Surat Az-Zukhruf Ayat 32
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Arab-Latin: A hum yaqsimụna raḥmata rabbik, naḥnu qasamnā bainahum ma'īsyatahum fil-ḥayātid-dun-yā wa rafa'nā ba'ḍahum fauqa ba'ḍin darajātil liyattakhiża ba'ḍuhum ba'ḍan sukhriyyā, wa raḥmatu rabbika khairum mimmā yajma'ụn
Artinya: Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
« Az-Zukhruf 31 ✵ Az-Zukhruf 33 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Terkait Dengan Surat Az-Zukhruf Ayat 32
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 32 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penafsiran dari banyak mufassir terhadap makna surat Az-Zukhruf ayat 32, misalnya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apakah mereka yang membagi-bagikan status kenabian sehingga mereka bisa memberikannya kepada siapa yang mereka kehendaki?. Kamilah yang membagi-bagikan dalam kehidupan dunia mereka berupa rizki dan makanan, Kami juga tinggikan sebagian dari mereka beberapa derajat atas sebagian yang lain, sehingga ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang kuat dan adapula yang lemah, agar sebagian melengkapi sebagian yang lain dalam kehidupan. Dan rahmat Allah bagimu (wahai rasul) dengan memasukanmu kedalam surga adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan berupa kekayaan dunia yang fana.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
32. Apakah mereka yang membagi-bagikan rahmat Rabbmu -wahai Rasul- sehingga mereka memberikannya kepada yang mereka kehendaki dan menahannya dari yang mereka kehendaki? Kami-lah yang membagi rezeki mereka di dunia dan Kami menjadikan di antara mereka ada yang kaya dan ada yang miskin agar sebagian dari mereka memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Rabbmu untuk hamba-hamba-Nya di Akhirat lebih baik daripada harta dunia fana yang mereka kumpulkan.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
32. أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ (Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu?)
Yakni apakah mereka yang membagi kenabian?
نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى الْحَيَوٰةِ الدُّنْيَا ۚ( Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia)
Lalu mengapa mereka tidak rela dengan pembagian Allah dalam urusan kenabian, dan tidak ridha dengan penyerahan kenabian bagi siapa yang Allah kehendaki?
وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ(dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat)
Sebagaimana yang terjadi dalam urusan rezeki, kedudukan, kekuatan, kemerdekaan, akal, dan ilmu.
لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ( agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain)
Agar sebagian mereka dapat mempekerjakan sebagian yang lain sehingga menjadi sebab penghidupan sebagian mereka.
وَرَحْمَتُ رَبِّكَ(Dan rahmat Tuhanmu)
Yaitu apa yang Allah siapkan di akhirat bagi hamba-hamba-Nya yang shalih.
خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ(lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan)
Yakni lebih baik dari harta benda dan seluruh kenikmatan duniawi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Qatadah berkata pada firman Allah: { }
Dia akan bertemu dengan orang yang lemah akalnya, yang lemah lidahnya, dan dia akan berbahagia atas rezekinya, dan dia juga akan bertemu dengan orang yang banyak akal, yang lidahnya tajam, dan rezeki terbatas padanya, Allah berfirman: { نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا } "Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia" sebagaimana Dia membagi di antara mereka gambaran dan akhlak mereka.
