Surat As-Saffat Ayat 158
وَجَعَلُوا۟ بَيْنَهُۥ وَبَيْنَ ٱلْجِنَّةِ نَسَبًا ۚ وَلَقَدْ عَلِمَتِ ٱلْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ
Arab-Latin: Wa ja'alụ bainahụ wa bainal-jinnati nasabā, wa laqad 'alimatil-jinnatu innahum lamuḥḍarụn
Artinya: Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka),
« As-Saffat 157 ✵ As-Saffat 159 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Mendalam Terkait Surat As-Saffat Ayat 158
Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 158 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penafsiran dari banyak ulama terhadap isi surat As-Saffat ayat 158, antara lain sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang-orang musyrik itu juga menetapkan nasab dan kekerabatan antara Allah dengan para malaikat, dan sungguh malaikat itu mengetahui bahwa orang-orang musyrik akan dihadirkan untuk di azab di hari kiamat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
158. Orang-orang musyrik juga mengatakan kebatilan yang lain, ketika mereka menetapkan hubungan nasab antara Allah dengan jin, dan para malaikat merupakan anak-anak perempuan Allah dari golongan jin.
Sungguh para malaikat dan jin telah mengetahui bahwa orang-orang musyrik itu akan diseret ke dalam azab neraka pada hari kiamat akibat kekafiran dan kedustaan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
158. Orang-orang musyrikin menetapkan nasab antara Allah dengan malaikat ketika mereka menyatakan bahwa para malaikat adalah anak perempuan Allah. Dan para malaikat sudah mengetahui bahwa Allah akan menghadirkan orang-orang musyrik untuk dihisab.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
158. وَجَعَلُوا۟ بَيْنَهُۥ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا ۚ (Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin)
Makna (الجنة) yakni para jin.
Dan orang-orang yang mengatakan bahwa Allah memiliki hubungan nasab dengan para jin adalah orang-orang dari kaum Kinanah dan Khuza’ah. Mereka berkata bahwa Allah datang melamar kepada para pemimpin jin, lalu mereka menikahkan-Nya dengan putri-putri dari pemimpin para jin. Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan.
وَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ(Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka))
Terdapat pendapat mengatakan bahwa yang dimaksud adalah para jin mengetahui Allah akan mendatangkan mereka untuk menghisab mereka. Seandainya Allah memiliki hubungan nasab dengan mereka niscaya Allah tidak akan mendatangkan mereka untuk itu.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
158. Mereka para musyrikin menganggap Allah dan malaikta itu memiliki suatu hubungan nasab. Mereka mengklaim bahwa malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. Mereka menyebut malaikat dengan jinnah karena mereka tidak dapat dilihat oelh mata (hubungan nasab). Malaikat telah tahu bahwa orang-orang kafir itu akan diseret ke dalam azab neraka. Ibnu Abbas mengatakan: “Ayat ini turun untuk tiga orang Qurays, Sulaim, Khuza’ah dan Juhainah.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka menjadikan nasab antara Dia} antara Allah {dan jin} malaikat {Sungguh, jin} malaikatt {benar-benar telah mengetahui bahwa mereka pasti akan dihadirkan} sesungguhnya orang-orang musyrik akan dihadirkan menuju azab pada hari kiamat
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
158. Orang-orang yang mempersekutukan Allah itu menetapkan adanya hubungan nasab antara Allah dengan jin, di mana mereka beranggapan bahwa sesungguhnya para malaikat adalah putri-putri Allah dan sesungguhnya ibu-ibu mereka adalah jin-jin perempuan! Padahal jin-jin itu nanti, sebagaimana telah diketahui akan dihadirkan ke hadapan Allah akan diberikan pembalasan. Jadi, mereka adalah hamba-hamba yang hina-dina. Kalau saja ada hubungan nasab antara Allah dengan mereka tentu mereka tidak diperlakukan demikian.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 149-160
Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang musyrik karena mereka telah menjadikan bagi Allah SWT anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedangkan bagi mereka apa yang mereka sukai, yakni anak laki-laki. Yaitu, mereka menghendaki yang terbaik untuk diri mereka (Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah (58)) (Surah An-Nahl) yaitu dia tidak senang dengan itu, dan dia tidak memilih untuk dirinya kecuali hanya anak laki-laki. Allah SWT berfirman bahwa bagaimana bisa mereka menisbatkan kepada Allah SWT bagian yang tidak mereka pilih untuk diri mereka sendiri? Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Tanyakanlah kepada mereka) yaitu tanyakanlah kepada mereka dengan maksud mengingkari perbuatan mereka (Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki) sebagaimana firmanNya: (Apakah patut untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? (21) Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil (22)) (Surah An-Najm)
Firman Allah: (atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan (nya)? (150)) yaitu bagaimana bisa mereka memutuskan bahwa para malaikat itu perempuan, padahal mereka tidak menyaksikan penciptaannya. sebagaimana firmanNya: (Dan mereka menganggap malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban (19)) (Surah Az-Zukhruf) yaitu mereka ditanyai tentang hal itu pada hari kiamat.
