Surat Al-Mu’min Ayat 36
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَٰهَٰمَٰنُ ٱبْنِ لِى صَرْحًا لَّعَلِّىٓ أَبْلُغُ ٱلْأَسْبَٰبَ
Arab-Latin: Wa qāla fir'aunu yā hāmānubni lī ṣar-ḥal la'allī ablugul-asbāb
Artinya: Dan berkatalah Fir'aun: "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu,
« Al-Mu'min 35 ✵ Al-Mu'min 37 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Mu’min Ayat 36
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penjelasan dari berbagai mufassirun mengenai isi surat Al-Mu’min ayat 36, sebagiannya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
36-37. Fir’aun berkata mendustakan dakwah Musa untuk mengakui ketuhanan tuhan alam semesta dan berserah diri kepadaNya, “Wahai Haman, dirikanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi, yang bisa menyampaikanku kepada pintu-pintu langit sehingga aku ingin melihat sendiri Tuhan Musa. Sesungguhnya aku menyangka Musa telah berdusta dalam kata-katanya bahwa kita memiliki Tuhan dan bahwa Tuhan itu di atas langit.” Demikianlah perbuatan Fir’aun yang buruk itu dijadikan indah sehingga dia pun melihatnya baik, maka dia terhalangi dari jalan kebenaran disebabkan kebatilan yang dihiasi untuknya. Taktik yang digunakan oleh Fir’aun untuk mengelabuhi manusia bahwa dirinya berada di pihak yang benar dan bahwa Musa adalah pihak yang salah, hanya kerugian dan kesia-siaan; tidak bermanfaat sama sekali selain hanya menambah kesengsaraan baginya di dunia dan di akhirat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
36-37. Fir’aun berkata kepada Haman dengan penuh keangkuhan: “Hai Haman, dirikanlah bagiku istana yang tinggi agar aku dapat sampai ke jalan menuju langit, sehingga aku dapat melihat Tuhannya Musa; dan aku sangat yakin Musa telah berdusta dalam perkataannya.”
Demikianlah setan menghiasi amalan Fir’aun yang batilnya itu agar dia menganggapnya sebagai perbuatan yang benar dan agar dia tidak dapat menemukan jalan yang benar. Dan tipu daya Fir’aun hanya menghasilkan kebinasaan dan kerugian baginya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
36. Fir'aun berkata kepada perdana menterinya Hāmān, “Wahai Hāmān! Buatkanlah untukku satu bangunan yang tinggi, aku ingin sampai ke jalan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
36. وَقَالَ فِرْعَوْنُ يٰهٰمٰنُ ابْنِ لِى صَرْحًا (Dan berkatalah Fir’aun: “Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi)
Yakni istana yang tinggi dan megah.
لَّعَلِّىٓ أَبْلُغُ الْأَسْبٰبَ(supaya aku sampai ke pintu-pintu)
Yakni jalan-jalan langit. Dan Qatadah mengatakan maknanya adalah pintu-pintu langit.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
36. Fir’aun (penguasa Mesir) berkata: Wahai Haman (menteri Fir’aun) bangunkan untukku kastil (qashir bangunan yang tinggi) yang kuat dan kokoh. Supaya aku bisa sampai pada pintu-pintu
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Fir‘aun berkata,“Hai Haman, buatkanlah untukku sebuah bangunan tinggi} bangunan tinggi {agar aku sampai ke pintu-pintu} jalan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
36-37. “dan berkatalah Firaun” seraya menetang nabi Musa daqn mendiustkan dakwah beliau untuk beriman kepada robbul ‘alamin yang bersemayam di Arasy dan maha tinggi di atas makhlukNya. “Hai Haman, buatkanlah bagikku senuah bangunan yang tinggi.” Maksudnya, sebuah bangunan raksasa yang tinggi. Tujuannya adalah agar aku bisa melihat “Tuhannya Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta” dalam dakwahnya bahwa kita mempunyai Rabb, dan bahwa Rabb itu di atas langit sana. Firaun sebenarnya hanya ingin mewaspadai dan menguji permasalahan secara langsung. Allah berfirman dalam menjelaskan apa yang menyeret Firaun mengucapkan perkataan tersebut, “Demikianlah dijadikan Firaun memandang baik perbuatan yang buruk itu”. Dihiasi baginya agar dia memandang baik perbuatan jahat itu, dan setan pun terus memperindahnya, menyerukannya dan menghiasinya, hingga Firaun melihatnya indah lalu menyerukannya dan melakukan perdebatan seolah-oleh perdebatan orang yang berbuat kebenaran, padahal ia sebenarnya adalah pembuat kerusakan terbesar, “Dan dia dihalangi dari jalan” kebenaran disebabkan kebatilan yang dihiaskan kepadanya.
