Surat Az-Zukhruf Ayat 33

وَلَوْلَآ أَن يَكُونَ ٱلنَّاسُ أُمَّةً وَٰحِدَةً لَّجَعَلْنَا لِمَن يَكْفُرُ بِٱلرَّحْمَٰنِ لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِّن فِضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ

Arab-Latin: Walau lā ay yakụnan-nāsu ummataw wāḥidatal laja'alnā limay yakfuru bir-raḥmāni libuyụtihim suqufam min fiḍḍatiw wa ma'ārija 'alaihā yaẓ-harụn

Artinya: Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya.

« Az-Zukhruf 32Az-Zukhruf 34 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Berkaitan Dengan Surat Az-Zukhruf Ayat 33

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 33 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat beragam penjelasan dari kalangan ulama berkaitan isi surat Az-Zukhruf ayat 33, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kalau bukan karena menghindarkan manusia untuk bersatu padu menjadi jamaah yang satu diatas kekafiran, niscaya Kami menjadikan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah yang maha pengasih untuk rumah-rumah mereka atap dari perak, demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

33-35. Kalaulah bukan karena manusia menginginkan kekafiran setelah melihat orang kafir hidup dalam kelapangan sehingga mereka berada dalam kekafiran yang sama, niscaya Kami akan jadikan kehidupan orang-orang kafir penuh dengan kenikmatan dunia, dan Kami akan berikan kepada mereka istana-istana yang memiliki atap perak, tangga yang nyaman untuk dinaiki, pintu-pintu perak, dipan-dipan mewah tempat mereka bersandar, dan perabotan dari emas. Seluruh kenikmatan sementara yang Kami berikan kepada orang-orang kafir itu hanyalah kenikmatan yang mereka nikmati di dunia yang fana. Adapun kenikmatan dunia hanya Allah siapkan bagi orang-orang bertakwa di dalam surga yang kekal.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

33. Kalaulah bukan karena menghindari manusia menjadi satu umat dalam kekufuran, niscaya Kami akan jadikan rumah orang-orang yang kafir kepada Allah atap-atap dari perak dan Kami jadikan untuk mereka tangga-tangga (dari perak) yang mereka gunakan untuk naik.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

33. وَلَوْلَآ أَن يَكُونَ النَّاسُ أُمَّةً وٰحِدَةً (Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu)
Yakni kalaulah bukan karena menghindari mereka berkumpul dalam kekafiran akibat kecondongan kepada dunia dan perhiasannya sehingga tidak tersisa orang beriman di muka bumi.

لَّجَعَلْنَا لِمَن يَكْفُرُ بِالرَّحْمٰنِ لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِّن فِضَّةٍ(tentulah kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka)
Niscaya Kami akan berikan kepada mereka di dunia apa yang telah Kami sebutkan itu, karena keremehan dunia di sisi Allah, agar menjadi istidraj bagi orang-orang kafir dari arah yang tidak mereka sangka.

وَمَعَارِجَ(dan (juga) tangga-tangga (perak))
Yakni tangga yang terbuat dari perak.

عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ (yang mereka menaikinya)
Yakni dengan tangga-tangga itu mereka naik ke tempat dan bangunan yang tinggi.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

33. Bukan karena takut jika seluruh manusia berada dalam satu kepercayaan yaitu dalam kekufuran, sungguh kami menjadikan rumah-rumah orang-orang kafir itu memiliki atap perak dan tangga-tangga perak yang mereka gunakan untuk naik ke atas (atap)


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Seandainya bukan karena manusia menjadi satu umat} satu kelompok atas kekufuran {Sungguh Kami sudah membuatkan bagi orang-orang yang ingkar kepada Dzat Yang Maha Pengasih itu loteng-loteng rumah mereka dan tangga-tangga} tangga-tangga {yang mereka naiki} mereka naiki {dari perak} dari perak


