Surat Shad Ayat 83
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ
Arab-Latin: Illā 'ibādaka min-humul-mukhlaṣīn
Artinya: Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Berkaitan Surat Shad Ayat 83
Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 83 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir penting dari ayat ini. Terdapat variasi penjabaran dari para ulama tafsir terkait makna surat Shad ayat 83, misalnya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
82-83 Iblis berkata ”demi keperkasaanMu wahai tuhanku dan keagunganMu, aku akan menyesatkan anak cucu adam semuanya, kecuali orang yang Engkau pilih dari mereka untuk beribadah kepadamu dan Engkau jaga sehingga aku tidak mampu menyesatkannya, karena Engkau tidak memberikan jalan untukku terhadapnya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
83. Kecuali siapa yang Engkau lindungi sehingga aku tidak kuasa menyesatkannya dan Engkau pilih untuk beribadah kepada-Mu semata.”
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
83. إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka)
Yaitu orang-orang yang Engkau pilih untuk mentaati-Mu dan Engkau lindungi dari setan yang terkutuk. Maka mereka tidak dapat dia sesatkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
83. Bagi hambaMu yang ikhlas taat kepadaMu dan menjaga dirinya dari kesesatan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kecuali hamba-hambaMu yang terpilih di antara mereka} yang Engkau pilih mereka untuk beribadah kepadaMu dan Engkau jaga dariku
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
82-83. Setelah iblis mengetahui bahwa dirinya diberi tangguhan waktu, maka ia terang-terangan melawan Rabbnya dengan kebusukannya, dengan permusuhan yang sengit terhadap Rabbnya dan terhadap Adam dan anak-anak keturunannya, seraya berkata, ”Demi keperkasaanMu, aku akan menyesatkan mereka semuanya.”
Huruf ba’ bermakna sumpah. Ini berarti ia bersumpah dengan keperkasaan Allah bahwa iblis benar-benar akan menyesatkan mereka semuanya, “kecuali hamba-hambaMu yang diberi keikhlasan di antara mereka.” Iblis mengetahui bahwa Allah akan melindungi mereka dari tipu dayanya.
Dan bisa juga huruf ba’ itu bermakna isti’anah (permintaan pertolongan). Artinya, oleh karena iblis mengetahui bahwasanya dia lemah dari segala sisinya dan bahwa ia sama sekali tidak bisa menyesatkan seseorang kecuali dengan kehendak dari Allah, maka dia mencari pertolongan kepada keperkasaan Allah agar bisa menyesatkan anak keturunan Nabi Adam. Demikianlah, dan dia benar-benar musuh Allah yang sejati.
Sedangkan kami, wahai Rabb, lemah tidak berdaya dan lalai, kami mengakui seluruh nikmat dariMu. Kami adalah anak cucu dari manusia yang telah Engkau muliakan dan Engkau hargai itu; maka kami memohon pertolongan dengan keperkasaanMu yang agung dan kekuasaanMu dan dengan rahmatMu yang luas yang meliputi segala sesuatu, rahmatMu yang dengannya Engkau telah mengantarkan kami kepada apa yang telah kami capai, yaitu berupa kenikmatan agama dan dunia, dan dengannya pula Engkau menjauhkan segala bentuk bencana dari kami; tolonglah kami untuk memeranginya, memusuhinya dan selamat dari kejahatan dan kesyirikannya. Dan kami berbaik sangka, bahwa Engkau pasti mengabulkan doa kami, dan kami beriman kepada janjiMu yang telah Engkau katakan kepada kami, “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu: (Ghafir:60).
Dan inilah kami, telah berdoa kepadaMu sebagaimana telah Engkau perintahkan kepada kami, maka kabulkanlah doa kami sebagaimana yang telah Engkau janjikan. “Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji." (Ali Imran:194).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 71-85
Kisah yang telah disebutkan Allah dalam surah Al-Baqarah, permulaan surah Al-A'raf, surah Al-Hijr, surah Al-Isra’, surah Al-Kahfi dan di sini, yaitu bahwa Allah SWT sebelum menciptakan nabi Adam, Dia memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat dari lumpur hitam yang dibentuk. Dan Allah memerintahkan kepada mereka bahwa ketika nabi Adam telah diciptakan dan disempurnakan bentuknya, maka hendaknya mereka bersujud kepadanya sebagai penghormatan, dan pemuliaan untuknya, dan pelaksanaan perintah Allah SWT. Semua malaikat mengerjakan hal itu kecuali iblis yang bukan termasuk jenis malaikat, namun dari golongan jin. Kemudian watak dan kejadiannya membuat dirinya sombong, maka dia menolak bersujud kepada nabi Adam dan mendebat Tuhannya tentang hal ini. Iblis menduga bahwa dirinya lebih baik daripada nabi Adam karena dia diciptakan dari api, sedangkan nabi Adam diciptakan dari tanah liat, dan api lebih baik daripada tanah menurut sangkaannya. Dengan demikian, berarti iblis bersikap salah dan menentang perintah Allah SWT serta ingkar dalam hal itu. Maka Allah SWT menjauhkan dan mengusirnya dari rahmatNya dan dari hadapanNya, yang Maha Suci, serta menamainya iblis karena dia dijauhkan dari rahmatNya, dan Allah menurunkannya dari langit dalam keadaan tercela dan terhina ke bumi. Maka dia meminta kepada Allah agar diberi masa tangguh sampai hari kebankitan, dan Allah yang Maha Penyantun mengabulkan permintaannya, yang tidak menyegerakan azab terhadap orang yang durhaka kepadaNya. Setelah iblis merasa aman dari kebinasaan sampai hari kiamat, maka dia berlaku membangkang dan melampaui batas
Dan dia berkata (Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya (82) kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas di antara mereka (83)) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil) (Surah Al-Isra: 62) Mereka adalah orang-orang yang dikecualikan dalam ayat lain, yaitu melalui firmanNya: (Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai Penjaga (65))) (Surah Al-Isra’)
Firman Allah SWT: (Allah berfirman, "Maka yang benar (adalah sumpahKu) dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan” (84) Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka semua (85)) Demikianlah yang dibaca mayoritas ulama, di antaranya adalah Mujahid, dengan merafa' kata “al-haqqu” yang pertama. Dan Mujahid menafsirkan bahwa makna yang dimaksud adalah,”Akulah Yang Maha Benar dan hanya kebenaran yang Aku firmankan” Dalam riwayat lain darinya, makna yang dimaksud adalah “Kebenaran itu datangnya dariKu dan hanya Aku hanya kebenaran yang Aku firmankan” Ulama lain menashabnya.
As-Suddi berkata bahwa ini adalah sumpah yang difirmankan Allah SWT.
Saya berkata, ayat ini sebagaimana firmanNya: (tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari-Ku, "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama”) (Surah As-Sajdah: 13) dan (Tuhan berfirman, "Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup” (63)) (Surah Al-Isra’)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 83: (Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka") yakni orang-orang yang beriman.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yang dimaksud dengan mukhlas di sini ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk menaati segala petunjuk dan perintah Allah Subhaanahu wa Ta'aala, yaitu orang-orang mukmin. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mukhlas itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 83
82-83. Iblis menjawab dan memohon lagi, 'wahai tuhanku, demi keku-asan dan kemuliaan-Mu, berilah aku kesempatan menggoda manusia, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya dengan tipu dayaku sehingga mereka memandang baik perbuatan buruk. Akan aku tipu semua manusia, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka, yaitu mereka yang kauberi taufik untuk menaati petunjuk dan perintah-Mu. Aku hanya akan mampu menggoda dan menyesatkan mereka yang kafir dan lemah imannya. '84. Allah mengabulkan permintaan iblis seraya berfirman, 'maka yang benar adalah sumpah-ku, dan janji-ku pasti benar. Hanya kebenaran itulah yang aku katakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah aneka ragam penjabaran dari berbagai pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Shad ayat 83 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.