Surat Asy-Syura Ayat 33

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِن يَشَأْ يُسْكِنِ ٱلرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ

Arab-Latin: Iy yasya` yuskinir-rīḥa fa yaẓlalna rawākida 'alā ẓahrih, inna fī żālika la`āyātil likulli ṣabbārin syakụr

Artinya: Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,

« Asy-Syura 32Asy-Syura 34 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Berkaitan Dengan Surat Asy-Syura Ayat 33

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syura Ayat 33 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir berharga dari ayat ini. Diketemukan beberapa penjabaran dari para ahli ilmu terhadap makna surat Asy-Syura ayat 33, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

32-33 Diantara ayat-ayatNya yang menunjukan kuasa Allah yang mengagumkan dan kekuasaan-NYa yang mengalahkan, adalah kapal-kapal yang besar seperti gunung yang berlayar di lautan. Bila Allah yang membuat kapal-kapal itu berjalan di laut berkehendak, Dia akan menghentikan angin sehingga kapal-kapal itu hanya diam diatas air, tidak bergerak. sesungguhnya dalam berlayarnya kapal-kapal itu dan berhentinya ia di lautan dengan kuasa Allah mengandung nasihat-nasihat dan bukti-bukti yang nyata atas kuasa Allah bagi orang-orang yang sangat sabar dalam menerima takdir Allah yang menyakitkan, serta banyak bersyukur atas nikmat-nikmat dan karunia-karuniaNya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

33. Jikalau Allah berkehendak untuk menenangkan angin yang menjalankan kapal-kapal itu niscaya Allah menenangkannya sehingga kapal-kapal itu tetap diam di laut dan tidak bergerak. Sesungguhnya di dalam hal-hal yang disebutkan itu dari mulai penciptaan kapal-kapal dan pergerakan angin terdapat bukti-bukti yang nyata atas kekuasaan Allah bagi orang yang banyak bersabar atas cobaan yang menimpanya dan banyak bersyukur atas nikmat Allah untuknya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

33. إِن يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ (Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin)
Yakni angin yang menggerakkan kapal-kapal.

فَيَظْلَلْنَ(maka jadilah kapal-kapal itu)
Yakni kapal-kapal.

رَوَاكِدَ(terhenti)
Terhenti dengan tenang.

عَلَىٰ ظَهْرِهِۦٓ ۚ( di permukaan laut)
Di atas permukaan laut.

إِنَّ فِى ذٰلِكَ(Sesungguhnya pada yang demikian itu)
Yakni pada urusan kapal-kapal itu.

لَاٰيٰتٍ(terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya))
Yakni tanda-tanda yang agung.

لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ(bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur)
Yakni bagi orang yang sangat sabar atas musibah dan banyak bersyukur atas kenikmatan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

33. Jika berkehendak, Allah akan memberhentikan angin yang menggerakkan kapal-kapal layar itu sehingga tetap diam di atas permukaan laut. Sesungguhnya dalam pelayaran dan pemberhentian kapal itu di atas air adalah untuk menunjukkan betapa menakjubkannya kekuasaan Tuhan itu bagi setiap kesabaran dan rasa syukur atas nikmat Tuhan yang dilakukan oleh orang mukmin.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Jika Dia menghendaki, Dia akan menghentikan angin, sehingga kapal itu terhenti} berhenti {di permukaannya} menetap di permukaan laut dan tidak bisa berlayar {Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat ayat-ayat bagi tiap-tiap orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

