Surat Fussilat Ayat 45

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ فَٱخْتُلِفَ فِيهِ ۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ ۚ وَإِنَّهُمْ لَفِى شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيبٍ

Arab-Latin: Wa laqad ātainā mụsal-kitāba fakhtulifa fīh, walau lā kalimatun sabaqat mir rabbika laquḍiya bainahum, wa innahum lafī syakkim min-hu murīb

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat lalu diperselisihkan tentang Taurat itu. Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabb-mu, tentulah orang-orang kafir itu sudah dibinasakan. Dan Sesungguhnya mereka terhadap Al Quran benar-benar dalam keragu-raguan yang membingungkan.

« Fussilat 44Fussilat 46 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Terkait Surat Fussilat Ayat 45

Paragraf di atas merupakan Surat Fussilat Ayat 45 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdapat sekumpulan penjelasan dari kalangan ulama mengenai isi surat Fussilat ayat 45, misalnya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sungguh Kami telah memberikan Taurat kepada Musa, sebagaimana Kami juga memberimu al-Quran (wahai Rasul), lalu kaum Musa berselisih padanya, diantara mereka ada yang beriman dan diantara mereka ada yang mendustakan. Kalau bukan karena kalimat (ketetapan) yang mendahului dari Tuhanmu untuk menunda azab dari kaummu, niscaya mereka diberi keputusan pasti dengan membinasakan orang-orang kafir saat itu juga. Sesungguhnya orang-orang musyrik benar-benar dalam keraguan terhadap al-Quran dengan keraguan yang berat.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

45. Sungguh Kami telah memberi Musa kitab Taurat; namun kaumnya menjadi berselisih, sebagian mereka mengimaninya dan sebagian lainnya mendustakannya. Kalaulah bukan karena ketetapan Allah sebelumnya untuk menjadikan hisab pada hari kiamat, niscaya Allah akan menyelesaikan perselisihan mereka dengan membinasakan orang-orang kafir. Dan orang-orang yang mendustakan sangat ragu terhadap al-Qur’an.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

45. Kami telah memberi Musa Taurat, lalu kaumnya berselisih tentangnya. Di antara mereka ada yang beriman kepadanya, dan ada juga yang kafir. Kalau bukan karena ada janji Allah yang akan memberikan keputusan di antara mereka pada hari Kiamat terkait apa yang mereka perselisihkan, niscaya Allah memutuskan di antara orang-orang yang berselisih tentang Taurat, lalu Allah menjelaskan siapa yang benar dan siapa yang salah, lalu Allah memuliakan orang yang benar dan merendahkan orang yang salah. Sesungguhnya orang-orang kafir itu berada dalam keraguan dan kebimbangan terhadap perkara Al-Qur`ān ini.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

45. وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتٰبَ فَاخْتُلِفَ فِيهِ ۗ (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat lalu diperselisihkan tentang Taurat itu)
Ini merupakan kebiasaan umat-umat terdahulu, mereka selalu berselisih tentang kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka.

وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ(Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabb-mu)
Dalam mengakhirkan azab bagi umatmu yang mendustakan.

لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ ۚ( tentulah orang-orang kafir itu sudah dibinasakan)
Dengan azab yang disegerakan bagi orang yang mendustakan itu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

45. Sungguh Kami telah memberi Musa kitab Taurat sebagaimana memberimu kitab Al-Qur’an wahai Nabi. Kaum Musa saling bertentangan tentang Taurat, yaitu antara orang yang beriman dan pendusta, sebagaimana mereka juga bertentangan tentang Al-Qur’an. Kalaupun tidak ada ketentuan sebelumnya dari Tuhanmu terkait pengakhiran hisab dan balasan bagi para makhluk sampai tiba hari kiamat, sungguh akan tetap ditentukan hukum di antara mereka terkait apa yang mereka pertentangkan dengan mempercepat azab bagi para pendusta. Sesungguhnya para pendusta itu berada dalam keragu-raguan tentang Taurat dan Al-Qur’an, yaitu dalam keraguan dan kebathilan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sungguh Kami benar-benar telah menganugerahkan kepada Musa kitab} Taurat {lalu kitab itu diperselisihkan. Seandainya tidak ada ketetapan yang terdahulu dari Tuhanmu} janji dari Allaah dengan menentukan keputusan di antara para hamba pada hari kiamat {niscaya telah ditunaikan hukuman di antara mereka} niscaya ditunaikan keputusan di antara orang-orang yang berselisih {Sesungguhnya mereka benar-benar dalam kebimbangan dan keraguan terhadapnya} bertempat pada keraguan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

