Surat Shad Ayat 39
هَٰذَا عَطَآؤُنَا فَٱمْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Arab-Latin: Hāżā 'aṭā`unā famnun au amsik bigairi ḥisāb
Artinya: Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Berkaitan Surat Shad Ayat 39
Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Diketemukan berbagai penafsiran dari beragam ahli ilmu terhadap isi surat Shad ayat 39, di antaranya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
37-39 dan Kami juga menundukan jin-jin untuknya untuk dia pekerjakan dalam berbagi bidamg, diantara mereka ada yang menjadi tukang bangunan, ada yang menyelam dalam lautan, ada pula setan-setan yang Bengal yang terbeleggu kakinya. Kerajaan itu dan penundukan khusus tersebut adalah pemberian dari Kami kepadamu, wahai sulaiman. Berilah siapa yang kamu inginkan dan tolaklah siapa yang kamu inginkan, tidak ada perhitungan keburukan atasmu.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
39. Kerajaan yang besar dan kekuasaan istimewa yang tidak dimiliki orang selainmu merupakan karunai yang Kami berikan kepadamu dan doamu yang Kami kabulkan; maka berikanlah atau jangan kamu berikan itu kepada orang yang kamu kehendaki, karena kamu tidak akan ditanya tentang hal itu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
39. “Wahai Sulaiman! Ini adalah pemberian Kami yang Kami berikan kepadamu sebagai jawaban atas permintaanmu. Silakan kamu memberi siapa yang kamu kehendaki dan menolak siapa yang kamu kehendaki. Kamu tidak akan dipermasalahkan manakala kamu memberi atau menolak.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
39. هٰذَا عَطَآؤُنَا (Inilah anugerah Kami)
Yakni apa yang telah Kami berikan kepadamu berupa kerajaan yang besar yang kamu minta dan kekuasaan atas angin dan setan-setan.
فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ(maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri))
Yakni berilah kepada orang yang kamu kehendaki dan jangan beri kepada siapa yang kamu kehendaki.
بِغَيْرِ حِسَابٍ (dengan tiada pertanggungan jawab)
Yakni kamu tidak akan dihisab tentang pemberian dan penahanan yang kamu lakukan. Yakni tidak akan dikatakan kepadamu ‘berapa yang kamu berikan atau mengapa kamu tidak mau memberi?’
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
39. Inilah pemberian dari Kami atas apa yang engkau minta: Pemberian Kami untukmu, maka berikanlah kepada yang kau kehendaki, ataupun engkau tahan untuk dirimu sendiri, tidak ada perhitungan untukmu.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Inilah anugerah Kami. Maka berikanlah atau tahanlah} maka berilah sesuatu yang kamu inginkan dan tahanlah apa yang kamu inginkan {tanpa perhitungan} tanpa perhitungan tentang apa yang kamu beri atau kamu tahan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
35-39. “Ia berkata, ‘Ya Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak pantas dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Pemberi’.” Allah pun mengabulkan doa beliau dan mengampuni beliau serta mengembalikan kerajaan kepadanya, dan bahkan Allah menambahkan untuknya kerajaan yang belum pernah terjadi bagi seorang pun sesudahnya, yaitu patuhnya setan-setan kepadanya, mereka membangun apa yang beliau kehendaki dan menyelam di dasar laut untuknya, mereka mengeluarkan mutiara-mutiara perhiasan. Dan siapa saja yang durhaka kepadanya di antara mereka, maka ia membelenggu dan mengikatnya dengan belenggu, dan Kami katakan kepadanya, “Inilah anugerah Kami” maka berbahagialah dengannya, “maka berikanlah” dari siapa saja yang kamu suka, “dengan tiada perhitungan.” Maksudnya, tidak ada dosa ataupun perhitungan bagimu dalam hal itu, karena Allah Maha Mengetahui kesempurnaan keadilannya dan kebaikan keputusan-keputusannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 34-40
Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman) yaitu Kami mengujinya dengan mencabut kerajaan dari tangannya (dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit)) Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Qatadah dan lainnya berkata bahwa maknannya adalah setan (Kemudian ia bertaubat) yaitu kemudian kerajaan, pengaruh, dan wibawanya kembali kepadanya.
(Ia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi” (35))
Sebagian ulama berkata tentang (tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku) yaitu tidak layak bagi seseorang merebutnya dariku setelah aku, sebagaimana ada jasad yang diletakkan kepada kursinya, bukan berarti bahwa nabi Sulaiman menghalang-halangi orang-orang setelahnya. Akan tetapi, pendapat benar bahwa nabi Sulaiman memohon kepada Allah suatu kerajaan yang tidak dimiliki seorang manusia pun setelahnya. Inilah yang tampak dari konteks ayat ini, dan hal ini disebutkan di dalam hadits-hadits shahih melalui berbagai jalur dari Rasulullah SAW.
Firman Allah SWT: (menurut ke mana saja yang di kehendakinya) yaitu, menurut yang dikehendaki nabi Sulaiman ke negeri mana pun.
Firman Allah: (dan (Kami tundukkan kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam (37)) yaitu di antara setan-setan itu ada yang dipekerjakan membangun bangunan-bangunan besar, berupa membuat mihrab-mihrab, patung-patung, kuali-kuali seperti gunung, dan pekerjaan lainnya yang sulit yang tidak mampu dilakukan manusia. Segolongan dari setan-setan itu ada yang dipekerjakan sebagai para penyelam di kedalaman lautan untuk mengeluarkan apa yang terkandung di dalamnya berupa mutiara-mutiara, permata-permata, dan berbagai macam permata yang tidak bisa didapati kecuali di kedalaman laut (Dan setan yang lain terikat dalam belenggu (39)) yaitu mereka dibelenggu dan diikat karena membangkang, durhaka dan tidak mau bekerja, atau karena berbuat buruk dalam pekerjaannya dan melampaui batas.
Firman Allah: (Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungjawaban (39)) yaitu apa yang Kami berikan kepadamu berupa kerajaan yang lengkap dan kekuasaan yang sempurna, sebagaimana yang kamu minta kepada kami, maka berikanlah kepada siapa saja yang kamu kehendaki, dan haramkanlah kepada siapa saja yang kamu kehendaki, tidak ada hisab bagimu. yaitu, apa saja yang kamu lakukan terhadapnya diperbolehkan dan putuskanlah sesuai dengan aoa yang kamu kehendaki, maka itu adalah kebenaran. Oleh karena itu setelah menyebutkan tentang apa yang diberikan Allah SWT kepada nabi Sulaiman di dunia, maka Allah SWT mengingatkan bahwa nabi Sulaiman adalah seorang yang mempunyai bagian di sisi Allah pada hari kiamat. Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik (40)) yaitu di dunia dan akhirat.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 39: Dan Kami berfirman kepada Sulaiman (Inilah anugerah Kami; maka berikanlah) maksudnya, berikanlah sebagian daripadanya kepada orang yang kamu sukai (atau tahanlah) maksudnya, tidak memberikannya (dengan tiada pertanggungjawaban) tanpa ada hisab bagimu dalam hal ini.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Maksudnya semuanya boleh Beliau lakukan dan Beliau tidak akan dihisab terhadapnya. Yang demikian karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengetahui keadilan Beliau dan baiknya keputusannya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 39
39-40. Kami berikan kepada nabi sulaiman kerajaan, kekayaan, dan kekuasaan yang tidak kami berikan kepada siapa pun sesudahnya. Inilah anugerah kami yang agung kepadamu, wahai nabi sulaiman; maka berikanlah sebagian dari karunia itu kepada orang lain atau tahanlah untuk dirimu sendiri, tanpa perhitungan dan tuntutan atasmu sebagai aturan yang kami khususkan untukmu. Dan sungguh, Allah telah me-ngabulkan doanya dan memberi dia kemuliaan di dunia dengan mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi kami dan tempat kembali yang baik, yaitu surga
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjabaran dari para ulama terhadap makna dan arti surat Shad ayat 39 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita. Bantulah usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.