Surat Al-Baqarah Ayat 209
فَإِن زَلَلْتُم مِّنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْكُمُ ٱلْبَيِّنَٰتُ فَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Arab-Latin: Fa in zalaltum mim ba'di mā jā`atkumul-bayyinātu fa'lamū annallāha 'azīzun ḥakīm
Artinya: Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
« Al-Baqarah 208 ✵ Al-Baqarah 210 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Tentang Surat Al-Baqarah Ayat 209
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 209 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka hikmah berharga dari ayat ini. Diketemukan beraneka penjelasan dari para ulama mengenai isi surat Al-Baqarah ayat 209, sebagiannya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka jika kalian melenceng dari jalan kebenaran setelah datangnya kepada kalian hujjah hujjah nyata dari Alquran dan as-sunnah, maka ketahuilah sesungguhnya Allah itu maha perkasa dalam kerajaan Nya, tidak ada sesuatu pun yang luput dari Nya, juga Maha bijaksana dalam perintah dan larangan Nya, dimana Dia meletakkan segala sesuatu pada tempatnya yang tepat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
209. Dan jika kalian mengikuti jejak setan dan menjauh dari jalan yang benar setelah dating hujjah kepada kalian, maka sungguh Allah sangat berat pembalasan-Nya dan bijaksana dalam hukum-hukum-Nya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
209. Jika kalian melakukan kesalahan dan penyimpangan setelah datang kepada kalian dalil-dalil yang sangat jelas dan tidak ada kemuskilan sama sekali, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa di dalam kekuasaan dan kerajaan-Nya, lagi Maha Bijaksana di dalam pengaturan dan penetapan syariat agama-Nya. Maka takutlah kamu kepada-Nya dan taatilah Dia!
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
209. فَإِن زَلَلْتُم (Tetapi jika kamu menyimpang)
Yakni jika kalian tersesat dan berbelok dari kebenaran.
مِّنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْكُمُ الْبَيِّنٰتُ (sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran)
Yakni ayat-ayat Allah yang menunjukkan bahwa masuk ke dalam agama Islam adalah kebenaran.
عَزِيزٌ (Maha Perkasa)
Yakni perkasa, tidak berpengaruh pembalasan kalian terhadap-Nya.
حَكِيمٌ (Maha Bijaksana)
Yakni tidak membalas kecuali dengan kebenaran.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Diceritakan bahwa seorang a'roby mendengar seseorang membaca : ( فَإِنْ زَلَلْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فاعلموا أن الله غفور رحيم ), sedangkan lelaki yang membaca itu bukan dari kalangan qurro', kemudian ia mengatakan : seandainya ini perkataan sang khaliq, niscaya ia tidak mengatakan seperti ini, kemudian lewat dihadapan keduanya seorang laki-laki lain, kemudian a'roby itu berkata : bagaimana engkau membaca ayat ini, kemudia laki-laki itu membaca : { فَإِنْ زَلَلْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ }, kemudian ia berkata : inilah yang pantas, dzat yang Maha bijaksana tidak menyebutkan gufron (ampunan) ketika seseorang menyimpang, karena sesungguhnya hal itu merupakan hasutan baginya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
209. Jika kalian berpaling dari jalan kebenaran setelah datangnya ayat yang jelas yang menunjukkan bahwa masuk Islam itu adalah suatu kebenaran, maka ketahuilah bahwa Allah itu maha Menaklukkan yang tidak mungkin bisa dikalahkan, Maha Kuasa untuk membalas, dan Maha Bijaksana tentang sesuatu yang akan diperbuat atas kalian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Jika kalian menyimpang} kalian menyimpang dari kebenaran {setelah bukti-bukti kebenaran yang nyata sampai kepadamu} petunjuk-petunjuk yang jelas {ketahuilah bahwa Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
209. “Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran” atas dasar ilmu dan keyakinan, “maka ketahuilah, Bahwasanya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” Ayat ini menunjukkan ancaman keras dan kengerian yang membawa kepada sikap meninggalkan kesalahan tersebut, karena sesungguhnya yang maha perkasa kedudukanNya lagi maha bijaksana apabila seorang pelaku kemaksiatan berbuat maksiat kepadaNya, pastilah Dia akan memaksanya dengan kekuatanNya dan menyiksanya sesuai dengan konsekuensi kebijaksanaanNya, dan termasuk dari kebijaksanaanNya adalah menyiksa orang-orang yang dan orang-orang yang berbuat jahat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 208-209
Allah SWT berfirman sembari memberikan perintah kepada para hambaNya yang beriman kepadaNya dan RasulNya agar mereka memegang teguh seluruh ajaran Islam beserta syariat-syariatnya, melaksanakan seluruh perintahNya, dan meninggalkan segala larangannya, semampu mereka. Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, Thawus, Adh-Dhahhak, ‘Ikrimah, Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid tentang ayat: (masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan) maknanya adalah masuk Islam.
Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Abu Al-‘Aliyah, dan Ar-Rabi' bin Anas, mengatakan bahwa makna (masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan) artinya adalah ketaatan.
Qatadah juga mengatakan bahwa artinya adalah kedamaian.
Terkait firmanNya: “Kaffah” Ibnu Abbas, Mujahid, Abu Al-‘Aliyah, ‘Ikrimah, Ar-Rabi' bin Anas, As-Suddi, Muqatil bin Hayyan, Qatadah, dan Adh-Dhahhak mengatakan bahwa maknanya adalah secara keseluruhan. Mujahid berkata, maknanya adalah beramallah dengan semua amalan kebajikan.