Firman Allah: (Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya) yaitu kebohongan mereka (benar-benar mengatakan (151) "Allah beranak”) yaitu anak itu disandarkan kepadaNya (Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta) Allah SWT menyebutkan tiga pendapat mereka terhadap para malaikat karena kekafiran dan kedustaan mereka yang sangat besar. Pertama, mereka menjadikan para malaikat itu anak-anak perempuan Allah. Jadi mereka menjadikan anak bagi Allah dan para malaikat itu perempuan, Maha suci Allah dari hal itu. Kemudian mereka menyembah para malaikat itu selain Allah SWT. Maha suci Allah dari hal itu. Masing- masing dari semua itu cukup untuk menjerumuskan orang yang melakukannya abadi di dalam neraka Jahannam.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengingkarinya perbuatan mereka: (Apakah Tuhan memilih (mengutamakan) anak-anak perempuan daripada anak laki-laki (153)) yaitu apakah yang mendorong Dia untuk memilih anak-anak perempuan, bukan anak laki-laki, sebagaimana firmanNya: (Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki, sedangkan Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya) (40)) (Surah Al-Isra’) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apakah yang terjadi padamu? Bagaimanakah (caranya) kamu menetapkan? (154)) yaitu, kalian ini memang tidak mempunyai akal yang kalian gunakan untuk merenung sebelum mengatakan sesuatu (Maka apakah kamu tidak memikirkan? (155) Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? (156)) yaitu hujjah atas apa yang kalian katakan (Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar (157)) yaitu datangkanlah bukti yang bersandar pada suatu kitab yang diturunkan dari langit dari Allah SWT yang menyebutkan bahwa Dia mengambil seperti apa yang kamu katakan itu. Sesungguhnya apa yang kamu katakan itu tidak dapat diterima oleh akal yang sehat, bahkan akal tidak memperbolehkannya secara keseluruhan.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Dan sesungguhnya jin mengetahui) yaitu orang-orang yang menisbatkan hal tersebut kepada jin (bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka)) yaitu orang-orang yang mengatakan itu benar-benar akan diseret ke dalam azab di hari perhitungan karena kebohongan mereka dalam hal itu, dan hal yang dibuat-buat mereka dan ucapan mereka yang bathil tanpa pengetahuan.
Firman Allah: (Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan (159)) yaitu Maha Tinggi dan Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan dari apa yang digambarkan oleh orang-orang zalim dan ingkar itu dengan ketinggian yang Maha besar.
Firman Allah SWT: (Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa) (160)) Istisna’ munqati, dan itu berasal dari kalam yang mutsbat, kecuali dhamir yang terdapat di dalam firmanNya: (Dari apa yang mereka sifatkan) itu kembali kepada semua manusia. Kemudian Allah mengecualikan dari mereka orang-orang yang ikhlas dan mereka adalah orang-orang yang mengikuti kebenaran yang diturunkan kepada semua nabi yang diangkat menjadi rasul. Ibnu Jarir menganggap istitsna’ dari firman Allah SWT: (bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka)) dan (Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa) (160)) Tetapi hal ini masih perlu diteliti
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat As-Saffat ayat 158: 158-159. Kemudian orang-orang musyrik menyandarkan kejahatan yang lain atas nama Allah; Dimana mereka menjadikan antara para jin dan Allah memiliki hubungan nasab, dan sungguh engkau telah mengetahui bahwasanya para jin dan orang-orang musyrik akan dihadirkan untuk dibalas (amalannya), dan akan diberdirikan di hadapan Allah untuk ditampakan semua amalan dan dihisab. Maha Tinggi Allah, dan Maha Suci atas apa yang telah mereka sifati yang bahwasanya Allah memiliki anak perempuan (yaitu para malaikat).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni kaum musyrik mengadakan (hubungan) nasab (keluarga) antara Allah dan jin, yaitu dalam sangkaan mereka bahwa malaikat adalah puteri-puteri Allah dan bahwa ibu mereka (para malaikat) adalah jin-jin mulia, padahal jin itu sendiri mengakui bahwa mereka akan dihadapkan kepada Allah untuk menerma balasan-Nya, mereka (jin-jin) itu adalah hamba-hamba yang hina. Jika memang mereka ada hubungan nasab dengan Allah, tentu mereka tidak seperti itu.
Di antara mufassir ada juga yang mengartikan jinnah di sini dengan malaikat. Kaum musyrik mengadakan hubungan nasab antara Allah dengan jinnah adalah ketika mereka mengatakan, bahwa malaikat adalah puteri-puteri Allah.
Jika jinnah di ayat ini ditafsirkan dengan malaikat, maka berarti kata “mereka” pada lanjutan ayatnya kembali kepada orang-orang yang mengatakan bahwa malaikat adalah puteri-puteri Allah. Yakni mereka yang mengatakan demikian akan diseret ke neraka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 158
158-160. Dan mereka juga menganggap bahwa Allah mengadakan hubungan nasab antara dia dan jin. Alangkah buruk anggapan tersebut, dan sungguh jin yang menyesatkan manusia telah mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret ke neraka. Mahasuci dan mahamulia Allah dari apa yang mereka sifatkan. Dia suci dari segala sifat-sifat yang menyamai makhluk-Nya. Mereka yang menyematkan sifat-sifat tersebut kepada Allah akan diseret ke neraka. Demikianlah, kecuali hamba-hamba Allah yang dipilih; mereka disucikan dari dosa karena menyembah Allah de-ngan ikhlas dan tidak mempunyai pandangan salah tentang-Nya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penjelasan dari kalangan ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat As-Saffat ayat 158 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Dukunglah usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.