Surat Fussilat Ayat 52
قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِن كَانَ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ثُمَّ كَفَرْتُم بِهِۦ مَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ هُوَ فِى شِقَاقٍۭ بَعِيدٍ
Arab-Latin: Qul a ra`aitum ing kāna min 'indillāhi ṡumma kafartum bihī man aḍallu mim man huwa fī syiqāqim ba'īd
Artinya: Katakanlah: "Bagaimana pendapatmu jika (Al Quran) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Terkait Dengan Surat Fussilat Ayat 52
Paragraf di atas merupakan Surat Fussilat Ayat 52 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah berharga dari ayat ini. Didapatkan berbagai penafsiran dari para ulama mengenai makna surat Fussilat ayat 52, di antaranya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katankanlah wahai Rasul kepada oarang-orang yang mendustakan itu, “ Sampaikan pendapat kalian kepadaku bila Al- Qur’an ini memang datang dari sisi Allah kemudian kalian mengingkari dan mendustakanya, maka tidak ada yang lebih sesat dari kalian, karena kalian dalam keadaan menyelisihi yang jauh dari kebenaran dengan kekafiran kepada Al-Qur’an dan pendustaan kalian.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
52. Hai Rasulullah, katakanlah kepada orang-orang musyrik: “Sampaikan kepadaku jika al-Qur’an ini dari Allah, lalu kalian dustakan, maka kalian akan menjadi orang yang paling sesat dan sangat bertentangan dengan kebenaran.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
52. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrikin yang mendustakan itu, “Katakanlah kepadaku, bila Al-Qur`ān ini datang dari Allah kemudian kalian mengingkarinya dan mendustakannya, bagaimana keadaan kalian? Siapa yang lebih tersesat daripada orang yang selalu menentang kebenaran sekalipun kebenaran itu jelas, nyata dan kuat?”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
52. قُلْ أَرَءَيْتُمْ (Katakanlah: “Bagaimana pendapatmu)
Yakni kabarkanlah kepadaku.
إِن كَانَ مِنْ عِندِ اللهِ(jika (Al Quran) itu datang dari sisi Allah)
Yakni al-Qur’an.
ثُمَّ كَفَرْتُم بِهِۦ(kemudian kamu mengingkarinya)
Yakni kalian mendustakannya dan tidak menerima dan mengamalkan kandungannya.
مَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ هُوَ فِى شِقَاقٍۭ بَعِيدٍ(Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?”)
Yakni tidak ada yang lebih sesat dari kalian karena permusuhan kalian yang sangat besar.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
52. Wahai Nabi, katakanlah kepada orang-orang musyrik: “Kabarkanlah kepadaku (pendapat kalian) jika Al-Qur’an ini dari sisi Allah, kemudian kalian mendustakannya dan menyangkal apa yang ada di dalamnya. Tidak ada yang lebih parah kesesatannya daripada kalian. Kalian sangat jauh dari kebenaran dan hal itu tidak mungkin disangkal”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Katakanlah,“Bagaimana pendapat kalian} Kabarkanlah kepadaku {jika (Al-Qur’an) ini} Al-Qur’an ini {datang dari sisi Allah, kemudian kalian mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat} tidak ada yang lebih sesat {daripada orang yang menyimpang jauh} sangat keras kepala terhadap kebenaran
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
52. “Katakanlah” kepada mereka yang mendustakan al-Quran, yang berlomba memilih kekafiran, “Bagaimana pendapatmu jika ia” maksudnya, al-Quran ini, “datang dari sisi Allah,” tanpa keraguan dan kebimbangan, “kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?” yakni, menentang Allah dan RasulNya. Sebab sudah tampak jelas bagi kalian kebenaran dan yang benar, lalu kalian berpaling darinya, bukan kepada yang benar, melainkan kepada kebatilan dan kebodohan. Maka dengan demikian kalian menjadi manusia yang paling sesat dan paling zalim.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 52-54
Allah SWT berfirman: (Katakanlah) wahai Muhammad, kepada orang-orang musyrik dan mendustakan Al-Qur'an itu (Bagaimana pendapatmu jika) Al-Qur'an itu (datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya) yaitu, bagaimana sikap kalian terhadap Tuhan yang menurunkan Al-Qur'an itu kepada rasulNya? Oleh karena itu Allah berfirman (Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?) yaitu dalam kekafiran, keingkaran, pertentangan terhadap kebenaran, dan jauh dari petunjuk. Kemudian Allah berfirman: (Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada sisi mereka sendiri) yaitu akan tampak bagi mereka dalil-dalil dan hujjah-hujjah yang menunjukkan bahwa Al-Qur'an itu benar diturunkan dari sisi Allah SWT kepada Rasulullah SAW, dengan dalil-dalil yang di luar itu (di segenap ufuk) berupa kemenangan-kemenangan dan tampaknya Islam di seluruh kawasan bumi dan di atas agama lainnya.
