Surat Asy-Syura Ayat 35
وَيَعْلَمَ ٱلَّذِينَ يُجَٰدِلُونَ فِىٓ ءَايَٰتِنَا مَا لَهُم مِّن مَّحِيصٍ
Arab-Latin: Wa ya'lamallażīna yujādilụna fī āyātinā, mā lahum mim maḥīṣ
Artinya: Dan supaya orang-orang yang membantah ayat-ayat (kekuasaan) Kami mengetahui bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan ke luar (dari siksaan).
« Asy-Syura 34 ✵ Asy-Syura 36 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Berkaitan Surat Asy-Syura Ayat 35
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syura Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan pelbagai penjabaran dari para ahli tafsir terhadap kandungan surat Asy-Syura ayat 35, di antaranya sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang-orang yang mendebat ayat-ayat Kami yang menetapkan tauhid bagi Kami, dengan cara yang batil, mengetahui bahwa mereka tidak memiliki tempat berlari dan menghindar dari azab Allah bila Allah mengazab mereka atas dosa-dosa dan kekafiran mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
35. Orang-orang kafir yang membantah dengan kebatilan ayat-ayat qur’aniyah dan kauniyah Kami telah mengetahui bahwa mereka tidak dapat lari dari azab Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
35. Pada saat penghacuran kapal-kapal tersebut dengan angin badai, orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah karena ingin membatalkannya mengetahui bahwa mereka tidak mempunyai tempat untuk lari dari kehancuran, sehingga mereka tidak menyeru kecuali kepada Allah dan meniggalkan lain-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
35. وَيَعْلَمَ الَّذِينَ يُجٰدِلُونَ فِىٓ ءَايٰتِنَا مَا لَهُم مِّن مَّحِيصٍ (Dan supaya orang-orang yang membantah ayat-ayat (kekuasaan) Kami mengetahui bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan ke luar)
Yakni mereka tidak dapat lari atau mendapat tempat kabur.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
35. Allah mengetahui orang-orang yang saling berdebat tentang ayat-ayat kami yang tercantum dalam Al-Qur’an dengan bathil. Mereka adalah orang-orang kafir. Mereka tidak memiliki jalan lari dan jalan keluar dari azab. Ini adalah untuk menjelaskan kekuasaan Allah dan memperingatkan orang-orang kafir di setiap waktu
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Agar orang-orang yang membantah ayat-ayat Kami mengetahui bahwa mereka tidak akan memperoleh jalan keluar} tempat melarikan diri dari azab Allah
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
35. kemudian Allah berrfiman, ”dan supaya orang-orang yang membantah ayat-ayat kami mengetahui, ” untuk membatalkannya (merusaknya) dengan kebatilan mereka, ”bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan keluar, ” tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka dari siksa yang menimpa mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 32-35
Allah SWT berfirman bahwa termasuk di antara tanda-tanda kekuasaanNya yang jelas adalah Dia menundukkan laut agar dijadikan sebagai jalan bagi bahtera dengan seizinNya, yaitu bahtera-bahtera yang berlayar di lautan seperti gunung-gunung. Pendapat ini dikatakan Mujahid dan As-Suddi yaitu bahwa bahtera-bahtera ini yang ada di laut seperti gunung-gunung di daratan.
(Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin) yaitu angin yang bertiup di laut membawa bahtera, seandaiNya Allah menghendaki, Dia menghentikan tiupan angin itu sehingga bahtera-bahtera itu tidak bergerak, bahkan diam saja, tidak dapat maju dan tidak dapat mundur, bahkan diam saja mengapung di atas laut (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar) dalam menghadapi kesulitan (dan banyak bersyukur) sesungguhnya dalam penundukkan laut dan tiupan angin sesuai dengan apa yang mereka butuhkan untuk memperjalankan mereka itu benar-benar mengandung bukti-bukti yang menunjukkan kepada nikmat Allah kepada makhlukNya bagi setiap orang yang banyak bersabar dalam menghadapi kesulitan dan banyak bersyukur dalam sejahtera.
