Surat Al-Mu’min Ayat 56

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُجَٰدِلُونَ فِىٓ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَٰنٍ أَتَىٰهُمْ ۙ إِن فِى صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَّا هُم بِبَٰلِغِيهِ ۚ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Arab-Latin: Innallażīna yujādilụna fī āyātillāhi bigairi sulṭānin atāhum in fī ṣudụrihim illā kibrum mā hum bibāligīh, fasta'iż billāh, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr

Artinya: Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

« Al-Mu'min 55Al-Mu'min 57 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Surat Al-Mu’min Ayat 56

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 56 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah penting dari ayat ini. Ada bermacam penjabaran dari berbagai mufassirin berkaitan makna surat Al-Mu’min ayat 56, misalnya seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya orang-orang yang menolak kebenaran dengan kebatilan, menolak hujjah-hujjah Allah yang shahih dengan syubhat-syubhat yang rusak tanpa ada bukti dan hujjah dari Allah, di dalam dada mereka hanyalah ada kesombongan untuk menerima kebenaran ditambah dengan kedengkian dari mereka atas karunia yang Allah berikan kepada NabiNya dan kemuliaan derajat kenabian yang Dia limpahkan kepadanya, sesuatu yang tidak akan mereka dapatkan dan raih, maka berlindunglah kepada Allah dari keburukan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar perkataan-perkataan mereka, Maha Melihat perbuatan-perbuatan mereka dan Dia akan membalas mereka atasnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

56. Sesungguhnya orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah sebagai usaha untuk membatalkannya tanpa hujah dan bukti, yang mendorong mereka berbuat demikian hanyalah ambisi untuk menguasai dan menyombongkan diri di depan kebenaran, mereka tidak akan pernah bisa mewujudkan apa yang mereka inginkan. Maka berlindunglah -wahai Rasul- kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar perkataan hamba-hamba-Nya, Maha Melihat amal-amal mereka, tidak ada sesuatu pun yang luput dari Allah dan Dia akan membalas mereka atasnya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

56. إِنَّ الَّذِينَ يُجٰدِلُونَ فِىٓ ءَايٰتِ اللهِ بِغَيْرِ سُلْطٰنٍ أَتَىٰهُمْ ۙ (Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka)
Yakni tanpa hujjah yang jelas yang datang dari Allah.

إِن فِى صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ(tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran)
Yakni kesombongan mereka terhadap kebenaran membuat mereka mendustakanmu.

مَّا هُم بِبٰلِغِيهِ ۚ(yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya)
Yakni mereka menyombongkan diri atas Muhammad dan berharap dapat menyakitimu, namun mereka tidak dapat mencapai harapan mereka itu. atau mereka sangat berusaha untuk dapat membunuhmu dan sebagainya namun mereka tidak dapat melakukan itu.

فَاسْتَعِذْ بِاللهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ(maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat)
Yakni maka mintalah perlindungan Allah dari keburukan, tipu daya, dan kezaliman mereka, Dia Maha Mendengar ucapan mereka dan Maha Melihat perbuatan mereka, tidak ada sedikitpun yang tersembunyi dari-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ }
"tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya"

Orang yang sombong ingin mencapai melalui kesombongan dan penolakannya terhadap kebenaran, suatu status yang tidak dapat dicapainya dengan kerja dan bakatnya. Karena rasa dengki dan durhaka, dan ini merupakan janji Allah bahwa ia tidak akan mencapai hal itu, melainkan karena kesombongannya, ia akan diturunkan dari derajatnya sebelum kesombongannya. Berlawanan dengan apa yang diharapkannya dari balasan yang tinggi.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

56. Sesungguhnya orang-orang yang berdebat tentang ayat-ayat Al-Qur’an tanpa hujjah dan bukti-bukti yang datang dari Allah, maka di dalam hati mereka itu tidak lain hanya enggan untuk mengikuti kebenaran. Apa yang mereka sampaikan hanyalah keinginan mereka yaitu kepemimpinan dan keunggulan atas nabi. Maka berlindunglah kepada Allah atas kejahatan dan tipu daya mereka. Sesungguhnya Allah itu Maha mendengar ucapan mereka dan Maha melihat keadaan dan tindakan mereka. Ayat ini diturunkan untuk orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan, orang-orang musyrik Mekah dan orang-oang kafir secara umum


