Surat Al-Mu’min Ayat 37

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

أَسْبَٰبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ فَأَطَّلِعَ إِلَىٰٓ إِلَٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّى لَأَظُنُّهُۥ كَٰذِبًا ۚ وَكَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِفِرْعَوْنَ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ وَصُدَّ عَنِ ٱلسَّبِيلِ ۚ وَمَا كَيْدُ فِرْعَوْنَ إِلَّا فِى تَبَابٍ

Arab-Latin: Asbābas-samāwāti fa aṭṭali'a ilā ilāhi mụsā wa innī la`aẓunnuhụ kāżibā, wa każālika zuyyina lifir'auna sū`u 'amalihī wa ṣudda 'anis-sabīl, wa mā kaidu fir'auna illā fī tabāb

Artinya: (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta". Demikianlah dijadikan Fir'aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir'aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian.

« Al-Mu'min 36Al-Mu'min 38 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Tentang Surat Al-Mu’min Ayat 37

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 37 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah mendalam dari ayat ini. Ditemukan beberapa penjelasan dari kalangan ulama tafsir mengenai makna surat Al-Mu’min ayat 37, misalnya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

36-37. Fir’aun berkata mendustakan dakwah Musa untuk mengakui ketuhanan tuhan alam semesta dan berserah diri kepadaNya, “Wahai Haman, dirikanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi, yang bisa menyampaikanku kepada pintu-pintu langit sehingga aku ingin melihat sendiri Tuhan Musa. Sesungguhnya aku menyangka Musa telah berdusta dalam kata-katanya bahwa kita memiliki Tuhan dan bahwa Tuhan itu di atas langit.” Demikianlah perbuatan Fir’aun yang buruk itu dijadikan indah sehingga dia pun melihatnya baik, maka dia terhalangi dari jalan kebenaran disebabkan kebatilan yang dihiasi untuknya. Taktik yang digunakan oleh Fir’aun untuk mengelabuhi manusia bahwa dirinya berada di pihak yang benar dan bahwa Musa adalah pihak yang salah, hanya kerugian dan kesia-siaan; tidak bermanfaat sama sekali selain hanya menambah kesengsaraan baginya di dunia dan di akhirat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

37. Jalan yang menyampaikan ke langit, aku ingin melihat sesembahan Musa yang katanya hanya Dia lah yang disembah dengan benar. Sesungguhnya aku yakin Musa bohong terkait apa yang dikatakannya.” Demikian Fir'aun memandang perbuatan itu baik manakala dia meminta apa yang dia minta kepada Hāmān. Fir'aun dipalingkan dari jalan kebenaran menuju jalan kesesatan. Makar yang direncanakan oleh Fir'aun -untuk memenangkan kebatilannya dan membatalkan kebenaran yang dibawa oleh Musa- hanya berujung dengan kerugian, karena usahanya akan sia-sia dan gagal total, selanjutnya adalah kesengsaraan yang tiada hentinya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

37. أَسْبٰبَ السَّمٰوٰتِ((yaitu) pintu-pintu langit)
Yakni agar aku dapat naik ke bangunan itu hingga aku sampai ke langit, dan jika aku telah sampai di sana maka aku akan mencari Tuhan yang dikatakan Musa bahwa Dia di sana.

فَأَطَّلِعَ إِلَىٰٓ إِلٰهِ مُوسَىٰ( supaya aku dapat melihat Tuhan Musa)
Sebab Musa telah mengabarkan kepadanya bahwa Allah berada di langit.

وَإِنِّى لَأَظُنُّهُۥ كٰذِبًا ۚ( dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta”)
Yakni dalam perkataannya bahwa dia memiliki Tuhan, atau perkataannya bahwa dia adalah rasul.
Fir’aun menampakkan bahwa dirinya tidak yakin terhadap keberadaan Allah, dan dia sedang menguji kebenaran hal itu. dia menyangka Allah tidak ada dan akan melihat kenyataan yang sebenarnya; dia melakukan ini untuk menipu kaumnya dan memperdaya mereka dengan sesuka hatinya.

وَكَذٰلِكَ زُيِّنَ لِفِرْعَوْنَ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ(Demikianlah dijadikan Fir’aun memandang baik perbuatan yang buruk itu)
Berupa kemusyrikan dan pendustaan; sehingga dia terus menerus dalam kesesatan dan kezalimannya.