Firman Allah: (atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka) yaitu seandainya Allah menghendaki, sungguh Dia membinasakan perahu-perahu itu, lalu menenggelamkannya karena dosa orang-orang yang sedang menaikinya (atau Dia memberi maaf sebagian besar (dari mereka)) yaitu dari dosa-dosa mereka; dan seandainya Allah menghukum mereka berdasarkan semua dosa mereka, sumgguh Dia akan membinasakan semua orang yang menaikinya.
Sebagian ulama tafsir berkata tentang makna firmanNya: (atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka) yaitu seandainya Allah menghendaki, sungguh Dia mengirimkan angin yang kuat tiupannya dan melanda kapal-kapal itu sehingga menyimpang dari tujuannya. Dan angin itu mengombang-ambingkannya ke kanan dan ke kiri tanpa tujuan, menyimpang jauh dari arah yang dituju. Pendapat ini mengandung makna penghancurannya dan itu sesuai dengan pendapat pertama. yaitu bahwa seandainya Allah menghendaki, tentu Dia menjadikan angin itu berhenti atau menguatkannya sehingga mengombang-ambingkannya, menenggelamkannya, dan membinasakannya. Akan tetapi, karena kelembutan dan rahmatNya Dia meniupkan angin sesuai kebutuhannya, sebagaimana Dia menurunkan hujan menurut secukupnya. Seandainya Dia menurunkan hujan yang sangat banyak, maka semua bangunan akan roboh; atau jika sedikit maka tumbuhan dan buah-buahan tidak akan dapat tumbuh. sehingga Dia mengirimkan ke negeri, seperti Mesir, air dari negeri lain, karena mereka tidak membutuhkan hujan. Seandainya Dia menurunkan hujan kepada mereka, maka bangunan mereka akan roboh dan tembok-tembok mereka runtuh.
Firman Allah SWT (Dan supaya orang-orang yang membantah ayat-ayat (kekuasaan) Kami mengetahui bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan keluar (dari siksaan) (35)) yaitu, tidak ada jalan keluar bagi mereka dari siksaan dan balasan Kami, karena sesungguhnya mereka dikalahkan oleh kekuasaan Kami
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Asy-Syura ayat 35: (Dan supaya mengetahui) lafal ayat ini kalau dibaca Rafa' berarti merupakan jumlah Isti'naf atau kalimat baru, kalau dibaca Nashab berarti di'athafkan kepada Ta'lil yang diperkirakan keberadaannya, yaitu; Dia menenggelamkan mereka sebagai pembalasan dari-Nya kepada mereka, dan supaya mengetahui (orang-orang yang membantah ayat-ayat Kami, bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan keluar) maksudnya, tempat untuk melarikan diri dari azab Kami. Jumlah Nafi atau lafal Ma Lahum Min Mahiish menduduki tempat dua Maf'ul bagi lafal Ya'lama. Sedangkan Nafinya sendiri di-mu'allaqkan dari amalnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dengan kebatilan mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syura Ayat 35
'semua kebesaran dan kekuasaan kami itu, ' kata Allah, 'ditunjukkan kepada mereka agar orang-orang yang selalu membantah tanda-tanda kekuasaan kami mengetahui dan menyadari bahwa mereka berada di bawah kekuasaan kami dan tidak akan memperoleh jalan keluar dan menghindarkan diri dari siksaan kami. '36. Sesuatu apa pun yang di berikan kepadamu dari ke nikmatan lahiriah, seperti rezeki harta atau ke nikmatan lain yang di peroleh di dunia ini, maka itu adalah ke senangan hidup di dunia yang di nikmati buat sementara, tidak kekal abadi. Sedangkan apa, yaitu ke nikmatan, yang ada di sisi Allah, yang di anugerahkan kepadamu sebagai balasan atas segala kebaikan yang telah di lakukan di dunia lebih baik dari semua ke nikmatan lahiriah duniawi itu dan lebih kekal di nikmati bagi orang-orang yang beriman. Ke nikmatan duniawi akan berakhir karena kematian dan hanya kepada tuhan mereka, mereka bertawakal, yaitu berserah diri dan menyerahkan segala urusannya setelah mengusahakannya dengan segala kemampuannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penafsiran dari berbagai ulama berkaitan kandungan dan arti surat Asy-Syura ayat 35 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantu dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.