“dan tidaklah tipu daya Firaun itu”, yaitu yang ia maksudkan untuk memberangus kebenaran dan mengelabui manusia dia adalah yang benar sedangkan Nabi Musa adalah yang berbuat kebatilan, “kecuali membawa kerugian”, maksudnya kegagalan dan sia-sia, tidak menguntungkannya sama sekali. Melainkan kesengsaraan baginya dan bagi orang yang mengikutinya di dunia dan akhirat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 36-37
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun yang melampaui batas, ingkar dan kebohongan yang dia buat-buat dalam mendustakan nabi Musa bahwa pada suatu hari dia memerintahkan kepada menterinya, yaitu Haman agar membangunkan sebuah menara tinggi untuknya. Bangunan yang terbuat dari batu bata dari tanah liat yang dibakar, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka bakarlah, hai Haman, untukku tanah liat; kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi) (Surah Al-Qashash: 38) oleh karena itu Ibrahim An-Nakha'i berkata bahwa mereka tidak suka membuat bangunan dari batu bata, dan mereka hanya menjadikannya untuk kuburan mereka. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abu Hatim.
Firman Allah: (supaya aku sampai ke pintu-pintu (36) (yaitu) pintu-pintu langit) yaitu pintu-pintu langit. Dikatakan bahwa itu adalah jalan-jalan menuju ke langit (supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta) Ini menggambarkan kekafiran dan keingkarannya. Dia tidak mempercayai bahwa nabi Musa bahwa Allah SWT mengutus nabi Musa kepadanya. Allah SWT berfirman: (Demikianlah dijadikan Fir’aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar)) yaitu dengan perbuatannya itu yang bermaksud untuk mengelabui rakyatnya, bahwa dia melakukan sesuatu hal yang dijadikan untuk mendustakan nabi Musa. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian)
Ibnu Abbas dan Mujahid berkata bahwa itu maknanya adalah kerugian
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mu’min ayat 36: (Dan berkatalah Firaun, "Hai Haman! Buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi) bangunan pencakar langit (supaya aku sampai ke pintu-pintu.)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Sambil menentang Musa dan mendustakan dakwah Beliau agar mengakui Allah Rabbul ‘alamin yang bersemayam di atas ‘Arsyi-Nya dan berada di atas semua makhluk-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 36
Dan fir'aun berkata kepada salah seorang menterinya bernama haman, 'wahai haman! buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi yang dapat terlihat oleh semua orang dan agar aku dapat naik sampai ke pintu-pintu langit. 37. Yaitu pintu-pintu langit yang tinggi, agar aku dapat melihat tuhan yang dipercayai dan diajarkan oleh musa, tetapi aku tetap memandang-Nya sebagai seorang pendusta tentang apa yang diajarkannya. ' dan demikianlah kondisi fir'aun, dimana kesombongan dan kedurhakaannya dijadikan terasa indah bagi fir'aun akan perbuatan buruknya itu, dan dia tertutup dari jalan yang benar; dan tipu daya fir'aun untuk memadamkan cahaya kebenaran itu tidak lain hanyalah membawa kerugian dan kebinasaan bagi dirinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah variasi penjelasan dari berbagai mufassir terhadap makna dan arti surat Al-Mu’min ayat 36 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Bantu syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.