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya orang-orang yang mendebat} membantah {ayat-ayat Allah tanpa alasan} dalil dan bukti {yang sampai kepada mereka, tidak ada dalam dada mereka} tidak ada dalam hati mereka {kecuali kesombongan yang tidak akan mereka capai} Dengan harapan dan kehendak mereka tas kesombongan itu, mereka tidak akan mampu memadamkan kebenaran dan meninggikan kebathilan {maka mintalah pelindungan} maka mintalah perlindungan {kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

56. Allah mengabarkan bahwasannya oang-orang yang memperdebatkan ayat-ayatNya untuk membatalkannya dengan kebatilan tanpa bukti yang jelas dariNYa dan tanpa hujjah (argument), adalah besumberr dari kesombongan yang ada dalam dada mereka terhadap kebenaran dan terhadap orang yang membawa kebenaran itu. Mereka ingin menguasainya (menganiayanya) dengan kebatilan yang mereka miliki. Inilah tujuan dan keinginan meeka. Namun semua ini tidak akan tejadi dan mereka tidak akan mencapainya. Ini adalah nash (penyataan) yang sangat tegas dan berita gembira bahwa setiap orang yang memperdebatkan kebenaran pasti kalah, dan siapa saja yang menyombongkan diri terhadapnya, maka pada akhirnya ia hina.
“maka mintalah perlindungan,” maksudnya, maka berlindung dan kembalilah “kepada Allah,” disini tidak disebutkan permohonan dan perlindungan dari apa, adalah agar maknanya umum. Maka maknanya adalah: mintalah perlindungan kepada Allah dari sifat sombong yang bisa berakibat takabbur terhadap kebenaran, dan mohonlah perlindungan kepada Allah dari seluruh kejahatan.
“sesungguhnya Dia Maha mendengar” segenap suara dengan berbagai perbedaannya, “lagi Maha Melihat,” seluruh yang dapat dilihat di mana saja dan kapan saja.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 51-56
Abu Ja'far bin Jarir menyebutkan sebuah pertanyaan tentang firmanNya: (Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia) yaitu bahwa telah diketahui bahwa sebagian dari para nabi itu telah dibunuh oleh kaumnya, seperti nabi Yahya, nabi Zakaria, dan n Sya'ya’. Di antara mereka juga ada yang diusir dari kalangan kaumnya; adakalanya hijrah ke negeri lain, seperti nabi Ibrahim, dan adakalanya diangkat ke langit, seperti nabi Isa. Jadi dimanakah pertolongan yang di dunia itu? per­tanyaan ini ada dua jawaban:
Pertama, bahwa berita tentang itu me­rupakan pengecualian dari hal yang umum, dan makna yang dimaksud adalah hanya menimpa sebagian saja. Dia berkata bahwa ini diperbolehkan menurut kaidah bahasa.
Kedua, bahwa yang dimaksud dengan “pertolongan” adalah pertolongan bagi mereka dari orang-orang yang menyakiti mereka, baik hal itu terjadi ketika mereka ada di tempat, atau ketika mereka di tempat lain atau setelah mereka mati, sebagaimana yang dilakukan terhadap pembunuhan nabi Yahya, nabi Zakaria, dan nabi Sya'ya’. Allah menguasakan diri mereka kepada orang-orang yang menghina dan mengalirkan darah mereka dari kalangan musuh-musuh mereka. Telah disebutkan juga bahwa Raja Namrud diazab Allah SWT dengan azab dari Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa. Sedangkan orang-orang yang menjerumuskan nabi Isa untuk disalib dari kalangan orang-orang Yahudi, maka Allah menguasakan diri mereka kepada bangsa Romawi, maka bangsa Romawi menindas, menghinakan, dan menjadikan musuh mereka menang atas diri mereka. Kemudian sebelum hari kiama,t nabi Isa akan turun sebagai pemimpin dan hakim yang adil. Maka nabi Isa membunuh Dajjal dan tentaranya dari kalangan orang-orang Yahudi, membunuh semua babi, menghancurkan salib, dan meniadakan jizyah, maka dia tidak mau menerima selain Islam. Ini merupakan pertolongan yang agung, dan demikianlah sunnah Allah pada makhlukNya sejak dahulu sampai sekarang bahwa Dia akan menolong para hambaNya yang beriman di dunia dan menjadikan mereka senang atas pembalasan terhadap orang-orang yang menyakiti mereka. Disebutkan dalam hadits shahih Bukhari dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda:”Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang memusuhi kekasihKu, maka dia terang-terangan menantangKu untuk berperang”