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

33-35. Allah mengabarkan bahwa dunia tidak bernilai apapun disisiNya dan seandainya bukan karena kelembutan dan rahmatNya terhadap hamba-hambaNYa yang tidak terlalu agresif mencari dunia, niscaya Allah amat melapangkan dunia bagi orang-oang kafir, dan menjadikan “loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak)” “yang mereka naiki” yakni atapnya, “dan (kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka betelekan atasnya,” yang terbuat dari perak, dan pasti Allah menjadikan bagi mereka “perhiasan-perhiasann (dari emas untuk mereka),” artinya, niscaya Allah menghiasi dunia meeka dengan bebagai macam perhiasaan, dan pasti memberi apapun yang mereka inginkan, tapi hal itu terhalang oleh rahmatNya pada hamba-hambaNYa karena khawatir mereka akan cepat kufur dan banyaknya kemaksiatan karena cinta dunia.
Dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwa Allah menghalangi sebagian orang dari hal-hal duniawi secara umum dan khusus untuk kepentingan-kepentingan mereka, dan dunia itu tidak menyamai sayap nyamuk pun disisi Allah .dan yang disebutkan itu tadi hanyalah nikmat-nikmat duniawi yang kotor dan fana, dan akhirat di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan mengerjakan perintah-perintahNya, karena nikmat akhirat adalah nikmat yang sempurna dari bebagai segi. Di dalam surga terdapat apapun yang diinginkan jiwa dan dipandang nikmat oleh mata. Mereka kekal di dalamnya. Alangkah berbedanya kedua negeri akhirat itu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 26-35
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba, rasul, kekasihNya, dan imam orang-orang yang lurus serta yang menjadi orang tua dari para nabi yang diutus setelahnya yang orang-orang Quraisy itu nasab mereka berasal darinya. Disebutkan bahwa dia telah berlepas diri dari ayah dan kaumnya yang menyembah berhala. Maka Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah (26) tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku (27) Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya) yaitu, kalimat ini adalah menyembah hanya kepada Allah SWT, tidak ada sekutu bagiNya, dan meninggalkan sembahan-sembahan lainNya, yaitu tidak ada Tuhan melainkan Allah, yaitu menjadikan kalimat ini ditetapkan di kalangan keturunannya, dan sebagai panutan bagi orang yang diberi ptunjul Allah SWT dari kalangan keturunan nabi Ibrahim (supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu) yaitu kembali kepada kalimat itu.
Mujahid, Qatadah, As-Suddi dan lainnya berkata tentang firmanNya: (Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya) yaitu kalimat “Tidak ada Tuhan selain Allah”, di kalangan keturunannya tetap ada orang yang mengucapkannya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Tetapi Aku memberikan kenikmatan hidup kepada mereka) yaitu orang-orang (dan bapak-bapak mereka) yaitu hal itu berakibat mereka tenggelam ke dalam kesesatannya dalam waktu yang lama (sehingga datanglah kepada mereka kebenaran (Al-Qur'an) dan seorang rasul yang memberi penjelasan) yaitu yang jelas risalah dan peringatannya.
(Dan tatkala kebenaran (Al-Qur'an) itu datang kepada mereka, mereka berkata, "Ini adalah sihir, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkarinya” (30)) yaitu mereka sombong, mengingkari dan menolak kebenaran itu dengan segala upaya karena kafir, dengki, dan melewati batas (Dan mereka berkata) seperti orang-orang yang menolak apa yang diturunkan Allah SWT (Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Taif) ini?) yaitu, Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang lelaki yang besar, agung di mata salah satu dua kota ini? Maksud mereka adalah kota Makkah dan Thaif. Pendapat ini dikatakan Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid. Banyak dari mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lelaki itu adalah Al-Walid bin Al-Mughirah dan Urwah bin Mas'ud Ats-Tsaqafi.
Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, Adh-Dhahhak, dan As-Suddi, bahwa yang mereka maksud adalah Al-Walid bin Al-Mughirah dan Mas'ud bin Amr Ats-Tsaqafi.
Yang jelas bahwa maksud mereka adalah lelaki besar dari salah satu di antara kedua kota itu. Maka Allah SWT berfirman seraya menjawab mereka tentang kritikan ini: (Apakah mereka membagi-bagi rahmat Tuhanmu?) yaitu urusan ini bukanlah mereka yang menentukannya, melainkan hanyalah Allah SWT. Allah lebih mengetahui dimana Dia meletakkan risalahNya, karena sesungguhnya tidak sekali-kali Dia menurunkannya melainkan kepada makhluk yang paling suci hati dan jiwanya, serta paling mulia dan paling suci rumah dan keturunannya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menjelaskan bahwa Dia telah membeda-bedakan di antara makhlukNya dalam membagikan pemberianNya kepada mereka berupa harta, rezeki, akal, pemahaman dan pemberian lainnya yang menjadi kekuatan lahir dan batin mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat). Firman Allah: (agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain sebagai pekerja) Dikatakan bahwa maknanya adalah agar sebagian dari mereka dapat mengambil mnfaat sebagian lain untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan, karena yang ini membutuhkan yang itu dan begitu pula yang itu membutuhkan yang ini. Pendapat ini dikatakan As-Suddi dan lainnya. Qatadah dan Adh-Dhahhak berkata bahwa makna yang dimaksud adalah agar sebagian dari mereka dapat menguasai sebagian lain; pendapat ini kembali kepada yang pertama.
Kemudian Allah berfirman: (Dan rahmat Tuhanmu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan) yaitu, rahmat Allah kepada makhlukNya lebih baik bagi mereka daripada apa yang mereka miliki berupa harta dan kesenangan dunia
Firman Allah SWT: (Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu) yaitu seandainya tidak ada keyakinan itu kebanyakan manusia yang tidak mengerti bahwa pemberian Kami berupa harta itu merupakan bukti yang menunjukkan kecintaan Kami kepada orang yang Kami beri itu, sehingga mereka berkumpul dalam kekafiran demi harta itu. Demikianlah makna pendapat ibnu Abbas, Al-Hasan, Qatadah, dan As-Suddi serta lainnya (tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak)) yaitu tangga yang terbuat dari perak. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, As-Suddi, Ibnu Zaid dan lainnya (yang mereka menaikinya) yaitu menaikinya (Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka) yaitu daun-daun pintu dari perak untuk rumah mereka (dan (begitu pula) dipan- dipan yang mereka bertelekan di atasnya) yaitu semuanya itu terbuat dari perak (Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan) yaitu dari emas. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid.
Kemudian Allah berfirman: (Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia) yaitu sesungguhnya semuanya itu hanya barang dunia yang fana, pasti lenyap, dan hina di sisi Allah SWT, yaitu Allah menyegerakan bagi mereka sebagai imbalan dari kebaikan yang mereka kerjakan di dunia berupa balasan makanan dan minuman, agar mereka dipenuhi balasannya di akhirat. Mereka tidak memiliki suatu kebaikan pun yang akan dibalaskan kepada mereka di sisi Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih,”Seandainya dunia ini mempunyai bobot di sisi Allah yang seimbang dengan sayap nyamuk, maka Allah tidak akan memberi minum bahkan seteguk airpun kepada seorang kafir”
Kemudian Allah SWT berfirman: (dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa) yaitu kehidupan akhirat itu khusus bagi mereka, tidak ada seorangpun dari kalangan selain mereka.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 33: (Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu) dalam kekafiran (tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah bagi rumah-rumah mereka) lafal Libuyutihim menjadi Badal dari lafal Liman (loteng-loteng) dapat dibaca Saqfan atau Suqfan keduanya adalah bentuk jamak (dari perak dan juga tangga-tangga) dari perak pula (yang mereka menaikinya) yang dapat mereka naiki untuk mencapai atap rumah-rumah mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan bahwa dunia tidak ada artinya apa-apa di sisi-Nya, dan kalau bukan karena kelembutan dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, tentu Dia akan meluaskan dunia kepada orang-orang kafir dengan seluas-luasnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 33

