Surat Shad Ayat 5
أَجَعَلَ ٱلْءَالِهَةَ إِلَٰهًا وَٰحِدًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَىْءٌ عُجَابٌ
Arab-Latin: A ja'alal-ālihata ilāhaw wāḥidan inna hāżā lasyai`un 'ujāb
Artinya: Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Mengenai Surat Shad Ayat 5
Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka hikmah berharga dari ayat ini. Didapatkan beraneka penafsiran dari para ulama berkaitan makna surat Shad ayat 5, misalnya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
4-5 orang-orang kafir itu merasa aneh terhadap pengutusan Allah terhadap seorang manusia seperti mereka untuk mengajak mereka menyembah Allah semata dan menakuti mereka terhadap azabNya, dan mereka berkata ”Dia bukan seorang rasul, akan tetapi seorang pembohong dalam perkataannya, penyihir terhadap kaumnya; bagaimana dia menjadikan tuhan-tuhan yang banyak jadi satu? sungguh apa yang dia bawa dan apa yang dia serukan, adalah sesuatu yang aneh”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
5. Apakah laki-laki ini menjadikan tuhan-tuhan yang banyak hanya menjadi satu Tuhan saja yang tidak ada tuhan selain-Nya? Perbuatannya itu sungguh mengherankan.”
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
5. أَجَعَلَ الْاٰلِهَةَ إِلٰهًا وٰحِدًا ۖ (Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja?)
Apakah dia menjadikan tuhan hanya satu, dengan menjadikan sifat ketuhanan hanya milik Allah?
إِنَّ هٰذَا لَشَىْءٌ عُجَابٌ(Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan)
Mereka merasa heran karena dahulu setiap kabilah memiliki tuhan sendiri. Dan mereka berkata bahwa kami menyembahnya agar dapat mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya, sedangkan Allah adalah pemilik tuhan-tuhan itu, maka apa yang salah dari hal ini? Mereka menganggap aneh orang yang menolak tuhan-tuhan yang banyak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
5. Bagaimana bisa tuhan-tuhan yang banyak itu dia jadikan hanya Tuhan Satu saja, bukankah ini suatu yang mengherankan? Padahal setiap suku mempunyai satu tuhan. Ayat ini turun ketika suku Qurays terheran atas ajaran Muhammad. Mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Satu? Ini benar-benar mengherankan.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja. Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan”} perkara yang sangat mengherankan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
5. Dosanya menurut mereka adalah karena dia “menjadikan sesembahan-sesembahan itu sesembahan Yang Satu saja.” Maksudnya, bagaimana dia melarang mengambil sekutu-sekutu dan tuhan-tuhan tandingan dan memerintahkan supaya menuluskan ibadah hanya kepada Allah saja?! “Sesungguhnya ini,” yang dibawanya ini “benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan,” maksudnya, menimbulkan keheranan karena kepalsuan dan kerusakan (ketidakbenaran)nya, menurut mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 4-11
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang musyrik heran dengan diutusnya Rasulullah SAW sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka, "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman, bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka.” Orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata” (2)) (Surah Yunus)
Allah SWT berfirman di sini: (Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka) yaitu manusia seperti mereka (Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta (4) Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja?) yaitu, apakah dia menyangka bahwa Tuhan yang disembah itu hanya satu saja, yang tidak ada Tuhan selain Dia? Orang-orang musyrik (semoga dilaknat oleh Allah) ingkar dengan ucapan itu dan mereka merasa heran jika meninggalkan kemusyrikan kepada Allah, padahal mereka telah menerimanya dari nenek moyang mereka berupa pmenyembah berhala-berhala yang telah menjadi kecintaan hati mereka.
Ketika Rasulullah SAW menyeru mereka untuk melenyapkan hal itu dari hati mereka, lalu menggantinya dengan mengesakan Allah SAW, maka mereka merasa heran dan berdosa besar dengan hal itu, dan mereka berkata: (Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan (5) Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka) Mereka adalah para pemuka, pemimpin, dan pembesar mereka. Mereka pergi seraya berkata: (Pergilah kamu) yaitu tetaplah pada agama kalian (dan bertahanlah (menyembah) tuhan-tuhanmu) yaitu, janganlah menuruti apa yang diserukan Muhammad kepada kalian berupa ajaran tauhid.
Firman Allah SWT: (sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki) Ibnu Jarir berkata bahwa makna yang dimaksud adalah sesungguhnya apa yang diserukan Muhammad kepada kita berupa ajaran tauhid benar-benar dia jadikan sebagai sarana untuk meraih kemuliaan dan kedudukan yang tinggi di atas kalian, juga agar kalian semua menjadi pengikutnya, dan kita tidak akan mau menerima seruannya.
Ucapan mereka: (Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir) yaitu kami belum pernah mendengar apa yang diserukan Muhammad berupa ajaran tauhid dalam agama yang terakhir.
Menurut Mujahid, Qatadah, dan Abu Zaid, yang mereka maksudkan adalah agama orang-orang Quraisy.
Ini tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan. (Shad: 7)
Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata bahwa yang mereka maksud adalah agama suku Quraisy
(ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan)
Mujahid dan Qatadah berkata bahwa maknanya adalah dusta.
Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah dugaan.
