Surat Fussilat Ayat 36
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Arab-Latin: Wa immā yanzagannaka minasy-syaiṭāni nazgun fasta'iż billāh, innahụ huwas-samī'ul-'alīm
Artinya: Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat Fussilat Ayat 36
Paragraf di atas merupakan Surat Fussilat Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan mendalam dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penafsiran dari kalangan pakar tafsir berkaitan makna surat Fussilat ayat 36, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Jika setan membisikkan godaannya ke dalam hatimu untuk membalas orang yang berbuat buruk kepadamu dengan keburukan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dan bernaunglah kepadaNya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar permohonanmu dan Maha Mengetahui segala urusan MakhlukNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
36. Jika setan menggodamu agar kamu berpaling dari perintah Allah, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari keburukan setan. Allah Maha Mendengar segala perkataan dan Maha Mengetahui segala keadaan dan perbuatan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
36. Jika setan membisikimu kapan pun dengan keburukan maka berlindunglah kepada Allah dan kembalilah kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar apa yang kamu katakan, Maha Mengetahui keadaanmu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
36. وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ ۖ (Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah)
Yakni jika setan menghalangimu untuk membalas keburukan dengan kebaikan dan menghiasi kepadamu perbuatan untuk membalas keburukan dengan keburukan semisalnya atau keburukan yang lebih parah, maka mintalah perlindungan Allah dari keburukan setan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1) Ketika musuhmu tunduk kepadamu seolah-olah dia adalah seorang teman; Ini adalah kemenangan! dan ketika Allah melindungi Anda dari Setan. Maka ini adalah kemenangan yang lebih besar! Ibnu Abbas berkata: Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk bersabar ketika marah, bersikap toleransi pada ketidaktahuan, dan memaafkan ketika dilecehkan; Jika mereka melakukan hal itu, maka Allah akan melindungi mereka dari setan dan musuh mereka akan tunduk kepada mereka seolah-olah dia adalah teman dekat.
2 ). Allah memerintahkan untuk berbuat baik terhadap musuh yang juga manusia dan berbuat baik kepadanya; Karena hal itu berdampak padanya, dan dia memerintahkannya untuk mencari perlindungan dari musuh setan. Karena dia tidak menerima kenikmat dan kebaikan, dan dia hanya menghendaki kehancuran anak Adam. Karena kuatnya permusuhan antara dia dan Adam sebelumnya.
3 ). Amr bin Utsman Al-Makki berkata: Allah telah mengajarkan kepada Nabi-Nya, apa yang mengandung kesembuhan, dan kemenangan sempurna, dan penaklukan Ibadah, dan Dia berfiman: { وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ } "Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
4 ). Allah mengusir Setan dari langit-langitNya, dan melemparinya dengan meteor yang menusuk; maka setan yang terkutuk terbebas dari rencana besar ini, ia tidak meninggalkan permulaan demi kebaikan tanpa mengacaukannya dengan bombardir bisikan dan api fitnah. Maka Allah menjadikan Al-Isti'adzah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman sebagai sarana keselamatan dan keamanan dari semua setan yang terkutuk.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
36. Jika gangguan setan mengacaukanmu dari kebiasaan baik atau menolak sesuatu yang lebih baik, maka minta perlindunganlah kepada Allah dari kejahatan setan. Berlindunglah kepada Allah dan jangan mengikuti setan. Allah akan melindungimu dari gangguannya. Sesungguhnya Allah Maha mendengan permohonanmu untuk berlindung serta ucapanmu. Dia juga Maha Mengetahui niat dan tindakanmu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Jika setan benar-benar menggodamu} menggodamu {dengan godaan} bisikan, halangan untuk berbuat baik dan dorongan kepada keburukan {maka berlindunglah kepada Allah} maka mohon perlindungan dan penjagaan kepada Allah {Sesungguhnya Dialah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
36. selain Allah menjelaskan apa yang seharusnya dibalaskan kepada musuh dari golongan manusia, yaitu membalas kejahatannya dengan berbuat baik kepadanya, maka di sini Allah menjelaskan bagaimana seharusnya menolak musuh dari bangsa jin, yaitu dengan cara memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya, seraya befiman,”dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan,” maksudnya pada suatu waktu kamu merasa ada bisikan-bisaikan setan. Maksudnya, bisikan dan bujukannya untuk melakukan kejahatan dan membuatnya malas berbuat kebaikan serta rayuannya untuk melakukan dosa dan supaya mematuhi sebagian perinthanya. “maka mohonlah perlindungan kepada Allah,” artinya, memohonlah kepadaNYa dengan penuh rasa butuh kepadaNYa untuk dilindungi dan dijaga darinya. “sesungguhnya Dialah yang maha mendengar dan lagi maha mengetahui,” karena sesunguhnya Dia maha mengetahui ucapan dan sikap rendah dirimu dan Dia mengetahui kondisi dan kebutuhanmu yang sangat mendesak kepada perlindungan dan pemeliharaanNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 33-36
Allah SWT berfirman: (Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah) yaitu menyeru manusia untuk menyembah Allah (mengerjakan amal saleh dan berkata, "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"?) yaitu dirinya sendiri mengerjakan apa yang dia katakan dengan penuh sungguh-sungguh sehingga bermanfaat bagi dirinya, dan orang lain yang mengikuti jejaknya. Dan dia bukan termasuk orang-orang yang memerintahkan kepada kebaikan, sedangkan mereka tidak mengerjakannya, dan tidak termasuk orang-orang yang mencegah kemungkaran, sedangkan mereka mengerjakannya. Bahkan dia menganjurkan kepada kebaikan dan meninggalkan keburukan, dan menyeru manusia untuk kembali ke Penciptanya SWT.
