Surat Asy-Syura Ayat 43
وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ
Arab-Latin: Wa laman ṣabara wa gafara inna żālika lamin 'azmil-umụr
Artinya: Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.
« Asy-Syura 42 ✵ Asy-Syura 44 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Asy-Syura Ayat 43
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syura Ayat 43 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan berharga dari ayat ini. Tersedia beraneka penjabaran dari kalangan ahli tafsir mengenai makna surat Asy-Syura ayat 43, di antaranya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Barangsiapa bersabar dalam menghadapi gangguan, membalas keburukan dengan maaf, perdamaian dan lapang dada, sesungguhnya hal itu termasuk perkara yang berat yang berhak diberi ucapan terima kasih dan perbuatan terpuji yang diperintahkan Allah dan Dia menyiapkan pahala besar dan pujian yang baik terhadapnya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
43. Dan barangsiapa yang bersabar setelah mendapat gangguan dan menutupi kesalahan itu; maka itu merupakan perkara agung yang terpuji yang Allah tegaskan untuk dilakukan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
43. Adapun orang yang bersabar atas gangguan orang lain terhadapnya dan dia memaafkannya, maka kesabarannya itu termasuk perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi dirinya dan masyarakat; itu adalah perbuatan yang terpuji, dan tidaklah seseorang mendapat sifat itu kecuali orang yang sangat beruntung.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
43. وَلَمَن صَبَرَ (Tetapi orang yang bersabar)
Atas kezaliman.
وَغَفَرَ(dan memaafkan)
Memaafkan orang yang menzaliminya padahal dia mampu membela diri dan menuntut haknya.
إِنَّ ذٰلِكَ(sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu)
Yakni kesabaran dan pemberian maaf itu.
لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ(termasuk hal-hal yang diutamakan)
Yakni merupakan keteguhan hati dan kekuatan sehingga dia tidak terdorong untuk melampiaskan hawa nafsu untuk membalas.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Memaafkan adalah salah satu sarana terbesar dalam mendidik dan mempersiapkan jiwa, dan memaafkan adalah persiapan menuju kepemimpinan. Jika seseorang tidak bisa memimpin dirinya dengan sabar, memaafkan, dan durhaka, bagaimana dia bisa memimpin umat Islam yang lain? Jika kita berkomitmen untuk memaafkan - Demi Allah- kita akan menemukan lebih banyak kebaikan daripada yang bisa kita bayangkan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
43. Orang yang sabar atas penderitaan dan mengampuni dosa orang yang menyakiti serta memaafkan orang yang menzaliminya, maka kesabaran dan ampunan itu adalah perkara yang wajib dilakukan, maknanya adalah kewajiban secara hukum yang harus diputuskan dan dipegang teguh
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sungguh siapa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang diutamakan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
43. “tetapi orang yang bersabar” dalam menghadapi yang dia rasakan dari gangguan orang lain, ”dan memaafkan”mereka dengan memaafkan perbuatan yang mereka lakukan tehadapnya, ”sesungguhnya yang demikian itu temasuk hal-hal yang diutamakan, ” artinya, termasuk perkara-perkaa yang dianjukan dan ditekankan oleh Allah dan Allah mengabarkan bahwa ia tidak akan dilakukan kecuali oleh orang-oang yang penyabar yang memperoleh keutamaan yang sangat besar, dan ia termasuk perkara yang tidak bisa dilakukan kecuali oleh orang-orang yang memilki tekad dan kemauan keras dan orang-orang yang memiliki pikiran dan nurani. Sebab, sesungguhnya tidak melakukan pembelaan diri dengan ucapan atau perbuatan adalah merupakan sesuatu yang sangat berat bagi jiwa, dan sabar atas gangguan, memaafkan, mengampuni dan membalasnya dengan kebaikan adalah lebih berat dan lebih berat lagi. Namun, itu semua ringan bagi orang yang diringankan oleh Allah dan berjihad melawan nafsunya untuk bisa bersikap demikian serta memohon pertolongan kepada Allah untuk itu. Kemudian apabila seorang hamba merasakan manisnya sabar dan menemukan pengaruh-pengaruhnya, maka ia akan menghadapi semua itu dengan lapang dada, akhlak mulia, dan menikmatinya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 40-43
Firman Allah: (Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa) sebagaimana firmanNya SWT: (Oleh sebab itu, barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia seimbang dengan serangannya terhadapmu) (Surah Al-Baqarah: 194) dan (Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu) (Surah An-Nahl: 126). Maka keadilan merupakan hal yang disyariatkan, yaitu hukum qishash, sedangkan yang dianjurkan, adalah memaafkan sebagaimana firmanNya: (dan luka-luka (pun) ada qishashnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak qishash) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya) (Surah Al-Maidah: 45) Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, pahalanya atas (tanggungan) Allah) yaitu, hal itu tidak sia-sia di sisi Allah
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim) yaitu, orang-orang yang melampaui batas, yaitu orang yang memulai berbuat jahat.
