Surat As-Saffat Ayat 169
لَكُنَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ
Arab-Latin: Lakunnā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn
Artinya: Benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)".
« As-Saffat 168 ✵ As-Saffat 170 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Tentang Surat As-Saffat Ayat 169
Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 169 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Tersedia sekumpulan penjelasan dari berbagai ahli tafsir terhadap isi surat As-Saffat ayat 169, misalnya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
167-169 Dan sesungguhnya orang-orang kafir makkah benar-benar berkata sebelum engkau diutus (wahai rasul), ”seandainya kami dikirimi kitab-kitab dan nabi-nabi yang telah dikirimkan kepada orang-orang sebelum Kami, niscaya kami menjadi hamba-hamba Allah yang benar-benar beriman, mengikhlaskan beribadah kepadaNya.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
167 - 170. Sesungguhnya orang-orang musyrikin dari penduduk Makkah berkata sebelum Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- diutus, “Seandainya kami memiliki kitab dari kitab-kitab terdahulu seperti Taurat, tentunya kami sudah mengikhlaskan ibadah kepada Allah.” Mereka berdusta terkait hal ini. Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah datang kepada mereka, namun mereka malah kafir kepadanya. Mereka akan mengetahui apa yang mereka tunggu-tunggu, yaitu azab yang keras pada hari Kiamat.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
169. لَكُنَّا عِبَادَ اللهِ الْمُخْلَصِينَ (benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)”)
Yakni niscaya kami akan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya dan kami tidak akan
mengingkari-Nya. Lalu Nabi Muhammad datang kepada mereka dengan membawa al-
Qur’an.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
169. Maka kami pasti menjadi hamba-hamba Allah yang tulus dalam beribadah kepada Allah, serta tidak melanggar syariat Allah seperti mereka
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{niscaya kami akan menjadi hamba-hamba Allah yang ikhlas
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
167-170. Allah mengabarkan bahwa kaum musyrikin itu akan menampakkan angan-angan dan mengatakan, kalau saja datang kepada kami pelajaran dan kitab seperti yang telah datang kepada orang-orang yang terdahulu, tentu kami pasti mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah, bahkan kami pasti menjadi orang-orang yang tulus dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya mereka adalah dusta dalam hal ini, karena sesungguhnya kitab yang paling utama telah datang kepada mereka, namun mereka mengingkarinya. Maka dengan demikian dapat diketahui bahwa mereka adalah orang-orang yang membangkang terhadap kebenaran. “Maka kelak mereka akan mengetahui” azab yang menimpa mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 161-170
Allah SWT berfirman kepada orang-orang musyrik: (Maka sesungguhnya kamu dan apa-apa yang kamu sembah itu (161) sekali-kali tidak dapat menyesatkan (seseorang) terhadap Allah (162) kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang menyala (163)) yaitu sesungguhnya yang menuruti pendapat, kesesatan, dan penyembahan bathil kalian hanyalah orang yang lebih sesat daripada kalian, dari kalangan orang yang diciptakan untuk masuk neraka (mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak digunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai) (Surah Al-A'raf: 179) Inilah adalah perumpamaan manusia yang mengikuti kemusyrikan, kekufuran dan kesesatan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat (8) dipalingkan darinya (Rasul dan Al-Qur'an) orang yang dipalingkan (9)) (Surah Adz-Dzariyat) yaitu sesungguhnya orang yang tersesat hanyalah orang yang ditakdirkan sesat dan bathil.
Kemudian Allah SWT membersihkan para malaikat dari apa yang dinisbatkan kepada mereka berupa kekufuran dan kedustaan yang menyatakan bahwa para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah: (Tiada seorang pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan tertentu (164)) yaitu kedudukan yang khusus di langit dan tugas-tugas ibadah yang mereka tidak dapat keluar darinya.
(dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf (165)) yaitu berdiri bershaf-shaf dalam menunaikan ketaatan kepada Allah, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firmanNya: (Demi (rombongan) yang bersaf-saf dengan sebenar-benarnya (1)) (Surah Ash-Shaffat)
Disebutkan dalam hadits shahih Muslim dari Hudzaifah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Kami diberi keutamaan di atas manusia dengan tiga perkara; shaf-shaf kami dijadikan seperti shaf-shaf para malaikat, dan bumi ini dijadikan sebagai tempat bersujud bagi kami, dan tanahnya suci…”.
(Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah) (166)) yaitu kami membentuk shaf dan bertasbih, memuji dan menyucikanNya dari semua kekurangan, kami semua adalah hamba-hambaNya, dan butuh dan tunduk kepadaNya.
Ibnu Abbas dan Mujahid berkata tentang firmanNya: (Tiada seorang pun di antara kami melainkan kedudukan yang tertentu (164)) yaitu para malaikat (dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah) (165)) yaitu para malaikat (Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah) (166)) yaitu para malaikat yang bertasbih kepada Allah SWT.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah) (166)) yaitu selalu di tempat shalatnya mengerjakan ibadah, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak, "Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan (26) mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya (27) Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya (28) Dan barangsiapa di antara mereka mengatakan, "Sesungguhnya aku adalah tuhan selain dari Allah, " maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim (29)) (Surah Al-Anbiya’)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya mereka benar-benar akan berkata (167) "Kalau sekiranya di sisi kami ada sebuah dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang dahulu (168) benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)" (169)) yaitu dahulu mereka mengharapkan sebelum datang kepada mereka nabi Muhammad SAW, sekiranya di kalangan mereka ada orang yang mengingatkan mereka kepada perintah Allah, dan mendapatkan apa yang telah didapat oleh umat-umat terdahulu, yaitu didatangkan kepada mereka kitab Allah. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari kebenaran (42)) (Surah Fathir)
Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Tetapi mereka mengingkarinya (Al-Qur'an); maka kelak mereka akan mengetahui (akibat keingkarannya itu) (170)) peringatan yang tegas dan ancaman yang keras terhadap kekafiran mereka kepada Tuhan mereka serta kedustaan mereka kepada rasulNya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat As-Saffat ayat 169: 167-170. Allah mengabarkan bahwasanya orang-orang musyrik arab mereka berkata : Kalau sekiranya datang kepada kami kitab dan para utusan sebagaimana orang-orang yang terdahulu, sungguh kami akan menjadi hamba Allah untuk metauhidkan-Nya serta mengikhlaskan dalam setiap ibadah. Maka ketika datang kepada mereka harapan sebagaimana yang mereka inginkan, mereka kafir dan mendustakannya, serta menolaknya; Mereka semua akan mengetahui akibat dari perbuatan mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 169
167-170. Orang-orang kafir selalu mencari pembenaran atas keka-firan mereka, tidak terkecuali mereka yang hidup sebelum nabi Muhammad. Dan sesungguhnya mereka benar-benar pernah berkata, 'sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari Allah yang dibawa oleh seorang rasul sebagaimana taurat dan injil yang diturunkan kepada orang-orang dahulu, tentu kami akan menjadi hamba Allah yang disucikan dari dosa. Kami akan beriman kepada Allah, beribadah dengan ikhlas, dan tidak akan mengingkari syariat yang diturunkan kepada kami. ' tetapi, setelah Allah menurunkan Al-Qur'an kepada mereka sebagai pedoman untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, ternyata mereka mengingkarinya (lihat pula: surah f''ir/35: 42), maka kelak mereka akan mengetahui akibat keingkaran mereka itu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah variasi penjabaran dari berbagai ulama terhadap kandungan dan arti surat As-Saffat ayat 169 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Support syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.