Surat Al-Baqarah Ayat 131

إِذْ قَالَ لَهُۥ رَبُّهُۥٓ أَسْلِمْ ۖ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Arab-Latin: Iż qāla lahụ rabbuhū aslim qāla aslamtu lirabbil-'ālamīn

Artinya: Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

« Al-Baqarah 130Al-Baqarah 132 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Tentang Surat Al-Baqarah Ayat 131

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 131 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Ada berbagai penjabaran dari banyak ulama terhadap isi surat Al-Baqarah ayat 131, misalnya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan adapun sebab keterpilihan Ibrahim ini adalah karena sikapnya yang bersegera menyerahkan diri kepada Allah tanpa keraguan, ketika Tuhanmu berfirman kepadanya: “dedikasikanlah dirimu dengan ikhlas bagi Allah sebagai seorang yang tunduk kepada Nya”. Maka Ibrahim  menjawab, “aku tunduk kepada Allah Rabb alam semesta dalam keikhlasan bertauhid dan cinta dan taubat kepadanya”.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

131-132. Dan ingatlah hai Rasulullah, ketika Allah memerintahkan Ibrahim agar mentaati-Nya; maka ia melaksanakan perintah itu dengan penuh pengagungan kepada Allah Tuhan semesta alam.

Dan ketika Ibrahim dan Ya’qub berwasiat kepada keturunan mereka, dengan berseru: “Sesungguhnya Allah telah memilihkan bagi kalian agama Islam, maka berpegang-teguhlah kalian kepada agama itu sampai ajal menjemput kalian.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

131. Allah memilihnya menjadi orang yang bergegas menuju kepasrahan kepada Allah ketika Rabbnya berfirman kepadanya, “Murnikanlah ibadahmu hanya kepada-Ku dan tunduklah kepada-Ku dengan melaksanakan ketaatan.” Maka Ibrahim menjawab firman Rabbnya dengan mengatakan, “Aku berserah diri kepada Allah Sang Pencipta manusia, Pemberi rezeki mereka dan Pengatur urusan mereka.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

131. أَسْلِمْ ۖ (“Tunduk patuhlah!”)
Yakni berpegangteguhlah pada Islam sebagai agamamu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

Wahai rasul, ingatlah ketika Allah berkata kepada Ibrahim: “Pegang teguhlah Islam ini sebagai agama bagimu.” Ibrahim menjawab: “Aku berserah diri untuk beribadah dalam agama Tuhan seluruh alam.”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dan ketika Tuhan berfirman kepadanya, “Berserah dirilah”} Pasrahkanlah kepadaKu agamamu {Dia menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan semesta alam”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

131. “Ketika Tuhannya berfirman kepadanya , ’Tunduk patuhlah!’ (Maka) Ibrahim menjawab,” sebagai ketundukan kepada tuhannya, “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam, ” dengan ikhlas dan bertauhid, mencintai, dan pasrah. Maka bertauhid kepada Allah adalah sifat beliau, lalu beliau mewariskannya kepada keturunannya dan mewasiatkannya kepada mereka, dan beliau jadikan tauhid itu sebagai kalimat yang terus ada pada generasi selanjutnya, dan terus diwarisi di antara mereka hingga sampai kepada Ya’qub, lalu beliau juga mewasiatkan hal itu kepada anak-anaknya, “Kalian wahai anak-anak Ya’qub! Bapak moyang kalian telah mewasiatkan kepada kalian secara khusus, maka wajiblah atas kalian tunduk secara sempurna, dan mengikuti penutup para nabi.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 130-132

Allah SWT berfirman untuk merespons orang-orang kafir atas bid'ah dan penyimpangan mereka dengan berbuat syirik kepada Allah, yang bertentangan dengan agama nabi Ibrahim AS, imam dari orang-orang yang lurus, yang mengakui keesaan Allah SWT, tidak meninggalkanNya, tidak memyekutukanNya dengan selainNya sedikit pun, dan membersihkan diri dari setiap sesembahan selain Dia, dan kaumnya bertentangan dengannya dalam hal ini, bahkan sampai dia berpisah dari ayahnya, lalu dia berkata: (Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku, ini lebih besar.” Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” (78) Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik (79)) (Surah Al-An'am)
ayat semacam itu, Allah SWT berfirman: (Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim) yaitu dari aturan dan hukumnya. lalu agama itu ditentang dan dibenci (melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri) yaitu menzalimi diri sendiri dengan kebodohannya dan rencana buruknya dengan meninggalkan kebenaran menuju kesesatan, dimana dia melewatkan jalan orang yang telah dipilih di dunia untuk memberi petunjuk dan kebenaran (dari masa mudanya hingga Allah menjadikannya sebagai khalilNya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang shalih yang bahagia) orang yang zalim itu meninggalkan jalan ini dan agamanya, dan mengikuti jalan kesesatan dan kegelapan. Maka, adakah kebodohan yang lebih besar daripada ini? Atau adakah kedzaliman yang lebih besar daripada ini? Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah kezaliman yang besar)
Abu Al-'Aliyah dan Qatadah berlata ayat ini diturunkan mengenai orang Yahudi; mereka mengada-adakan jalan yang bukan berasal dari Allah dan menyimpang dari agama nabi Ibrahim AS dalam membuat bid'ah. Bukti kebenaran pendapat ini adalah firman Allah SWT, (Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik (67) Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman (68)) (Surah Ali Imran)
Firman Allah SWT: ((“Tunduk patuhlah!”) Yakni berpegangteguhlah pada Islam sebagai agamamu. Wahai rasul, ingatlah ketika Allah berkata kepada Ibrahim: “Pegang teguhlah Islam ini sebagai agama bagimu.” Ibrahim menjawab: “Aku berserah diri untuk beribadah dalam agama Tuhan seluruh alam.”) Artinya: Allah SWT memerintahkan kepadanya untuk ikhlas dan berserah diri sepenuhnya kepadaNya, dan Dia menjawabnya secara syar'i dan qadriy, dan firmanNya: (Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub) yaitu mewasiatkan kepada keturunannya agama ini, yaitu tunduk hanya kepada Allah, atau dhamir itu merujuk kepada "kalimat" yang ada dalam firmanNya (aku berserah diri kepada Tuhan semesta alam) sebagai kesungguhan dan kecintaan mereka terhadap agama ini, mereka melestarikannya sampai mati. Mereka mewasiatkan agama ini kepada anak-anak mereka setelah mereka. Ini sesuai dengan firman Allah SWT, (Dan (Ibrahim) menjadikan (kalimat tauhid) itu kalimat yang kekal pada keturunannya) (Surah Az-Zukhruf :28). Sebagian ulama' salaf membacanya "wa ya'kub" dengan dibaca nashab sebagai 'athaf kepada kata "Baniihi" seakan-akan nabi Ibrahim AS memberi wasiat anak-anaknya dan cucu-cucunya, yaitu nabi Ya'qub AS anak nabi Ishaq AS, itu hadir pada saat itu. Al-Qushayri berpendapat (tentang apa yang diungkapkan oleh Al-Qurtubi) bahwa nabi Ya'qub AS dilahirkan setelah wafagnya nabi Ibrahim AS, tetapi pendapat ini memerlukan bukti yang benar. yang jelas (hanya Allah yang lebih mengetahui) bahwa nabi Ishaq AS mempunyai anak nabi Ya'kub AS saat nabi Ibrahim AS dan Sarah masih hidup, karena berita gembira tentang lahirnya diberikan kepada keduanya dalam firman Allah SWT, (Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub) (Surah Hud :71), dan dibaca "Ya'kub" dengan dinashab dengan menghilangkan khafdnya, dan jika nabi Ya'kub AS tidak ada pada saat masa hidupnya nabi Ibrahim AS ketika menyebutkan keturunan nabi Ishaq AS. dan juga Allah SWT dalam surah Al-Ankabut (Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh) (Surah Al-Ankabut) dan dalam ayat lain (Dan Kami menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub, sebagai suatu anugerah) (Surah Al-Anbiya': 72)
Ini menunjukkan bahwa dia ada masa hidupnya, dan merupakan orang yang membangun Baitul Maqdis, seperti yang dijelaskan dalam kitab-kitab terdahulu. Hal ini juga telah dijelaskan dalam kitab hadits shahih dari riwayat Abu Dzar: Aku berkata, "Wahai Rasulullah, yang mana masjid yang pertama kali dibangun?" Beliau menjawab, "Masjidil Haram." Aku berkata, "Lalu yang mana?" Beliau menjawab, "Baitul Maqdis." Aku bertanya, "Berapa jarak antara keduanya?" Beliau menjawab, "Empat puluh tahun." Ini adalah hadits yang shahih.
Firman Allah SWT, ("Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.") berarti, berusahalah dengan baik dalam kehidupan dan tetap teguh dalam hal ini, agar Allah memberi kalian kematian dalam keadaan ini, karena sebagian besar manusia akan mati sesuai dengan kondisi hidup mereka, dan akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan mereka pada saat kematian. Allah SWF telah mengatur sunnatullah bahwa siapa pun yang bermaksud baik akan diberi bantuan dan kemudahan


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata : { أَسۡلِمۡۖ } Aslim : Berserah dirilah terhadap perintah dan larangan dari Kami, dan beribadahlah kepada Kami (Allah, pent) saja dan jangan menyembah yang lain.

Makna ayat :
Pada ayat (131) Allah Ta’ala menyebutkan bahwa pilihan itu terjadi karena telah memenuhi semua perintah Rabbnya dengan memeluk agama Islam tanpa ada keraguan sama sekali.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 131: Allah menjelaskan bahwasannya sebab Allah memilih Ibrahim yaitu bahwasannya Ibrahim tunduk kepada perintah Allah secara lisan dan amalan tanpa penolakan ketika diperintahkan kepadanya dengan islam dan tauhid kepada Allah.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sebab Ibrahim dipilih oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala adalah karena sikapnya yang segera tunduk dan patuh tanpa ragu-ragu.

Yakni ketundukan dengan sikap ikhlas, mentauhidkan-Nya, mencintai dan kembali kepada-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 131

Kalau pada ayat 130 diuraikan kedudukan nabi ibrahim di dunia maupun di akhirat, maka pada ayat ini diuraikan faktor yang membawa beliau ke kedudukan tersebut. Ingatlah, wahai nabi Muhammad, ketika tuhan pemelihara nabi ibrahim berfirman kepadanya, ibra him, berserahdirilah! dia segera menjawab, aku tunduk, patuh, dan berserah diri kepada tuhan seluruh alam. Salah satu faktor yang membuat kedudukan nabi ibrahim tinggi di dunia dan akhirat adalah islam, yaitu penyerahan diri sepe nuhnya kepada Allah. Dan ibrahim pun mewasiatkan ajaran penyerahan diri itu kepada anak-anaknya, ismail dan ishak. Demikian pula yakub, ia berwasiat kepada anak-anaknya, wahai anak-anakku! sesungguhnya Allah telah memilih agama penyerahan diri ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim yang berserah diri.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penafsiran dari beragam ulama mengenai kandungan dan arti surat Al-Baqarah ayat 131 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk ummat. Bantulah usaha kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Tersering Dibaca

Tersedia banyak konten yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 2, Ali Imran, Asy-Syams, Al-Mujadalah 11, Al-Isra 23, Al-Baqarah 83. Termasuk Yunus 40-41, Al-Hujurat 12, Al-Baqarah 286, An-Nur 2, At-Takatsur, Az-Zalzalah.

  1. Al-Ma’idah 2
  2. Ali Imran
  3. Asy-Syams
  4. Al-Mujadalah 11
  5. Al-Isra 23
  6. Al-Baqarah 83
  7. Yunus 40-41
  8. Al-Hujurat 12
  9. Al-Baqarah 286
  10. An-Nur 2
  11. At-Takatsur
  12. Az-Zalzalah

Pencarian: surat an nisa ayat 4:59, al-waqiah ayat 35-38, al-baqarah ayat 282, ali imran 140, surat al jumuah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.