33-34 kemudian Allah menyinggung sebab-sebab (fasilitas-fasilitas) tersebut dengan FirmanNYa, ”jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, ” yang dijadikan oleh Allah sebagai sebab yang membuatnya bisa berjalan, “maka jadilah, ” yakni, kapal-kapal itu “terhenti, ” di permukaan lautan, tidak bisa maju dan tidak bisa mundur. Ini tidak menjadi batal karena adanya kapal-kapal motor, sebab diantara syaratnya untuk bisa berangkat adalah adanya angin. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia membinasakan kapal-kapal tesebut karena perbuatan para penumpangnya. Maksudnya, Allah menenggelamkannya di dalam lautan dan menghancukannya. Namun Allah masih berlaku lembut dan memaafkan kebanyakan (perbuatan mereka).
“sesungguhnya pada yang demikian itu tedapat tanda-tandaNya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur, ” maksudnya, sangat penyabar terhadap hal-hal yang tidak disukai oleh jiwanya dan menyusahkannya sehingga ia tidak menyukainya, seperti kesusahan dalam menjalankan ketaatan atau dalam menolak bujukan untuk berbuat maksiat, atau untuk menghentikan jiwannya bersikap muka di saat ditimpa musibah dan suka berterima kasih di waktu senang dan di saat menerima berbagai nikmat, dia mengakui karunia tuhannya, ia tunduk patuh kepadaNya dan menggunakannya dalam angka mencari keridaanNya. Itulah oang yang akan dapat banyak mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah. Adapun orang yang tidak mempunyai kesabaran dan tidak mempunyai rasa syukur terhadap nikmat-nikmat Allah, maka ia pasti berpaling atau bersikap keras kepala, tidak mau mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 32-35
Allah SWT berfirman bahwa termasuk di antara tanda-tanda kekuasaanNya yang jelas adalah Dia menundukkan laut agar dijadikan sebagai jalan bagi bahtera dengan seizinNya, yaitu bahtera-bahtera yang berlayar di lautan seperti gunung-gunung. Pendapat ini dikatakan Mujahid dan As-Suddi yaitu bahwa bahtera-bahtera ini yang ada di laut seperti gunung-gunung di daratan.
(Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin) yaitu angin yang bertiup di laut membawa bahtera, seandaiNya Allah menghendaki, Dia menghentikan tiupan angin itu sehingga bahtera-bahtera itu tidak bergerak, bahkan diam saja, tidak dapat maju dan tidak dapat mundur, bahkan diam saja mengapung di atas laut (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar) dalam menghadapi kesulitan (dan banyak bersyukur) sesungguhnya dalam penundukkan laut dan tiupan angin sesuai dengan apa yang mereka butuhkan untuk memperjalankan mereka itu benar-benar mengandung bukti-bukti yang menunjukkan kepada nikmat Allah kepada makhlukNya bagi setiap orang yang banyak bersabar dalam menghadapi kesulitan dan banyak bersyukur dalam sejahtera.
Firman Allah: (atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka) yaitu seandainya Allah menghendaki, sungguh Dia membinasakan perahu-perahu itu, lalu menenggelamkannya karena dosa orang-orang yang sedang menaikinya (atau Dia memberi maaf sebagian besar (dari mereka)) yaitu dari dosa-dosa mereka; dan seandainya Allah meng­hukum mereka berdasarkan semua dosa mereka, sumgguh Dia akan membinasakan semua orang yang menaikinya.
Sebagian ulama tafsir berkata tentang makna firmanNya: (atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka) yaitu seandainya Allah menghendaki, sungguh Dia mengirimkan angin yang kuat tiupannya dan melanda kapal-kapal itu sehingga menyimpang dari tujuannya. Dan angin itu mengombang-ambingkannya ke kanan dan ke kiri tanpa tujuan, menyimpang jauh dari arah yang dituju. Pendapat ini mengandung makna penghancurannya dan itu sesuai dengan pendapat pertama. yaitu bahwa seandainya Allah menghendaki, tentu Dia menjadikan angin itu berhenti atau menguatkannya sehingga mengombang-ambingkannya, menenggelamkannya, dan membinasa­kannya. Akan tetapi, karena kelembutan dan rahmatNya Dia meniupkan angin sesuai kebutuhannya, sebagaimana Dia menurunkan hujan menurut secukupnya. Seandainya Dia menurunkan hujan yang sangat banyak, maka semua bangunan akan roboh; atau jika sedikit maka tumbuhan dan buah-buahan tidak akan dapat tumbuh. sehingga Dia mengirimkan ke negeri, seperti Mesir, air dari negeri lain, karena mereka tidak membutuhkan hujan. Seandainya Dia menurunkan hujan kepada mereka, maka bangunan mereka akan roboh dan tembok-tembok mereka runtuh.
Firman Allah SWT (Dan supaya orang-orang yang membantah ayat-ayat (kekuasaan) Kami mengetahui bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan keluar (dari siksaan) (35)) yaitu, tidak ada jalan keluar bagi mereka dari siksaan dan balasan Kami, karena sesungguhnya mereka dikalahkan oleh kekuasaan Kami


