Surat Shad Ayat 78
وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ
Arab-Latin: Wa inna 'alaika la'natī ilā yaumid-dīn
Artinya: Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Terkait Dengan Surat Shad Ayat 78
Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 78 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat berbagai penafsiran dari banyak ulama terkait makna surat Shad ayat 78, sebagiannya sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
77-78 Allah berfirman kepadanya, ”keluarlah dari surga, sesungguhnya kamu terlaknat dan terusir. sesungguhnya pengusiranKu terhadapmu dan penjauhanmu dari rahmatKu berlaku atasmu sampai hari pembalasan dan perhitungan amal kelak.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
78. Sesungguhnya kamu terusir dari surga hingga hari pembalasan, yaitu hari Kiamat.”
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
78. وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ (Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan)
Yakni laknat itu akan berlanjut selama dunia ini masih ada, kemudian di akhirat dia akan mendapat berbagai azab, siksaan, dan kemurkaan dari Allah yang layak baginya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
78. atasmu laknatKu, Aku menolakmu dari RahmatKu sampai tiba hari pembalasan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sesungguhnya laknatKu} pengusiranKu dan pengasinganKu dari rahmatKu {tetap atasmu sampai hari pembalasan”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
77-78. Maka Allah berfirman kepadanya, “Maka keluarlah kamu darinya,” maksudnya dari langit dan tempat yang mulia, “sesungguhnya kamu adalah yang diusir,” artinya yang dijauhkan dan disingkirkan. “Sesungguhnya kutukanKu tetap atasmu,” maksudnya, sesungguhnya pengusiran dan pengucilanKu terhadapmu “sampai Hari Pembalasan,” yakni, selama-lamanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 71-85
Kisah yang telah disebutkan Allah dalam surah Al-Baqarah, permulaan surah Al-A'raf, surah Al-Hijr, surah Al-Isra’, surah Al-Kahfi dan di sini, yaitu bahwa Allah SWT sebelum menciptakan nabi Adam, Dia memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat dari lumpur hitam yang dibentuk. Dan Allah memerintahkan kepada mereka bahwa ketika nabi Adam telah diciptakan dan disempurnakan bentuknya, maka hendaknya mereka bersujud kepadanya sebagai penghormatan, dan pemuliaan untuknya, dan pelaksanaan perintah Allah SWT. Semua malaikat mengerjakan hal itu kecuali iblis yang bukan termasuk jenis malaikat, namun dari golongan jin. Kemudian watak dan kejadiannya membuat dirinya sombong, maka dia menolak bersujud kepada nabi Adam dan mendebat Tuhannya tentang hal ini. Iblis menduga bahwa dirinya lebih baik daripada nabi Adam karena dia diciptakan dari api, sedangkan nabi Adam diciptakan dari tanah liat, dan api lebih baik daripada tanah menurut sangkaannya. Dengan demikian, berarti iblis bersikap salah dan menentang perintah Allah SWT serta ingkar dalam hal itu. Maka Allah SWT menjauhkan dan mengusirnya dari rahmatNya dan dari hadapanNya, yang Maha Suci, serta menamainya iblis karena dia dijauhkan dari rahmatNya, dan Allah menurunkannya dari langit dalam keadaan tercela dan terhina ke bumi. Maka dia meminta kepada Allah agar diberi masa tangguh sampai hari kebankitan, dan Allah yang Maha Penyantun mengabulkan permintaannya, yang tidak menyegerakan azab terhadap orang yang durhaka kepadaNya. Setelah iblis merasa aman dari kebinasaan sampai hari kiamat, maka dia berlaku membangkang dan melampaui batas
Dan dia berkata (Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya (82) kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas di antara mereka (83)) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil) (Surah Al-Isra: 62) Mereka adalah orang-orang yang dikecualikan dalam ayat lain, yaitu melalui firmanNya: (Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai Penjaga (65))) (Surah Al-Isra’)
Firman Allah SWT: (Allah berfirman, "Maka yang benar (adalah sumpahKu) dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan” (84) Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka semua (85)) Demikianlah yang dibaca mayoritas ulama, di antaranya adalah Mujahid, dengan merafa' kata “al-haqqu” yang pertama. Dan Mujahid menafsirkan bahwa makna yang dimaksud adalah,”Akulah Yang Maha Benar dan hanya kebenaran yang Aku firmankan” Dalam riwayat lain darinya, makna yang dimaksud adalah “Kebenaran itu datangnya dariKu dan hanya Aku hanya kebenaran yang Aku firmankan” Ulama lain menashabnya.
As-Suddi berkata bahwa ini adalah sumpah yang difirmankan Allah SWT.
Saya berkata, ayat ini sebagaimana firmanNya: (tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari-Ku, "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama”) (Surah As-Sajdah: 13) dan (Tuhan berfirman, "Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup” (63)) (Surah Al-Isra’)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 78: (Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan") yakni hari Allah melakukan pembalasan.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 78
77-79. Mengetahui kedurhakaan iblis, Allah mengusirnya seraya berfirman, 'kalau begitu, keluarlah kamu dari surga! sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk, terusir dari rahmat-ku, dan terlarang dari surga-ku. Dan sungguh, kutukan-ku tetap berlaku atasmu sampai hari pembalas-an, hari ketika seluruh perbuatan diperhitungkan dan dibalas. ' iblis berkata seraya memohon, 'ya tuhanku, karena engkau telah menjadikan aku makhluk-Mu yang terlaknat, maka tangguhkanlah kematianku dan izinkanlah aku hidup sampai pada hari mereka dibangkitkan supaya aku bisa menggoda mereka sepanjang hayat. '77-79
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beraneka penjelasan dari berbagai ulama tafsir berkaitan makna dan arti surat Shad ayat 78 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Sokong dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.