2 ). Hatem Al-Ashom berkata: Saya melihat orang-orang saling meremehkan, dan saling memfitnah, dan saya menemukan akar dari semua itu adalah iri hati terhadap harta, gengsi, dan pengetahuan, maka saya merenungkan firman Allah ta'ala: { نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا } "Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia" maka aku tahu bahwa pembagian itu berasal dari Tuhan dalam kekekalan, maka aku tidak iri kepada siapapun, dan aku merasa ridha dengan pembagian dari Allah ta'ala.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
32. Apakah kaum itu mau membagi-bagi rahmat Tuhanmu wahai Muhammad, sehingga mereka bisa memilih nubuwah untuk orang yang mereka kehendaki? Tidak, Kamilah yang membagi-bagi penghidupan di antara mereka, sehingga kami menjadikan sebagian mereka kaya dan sisanya miskin. Bagaimana bisa mereka tidak puas dengan pembagian tentang urusan nubuwwah. Kami meninggikan kedudukan rejeki, bakat dan hal lain dari sebagian mereka di atas sebagian lainnya. {Rahmatu Rabbika} adalah Nubuwwah atau Surga yang lebih baik dari keuntungan dan kenikmatan dunia yang mereka kumpulkan. Ayat ini diturunkan untuk menanggapi orang-orang musyrik yang menginginkan Nubuwwah itu diberikan kepada salah satu dari dua pembesar mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu} kenabian {Kamilah yang menentukan penghidupan di antara mereka di kehidupan dunia dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mengambil manfaat sebagian yang lain} mengambil manfaat dengan memperkerjakannya untuk diberi imbalan {Rahmat Tuhanmu} surga Tuhanmu {lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan} daripada apa yang dikumpulkan orang-orang kafir berupa reruntuhan dunia yang akan lenyap
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
32. Allah berrfirman seraya menyangkal usulan mereka, “apakah mereka yang membagi-bagi rahmat rabbmu,” artinya, apakah mereka memegang pebendaharaan rahmat Allah dan pengaturan rahmat ada di tangan mereka sehingga mereka bisa memberikan kenabian dan risalah pada siapa saja yang mereka kehendaki? “kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat,”yakni, dalam kehidupan dunia,”dan” (padahal) “rahmat Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan,” dari dunia.
Mengingat penghidupan para hamba serta rizki duniawi mereka berada di tangan Allah yang mana Dialah yang membagikannya diantara para hamba, Dia memperluas rizki bagi siapa saja yang dikehendaki dan menyempitkannya bagi siapa saja yang dikehendaki berdasakan kebijaksanaanNya, maka rahmat duniawiNya yang mana yang tertinggi darinya adalah rahmat kenabian dan risalah tentu lebih utama dan layak berada di tangan Allah. Allah lebih tahu di mana menempatkan tugas kerasulan.
Sehingga dapat diketahui bahwa usulan orang-orang musyrik gugur serta sia-sia dan pengaturan seluruh masalah, baik yang besifat duniawi dan Agama berada di tangan Allah semata. Ini adalah pemuasan bagi mereka dari segi kesalahan dalam membuat usulan yang sama sekali tidak mereka kuasai. Itu semua tidak lain hanyalah kezhaliman dai mereka dan penentangan terhadap kebenaran.
Perkataan mereka, “mengapa al-qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negei (mekkah dan tha’if) ini,” andai saja mereka mengetahui hakikat oang-orang besar dan sifat-sifat yang dengannya bisa diketahui tingginya derajat seseorang serta agungnya derajat di sisi Allah dan makhlukNya, pasti mereka mengetahui bahwa nabi Muhammad bin Abdullah bin abdul muthalib adalah orang yang paling agung derajatnya, paling tinggi kebanggaannya, paling sempurna akalnya, paling banyak ilmunya, paling agung pandangan dan tekadnya, paling sempurna akhlaknya, paling luas kasih sayangnya, sangat bebelas kasih, orang yang paling mendapat petunjuk dan paling bertakwa. beliaulah kutub inti kesempurnaan, pada diri beliau bermuara sifat-sifat lelaki sejati. Beliaulah lelaki paling segalanya di dunia secara mutlak. Dan itu diketahui oleh kawan maupun lawan, kecuali orang-orang yang sesat dan angkuh. Maka bagaimana orang sepeti itu bisa lebih mengutamakan orang-orang musyrik yang seberat biji sawi sekalipun tidak dapat menyamai tingkat kesempurnaan beliau, dan siapaun yang tekad dan puncak akalnya adalah menjadikan patung, pohon, batu sebagai tuhan yang disembah dan dijadikan sebagai tempat mendekatkan diri, padahal tidak bisa membahayakan dan juga tidak bisa memberi manfaat, padahal ia sendiri bergantung pada Rabbnya dan memerlukan bantuan orang untuk kepentingannya? Hanya orang-orang bodoh dan gila yang melakukan hal ini. Lantas bagaimana oang seperti itu dijadikan oang besar, atau bagaimana bisa lebih diutamakan daripada penutup para rasul dan penghulu anak cucu Nabi Adam? Tapi orang-oang kafir tidak berakal.