33-35. Dan sekiranya bukan karena kami menghindarkan semua manusia menjadi umat yang satu dalam kekafiran, pastilah sudah kami buatkan untuk orang-orang yang kafir kepada Allah, yang maha pengasih, bagi rumah-rumah mereka loteng-loteng yang terbuat dari perak, dan demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki, dan kami buatkan pula pintu-pintu yang terbuat dari perak bagi rumah-rumah mereka, dan begitu pula dipan-dipan tempat mereka bersandar, dan kami buatkan pula perhiasan-perhiasan dari emas. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia semata, yang bersifat sementara sedangkan kehidupan akhirat di sisi tuhanmu disediakan khusus bagi orang-orang yang bertakwa


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjabaran dari beragam ulama berkaitan isi dan arti surat Az-Zukhruf ayat 33 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita. Support kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Sering Dibaca

Kami memiliki ratusan materi yang sering dibaca, seperti surat/ayat: Ar-Rahman 33, Al-‘Ashr 3, Al-Anbiya 19, Al-Baqarah 282, Al-Hujurat 11, Al-Baqarah 285. Ada pula Ali Imran 26-27, Al-Baqarah 261, Al-Ahzab 43, Al-Qalam, Ar-Ra’d 31, An-Najm 39-42.

  1. Ar-Rahman 33
  2. Al-‘Ashr 3
  3. Al-Anbiya 19
  4. Al-Baqarah 282
  5. Al-Hujurat 11
  6. Al-Baqarah 285
  7. Ali Imran 26-27
  8. Al-Baqarah 261
  9. Al-Ahzab 43
  10. Al-Qalam
  11. Ar-Ra’d 31
  12. An-Najm 39-42

Pencarian: surat yasin ayat 40 dan 82, toha surat, surat al furqan ayat 67 mengajarkan tentang ciri orang yang hidup, surat al balad ayat 1-10, surat kursi arab dan latin

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.