Demikianlah Allah SWT menolong nabiNya, Muhammad SAW, dan para sahabatnya dalam menghadapi orang-orang yang menentang, menghalangi, mendustakan, dan memusuhi beliau. Lalu Allah menjadikan kalimaNya adalah yang tertinggi dan agamaNya menang di atas agama lainnya. Lalu Allah memerintahkan kepada beliau untuk berhijrah dari kaumnya menuju Madinah. Dan Allah menjadikan bagi beliau di dalamnya orang-orang yang menolong dan membantu Selanjutnya agama ini tetap tegak dengan pertolongan dan dimenangkan sampai hari kiamat. Oleh karena itu Allah SWt berfirman: (Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat) (51)) yaitu pada hari kiamat kemenangan itu lebih agung, lebih besar dan lebih mulia.
Mujahid berkata bahwa “Al-asyhad” adalah para malaikat.
Firman Allah: ((yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya) yaitu badal dari firmanNya: (dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)) Ulama lainnya membacanya dengan dirafa' seakan-akan menjadi penjelasan firmannya (dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat) (51) (yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim) yaitu orang-orang musyrik (permintaan maafnya) yaitu alasan dan tebusan mereka tidak diterima (dan bagi merekalah laknat) yaitu, dijauhkan dan diusir dari rahmat (dan bagi mereka tempat tinggal yang buruk) yaitu neraka. As-Suddi berkata yaitu seburuk-buruk tempat tinggal dan tempat istirahat.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan bagi mereka tempat tinggal yang buruk) yaitu akibat yang paling buruk.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa) yaitu petunjuk dan cahaya yang diutus Allah SWT kepadanya (dan Kami wariskan kepada Bani Israil kitab Taurat) yaitu, Kami menjadikan bagi mereka akibat yang baik dan Kami wariskan kepada mereka negeri, harta, penghasilan, dan tanah Fir’aun dengan kesabaran mereka dalam taat kepada Allah SWT dan mengikuti rasulNya, yaitu nabi Musa, dan di dalam kitab yang diwariskan kepada mereka, yaitu kitab Taurat (petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir) yaitu akal yang sehat dan bersih. Firman Allah SWT: (Maka bersabarlah) wahai Muhammad (karena sesungguhnya janji Allah itu benar) yaitu Kami menjanjikan kepadamu bahwa Kami akan meninggikan kalimahmu dan menjadikan akinat yang baik bagimu dan orang-orang yang mengikutimu, Allah tidak akan mengingkari janjiNya. Dan apa yang Kami beritahukan kepadamu ini adalah kebenaran, tidak ada keraguan padanya. Firman Allah: (dan mohonlah ampunan untuk dosamu) Ini merupakan dorongan bagi umatnya untuk memohon ampun (dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang) yaitu di penghujung siang dan permulaan malam (dan pagi hari) yaitu, permulaan siang dan penghujung malam.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka) yaitu mereka menolak kebaikan dengan kebathilan dan menolak hujjah yang benar dengan keraguan yang merusak tanpa bukti dan hujjah dari Allah (tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya) yaitu tidak ada yang tersimpan dalam dada mereka kecuali keengganan dari mengikuti kebenaran, dan menghina orang yang menyampaikan kebenaran kepada mereka. Dan tidaklah apa yang mereka tuju berupa memadamkan kebenaran hak dan meninggikan kebathilan itu akan memberikan hasil bagi mereka. Tetapi kebenaran itulah yang ditinggikan, sedangkan ucapan dan tujuan mereka direndahkan (maka mintalah perlindungan kepada Allah) yaitu terhindar dari perbuatan yang serupa dengan mereka (Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat) atau dari kejahatan yang serupa dengan apa yang dilakukan orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah tanpa alasan. Ini adalah penafsiran Ibnu Jarir