Dalam ayat ini terdapat peringatan atas hikmah Allah dalam hal melebihkan sebagian oang atas yang lain di dunia, “aga sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain,”yaitu agar sebagian dari mereka menguasa atas sebagian yang lain dalam tugas, pekerjaan, dan perindustrian. Andai semua oang sama dari segi kekayaan, pasti tidak ada yang saling memerlukan satu sama lain dan pasti banyak kepentingan dan manfaat mereka yang terbengkalai.
Di dalam ayat ini juga terdapat dalil bahwa nikmat agama lebih baik daipada nikmat duniawi, sebagaimana yang difirmankan Allah dalam ayat lainnya,
“katakanlah,’dengan karunia Allah dan RahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan’,” (yunus:58)
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 26-35
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba, rasul, kekasihNya, dan imam orang-orang yang lurus serta yang menjadi orang tua dari para nabi yang diutus setelahnya yang orang-orang Quraisy itu nasab mereka berasal darinya. Disebutkan bahwa dia telah berlepas diri dari ayah dan kaumnya yang menyembah berhala. Maka Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah (26) tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku (27) Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya) yaitu, kalimat ini adalah menyembah hanya kepada Allah SWT, tidak ada sekutu bagiNya, dan meninggalkan sembahan-sembahan lainNya, yaitu tidak ada Tuhan melainkan Allah, yaitu menjadikan kalimat ini ditetapkan di kalangan keturunannya, dan sebagai panutan bagi orang yang diberi ptunjul Allah SWT dari kalangan keturunan nabi Ibrahim (supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu) yaitu kembali kepada kalimat itu.
Mujahid, Qatadah, As-Suddi dan lainnya berkata tentang firmanNya: (Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya) yaitu kalimat “Tidak ada Tuhan selain Allah”, di kalangan keturunannya tetap ada orang yang mengucapkannya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Tetapi Aku memberikan kenikmatan hidup kepada mereka) yaitu orang-orang (dan bapak-bapak mereka) yaitu hal itu berakibat mereka tenggelam ke dalam kesesatannya dalam waktu yang lama (sehingga datanglah kepada mereka kebenaran (Al-Qur'an) dan seorang rasul yang memberi penjelasan) yaitu yang jelas risalah dan peringatannya.
(Dan tatkala kebenaran (Al-Qur'an) itu datang kepada mereka, mereka berkata, "Ini adalah sihir, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkarinya” (30)) yaitu mereka sombong, mengingkari dan menolak kebenaran itu dengan segala upaya karena kafir, dengki, dan melewati batas (Dan mereka berkata) seperti orang-orang yang menolak apa yang diturunkan Allah SWT (Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Taif) ini?) yaitu, Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang lelaki yang besar, agung di mata salah satu dua kota ini? Maksud mereka adalah kota Makkah dan Thaif. Pendapat ini dikatakan Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid. Banyak dari mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lelaki itu adalah Al-Walid bin Al-Mughirah dan Urwah bin Mas'ud Ats-Tsaqafi.
Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, Adh-Dhahhak, dan As-Suddi, bahwa yang mereka maksud adalah Al-Walid bin Al-Mughirah dan Mas'ud bin Amr Ats-Tsaqafi.