Ayat ini mencakup setiap orang yang menyeru manusia kepada kebaikan, dan dia sendiri mengerjakannya dengan penuh sungguh-sungguh, dan Rasulallah SAW adalah orang yang paling utama dalam hal itu. Sebagaimana yang dikatakan As-Suddi, dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam.
Diriwayatkan dari Hasan Al-Bashri, bahwa dia ayat ini: (Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata, "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (33)) Lalu dia berkata ini adalah kekasih Allah, orang yang diutamakan Allahو orang pilihan Allah, ini adalah orang yang paling disukai Allah di antara penduduk bumi. Dia memenuhi seruan Allah dan menyeru manusia untuk memenuhi seruan Allah, dan dia beramal shalih untuk memenuhi seruan Allah, lalu dia berkata, "Aku termasuk orang-orang yang berserah diri" dan ini adalah khalifah Allah.
Firman Allah SWT: (Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan) yaitu alangkah besarnya perbedaan antara ini dan itu (Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik) yaitu, barangsiapa yang berbuat jahat kepadamu, maka balaslah kejahatan itu darimu dengan berbuat baik kepadanya.
Firman Allah SWT: (maka tiba-tiba orang yang antaramu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia) yaitu teman setia. yaitu jika kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadamu, maka kebaikan itu akan melunakkan hatinya dan berbalik menyukai dan menyenangimu, sehingga seakan-akan dia menjadi teman dekatmu yaitu teman dekat yang kasihan dan ingin berbuat baik kepadamu.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar) yaitu, tidak dapat diterima dan diamalkan kecuali hanya oleh orang yang sabar dalam menjalaninya, karena sesungguhnya hal ini amat berat (dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar) yaitu orang yang mempunyai kebahagiaan yang besar dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang tafsir ayat ini, bahwa Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk bersabar saat sedang marah, penyantun dalam menghadapi orang yang tidak mengerti, dan memaafkan jika disakiti. Apabila mereka melakukan hal ini, maka Allah akan memelihara mereka dari godaan setan, dan menundukkan bagi mereka musuh-musuh mereka sehingga seakan-akan menjadi teman dekat.
Firman Allah SWT: (Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah) yaitu bahwa setan dari golongan manusia barangkali dapat ditundukkan dengan bersikap baik kepadanya. Adapun setan dari golongan jin, maka tidak ada cara bagi orang mukmin untuk menghindarinya jika dia menggodanya selain memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Pencipta, karena Dialah Dzat yang menguasakannya terhadapmu. Apabila kamu memohon perlindungan kepada Allah, maka Dia akan menghindarkannya darimu dan menolak tipu dayanya. Dan Rasulullah SAW apabila berdiri untuk melakukan shalat selalu berdoa:”Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk, yaitu dari bisikan, godaan, dan rayuannya”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Fussilat ayat 36: (Dan jika) lafal Immaa ini pada asalnya terdiri dari In Syarthiyyah dan Maa Zaidah yang kemudian keduanya diidgamkan menjadi satu sehingga jadilah Immaa (setan mengganggumu dengan suatu gangguan) yakni jika setan mengalihkan perhatianmu dari pekerti yang baik kepada pekerti yang buruk (maka mohonlah perlindungan kepada Allah) lafal ayat ini menjadi Jawab Syarat, sedangkan Jawab Amar tidak disebutkan, yakni niscaya Dia akan menolak gangguan setan itu dalam dirimu. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar) semua percakapan (lagi Maha Mengetahui) semua perbuatan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan cara untuk menghadapi musuh dari kalangan manusia, yaitu dengan menyikapi perbuatan buruknya dengan sikap ihsan, maka Allah menyebutkan cara untuk menghadapi musuh dari kalangan jin, yaitu dengan meminta perlindungan kepada Allah dan menjaga diri dari kejahatannya.
Seperti bisikan dan was-wasnya, penghiasannya terhadap keburukan, menjadikannya malas mengerjakan kebaikan, terjatuh ke dalam sebagian dosa atau menaati sebagian perintahnya.
Yakni mintalah kepada-Nya dengan rasa butuh kepada perlindungan-Nya.
Dia mendengar ucapan dan doamu.
Dia mengetahui keadaan kamu dan butuhnya kamu kepada perlindungan-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fussilat Ayat 36
Sikap terpuji yang membalas keburukan dengan kebaikan itu sa-ngat dibenci oleh setan. Ltulah sebabnya setan selalu menghalang-halangi manusia agar tidak bersikap seperti demikian. Untuk itu, Allah mengajarkan bagaimana menghadapi setan berkaitan dengan hal itu. Dan jika setan mengganggumu wahai nabi Muhammad, dengan suatu godaan, membalas keburukan dengan keburukan atau berbuat perbuatan lain yang tidak terpuji, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, dialah yang maha mendengar, maha mengetahui sebagai tempat berlindung. 37. Al-qur'an memang kitab hidayah yang menuntun manusia agar menempuh jalan yang lurus. Setelah berbicara tentang sikap terpuji, yakni membalas keburukan dengan kebaikan, Al-Qur'an kemudian mengingatkan manusia betapa Allah itu sangat berkuasa sehingga malam, siang, matahari dan bulan dengan caranya sendiri-sendiri bersujud kepada Allah. Dengan metode observasi terhadap fenomena alam ini merupakan bentuk pengajaran yang menyentuh, bagi orang-orang yang mau mempergunakan nalarnya dengan baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian aneka ragam penjabaran dari kalangan ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Fussilat ayat 36 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi ummat. Sokonglah syi'ar kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.