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syura ayat 33: (Jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu) sehingga jadilah kapal-kapal itu (terhenti) diam tidak dapat melaju (di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaanNya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur) yang dimaksud adalah orang mukmin, dia dapat bersabar di kala tertimpa musibah dan bersyukur di kala hidup senang.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan tentang sebab-sebab itu.

Dimana dengan angin kapal mereka dapat berjalan.

Orang itu adalah orang mukmin, di mana ia bersabar saat menerima musibah dan terhadap hal yang memberatkan dirinya, seperti rasa lelah ketika menjalankan ketaatan, menolak segala yang mengajak kepada maksiat serta menahan dirinya agar tidak keluh kesah. Demikian pula ia bersyukur saat memperoleh kelapangan dan saat mendapatkan nikmat; dia mengakui nikmat Tuhannya dan tunduk kepada-Nya serta mengalihkan nikmat-nikmat itu untuk mencari keridhaan-Nya. Orang inilah yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah. Adapun orang yang tidak bersabar dan bersyukur, maka ia tetap saja berpaling atau membangkang dan tidak mendapatkan manfaat dari ayat-ayat-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syura Ayat 33

Jika dia, Allah, menghendaki, dia akan menghentikan angin yang mendorong kapal-kapal itu dalam pelayarannya, sehingga jadilah kapal-kapal itu terhenti, tidak akan bergerak, dan tidak pula akan dapat berlayar di permukaan laut hingga sampai ke tempat tujuannya. Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu berhenti dan berlayarnya kapal itu, terdapat tanda-tanda ke kuasaan Allah bagi orang yang selalu bersabar menerima musibah dan kesulitan dan banyak bersyukur menerima ke nikmatan dan ke senangan yang di anugerahkan Allah, 34. Atau dia akan menghancurkan kapal-kapal itu bersama dengan muatan dan penumpang yang ada di dalamnya dengan cara mengirimkan badai yang sangat besar karena pelanggaran dan perbuatan dosa yang mereka lakukan. Dan dia memaafkan banyak dari mereka dan dosa-dosa mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penjelasan dari beragam pakar tafsir mengenai isi dan arti surat Asy-Syura ayat 33 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Dukung dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Sering Dikaji

Nikmati berbagai topik yang sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-‘Ashr 3, An-Najm 39-42, Ar-Rahman 33, Al-Qalam, Al-Baqarah 261, Al-Baqarah 285. Serta Al-Anbiya 19, Ali Imran 26-27, Al-Baqarah 282, Al-Hujurat 11, Ar-Ra’d 31, Al-Ahzab 43.

  1. Al-‘Ashr 3
  2. An-Najm 39-42
  3. Ar-Rahman 33
  4. Al-Qalam
  5. Al-Baqarah 261
  6. Al-Baqarah 285
  7. Al-Anbiya 19
  8. Ali Imran 26-27
  9. Al-Baqarah 282
  10. Al-Hujurat 11
  11. Ar-Ra’d 31
  12. Al-Ahzab 43

Pencarian: arti dari wabil walidaini ihsana, surah 30, alhamdulillahirobbil alamin adalah doa, arab fabiayyi ala irobbikuma tukadziban artinya, surat al qiyamah ayat 1-40

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: