Surat Shad Ayat 38
وَءَاخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِى ٱلْأَصْفَادِ
Arab-Latin: Wa ākharīna muqarranīna fil-aṣfād
Artinya: Dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Tentang Surat Shad Ayat 38
Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 38 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan penting dari ayat ini. Didapati kumpulan penjelasan dari berbagai mufassirin berkaitan kandungan surat Shad ayat 38, di antaranya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
37-39 dan Kami juga menundukan jin-jin untuknya untuk dia pekerjakan dalam berbagi bidamg, diantara mereka ada yang menjadi tukang bangunan, ada yang menyelam dalam lautan, ada pula setan-setan yang Bengal yang terbeleggu kakinya. Kerajaan itu dan penundukan khusus tersebut adalah pemberian dari Kami kepadamu, wahai sulaiman. Berilah siapa yang kamu inginkan dan tolaklah siapa yang kamu inginkan, tidak ada perhitungan keburukan atasmu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
38. Di antara para setan itu ada setan -setan yang dibelenggu tunduk baginya, mereka terbelenggu tanpa bisa bergerak.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
38. وَءَاخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِى الْأَصْفَادِ (dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu)
Mereka adalah setan-setan yang durhaka, mereka ditundukkan bagi Sulaiman agar dia membelenggunya dengan rantai.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
38. Juga Kami jadikan seten-setan yang lainnya yang terikat dan dirantai tangan mereka masing-masing diikatkan ke kepalanya dengan memakai belenggu
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dan yang lain yang terikat} yang terikat {dalam belenggu} belenggu
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
35-39. “Ia berkata, ‘Ya Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak pantas dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Pemberi’.” Allah pun mengabulkan doa beliau dan mengampuni beliau serta mengembalikan kerajaan kepadanya, dan bahkan Allah menambahkan untuknya kerajaan yang belum pernah terjadi bagi seorang pun sesudahnya, yaitu patuhnya setan-setan kepadanya, mereka membangun apa yang beliau kehendaki dan menyelam di dasar laut untuknya, mereka mengeluarkan mutiara-mutiara perhiasan. Dan siapa saja yang durhaka kepadanya di antara mereka, maka ia membelenggu dan mengikatnya dengan belenggu, dan Kami katakan kepadanya, “Inilah anugerah Kami” maka berbahagialah dengannya, “maka berikanlah” dari siapa saja yang kamu suka, “dengan tiada perhitungan.” Maksudnya, tidak ada dosa ataupun perhitungan bagimu dalam hal itu, karena Allah Maha Mengetahui kesempurnaan keadilannya dan kebaikan keputusan-keputusannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 34-40
Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman) yaitu Kami mengujinya dengan mencabut kerajaan dari tangannya (dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit)) Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Qatadah dan lainnya berkata bahwa maknannya adalah setan (Kemudian ia bertaubat) yaitu kemudian kerajaan, pengaruh, dan wibawanya kembali kepadanya.
(Ia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi” (35))
Sebagian ulama berkata tentang (tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku) yaitu tidak layak bagi seseorang merebutnya dariku setelah aku, sebagaimana ada jasad yang diletakkan kepada kursinya, bukan berarti bahwa nabi Sulaiman menghalang-halangi orang-orang setelahnya. Akan tetapi, pendapat benar bahwa nabi Sulaiman memohon kepada Allah suatu kerajaan yang tidak dimiliki seorang manusia pun setelahnya. Inilah yang tampak dari konteks ayat ini, dan hal ini disebutkan di dalam hadits-hadits shahih melalui berbagai jalur dari Rasulullah SAW.
Firman Allah SWT: (menurut ke mana saja yang di kehendakinya) yaitu, menurut yang dikehendaki nabi Sulaiman ke negeri mana pun.
Firman Allah: (dan (Kami tundukkan kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam (37)) yaitu di antara setan-setan itu ada yang dipekerjakan membangun bangunan-bangunan besar, berupa membuat mihrab-mihrab, patung-patung, kuali-kuali seperti gunung, dan pekerjaan lainnya yang sulit yang tidak mampu dilakukan manusia. Segolongan dari setan-setan itu ada yang dipekerjakan sebagai para penyelam di kedalaman lautan untuk mengeluarkan apa yang terkandung di dalamnya berupa mutiara-mutiara, permata-permata, dan berbagai macam permata yang tidak bisa didapati kecuali di kedalaman laut (Dan setan yang lain terikat dalam belenggu (39)) yaitu mereka dibelenggu dan diikat karena membangkang, durhaka dan tidak mau bekerja, atau karena berbuat buruk dalam pekerjaannya dan melampaui batas.
Firman Allah: (Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungjawaban (39)) yaitu apa yang Kami berikan kepadamu berupa kerajaan yang lengkap dan kekuasaan yang sempurna, sebagaimana yang kamu minta kepada kami, maka berikanlah kepada siapa saja yang kamu kehendaki, dan haramkanlah kepada siapa saja yang kamu kehendaki, tidak ada hisab bagimu. yaitu, apa saja yang kamu lakukan terhadapnya diperbolehkan dan putuskanlah sesuai dengan aoa yang kamu kehendaki, maka itu adalah kebenaran. Oleh karena itu setelah menyebutkan tentang apa yang diberikan Allah SWT kepada nabi Sulaiman di dunia, maka Allah SWT mengingatkan bahwa nabi Sulaiman adalah seorang yang mempunyai bagian di sisi Allah pada hari kiamat. Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik (40)) yaitu di dunia dan akhirat.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 38: (Dan setan yang lain) setan-setan yang lainnya (yang terikat) dirantai (dalam belenggu) yaitu, tangan mereka masingmasing diikatkan ke kepalanya dengan memakai belenggu.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni yang durhaka kepadanya.
Yaitu dengan disatukan tangan mereka dengan leher.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 38
36-38. Allah menerima tobat dan doa nabi sulaiman, kemudian kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik maupun dengan kencang menurut perintahnya, berembus ke mana saja yang dikehendakinya sehingga dia dapat menempuh perjalanan jauh hanya dalam sekejap. Dan kami tundukkan pula untuknya setan-setan dan jin-jin, semuanya ahli bangunan dan penyelam. Mereka ahli membangun istana, gedung megah, tempat peribadatan, bahkan hiasan dari keramik seperti patung, cawan, teko, dan sebagainya; serta ahli mengambil berbagai perhiasan dari dasar laut, seperti mutiara dan marjan. Mereka tekun bekerja (lihat pula: surah al-anbiy'/21: 81'82; saba'/34: 12'13), dan adapun setan yang lain yang tidak mematuhi perintahnya, mereka ter-ikat dalam belenggu sehingga tidak mengganggu mereka yang bekerja. 39-40. Kami berikan kepada nabi sulaiman kerajaan, kekayaan, dan kekuasaan yang tidak kami berikan kepada siapa pun sesudahnya. Inilah anugerah kami yang agung kepadamu, wahai nabi sulaiman; maka berikanlah sebagian dari karunia itu kepada orang lain atau tahanlah untuk dirimu sendiri, tanpa perhitungan dan tuntutan atasmu sebagai aturan yang kami khususkan untukmu. Dan sungguh, Allah telah me-ngabulkan doanya dan memberi dia kemuliaan di dunia dengan mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi kami dan tempat kembali yang baik, yaitu surga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beragam penafsiran dari kalangan pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Shad ayat 38 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk ummat. Sokonglah dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.