Surat Shad Ayat 81
إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْوَقْتِ ٱلْمَعْلُومِ
Arab-Latin: Ilā yaumil-waqtil-ma'lụm
Artinya: Sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Mengenai Surat Shad Ayat 81
Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 81 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan sekumpulan penjelasan dari banyak ulama tafsir mengenai makna surat Shad ayat 81, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
80-81 Allah menjawab “sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang ditangguhkan hingga hari yang sudah di tetapkan yaitu hari ditiupnya sangkakala pertama, saat semua makhluk akan mati.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
81. Hingga hari yang ditentukan yang diketahui untuk kebinasaanmu.”
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
81. sampai pada waktu yang telahditentukan, hari dimana Allah telah menetapkan kerusakan atas semua makhlukNya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sampai hari yang telah ditentukan waktunya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
80-81. Maka Allah “berfirman” memenuhi permintaannya sesuai dengan tuntutan hikmah (kebijaksanaan) Nya, “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya,” yakni, hingga seluruh anak keturunan Nabi Adam habis dan ujian telah usai.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 71-85
Kisah yang telah disebutkan Allah dalam surah Al-Baqarah, permulaan surah Al-A'raf, surah Al-Hijr, surah Al-Isra’, surah Al-Kahfi dan di sini, yaitu bahwa Allah SWT sebelum menciptakan nabi Adam, Dia memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat dari lumpur hitam yang dibentuk. Dan Allah memerintahkan kepada mereka bahwa ketika nabi Adam telah diciptakan dan disempurnakan bentuknya, maka hendaknya mereka bersujud kepadanya sebagai penghormatan, dan pemuliaan untuknya, dan pelaksanaan perintah Allah SWT. Semua malaikat mengerjakan hal itu kecuali iblis yang bukan termasuk jenis malaikat, namun dari golongan jin. Kemudian watak dan kejadiannya membuat dirinya sombong, maka dia menolak bersujud kepada nabi Adam dan mendebat Tuhannya tentang hal ini. Iblis menduga bahwa dirinya lebih baik daripada nabi Adam karena dia diciptakan dari api, sedangkan nabi Adam diciptakan dari tanah liat, dan api lebih baik daripada tanah menurut sangkaannya. Dengan demikian, berarti iblis bersikap salah dan menentang perintah Allah SWT serta ingkar dalam hal itu. Maka Allah SWT menjauhkan dan mengusirnya dari rahmatNya dan dari hadapanNya, yang Maha Suci, serta menamainya iblis karena dia dijauhkan dari rahmatNya, dan Allah menurunkannya dari langit dalam keadaan tercela dan terhina ke bumi. Maka dia meminta kepada Allah agar diberi masa tangguh sampai hari kebankitan, dan Allah yang Maha Penyantun mengabulkan permintaannya, yang tidak menyegerakan azab terhadap orang yang durhaka kepadaNya. Setelah iblis merasa aman dari kebinasaan sampai hari kiamat, maka dia berlaku membangkang dan melampaui batas
Dan dia berkata (Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya (82) kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas di antara mereka (83)) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil) (Surah Al-Isra: 62) Mereka adalah orang-orang yang dikecualikan dalam ayat lain, yaitu melalui firmanNya: (Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai Penjaga (65))) (Surah Al-Isra’)
Firman Allah SWT: (Allah berfirman, "Maka yang benar (adalah sumpahKu) dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan” (84) Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka semua (85)) Demikianlah yang dibaca mayoritas ulama, di antaranya adalah Mujahid, dengan merafa' kata “al-haqqu” yang pertama. Dan Mujahid menafsirkan bahwa makna yang dimaksud adalah,”Akulah Yang Maha Benar dan hanya kebenaran yang Aku firmankan” Dalam riwayat lain darinya, makna yang dimaksud adalah “Kebenaran itu datangnya dariKu dan hanya Aku hanya kebenaran yang Aku firmankan” Ulama lain menashabnya.
As-Suddi berkata bahwa ini adalah sumpah yang difirmankan Allah SWT.
Saya berkata, ayat ini sebagaimana firmanNya: (tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari-Ku, "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama”) (Surah As-Sajdah: 13) dan (Tuhan berfirman, "Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup” (63)) (Surah Al-Isra’)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 81: (Sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya") yakni waktu tiupan sangkakala yang pertama atau hari kiamat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 81
80-81. Allah berfirman, 'maka sesungguhnya kamu, wahai iblis, termasuk golongan yang diberi penangguhan. Aku akan memanjangkan umurmu dan menunda kematianmu sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya, yaitu hari kiamat. ' dengan penundaan ini Allah bermaksud memberi cobaan kepada hamba-Nya untuk menguji siapa yang menaati perintah Allah dan siapa yang mengikuti langkah iblis. 82-83. Iblis menjawab dan memohon lagi, 'wahai tuhanku, demi keku-asan dan kemuliaan-Mu, berilah aku kesempatan menggoda manusia, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya dengan tipu dayaku sehingga mereka memandang baik perbuatan buruk. Akan aku tipu semua manusia, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka, yaitu mereka yang kauberi taufik untuk menaati petunjuk dan perintah-Mu. Aku hanya akan mampu menggoda dan menyesatkan mereka yang kafir dan lemah imannya. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beragam penjabaran dari para mufassirun terkait makna dan arti surat Shad ayat 81 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Bantu perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.