‘Ikrimah berpendapat bahwa ayat ini turun berkaitan dengan beberapa orang Yahudi yang masuk Islam, seperti Abdullah bin Salam, As'ad bin Ubaid, dan Tsa'labah dan orang-orang yang meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk tetap menjalankan amalan hari sabtu dan mengamalkan Taurat di malam hari. Lalu Allah memerintahkan mereka untuk melaksanakan syariat-syariat Islam dan menjalankannya dengan sungguh-sungguh, serta melepaskan sesuatu selainnya
Terkait Abdullah bin Salam dan orang-orang yang disebutkan itu, terdapat pendapat, bahwa dia meminta izin untuk melaksanakan ibadah sabtu saat dia telah beriman dengan penuh kepada Rasulullah. Ayat ini memberitahukan untuk mengganti, menghapus hal itu dan mengubahnya dengan hari raya Islam"
Di antara para mufasir ada yang menafsirkan firmanNya: “Kaffah” sebagai keadaan ketika mereka masuk (Islam). Yaitu masuklah kalian semua ke dalam Islam. Dan pendapat yang benar adalah yang pertama, dimana mereka semua diperintahkan untuk mengamalkan seluruh aspek iman dan syariat Islam, sebanyak mungkin yang mereka mampu.
FirmanNya: (dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan) artinya, lakukanlah ketaatan dan hindarilah apa yang diperintahkan setan kepada kalian (Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui (169)) (Surah Al-Baqarah) (karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala) (Surah Fathir: 6) Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu)
Mutharrif berkata: “Yang menghalangi hamba-hamba Allah untuk menyembahNya adalah setan”
FirmanNya: (Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran) artinya, kalian menyimpang dari kebenaran setelah hujjah telah hadir kepada kalian, maka ketahuilah bahwa Allah (Maha Perkasa), dalam hukumannya, yaitu tidak ada yang dapat melarikan diri dari hukumanNya dan tidak ada yang dapat mengalahkanNya. (lagi Maha Bijaksana) dalam hukum-hukumNya, baik dalam membatalkan dan menetapkannya. Oleh karena itu Abu Al-“Aliyah, Qatadah, dan Ar-Rabi' bin Anas berkata bahwa Dia Maha Perkaasa dalam memberikan hukumanNya dan Maha Bijaksana dalam menetapkan perintahNya.
Muhammad bin Ishaq berkata, “Dia Maha Perkasa untuk menolong dari orang yang ingkar kepadaNya jika Dia berkehendak, dan Maha Bijaksana dalam memberikan alasan dan hujjah kepada hamba-hambaNya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata:
{ فَإِن زَلَلۡتُم } Fain zalaltum : Terperosok dalam kessesatan, yaitu kefasikan dan maksiat-maksiat.
{ ٱلۡبَيِّنَٰتُ } Al-Bayyinaat : Hujjah dan bukti yang kuat.
Makna ayat:
Pada ayat (209) mengandung ancaman yang besar dan keras bagi siapa saja yang digelincirkan oleh setan, sehingga hanya mau menerima sebagian syariat Islam, dan tidak menerima sebagian yang lain, sedangkan ia mengetahui bahwa agama Islam adalah benar, dan syariatnya lebih berhak untuk diterima. Allah Ta’ala berfirman;
“Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepada kamu bukti-bukti kebenaran...”
Yaitu bukti-bukti yang ada dalam kitabullah Al-Qur’an dan dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad ﷺ maka Allah akan membalas kalian. Karena Allah Ta’ala Maha kuasa atas segala urusan Nya dan bijaksanan dalam pengaturan Nya, dan Allah akan melaksanakan janji dan ancaman Nya.
Pelajaran dari ayat:
• Kewajiban memperkirakan jatuhnya hukuman ketika tersebarnya berbagai macam maksiat, agar tidak merasa aman dari makar Allah.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Baqarah ayat 209: Allah memperingatan manusia jika mereka tersesat dari jalan kebenaran setelah nampak petunjuk; maka wajib mereka mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuat yang akan membalas siapa yang berbuat maksiat.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Di dalam ayat ini terdapat ancaman keras terhadap sikap menyimpang dari jalan Allah, seperti dengan mengerjakan maksiat. Hal itu, karrena Allah yang Maha Perkasa mampu menyiksa orang yang bermaksiat dengan kekuatan-Nya dan berdasarkan hikmah (kebijaksanaan)-Nya, karena termasuk hikmah-Nya adalah menyiksa pelaku maksiat dan pelaku kejahatan.
Oleh karena itu, tidak ada yang luput dari-Nya dan tidak ada yang dapat melemahkan-Nya
Dia menetapkan segala sesuatu tepat pada tempatnya atau tindakan-Nya tepat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 209
Tetapi jika kamu tergelincir akibat berbuat maksiat dan tidak melaksanakan islam secara keseluruhan, ka'ffah, setelah bukti-bukti yang nyata, yakni dalil tentang kebenaran islam, sampai kepadamu melalui wahyu yang dibawa oleh para nabi, ketahuilah bahwa Allah mahaperkasa. Tidak ada yang dapat menghalangi siksaan-Nya. Allah juga mahabijaksana dalam segala perbuatan-Nya. Tidak ada yang mereka, yakni para pemaksiat dan orang yang tidak melaksanakan islam secara utuh, tunggu-tunggu kecuali datangnya azab Allah bersama malaikat dalam naungan awan kepada mereka, sedangkan perkara mereka, yakni ditimpakannya siksa atas mereka di hari kiamat, telah diputuskan. Dan kepada Allah-lah segala perkara dikembalikan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah aneka ragam penjelasan dari kalangan mufassir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Baqarah ayat 209 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita semua. Support usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.