45. Allah berfirman,”dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa al-kitab,” sebagaimana kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) al-kitab, kemudian manusia melakukan terhadapnya apa yang telah mereka lakukan terhadapmu. Mereka berselisih, di antara mereka ada yang beriman kepadanya, berpedoman kepadanya dan mengambil pelajaran. Dan diantara mereka ada yang mendustakannya dan tidak mengambil pelajaran darinya. Allah, jika bukan karena kesantuananNYa dan ketetapanNYa terdahulu yang menangguhkan azab hingga waktu yang telah ditentukan tidak bisa dimajukan dan tidak pula bisa ditunda, “tentulah orang-orang kafir itu sudah dibinasakan,” hanya dengan terpisahkannya orang-orang yang beriman dari orang-orang yang kafir, dengan membinasakan orang-orang yang kafir pada saat itu juga. Karena sebab kebinasaan sudah pasti dan ada. “dan sesungguhnya mereka terhadap al-qur’an benar-benar berada dalam keragu-raguan yang membingungkan,” artinya, mereka sudah sampai pada keragu-raguan yang membuat mereka gelisah, maka dari itu mereka mendustakannya dan mengingkarinya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 44-45
Setelah menyebutkan Al-Qur’an, kefasihan dan hukumnya dalam lafaz dan maknanya, yang sekalipun demikian orang-orang musyrik tidak mau beriman kepadanya, lalu Allah mengingatkan bahwa kekafiran mereka kepada Al-Qur'an timbul dari keingkaran dan sikap menentang mereka. Sebagaimana Allah berfirman: (Dan kalau Al-Qur’an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab (198) lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir), niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya (199)) (Surah Asy-Syu'ara’) Demikian juga seandainya Al-Qur'an diturunkan dengan bahasa non Arab, maka mereka akan berkata dengan maksud menentang dan ingkar (Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya? Apakah (patut Al-Qur'an) dalam bahasa asing, sedangkan (rasul adalah orang) Arab?)) yaitu mereka berkata, "Mengapa ayat-ayatnya tidak dijelaskan dengan bahasa Arab?" Dan tentu mereka mengingkarinya seraya berkata,"Mengapa bahasa non Arab diturunkan kepada lawan bicara yang berbahasa Arab dan tidak memahaminya?" Demikianlah makna dari hal itu yang diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Sa'id bin Jubair, As-Suddi dan lainnya.
Dikatakan bahwa makna yang dimaksud dengan ucapan mereka ("Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya? Apakah patut Al-Qur'an dalam bahasa asing, sedangkan rasul adalah orang Arab?") yaitu mengapa sebagiannya tidak diturunkan dengan bahasa non Arab dan sebagian lainnya dengan bahasa Arab? Demikianlah pendapat Hasan Al-Bashri, dan dia membacanya demikian, tanpa hamzah istifham pada lafaz “a’jamiyyun”. Itu adalah riwayat dari Sa'id bin Jubair, yaitu tentang sikap ingkar dan menentang yang keras. Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”) yaitu katakanlah, wahai Muhammad, bahwa Al-Qur'an itu bagi orang yang beriman kepadanya merupakan petunjuk bagi hatinya dan obat bagi semua keraguan dan kebimbangan di dalam dadanya (Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan) yaitu, mereka tidak memahami apa yang ada di dalamnya (sedangkan Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka) yaitu tidak mendapatkan petunjuk dari keterangan yang terkandung di dalamnya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (82)) (Surah Al-Isra’) (Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh)
Ibnu Jarir berkata bahwa makna yang dimaksud adalah seakan-akan orang-orang yang diajak bicara itu dipanggil dari tempat yang jauh, yaitu mereka tidak memahami apa yang dikatakan.
Saya berkata, ini sebagaimana firmanNya: (Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu, dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti (171)) (Surah Al-Baqarah)
Adh-Dhahhak berkata bahwa pada hari kiamat mereka diseru dengan nama panggilan yang paling buruk.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat, lalu diperselisihkan tentang Taurat itu) yaitu didustakan dan disakiti (Maka bersabarlah kamu seperti sabarnya orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul) (Surah Al-Ahqaf: 35) dan (Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Tuhanmu sampai waktu yang ditentukan) yaitu dengan ditangguhkannya hisab sampai hari kiamat (tentulah orang-orang kafir itu sudah dibinasakan) yaitu azab itu disegerakan bagi mereka, tetapi Allah telah menetap­kan bagi mereka suatu hari yang mereka tidak akan dapat selamat dari hari itu (Dan sesungguhnya mereka terhadap Al-Qur’an benar-benar berada dalam keragu-raguan yang membingungkan) yaitu, tidaklah kedustaan yang mereka lancarkan terhadap Al-Qur'an itu berdasarkan keyakinan kepada apa yang mereka katakan, bahkan mereka ragu dengan apa yang mereka katakan terhadap Al-Qur'an dan tidak yakin dengan pendapat mereka sendiri. Demikianlah menurut pendapat yang disampaikan Ibnu Jarir bahwa itu dapat diterima, hanya Allah yang lebih Mengetahui