Ucapan mereka: (mengapa Al-Qur'an itu diturunkan kepadanya di antara kita?) yaitu, mereka menganggap mustahil jika Al-Qur'an hanya diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara khusus di antara mereka semua, sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dari dua negeri (Makkah dan Thaif) ini) (Surah Az-Zukhruf: 31) Allah SWT berfirman: (Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat) (Surah Az-Zukhruf: 32) Oleh karena itu ketika mereka mengatakan hal itu yang menunjukkan kebodohan mereka sendiri dan kurangnya akal mereka, karena menganggap mustahil Al-Qur'an diturunkan kepada rasul yang ada di antara mereka. Maka Allah SWT berfirman (sebenarnya mereka belum merasakan azab-Ku) yaitu sesungguhnya mereka berkata demikian hanya karena sampai saat mereka mengucapkan kata-katanya itu masih belum merasakan azab dan pembalasan Allah. Maka mereka akan mengetahui akibat dari apa yang mereka katakan dan apa yang mereka dustakan itu, yaitu pada hari ketika itu mereka diseret ke neraka Jahanam dengan sebenar-benarnya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menjelaskan bahwa Dialah Dzat yang mengatur kerajaanNya dan Maha Berbuat terhadap apa yang Dia kehendaki yang memberi siapa saja yang Dia kehendaki dengan apa yang Dia kehendaki, yang memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki, dan menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki, yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan yang menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki. Dia menurunkan malaikat Jibril membawa perintahNya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya, dan Dia juga yang mengunci mati hati siapa saja yang Dia kehendaki. Maka tidak ada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk kepada selain Allah. Dan sesungguhnya semua hamba itu tidak memiliki sesuatupun dari urusan ini, mereka tidak berhak untuk mengatur kerajaan ini, dan mereka tidak memiliki apapun bahkan seberat dzarrah dan kulit ari.
Oleh karena itu maka Allah SWT berfirman seraya mengingkari kata-kata mereka: (Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi (9)) yaitu Maha Perkasa yang DzatNya tidak dapat dijangkau, dan Maha Pemberi yang memberi kepada siapa saja yang Dia kehendaki dengan apa yang Dia kehendaki. Ayat ini mirip dengan firmanNya SWT: (Ataukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia (53) ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepada manusia itu? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar (54) Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu) ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) dari beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) neraka Jahanam yang menyala-nyala apinya (55)) (Surah An-Nisa’)
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Kalau seandainya kamu mengusai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya” Dan manusia itu sangat kikir (100)) (Surah Al-Isra’) Demikian itu setelah menceritakan tentang orang-orang kafir bahwa mereka mengingkari pengutusan rasul manusia Rasulullah SAW. Sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang kaum nabi Shalih ketika mereka berkata: (Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong (25) Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong (26)) (Surah Al-Qamar)
Firman Allah SWT: (Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya? (Jika ada) maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit) (10)) yaitu jika mereka mempunyai hal itu, maka hendaklah mereka menaiki tangga menuju ke langit.
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa makna yang dimaksud adalah jalan-jalan menuju ke langit.
Kemudian Allah berfirman: (Suatu tentara yang besar yang berada di sana dari golongan-golongan yang bersekutu, pasti akan dikalahkan (11)) yaitu tentara yang mendustakan itu berada dalam kejayaan dan perpecahan akan dikalahkan dan dihancurkan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka dari kalangan golongan-golongan yang bersekutu dan mendustakan dihancurkan. Ini sebagaimana firmanNya: (Atau apakah mereka mengatakan, "Kami adalah satu golongan yang bersatu yang pasti menang” (44) Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang (45)) (Surah Al-Qamar) Hal tersebut terjadi di perang Badar (Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka, dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit (46)) (Surah Al-Qamar)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 5: (Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja?") demikian itu karena Nabi saw. pernah bersabda kepada mereka, "Katakanlah, 'Laa Ilaaha Illallaah', artinya tiada Tuhan selain Allah. Mereka menjawab, 'Mana mungkin makhluk yang sedemikian banyak itu, semuanya dapat ditangani oleh Tuhan Yang Satu itu.' (Sesungguhnya itu benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan") sangat aneh.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Kesalahan Beliau menurut mereka adalah karena Beliau menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja, yakni menurut mereka, mengapa ia (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam) melarang mengadakan sekutu dan tandingan dan memerintahkan hanya beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
Yakni –menurut mereka-, cukupkah satu tuhan untuk semua makhluk? Mereka tidak menyadari bahwa Dia satu-satunya Rabbul ‘alamin; yang sendiri menciptakan, menguasai, memberi rezeki dan mengatur alam semesta.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 5
Ketika nabi mengajak mereka menyembah dan mengesakan Allah, mereka menjawab dengan penuh keingkaran, 'apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu tuhan yang satu saja' sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan. Kami, kabilah-kabilah arab, mempunyai tuhan masing-masing. '6. Mendengar ajakan nabi untuk beratuhid, lalu pergilah pemimpin-pemimpin mereka menghampiri kaum masing-masing seraya berkata, 'pergilah kamu dan tetaplah menyembah tuhan-tuhanmu sendiri. Sesungguhnya ajakan bertauhid ini benar-benar hanyalah suatu hal yang dikehendaki oleh Muhammad terhadap kita agar dia bisa menjadi pemimpin.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penafsiran dari berbagai pakar tafsir mengenai isi dan arti surat Shad ayat 5 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita semua. Bantu perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.