada sekutu bagiNya dalam hal itu. Tetapi sekalipun demikian, mereka masih tetap menyembah selainNya bersama Dia, yaitu menyembah makhluk yang tidak memiliki sesuatu apapun dan tidak mampu berbuat sesuatupun. Jadi mereka dengan itu adalah orang-orang yang sangat bodoh dan sangat lemah akalnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?)
Firman Allah: (dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman” (88)) yaitu nabi Muhammad SAW mengadu kepada Tuhannya tentang kaumnya yang mendustakannya. Jadi berliau berdoa: Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman, sebagaimana yang diberitahukan Allah SWT dalam ayat lain: (Berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan” (30)) (Surah Al-Furqan: 30) Apa yang telah kami jelaskan ini merupakan pendapat Ibnu Mas'ud, Mujahid, dan Qatadah, dan berdasarkan pendapat ini Ibnu Jarir menafsirkannya.
Imam Bukhari berkata bahwa Abdullah yaitu Ibnu Mas'ud membaca ayat ini dengan bacaan: (wa qaalar rasuul yaa rabb)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman” (88)) dia berkata bahwa Allah mendengar ucapan nabi Muhammad SAW itu. Qatadah berkata bahwa dia adalah nabi kalian yang mengadu kepada Tuhannya
Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkan tentang firmanNya: (dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad,"Ya Tuhanku) bahwa salah satu dari dua bacaannya itu dengan bacaan nashab, dan itu mempunya dua pandangan
Salah satunya adalah diathafkan kepada firman Allah SWT: (bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka) (Surah Az-Zukhruf: 80)
Yang kedua adalah adanya fi'il, yaitu (Waqala qilahu). Bacaan yang kedua adalah dengan khafdh, (qilihi) sebagai athaf kepada firmanNya: (dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat) bentuknya adalah “Wa ‘ilmu qiilihi”
Firman Allah SWT: (Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka) yaitu orang-orang musyrik (dan katakanlah, "Salam (selamat tinggal)") yaitu janganlah menjawab mereka dengan apa yang mereka bicarakan kepadamu berupa ucapan buruk. Tetapi bujuklah dan maafkanlah mereka dengan sikap dan ucapan (Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk)) Ini merupakan ancaman dari Allah SWT kepada mereka. Oleh karena itu maka mereka ditimpa azabNya yang tidak dapat ditolak lagi. Dan DIa meninggikan agama dan kalimahNya, serta setelah itu memerintahkan untuk berjihad dan berperang melawan mereka, sehingga manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah, dan Islam tersebar di belahan bumi timur dan barat.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 85: (Dan Maha Besar) Maha Agung (Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat) yakni kapan ia akan terjadi (dan hanya kepada-Nyalah kalian dikembalikan) lafal Turja'uuna dapat pula dibaca Yurja`uuna; berdasarkan qiraat kedua maka artinya: Dan hanya kepadaNyalah mereka dikembalikan.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Tabaaraka artinya Mahatinggi, Maha Agung, Mahabanyak kebaikan-Nya, luas sifat-Nya dan Maha besar kerajaan-Nya. Oleh karena itu, Dia menyebutkan luasnya kerajaan-Nya meliputi langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, demikian pula luas ilmu-Nya dan bahwa Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, sehingga Dia sendiri saja dalam mengetahui banyak hal gaib yang tidak ada satu pun makhluk mengetahuinya, baik nabi yang diutus maupun malaikat yang didekatkan. Dia menerangkan bahwa di sisi-Nyalah pengetahuan tentang kapan datang hari Kiamat.

Di antara sempurnanya kerajaan-Nya dan luasnya adalah bahwa Dia yang memiliki dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Dia berfirman, “dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” Yaitu di akhirat, lalu Dia akan memberikan keputusan di antara kamu dengan keputusan-Nya yang adil.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 85

Dan mahasuci Allah yang keberkatan dan kebajikan-Nya amat banyak, dia merupakan pemilik kerajaan langit dan bumi, dan juga pemilik apa yang ada di antara keduanya, baik yang diketahui oleh manusia maupun yang tersembunyi dari mereka. Dan, di sisi-Nyalah ilmu tentang segala keadaan yang menyangkut hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu di kembalikan untuk mempertanggungjawabkan semua amal yang telah di lakukan. 86. Dan Allah menegaskan bahwa orang-orang yang menyeru kepada selain Allah dan menyembah selain-Nya, baik berhala, maupun malaikat, manusia, atau siapa pun tidak mendapat sedikit pun syafaat, yakni pertolongan di akhirat, kecuali orang yang menyaksikan dan mengakui yang hak (tauhid), yakni yang mengesakan Allah dan mereka meyakini apa yang mereka saksikan dan akui itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penafsiran dari kalangan ulama tafsir terkait kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 85 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita. Dukunglah perjuangan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dikaji

Terdapat ratusan materi yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Qalam, Al-Baqarah 282, An-Najm 39-42, Ali Imran 26-27, Ar-Ra’d 31, Ar-Rahman 33. Juga Al-Baqarah 261, Al-Baqarah 285, Al-‘Ashr 3, Al-Ahzab 43, Al-Hujurat 11, Al-Anbiya 19.

  1. Al-Qalam
  2. Al-Baqarah 282
  3. An-Najm 39-42
  4. Ali Imran 26-27
  5. Ar-Ra’d 31
  6. Ar-Rahman 33
  7. Al-Baqarah 261
  8. Al-Baqarah 285
  9. Al-‘Ashr 3
  10. Al-Ahzab 43
  11. Al-Hujurat 11
  12. Al-Anbiya 19

Pencarian: gosikin artinya, ayat 105, apa arti mushaf, al fil ayat 5, quran surat an nahl ayat 114

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.