Surat Az-Zukhruf Ayat 47
فَلَمَّا جَآءَهُم بِـَٔايَٰتِنَآ إِذَا هُم مِّنْهَا يَضْحَكُونَ
Arab-Latin: Fa lammā jā`ahum bi`āyātinā iżā hum min-hā yaḍ-ḥakụn
Artinya: Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.
« Az-Zukhruf 46 ✵ Az-Zukhruf 48 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Terkait Surat Az-Zukhruf Ayat 47
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran menarik dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penjabaran dari para mufassirin mengenai makna surat Az-Zukhruf ayat 47, antara lain sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
46-47 Sungguh Kami telah mengutus Musa dengan membawa hujjah-hujah Kami kepada fir’aun dan para pemuka kaumnya, sebagaimana Kami mengutusmu (wahai rasul) kepada orang-orang musyrik dari kaummu, maka Musa berkata kepada mereka , ”sesungguhnya aku adalah utusan tuhan semesta alam.” Ketika musa datang dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata yang membuktikan kebenarannya dalam dakwahnya, ternyata fir’aun dan orang-orangnya menertawakan ayat-ayat dan bukti-bukti yang dibawa musa kepada mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
47. Maka tatkala dia mendatangi mereka dengan tanda-tanda kekuasaan Kami, mereka menertawakannya sebagai bentuk cemoohan dan hinaan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
47. Ketika Musa datang kepada mereka dengan membawa ayat yang menunjukkan kebenaran risalahnya. Mereka menganggapnya sebagai sihir dan olok-olokan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ketika dia datang kepada mereka dengan ayat-ayat Kami, seketika itu mereka menertawakannya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
47-48. ”maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat kami, dengan serta merta mereka menertawakannya,” yaitu mereka menolak, mengingkari, dan menertawakannya secara zhalim dan sombong. Hal itu bukan karena kekurangan dalam tanda-tanda kebesaran Allah dan bukan karena kurang jelasnya tanda-tanda itu, karena itu Allah berfirman,”dan tidaklah kami perlihatkan kepada mereka suatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mujizat sebelumnya,”artinya, tanda-tanda kebesaran Allah yang belakangan lebih besar dari yang sebelumnya.”dan kami timpakan kepada mereka azab,” seperti dengan belalang, katak,kutu, dan darah sebagai tanda-tanda kebesaran yang memberi penjelasan.”supaya mereka kembali (kejalan yang benar)” pada islam dan tunduk padanya, agar kesyirikan dan keburukan mereka sirna.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 46-50
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba dan rasulNya, Musa bahwa Allah SWT telah mengutusnya kepada Fir'aun dan para pembesar kaumnya yang terdiri dari para pemuka, menteri, pemimpin, pengikut, dan rakyat dari bangsa Qibti dan Bani Israil. Nabi Musa diperintahkan untuk menyeru mereka menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan melarang mereka menyembah kepada selainNya. Dan Allah SWT memberinya berbagai mukjizat yang luar biasa, seperti tangannya, tongkatnya, dan apa yang dikirim bersamanya berupa banjir, belalang, kutu, katak, dan darah. Selain itu juga kekurangan hasil tanaman dan buah-buahan serta banyak jiwa yang mati. Sekalipun demikian, mereka menyombongkan diri dan tidak mau mengikuti dan tunduk kepadanya, bahkan mereka mendustakan, mengejek, dan menertawakan rasul yang menyampaikan mukjizat-mukjizat itu kepada mereka (Dan tidaklah Kami memperlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar daripada mukjizat-mukjizat yang sebelumnya) Sekalipun demikian, mereka tetap tidak mau kembali dari sikap melampaui batas, kesesatan, kebodohan dan perilaku merusak mereka. Dan setiap kali datang kepada mereka salah satu dari mukjizat-mukjizat itu, mereka merendahkan diri meminta kepada nabi Musa seraya memohon belas kasihannya, melalui ucapan mereka: (Hai ahli sihir) yaitu orang yang pandai. Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir,
Ulama di masa mereka adalah para ahli sihir. Di masa itu sihir bukan merupakan suatu hal yang tercela di kalangan mereka. Dan ungkapan ini bukan mereka maksudkan untuk merendahkan karena keadaannya adalah keadaan darurat, sehingga tidak sesuai dengan hal itu, bahkan itu merupakan suatu kehormatan dan kemuliaan dari mereka untuk nabi Musa, menurut keyakinan mereka. Setiap kali mereka tertimpa azab dari mukjizat itu, mereka berjanji kepada nabi Musa bahwa jika dia dapat melenyapkannya dari mereka, maka mereka akan beriman kepadanya dan melepaskan kaum Bani Israil bersamanya. Tetapi setiap kali janji itu terpenuhi, mereka mengingkari apa yang mereka janjikan kepadanya. Sebagaimana firmanNya: (Maka Kami kirimkan kepada mereka banjir bandang, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa (133) Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu), mereka pun berkata, "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dari kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu” (134) Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya (135)) (Surah Al-A'raf)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 47: (Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjirat-mukjizat Kami) yang menunjukkan kebenaran risalahNya (dengan serta merta mereka menertawakannya.)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Mereka menolak dan mengingkarinya serta memperolok-oloknya dengan sikap zalim dan sombong, sehingga hal itu bukan karena mukjizatnya yang kurang dan tidak jelasnya ayat-ayatnya. Oleh karena itulah di ayat selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan tidaklah Kami perlihatkan suatu mukjizat kepada mereka kecuali (mukjizat itu) lebih besar dari mukjizat-mukjizat (yang sebelumnya).”
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 47
Maka ketika dia, yakni nabi musa, datang kepada mereka membawa mukjizat-Mukjizat kami itu untuk memperkuat ke rasulannya, seperti tongkatnya yang berubah menjadi ular, seketika itu mereka mengejek dan menertawakannya. 48. Dan tidaklah kami perlihatkan suatu ayat, yaitu tanda kekuasaan kami, berupa mukjizat kepada mereka kecuali ia lebih besar dari mukjizat-Mukjizat yang sebelumnya. Namun demikian, mereka tetap bersikeras dengan sikap dan keyakinan mereka yang enggan menerima kebenaran. Dan akibat dari perbuatan mereka itu kami timpakan kepada mereka azab duniawi sebagai cobaan dari kami seperti kekurangan makanan, berjangkitnya hama tumbuh-tumbuhan agar mereka kembali ke jalan yang benar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penafsiran dari berbagai mufassirun terkait isi dan arti surat Az-Zukhruf ayat 47 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Dukunglah dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.