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Fussilat ayat 45: (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Kitab) yakni Taurat (lalu diperselisihkan tentang Taurat itu) ada yang mempercayainya dan ada pula yang mendustakannya, sama dengan apa yang dialami oleh Alquran. (Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabbmu) yang telah memutuskan untuk menangguhkan hisab dan pembalasan bagi semua makhluk sampai hari kiamat nanti (tentulah telah diputuskan di antara mereka) di dunia ini tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (Dan sesungguhnya mereka) yaitu orang-orang yang mendustakan terhadap Alquran (benar-benar dalam keragu-raguan yang membingungkan terhadap Alquran) mereka benar-benar ragu terhadapnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni ada yang membenarkan dan ada yang mendustakan sebagaimana Al Qur’an, ada yang membenarkan dan ada yang mendustakan.

Yaitu ditundanya hisab dan pembalasan terhadap manusia sampai nanti hari Kiamat karena santun-Nya dank arena ketetapan-Nya sejak dahulu.

Pada saat itu juga, karena sebab untuk dibinasakan telah ada.

Oleh karena itulah mereka mendustakan dan mengingkarinya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fussilat Ayat 45

Sama dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik mekah yang memperselisihkan Al-Qur'an, hal yang sama juga terjadi atas kitab taurat yang diturunkan kepada nabi musa. Firman Allah, 'dan sungguh, telah kami berikan kepada musa kitab taurat, lalu kitab taurat itu diperselisihkan oleh bani israil. Sekiranya tidak ada keputusan yang terdahulu dari tuhanmu, yakni menunda jatuhnya siksa sampai nanti pada hari yang ditetapkan, niscaya orang-orang kafir itu pasti sudah dibinasakan. Dan sesungguhnya mereka menyikapi Al-Qur'an itu benar-benar dalam keraguan yang mendalam, terutama terhadap kepastian-Nya se-bagai wahyu yang berasal dari Allah. 46. Oleh sebab itu, sadarilah apa yang telah diajarkan oleh Al-Qur'an itu bahwa barang siapa mengerjakan kebajikan maka pahalanya untuk dirinya sendiri, dan barang siapa berbuat jahat maka dosanya menjadi tanggungan dirinya sendiri, bukan dibebankan kepada orang lain. Dan tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya yang durhaka itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penjabaran dari berbagai ulama berkaitan isi dan arti surat Fussilat ayat 45 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Sering Dikaji

Nikmati berbagai topik yang sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 282, Al-Anbiya 19, Al-Ahzab 43, Al-Baqarah 285, Ar-Rahman 33, Al-Baqarah 261. Termasuk An-Najm 39-42, Al-‘Ashr 3, Ar-Ra’d 31, Al-Hujurat 11, Ali Imran 26-27, Al-Qalam.

  1. Al-Baqarah 282
  2. Al-Anbiya 19
  3. Al-Ahzab 43
  4. Al-Baqarah 285
  5. Ar-Rahman 33
  6. Al-Baqarah 261
  7. An-Najm 39-42
  8. Al-‘Ashr 3
  9. Ar-Ra’d 31
  10. Al-Hujurat 11
  11. Ali Imran 26-27
  12. Al-Qalam

Pencarian: ar araf, juz al quran paling sedikit, surat ala'la, jika kamu berbuat baik maka kebaikan itu untuk dirimu sendiri, surat ibrahim berapa ayat

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.