Yang jelas bahwa maksud mereka adalah lelaki besar dari salah satu di antara kedua kota itu. Maka Allah SWT berfirman seraya menjawab mereka tentang kritikan ini: (Apakah mereka membagi-bagi rahmat Tuhanmu?) yaitu urusan ini bukanlah mereka yang menentukannya, melainkan hanyalah Allah SWT. Allah lebih mengetahui dimana Dia meletakkan risalahNya, karena sesungguhnya tidak sekali-kali Dia menurunkannya melainkan kepada makhluk yang paling suci hati dan jiwanya, serta paling mulia dan paling suci rumah dan keturunannya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menjelaskan bahwa Dia telah membeda-bedakan di antara makhlukNya dalam membagikan pemberianNya kepada mereka berupa harta, rezeki, akal, pemahaman dan pemberian lainnya yang menjadi kekuatan lahir dan batin mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat). Firman Allah: (agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain sebagai pekerja) Dikatakan bahwa maknanya adalah agar sebagian dari mereka dapat mengambil mnfaat sebagian lain untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan, karena yang ini membutuhkan yang itu dan begitu pula yang itu membutuhkan yang ini. Pendapat ini dikatakan As-Suddi dan lainnya. Qatadah dan Adh-Dhahhak berkata bahwa makna yang dimaksud adalah agar sebagian dari mereka dapat menguasai sebagian lain; pendapat ini kembali kepada yang pertama.
Kemudian Allah berfirman: (Dan rahmat Tuhanmu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan) yaitu, rahmat Allah kepada makhlukNya lebih baik bagi mereka daripada apa yang mereka miliki berupa harta dan kesenangan dunia
Firman Allah SWT: (Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu) yaitu seandainya tidak ada keyakinan itu kebanyakan manusia yang tidak mengerti bahwa pemberian Kami berupa harta itu merupakan bukti yang menunjukkan kecintaan Kami kepada orang yang Kami beri itu, sehingga mereka berkumpul dalam kekafiran demi harta itu. Demikianlah makna pendapat ibnu Abbas, Al-Hasan, Qatadah, dan As-Suddi serta lainnya (tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak)) yaitu tangga yang terbuat dari perak. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, As-Suddi, Ibnu Zaid dan lainnya (yang mereka menaikinya) yaitu menaikinya (Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka) yaitu daun-daun pintu dari perak untuk rumah mereka (dan (begitu pula) dipan- dipan yang mereka bertelekan di atasnya) yaitu semuanya itu terbuat dari perak (Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan) yaitu dari emas. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid.
Kemudian Allah berfirman: (Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia) yaitu sesungguhnya semuanya itu hanya barang dunia yang fana, pasti lenyap, dan hina di sisi Allah SWT, yaitu Allah menyegerakan bagi mereka sebagai imbalan dari kebaikan yang mereka kerjakan di dunia berupa balasan makanan dan minuman, agar mereka dipenuhi balasannya di akhirat. Mereka tidak memiliki suatu kebaikan pun yang akan dibalaskan kepada mereka di sisi Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih,”Seandainya dunia ini mempunyai bobot di sisi Allah yang seimbang dengan sayap nyamuk, maka Allah tidak akan memberi minum bahkan seteguk airpun kepada seorang kafir”
Kemudian Allah SWT berfirman: (dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa) yaitu kehidupan akhirat itu khusus bagi mereka, tidak ada seorangpun dari kalangan selain mereka.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 32: (Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu?) yang dimaksud dengan rahmat adalah kenabian (Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia) maka Kami jadikan sebagian dari mereka kaya dan sebagian lainnya miskin (dan Kami telah meninggikan sebagian mereka) dengan diberi kekayaan (atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan) golongan orang-orang yang berkecukupan (sebagian yang lain) atas golongan orang-orang yang miskin (sebagai pekerja) maksudnya, pekerja berupah; huruf Ya di sini menunjukkan makna Nasab, dan menurut suatu qiraat lafal Sukhriyyan dibaca Sikhriyyan yaitu dengan dikasrahkan huruf Sin-nya (Dan rahmat Rabbmu) yakni surga Rabbmu (lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan) di dunia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman membantah usulan mereka.