وَصُدَّ عَنِ السَّبِيلِ ۚ(dan dia dihalangi dari jalan (yang benar))
Yakni jalan petunjuk.
Yakni setan menghiasi perbuatan buruk Fir’aun sehingga dia menghalang-halangi jalan yang benar.

وَمَا كَيْدُ فِرْعَوْنَ إِلَّا فِى تَبَابٍ(dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian)
Tipu daya Fir’aun yakni rencana jahat yang dia gunakan untuk menghalangi orang-orang dari keimanan kepada Musa.
Makna (التباب) yakni kerugian dan kebinasaan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

37. Yaitu pintu-pintu menuju langit. Sehingga aku bisa melihat bagaimana Tuhan Musa. Pernyataan ini mengacu kepada keyakinan agama yang semisal bahwa Allah berada di atas langit. Aku sungguh menyangka bahwa bahwa Musa hanya berdusta bahwa mempunyai Tuhan selain aku. Itu semua adalah tipu daya setan, setan telah menghiasi Fir’aun dengan amal-amal buruk, seperti syirik dan dusta. Sehingga itu semua menjadi sebab penghalang masuknya isitiqamah, petunjuk dan hidayah. Usaha Fir’aun untuk menyanggah dan melawan risalah Musa itu hanyalah usaha yang sia-sia dan tidak membawa manfaat apa-apa.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{(yaitu) pintu-pintu langit} jalan ke langit agar aku bisa sampai di sana {agar aku dapat melihat} agar aku bisa melihat {Tuhannya Musa. Sesungguhnya aku benar-benar meyakininya} Aku mengira Musa {sebagai seorang pendusta” Demikianlah dijadikan terasa indah} dijadikan indah {bagi Fir‘aun perbuatan buruknya itu, dan dia tertutup dari jalan} jalan yang benar {Tipu daya Fir‘aun itu tidak lain} tipuan Fir’aun {kecuali membawa kerugian} kerugian dan kesesatan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

36-37. “dan berkatalah Firaun” seraya menetang nabi Musa daqn mendiustkan dakwah beliau untuk beriman kepada robbul ‘alamin yang bersemayam di Arasy dan maha tinggi di atas makhlukNya. “Hai Haman, buatkanlah bagikku senuah bangunan yang tinggi.” Maksudnya, sebuah bangunan raksasa yang tinggi. Tujuannya adalah agar aku bisa melihat “Tuhannya Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta” dalam dakwahnya bahwa kita mempunyai Rabb, dan bahwa Rabb itu di atas langit sana. Firaun sebenarnya hanya ingin mewaspadai dan menguji permasalahan secara langsung. Allah berfirman dalam menjelaskan apa yang menyeret Firaun mengucapkan perkataan tersebut, “Demikianlah dijadikan Firaun memandang baik perbuatan yang buruk itu”. Dihiasi baginya agar dia memandang baik perbuatan jahat itu, dan setan pun terus memperindahnya, menyerukannya dan menghiasinya, hingga Firaun melihatnya indah lalu menyerukannya dan melakukan perdebatan seolah-oleh perdebatan orang yang berbuat kebenaran, padahal ia sebenarnya adalah pembuat kerusakan terbesar, “Dan dia dihalangi dari jalan” kebenaran disebabkan kebatilan yang dihiaskan kepadanya.
“dan tidaklah tipu daya Firaun itu”, yaitu yang ia maksudkan untuk memberangus kebenaran dan mengelabui manusia dia adalah yang benar sedangkan Nabi Musa adalah yang berbuat kebatilan, “kecuali membawa kerugian”, maksudnya kegagalan dan sia-sia, tidak menguntungkannya sama sekali. Melainkan kesengsaraan baginya dan bagi orang yang mengikutinya di dunia dan akhirat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 36-37
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun yang melampaui batas, ingkar dan kebohongan yang dia buat-buat dalam mendustakan nabi Musa bahwa pada suatu hari dia memerintahkan kepada menterinya, yaitu Haman agar membangunkan sebuah menara tinggi untuknya. Bangunan yang terbuat dari batu bata dari tanah liat yang dibakar, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka bakarlah, hai Haman, untukku tanah liat; kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi) (Surah Al-Qashash: 38) oleh karena itu Ibrahim An-Nakha'i berkata bahwa mereka tidak suka membuat bangunan dari batu bata, dan mereka hanya menjadikannya untuk kuburan mereka. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abu Hatim.
Firman Allah: (supaya aku sampai ke pintu-pintu (36) (yaitu) pintu-pintu langit) yaitu pintu-pintu langit. Dikatakan bahwa itu adalah jalan-jalan menuju ke langit (supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta) Ini menggambarkan kekafiran dan keingkarannya. Dia tidak mempercayai bahwa nabi Musa bahwa Allah SWT mengutus nabi Musa kepadanya. Allah SWT berfirman: (Demikianlah dijadikan Fir’aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar)) yaitu dengan perbuatannya itu yang bermaksud untuk mengelabui rakyatnya, bahwa dia melakukan sesuatu hal yang dijadikan untuk mendustakan nabi Musa. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian)
Ibnu Abbas dan Mujahid berkata bahwa itu maknanya adalah kerugian