Kemudian Allah berfirman: (Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosa pun atas mereka (41)) yaitu tidak ada dosa atas mereka dalam melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang menzalimi mereka.
Firman Allah: (Sesungguhnya dosa itu) yaitu dosa dan penderitaan (atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak) yaitu memulai perbuatan zalim terhadap orang lain
(Mereka itu mendapat azab yang pedih) yaitu siksa yang sangat menyakitkan
Kemudian setelah mencela perbuatan zalim dan orang yang melakukannya serta menetapkan hukum qishash, Allah SWT menganjurkan kepada untuk mengampuni dan memaafkan: (Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan) yaitu bersabar dalam mengadapi gangguan yang menyakitkan dan menutupi perbuatan buruk (Sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Asy-Syura ayat 43: (Tetapi orang yang bersabar) dan ia tidak membela dirinya atau tidak menuntut balas (dan memaafkan) memaafkan kelaliman orang lain terhadap dirinya (sesungguhnya yang demikian itu) yaitu sabar dan pemaaf (termasuk hal-hal yang diutamakan) yang dianjurkan oleh syariat.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Terhadap gangguan yang menimpanya dari orang lain.
Yakni termasuk perkara yang didorong dan ditekankan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dimana Dia memberitahukan, bahwa hal itu tidaklah dimiliki kecuali oleh orang-orang yang sabar serta memiliki bagian yang besar, dimiliki oleh orang-orang yang berazam kuat, berpikiran cerdas dan berpandangan dalam. Hal itu, karena tidak membela diri baik dengan ucapan maupun perbuatan termasuk sesuatu yang paling sulit. Demikian pula bersabar terhadap gangguan, memaafkan dan mengampuninya serta menyikapinya dengan ihsan merupakan sesuatu yang paling sulit, akan tetapi hal itu mudah bagi orang yang dimudahkan Allah, ia berusaha menyifati diri dengannya serta meminta pertolongan kepada Allah terhadapnya. Selanjutnya, apabila seorang hamba merasakan manisnya kesabaran dan mendapatkan atsar(hasil)nya, maka dia menerimanya dengan dada yang lapang dan merasa senang di dalamnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syura Ayat 43
Akan tetapi, barang siapa bersabar terhadap kezaliman dengan tidak melakukan pembalasan atas kezaliman itu dan memaafkannya, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia. 44. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah akibat kecenderungan dan keinginan hatinya untuk sesat, maka tidak ada baginya pelindung yang dapat melindunginya dari kesesatan itu sesudahnya, sesudah Allah memperlakukannya dengan perlakuan itu. Kamu, wahai nabi Muhammad dan orang-orang beriman, akan melihat orang-orang zalim ketika mereka melihat azab yang akan di terimanya di akhirat kelak berkata, 'adakah kiranya jalan yang dapat mengantarkan kami untuk kembali ke alam dunia''.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beragam penafsiran dari kalangan ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Asy-Syura ayat 43 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Bantulah perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.