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mu’min ayat 56: (Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah) yakni Alquran (tanpa alasan) tanpa argumentasi (yang sampai kepada mereka, tidak ada) (dalam dada mereka melainkan hanyalah keinginan akan kebesaran) yakni tinggi diri dan tamak ingin mengatasi kamu (yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya maka mintalah perlindungan) dari kejahatan mereka (kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar) akan semua perkataan mereka (lagi Maha Melihat) keadaan mereka; ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang ingkar kepada hari berbangkit.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan, bahwa orang yang memperdebatkan ayat-ayat-Nya untuk membatalkannya dengan kebatilan bukan dengan hujjah, maka sesungguhnya hal itu muncul dari kesombongan yang ada dalam hati mereka kepada kebenaran dan kepada orang yang membawanya, dan bahwa mereka menginginkan kebesaran dengan kebatilan itu. Inilah tujuan dan maksud mereka. Tetapi tujuan mereka tidak akan tercapai dan mereka tidak akan sampai kepadanya. Ayat ini merupakan nash yang tegas dan kabar gembira, bahwa orang yang mendebat kebenaran pasti akan kalah, dan bahwa setiap orang yang sombong terhadapnya, maka akan berakhir kepada kehinaan.

Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan yang datang kepada mereka.

Dari kejahatan mereka. Adapun menurut Syaikh As Sa’diy, tidak disebutkan dari apa seseorang berlindung menunjukkan umum, yakni hendaknya ia berlindung kepada Allah dari kesombongan itu sendiri yang membuat seseorang menolak yang hak, demikian pula hendaknya ia berlindung dari setan baik dari kalangan jin maupun manusia serta berlindung dari semua keburukan.

Semua ucapan mereka.

Semua keadaan mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 56

Orang-orang durhaka itu mendustakan wahyu Allah dengan cara mendebat untuk menolak apa yang dikandung oleh wahyu Allah tersebut. Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa mendebat untuk menolak kebenaran ayat-ayat Allah yang begitu jelas dan terang benderang tanpa alasan dan bukti-bukti yang sampai kepada mereka, maka yang ada dalam dada mereka hanyalah keinginan akan kebesaran dan keangkuhan agar dapat menyaingimu, wahai nabi Muhammad, yang hal itu pasti tidak akan pernah mereka capai. Maka oleh sebab itu, mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, dia, maha mendengar lagi maha melihat. '57. Titik fokus yang mereka debat dari pemberitaan ayat-ayat Allah itu adalah pada kebangkitan manusia dari alam kubur. Maka, Allah membantahnya dengan menyebut bahwa penciptaan langit dan bumi lebih besar peristiwanya daripada hanya sekadar menciptakan kembali manusia yang sudah mati. Sungguh, bahwa penciptaan langit dan bumi itu, jauh lebih besar serta lebih hebat memperlihatkan kemahakuasaan Allah, daripada hanya sekadar penciptaan manusia kembali untuk bangkit dari kubur. Akan tetapi, kebanyakan manusia, yakni orang-orang yang durhaka, tidak mengetahui hakikat perbandingan antara penciptaan langit dan bumi serta membangkitkan manusia dari kubur.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penafsiran dari para mufassir terkait makna dan arti surat Al-Mu’min ayat 56 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Cukup Banyak Dikunjungi

Kami memiliki berbagai materi yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 14, Al-Bayyinah 5, Yunus, Bersyukur, Al-‘Ankabut 57, Yunus 40. Serta Luqman, Ali ‘Imran 31, Ad-Dhuha 3, Al-Hujurat 6, Al-A’raf 26, Al-Isra 27.

  1. Ali ‘Imran 14
  2. Al-Bayyinah 5
  3. Yunus
  4. Bersyukur
  5. Al-‘Ankabut 57
  6. Yunus 40
  7. Luqman
  8. Ali ‘Imran 31
  9. Ad-Dhuha 3
  10. Al-Hujurat 6
  11. Al-A’raf 26
  12. Al-Isra 27

Pencarian: surah al-fil melarang kita berbuat, qs al imran 185, al-baqarah ayat 4, qs al imran ayat 3, qs al hadid 20

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.