Bisa ditafsirkan bahwa makna yang dimaksud adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di dalam diri manusia, berupa materi pembentuk, organ, dan bentuk yang luar biasa sebagaimana yang dijelaskan dalam ilmu bedah tubuh yang menunjukkan kepada kebijaksanaan Penciptanya SWT. Demikian juga dapat dilihat melalui watak yang dijelaskan berupa akhlak yang baik dan yang buruk dan lain sebagainya. serta pengalaman yang dia alami yang berada di bawah takdir Allah SWT yang tidak dapat dilampaui dan dan dilanggar dengan daya, kekuatan, caraNya.
Firman Allah SWT: (sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?) yaitu cukuplah Allah sebagai saksi terhadap perbuatan dan ucapan mereka. Dia bersaksi bahwa nabi Muhammad SAW benar dalam menyampaikan apa yang dia terima dariNya, sebagaimana Allah berfirman: (Tetapi Allah menjadi saksi atas (Alquran) yang diturunkan-Nya kepadamu (Muhammad). Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya, dan para malaikat pun menyaksikan) (Surah An-Nisa: 166). Firman Allah SWT: (Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka) yaitu, dalam keraguan tentang kejadian hari kiamat. Oleh karena itu, mereka tidak memikirkannya, tidak mengetahuinya, dan tidak bersikap waspada terhadapnya, bahkan masalah hari kiamat tidak terlintas dalam pikiran mereka, dan mereka sama sekali tidak mempedulikannya; padahal hari kiamat pasti terjadi, tidak ada keraguan padanya.
Kemudian Allah SWT menetapkan bahwa Dia Maha Kuasa dan Maha Meliputi atas segala sesuatu. Dan kejaidan hari kiamat bagiNya merupakan perkara yang sangat mudah. (Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu) yaitu semua makhluk berada di bawah kekuasaan dan genggaman Nya serta berada di bawah pengetahuanNya. Dialah yang mengatur semuanya dengan keputusanNya. Maka apa yang Dia kehendaki pasti ada, dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak ada.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Fussilat ayat 52: (Katakanlah, "Bagaimana pendapat kalian jika ia) yakni Alquran itu (datang dari sisi Allah) sebagaimana yang telah dikatakan oleh Nabi saw. (kemudian kalian mengingkarinya. Siapakah) yakni tiada seorang pun (yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan) yakni perselisihan (yang jauh?") dari kebenaran. Lafal Ba'iidun ini menduduki tempatnya lafal Minkum sebagai penjelasan tentang keadaan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Kepada orang-orang yang mendustakan Al Qur’an.
Tanpa ada keraguan lagi.
Karena yang benar telah jelas, namun kamu malah berpaling darinya, bukan mendatangi kebenaran, tetapi malah mendatangi kebatilan sehingga kamu menjadi manusia paling sesat dan paling zalim.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fussilat Ayat 52
Ayat ini menggambarkan kesesatan orang-orang yang mengingkari Al-Qur'an. Katakanlah kepada mereka, wahai nabi Muhammad, 'bagaimana pendapatmu jika dia, yakni Al-Qur'an, yang kamu tolak tuntunannya dan keberadaannya itu benar-benar datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Jika demikian halnya, maka siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh dari kebenaran seperti keadaan kamu'' pastilah tidak ada yang lebih sesat. 53. Untuk mendukung kebenaran Al-Qur'an, kami juga akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran kami di segenap penjuru yang dapat mereka saksikan di luar diri mereka dan apa saja yang ada pada diri mereka sendiri yang dapat mereka rasakan, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar datang dari Allah. Tidak cukupkah bagi kamu, wahai nabi Muhammad, bahwa tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penafsiran dari para mufassirun terhadap isi dan arti surat Fussilat ayat 52 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita semua. Sokong kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.