Surat Az-Zukhruf Ayat 50
فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ ٱلْعَذَابَ إِذَا هُمْ يَنكُثُونَ
Arab-Latin: Fa lammā kasyafnā 'an-humul-'ażāba iżā hum yangkuṡụn
Artinya: Maka tatkala Kami hilangkan azab itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri (janjinya).
« Az-Zukhruf 49 ✵ Az-Zukhruf 51 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Berkaitan Surat Az-Zukhruf Ayat 50
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 50 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir penting dari ayat ini. Ditemukan variasi penjabaran dari kalangan mufassir mengenai isi surat Az-Zukhruf ayat 50, di antaranya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
49-50 Fir’aun dan para pembesarnya berkata kepada musa, ”wahai tukang sihir (tukang sihir dihormati dikalangan mereka dan sihir bukan merupakan sifat tercela) berdo’alah kepada tuahnmu untuk kami dengan janjiNya yang telah dijanjikanNya kepadamu dan kemuliaan-kemuliaan yang Dia berikan kepadamu agar Dia menghilangkan azab ini, bila Dia menghilangkan azab ini dari kami, maka kami akan menjadi orang-orang yang mendapatkan petunjuk dan beriman kepada apa yang kamu bawa.” Maka ketika musa berdoa agar azab tersebut diangkat dari mereka, dan Kami pun mengangkatnya dari mereka, ternyata mereka menyelisihi dan tetap bersikukuh diatas kesesatan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
50. Maka tatkala Kami hapuskan azab itu dari mereka, ternyata mereka mengingkari janji mereka dan tidak menepatinya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
50. فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِذَا هُمْ يَنكُثُونَ (Maka tatkala Kami hilangkan azab itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri (janjinya))
Yakni maka Musa berdo’a kepada Tuhannya, sehingga Allah menyingkap azab dari mereka. Namun setelah azab itu disingkap mereka mengingkari janji mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
50. Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya, sehingga mereka terbebas dari azab. Namun ketika azab itu hilang dan janji mereka dituntut, justru mereka tetap kembali pada kekafiran.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Maka ketika Kami menghilangkan azab itu dari mereka, seketika itu mereka ingkar janji} mengingkari janji mereka dan tidak menepatinya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
50. “maka tatkala kami hilangkan azb itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri (janjinya),” artinya mereka tidak menepati ucapan, tapi mereka malah mengingkari dan terus berada dalam kekufuran. Hal ini seperti yang difirmankan Allah,
“maka kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.” Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) mereka pun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu daripada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israel pergi bersamamu".Maka setelah kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya. (al-a’raf:133-135)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 46-50
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba dan rasulNya, Musa bahwa Allah SWT telah mengutusnya kepada Fir'aun dan para pembesar kaumnya yang terdiri dari para pemuka, menteri, pemimpin, pengikut, dan rakyat dari bangsa Qibti dan Bani Israil. Nabi Musa diperintahkan untuk menyeru mereka menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan melarang mereka menyembah kepada selainNya. Dan Allah SWT memberinya berbagai mukjizat yang luar biasa, seperti tangannya, tongkatnya, dan apa yang dikirim bersamanya berupa banjir, belalang, kutu, katak, dan darah. Selain itu juga kekurangan hasil tanaman dan buah-buahan serta banyak jiwa yang mati. Sekalipun demikian, mereka menyombongkan diri dan tidak mau mengikuti dan tunduk kepadanya, bahkan mereka mendustakan, mengejek, dan menertawakan rasul yang menyampaikan mukjizat-mukjizat itu kepada mereka (Dan tidaklah Kami memperlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar daripada mukjizat-mukjizat yang sebelumnya) Sekalipun demikian, mereka tetap tidak mau kembali dari sikap melampaui batas, kesesatan, kebodohan dan perilaku merusak mereka. Dan setiap kali datang kepada mereka salah satu dari mukjizat-mukjizat itu, mereka merendahkan diri meminta kepada nabi Musa seraya memohon belas kasihannya, melalui ucapan mereka: (Hai ahli sihir) yaitu orang yang pandai. Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir,
Ulama di masa mereka adalah para ahli sihir. Di masa itu sihir bukan merupakan suatu hal yang tercela di kalangan mereka. Dan ungkapan ini bukan mereka maksudkan untuk merendahkan karena keadaannya adalah keadaan darurat, sehingga tidak sesuai dengan hal itu, bahkan itu merupakan suatu kehormatan dan kemuliaan dari mereka untuk nabi Musa, menurut keyakinan mereka. Setiap kali mereka tertimpa azab dari mukjizat itu, mereka berjanji kepada nabi Musa bahwa jika dia dapat melenyapkannya dari mereka, maka mereka akan beriman kepadanya dan melepaskan kaum Bani Israil bersamanya. Tetapi setiap kali janji itu terpenuhi, mereka mengingkari apa yang mereka janjikan kepadanya. Sebagaimana firmanNya: (Maka Kami kirimkan kepada mereka banjir bandang, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa (133) Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu), mereka pun berkata, "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dari kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu” (134) Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya (135)) (Surah Al-A'raf)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 50: (Maka tatkala Kami hilangkan) berkat doa Musa (azab itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri) janjinya, bahkan mereka masih tetap melaju di dalam kekafirannya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dengan doa Musa.
Mereka tidak memenuhi janji mereka untuk beriman dan mereka tetap di atas kekafiran (lihat pula surah Al A’raaf: 133-135).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 50
Maka dengan begitu cepat ketika kami hilangkan dan hindarkan azab itu dari mereka karena doa yang dimohonkan oleh nabi musa itu, seketika itu juga dari waktu ke waktu dan secara terus-menerus mereka ingkar janji. 51. Dan fir'aun dengan penuh kesombongan dan keangkuhan berseru kepada kaumnya seraya berkata, 'wahai kaumku! bukankah kerajaan mesir itu milikku sendiri, bukan milik orang lain, dan bukankah sungai-sungai ini yang mengalir di bawah istanaku juga menjadi milikku dan ke kayaanku; apakah kamu tidak melihat betapa hebatnya aku dan betapa besar ke kuasaanku dan betapa lemahnya musa'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penafsiran dari berbagai ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 50 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita semua. Dukung dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.