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mu’min ayat 37: (Yaitu pintu-pintu langit) maksudnya, jalan-jalan yang menuju ke arahnya (supaya aku dapat melihat) kalau dibaca Rafa', yaitu Fa-aththali'u berarti di'athafkan pada lafal Ablughu, apabila dibaca Fa-aththali'a berarti menjadi Jawab daripada Fi'il Amar, yaitu lafal Ibni (Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya) menganggap Musa (seorang pendusta") karena ia mengatakan, bahwa ia mempunyai Tuhan selain aku. Firaun mengatakan demikian untuk mengelabui pengikut-pengikutnya. (Demikianlah dijadikan Firaun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan) petunjuk; dapat dibaca Shadda sehingga artinya menjadi, Dan Firaun menghalangi jalan petunjuk dapat pula dibaca Shudda yang artinya telah tertera di atas (dan tipu daya Firaun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian) mengakibatkan kerugian.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yaitu pada perkataan Musa bahwa kita punya Tuhan, dan bahwa Tuhan kita itu di atas langit.

Setan senantiasa menghiasnya, mengajak dan memperindahnya sehingga Fir’aun melihat perbuatannya sebagai sesuatu yang baik, mengajak kepadanya dan berbantah-bantahan layaknya sebagai orang yang benar, padahal ia adalah manusia yang paling membuat kerusakan.

Disebabkan kebatilan yang dihias kepadanya.

Yaitu rencana jahatnya terhadap yang hak, membayangkan kepada manusia bahwa dia berada di atas yang hak, dan bahwa Musa berada di atas yang batil.

Yakni tidak ada manfaatnya apa-apa selain kesengsaraan di dunia dan akhirat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 37

Yaitu pintu-pintu langit yang tinggi, agar aku dapat melihat tuhan yang dipercayai dan diajarkan oleh musa, tetapi aku tetap memandang-Nya sebagai seorang pendusta tentang apa yang diajarkannya. ' dan demikianlah kondisi fir'aun, dimana kesombongan dan kedurhakaannya dijadikan terasa indah bagi fir'aun akan perbuatan buruknya itu, dan dia tertutup dari jalan yang benar; dan tipu daya fir'aun untuk memadamkan cahaya kebenaran itu tidak lain hanyalah membawa kerugian dan kebinasaan bagi dirinya. 38. Dan orang yang beriman yang menyembunyikan keimanan di hadap-an fir'aun itu berkata, 'wahai kaumku! ikutilah aku dengan sungguh-sungguh, niscaya aku nanti akan menunjukkan kepada kalian jalan yang benar yang diridai Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjelasan dari banyak ahli tafsir terkait isi dan arti surat Al-Mu’min ayat 37 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita. Sokong perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dikunjungi

Tersedia banyak materi yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Bersyukur, Al-Isra 27, Al-‘Ankabut 57, Luqman, Yunus, Al-Hujurat 6. Serta Ali ‘Imran 14, Ad-Dhuha 3, Ali ‘Imran 31, Yunus 40, Al-Bayyinah 5, Al-A’raf 26.

  1. Bersyukur
  2. Al-Isra 27
  3. Al-‘Ankabut 57
  4. Luqman
  5. Yunus
  6. Al-Hujurat 6
  7. Ali ‘Imran 14
  8. Ad-Dhuha 3
  9. Ali ‘Imran 31
  10. Yunus 40
  11. Al-Bayyinah 5
  12. Al-A’raf 26

Pencarian: anur, baca surat yasin latin, arti dari surat al hujurat ayat 12, terjemahan at tin, arti surat al ashri

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: