Surat Az-Zukhruf Ayat 15

وَجَعَلُوا۟ لَهُۥ مِنْ عِبَادِهِۦ جُزْءًا ۚ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَكَفُورٌ مُّبِينٌ

Arab-Latin: Wa ja'alụ lahụ min 'ibādihī juz`ā, innal-insāna lakafụrum mubīn

Artinya: Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).

« Az-Zukhruf 14Az-Zukhruf 16 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Surat Az-Zukhruf Ayat 15

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 15 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir berharga dari ayat ini. Ditemukan kumpulan penjabaran dari beragam pakar tafsir terhadap kandungan surat Az-Zukhruf ayat 15, antara lain sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan orang-orang yang musyrik itu menjadikan bagiNya bagian dari makhlukNya, yaitu ucapan mereka tentang malaikat, ”anak-anak perempuan Allah”. sesungguhnya manusia adalah pengingkar terhadap nikmat-nikmat tuhannya yang telah Dia limpahkan kepadanya, memperlihatkan pengingkaran dan kekafirannya, menghitung musibah-musibah dan melupakan berbagai nikmat.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

15. Orang-orang musyrik menganggap Allah memiliki anak. Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan. Sungguh manusia sangat jelas kekafirannya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

15. Orang-orang musyrik mengira bahwa sebagian makhluk itu dilahirkan dari Al-Khāliq -Subḥānahu-, tatkala mereka berkata, “Para Malaikat adalah anak-anak perempuan Allah.” Sesungguhnya orang yang mengucapkan hal ini adalah pembangkang yang jelas kekufuran dan kesesatannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

15. وَجَعَلُوا۟ لَهُۥ مِنْ عِبَادِهِۦ جُزْءًا ۚ (Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya)
Yang dimaksud adalah para malaikat yang mereka anggap sebagai anak-anak perempuan Allah karena anak merupakan bagian dari ayahnya.

إِنَّ الْإِنسٰنَ لَكَفُورٌ مُّبِينٌ(Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah))
Yakni mereka mengingkari kenikmatan dari Allah secara jelas, karena kenikmatan yang diberikan Allah bagi mereka sangat jelas, sehingga keingkaran mereka terhadap kenikmatan itu menjadi kedustaan yang lebih jelas lagi. Dan orang-orang jahil itu juga menisbatkan anak kepada-Nya dan bahkan menjadikan bagi-Nya jenis anak yang lebih lemah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

15. Setelah mengakui bahwa Allah adalah sang Pencipta, orang-orang musyrik menjadikan salah satu hamba Allah sebagai anakNya, yaitu para malaikat. Mereka berkata: “Para malaikat adalah puteri-puteri Allah, karena anak adalah bagian dari orang tua” Sesungguhnya manusia yang berkata demikian, berada dalam kekufuran yang sangat besar dan menampakkan kekufurannya, karena pengingkaran terhadap nikmat ini setelah jelas kebenarannya, maka itu adalah pendustaan yang nampak.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka menjadikan sebagian dari hamba-hambaNya bagiNya sebagai bagian} bagian dari anak, dengan berkata,”Malaikat adalah anak perempuan Allah {Sesungguhnya manusia itu benar-benar orang yang ingkar yang nyata} tampak keingkarannya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

15. Allah mengabarkan kejinya perkataan orang-orang musyrik yang menganggap Allah memilki anak, padahal Dia-lah Yang Maha Esa, Maha Tunggal dan tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak memilki pendamping dan tidak juga anak dan tidak ada satu sekutu pun bagiNya. Anggapan tersebut batil dari berbagai segi;
pertama, semua makhluk adalah hamba-hambaNya sedangkan ubudiyah itu menafikan memilki anak.
Kedua, anak adalah bagian dari ayah, sedangkan Allah berbeda dengan makhlukNya dari segi sifat-sifat dan keluhuranNya. Karena itu, mustahil bagi Allah memiliki anak.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 15-20
Allah SWT berfirman serya memberitahukan tentang orang-orang musyrik yang mengada-adakan kedustaan terhadapNya dimana mereka menjadikan sebagian dari binatang ternak untuk berhala-berhala mereka dan sebagian lainnya untuk Allah SWT, Sebagaimana Allah menyebutkan tentang mereka dalam surah Al-An'am: (Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan prasangka mereka, "Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami.” Maka sajian-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan sajian-sajian yang diperuntukkan bagi Allah; maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu (136)) (Surah Al-An'am) Demikian juga mereka menjadikan bagi Allah anak-anak perempuan di antara anak perempuan dan laki-laki yang mereka anggap paling rendah dan paling buruk di antaranya keduanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? (21) Yang demikian itu tentulah pembagian yang tidak adil (22)) (Surah An-Najm) di sini Allah SWT berfirman: (Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bagian dari-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah) (15)) Kemudian Allah berfirman: (Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan Dia mengkhususkan buat kamu anak laki-laki (16)) Ini mengandung makna mengingkari perbuatan mereka dengan pengingkaran yang keras. Kemudian Dia menyebutkan pengingkaran yang sempurna dan berfirman: (Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat, sedangkan dia amat menahan sedih (17)) yaitu, ketika seseorang dari mereka yang diberi kabar gembira tentang kelahiran anak perempuan yang mereka jadikan untuk Allah SWT, maka dia sangat marah dengan hal itu sehingga mukanya seakan-akan ditutupi awan hitam karena berita buruk yang dia terima, dan dia bersembunyi dari kaumnya karena malu terhadap hal itu. Maka Allah SWT berfirman,"Bagaimana bisa kalian marah dengan hal itu, lalu kalian mennisbatkan hal itu kepada Allah SWT?”
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan, sedangkan dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran? (18)) yaitu perempuan itu mempunyai kekurangan untuk menutupi kekurangannya itu dengan perhiasan sejak kecil. Dan apabila bertengkar, maka tidak ucapan baginya, bahkan dia lemah dan tidak mampu berbuat apapun. Maka apakah orang yang demikian keadaanya pantas dinisbatkan kepada Allah SWT. Perempuan itu mempunyai kekurangan secara lahir dan batin, begitu juga dalam penampilan dan karakternya. Maka untuk untuk menutupi kekurangan lahir dan penampilannya dia perhiasan dan hal lainnya yang untuk menutupi kekurangannya.
Adapun kekurangan pada karakternya bahwa sesungguh­nya perempuan itu lemah dan tidak mampu membela diri di saat dia harus membela diri, tidak dalam ungkapan dan tidak pula keinginan, sebagaimana yang dikatakan sebagian orang Arab pada saat dia diberi kabar gembira tentang anak perempuannya,"Anak perempuan itu bukanlah anak yang baik, pertolongannya adalah menangis, dan kebaikannya adalah mencuri"
Firman Allah: (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai jenis perempuan) Mereka meyakini bahwa para malaikat itu perempuan. Maka Allah mengingkari ucapan mereka itu dengan firmanNya SWT: (Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu?) yaitu menyaksikan para malaikat saat Allah menciptakannya sebagai jenis perempuan? (Kelak akan dituliskan persaksian mereka) tentang itu (dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban) tentang hal itu pada hari kiamat. Di dalamnya terdapat ancaman yang keras dan peringatan yang tegas (Dan mereka berkata, "Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)”) yaitu seandainya Allah berkehendak, tentu Dia menghalangi antara kami dan penyembahan kami terhadap berhala-berhala yang dibentuk dalam rupa para malaikat ini yang merupakan anak-anak perempuan Allah, karena sesungguhnya Dia mengetahui hal itu, jadi Dia menyetujui kami dalam hal itu.
Allah SWT berfirman dalam ayat ini setelah menyebutkan hujjah mereka: (Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu) yaitu yang membenarkan apa yang mereka katakan dan apa yang mereka jadikan hujjah (mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka) yaitu berdusta dan membuat-buat kedustaan.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Mereka tidak-mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka) yaitu, mereka tidak mengetahui kekuasaan Allah SWT atas hal itu


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 15: (Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bagian daripada-Nya) karena mereka telah mengatakan, bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. Dikatakan Juz'an atau bagian, karena anak itu adalah bagian dari orang tuanya; padahal hakikatnya malaikat-malaikat itu adalah hamba-hamba Allah swt. (Sesungguhnya manusia) yang telah mengatakan perkataan tadi (benar-benar pengingkar yang nyata) yang jelas dan nyata kekafirannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang kejinya ucapan orang-orang musyrik yang menjadikan anak untuk Allah, padahal Dia Maha Esa, bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tidak punya istri dan anak, dan tidak ada yang setara dengan-Nya, dan bahwa hal tersebut termasuk kebatilan yang paling batil karena beberapa sisi, di antaranya:

- Makhluk semuanya adalah hamba-Nya, dan keadaan sebagai hamba menolak sebagai anak.

- Anak merupakan bagian dari bapaknya, sedangkan Allah Subhaanahu wa Ta'aala berbeda dengan makhluk-Nya. Berbeda sifat-Nya dan sifat-sifat kebesaran-Nya. Oleh karena itu, mustahil Allah Subhaanahu wa Ta'aala mempunyai anak.

- Mereka menyangka bahwa para malaikat adalah puteri-puteri Allah, padahal sudah menjadi maklum bahwa puteri merupakan bagian yang paling rendah, lalu bagaimana untuk Allah anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki. Apakah mereka lebih mulia dari Allah, Mahatinggi Allah dari hal itu dengan ketinggian yang besar.

- Bagian yang mereka nisbatkan kepada Allah adalah puteri, dimana bagian tersebut adalah bagian yang paling hina, paling mereka benci, bahkan saking bencinya mereka, ketika diberitakan kelahiran seorang anak perempuan wajahnya menjadi hitam, lalu bagaimana mereka menjadikan untuk Allah sesuatu yang mereka benci.

- Perempuan sifatnya memiliki kekurangan, termasuk dalam bicara dan dalam menjelaskan (lihat ayat 18).

- Mereka menjadikan para malaikat yang sesungguhnya sebagai hamba-hamba Allah sebagai perempuan, sehingga mereka berani terhadap para malaikat yang didekatkan, mengangkat mereka (para malaikat) dari kedudukan sebagai hamba sebagai sekutu bagi Allah dalam sesuatu yang menjadi kekhususan-Nya, selanjutnya mereka menurunkan kedudukan mereka (para malaikat) dari kedudukan laki-laki kepada kedudukan perempuan, maka Mahasuci Allah yang memperlihatkan bertentangannya orang yang berdusta terhadap-Nya dan menentang Rasul-Nya.

- Allah Subhaanahu wa Ta'aala membantah mereka (kaum musyrik), bahwa mereka tidak menyaksikan penciptaan malaikat, lalu bagaimana mereka berani berbicara terhadap sesuatu yang tidak mereka ketahui. Meskipun begitu, mereka akan ditanya tentang persaksian tersebut, akan dicatat dan akan diberikan siksa sebagai balasan.

Maksudnya orang musyrikin mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, padahal malaikat itu sebagian dari makhluk ciptaan-Nya.

Yang mengatakan seperti itu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 15

Walaupun Allah telah menerangkan kekuasaan-Nya dalam menciptakan langit dan bumi serta menundukkan hewan ternak untuk manusia, sebagian manusia masih saja mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Dan mereka, yakni orang-orang musyrik, menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya, yang merupakan ciptaan-Nya sebagai bagian dari-Nya, dengan menganggap bahwa malaikat adalah anak-anak tuhan. Sesungguhnya, manusia yang mempercayai dan mengatakan demikian itu benar-benar pengingkar nikmat tuhan, yang melampaui batas dalam kekafirannya, lagi yang nyata kesyirikan dan keingkarannya. 16. Lalu Allah mengecam apa yang telah di katakan dan di yakini oleh orang-orang musyrik dengan mengatakan, 'pantaskah dia, Allah yang maha esa, yang mahakuasa, dan yang maha pencipta itu mengambil dengan sungguh-sungguh dari apa yang di ciptakan-Nya sendiri berupa anak-anak perempuan yang justru orang-orang musyrik itu tidak suka mendapatkannya' tentulah tidak pantas. Dan pantas pulakah kamu beranggapan bahwa Allah memberikan anak laki-laki kepadamu' tentulah tidak pantas. Sungguh ini kepercayaan yang sangat keliru dan tidak masuk akal. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjabaran dari para pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Az-Zukhruf ayat 15 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Terbanyak Dikunjungi

Terdapat ratusan materi yang terbanyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d 31, Al-Anbiya 19, Al-Qalam, Al-Ahzab 43, Al-Baqarah 282, Al-Hujurat 11. Termasuk Al-Baqarah 261, An-Najm 39-42, Al-‘Ashr 3, Al-Baqarah 285, Ar-Rahman 33, Ali Imran 26-27.

  1. Ar-Ra’d 31
  2. Al-Anbiya 19
  3. Al-Qalam
  4. Al-Ahzab 43
  5. Al-Baqarah 282
  6. Al-Hujurat 11
  7. Al-Baqarah 261
  8. An-Najm 39-42
  9. Al-‘Ashr 3
  10. Al-Baqarah 285
  11. Ar-Rahman 33
  12. Ali Imran 26-27

Pencarian: qs al baqarah 233, arti surah at thaha ayat 41, innalladzina qolu robbunallah, surat asyura ayat 11, al-a'raf ayat 34

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.