Maksudnya, apakah mereka yang menyimpan rahmat Tuhanmu (seperti kenabian, dsb.) dan di tangan mereka hak mengaturnya, sehingga mereka memberikan kenabian dan kerasulan kepada orang yang mereka kehendaki dan mencegahnya dari orang yang mereka kehendaki.
Jika penghidupan manusia dan rezeki mereka di tangan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, Dia yang membagikannya di antara hamba-hamba-Nya, Dia yang melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya kepada siapa yang Dia kehendaki sesuai kebijaksanaan-Nya, maka rahmat agama; dimana yang paling tinggi adalah kenabian dan kerasulan lebih patut berada di Tangan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, sehingga Dialah yang paling tahu dimanakah Dia menaruh risalah-Nya. Dari sini diketahui, bahwa usulah mereka gugur dengan sendirinya, dan bahwa mengatur segala urusan baik yang terkait dengan agama maupun dunia adalah di Tangan Allah Subhaanahu wa Ta'aala saja. Hal ini untuk menundukkan mereka dari sisi kesalahan mereka dalam memberikan usulan yang bukan di tangan mereka urusan tentang hal itu, bahkan hal itu sebenarnya sikap zalim mereka dan penolakan terhadap yang hak.
Yakni oleh karena itu, Kami jadikan sebagian mereka sebagai orang kaya dan sebagian lagi sebagai orang miskin.
Dalam ayat ini terdapat pengingat dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala terhadap hikmah mengapa Dia melebihkan sebagian hamba di atas sebagian yang lain di dunia, yaitu agar sebagian dapat dimanfaatkan oleh orang lain dengan mendapat upah. Jika seandainya manusia semuanya sama kaya, dan sebagiannya tidak membutuhkan yang lain, maka tentu banyak maslahat mereka yang hilang.
Yaitu surga.
Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa nikmat agama jauh lebih baik daripada nikmat dunia.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 32
Atas sikap pengingkaran mereka terhadap Al-Qur'an dan kerasulan nabi Muhammad itu, Allah lalu bertanya kepada nabi Muhammad, 'apakah mereka, yang ingkar, durhaka, dan menyekutukan tuhan itu, yang membagi-bagi rahmat tuhan, pencipta, pemelihara, dan pelimpah rahmat kepada-Mu, wahai nabi Muhammad' sama sekali tidak. Mereka tidak dapat melakukan itu. Kamilah yang membagikan rahmat di antara mereka dan kami pula lah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia sesuai dengan ketentuan dan hukum-hukum yang telah kami tetapkan. Dan kami telah meninggikan sebagian mereka dalam kedudukan, harta, ilmu, dan jabatan mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain sehingga mereka dapat saling membantu dan menolong dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Dan rahmat tuhan yang dilim-pahkan kepada mu berupa kenabian dan kerasulan lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan, baik berupa kekayaan yang melimpah dan kekuasaan yang sangat tinggi. '33-35. Dan sekiranya bukan karena kami menghindarkan semua manusia menjadi umat yang satu dalam kekafiran, pastilah sudah kami buatkan untuk orang-orang yang kafir kepada Allah, yang maha pengasih, bagi rumah-rumah mereka loteng-loteng yang terbuat dari perak, dan demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki, dan kami buatkan pula pintu-pintu yang terbuat dari perak bagi rumah-rumah mereka, dan begitu pula dipan-dipan tempat mereka bersandar, dan kami buatkan pula perhiasan-perhiasan dari emas. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia semata, yang bersifat sementara sedangkan kehidupan akhirat di sisi tuhanmu disediakan khusus bagi orang-orang yang bertakwa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beberapa penjabaran dari para ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 32 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita. Sokonglah usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.