Surat Yasin Ayat 70
لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
Arab-Latin: Liyunżira mang kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu 'alal-kāfirīn
Artinya: Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Mengenai Surat Yasin Ayat 70
Paragraf di atas merupakan Surat Yasin Ayat 70 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah menarik dari ayat ini. Diketemukan beragam penjabaran dari kalangan ulama tafsir terhadap isi surat Yasin ayat 70, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
69-70. Dan Kami tidak mengajarkan syair kepada hamba kami, Muhammad, dan tidak patut baginya untuk menjadi penyair, apa yang dia bawa adalah dzikir (peringatan) dimana orang-orang yang berakal mengambil nasihat darinya. dan al-quran membedakan dengan terang antara yang haq dengan yang batil, hokum-hukumnya jelas, hikmah-hikmah dan nasihat-nasiahnya juga jelas. Agar dia memberi peringatan kepada orang yang hatinya hidup dan bashirahnya bercahaya, sedangkan azab berhak dipikul oleh orang-orang yang ingkar kepada Allah, karena al-quran telah menegakkan hujjah Allah yang mendalam atas mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
70. Agar ia memperingatkan siapa yang hatinya hidup dan nalurinya bersinar, karena dia lah yang mengambil faedah darinya. Sedangkan azab akan menimpa orang-orang kafir, karena hujah telah tegak atas mereka dengan diturunkannya kitab dan telah sampainya dakwah kepada mereka, maka mereka tidak mempunyai alasan untuk membela diri.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
70. لِّيُنذِرَ (supaya ia memberi peringatan)
Yakni al-Qur’an.
مَن كَانَ حَيًّا(kepada orang-orang yang hidup (hatinya))
Yakni hati yang sehat yang mau menerima kebenaran dan enggan menerima kebatilan.
وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِينَ(dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir)
Yakni ketetapan azab harus diberikan bagi orang yang terus menerus dalam kekafiran yang enggan beriman kepada Allah dan rasul-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
70. Supaya dengan Al-Qur’an itu dia bisa mengingatkan orang berakal yang paham dan mengerti apa yang diucapkan olehnya dengan Al-Qur’an. Dan azab itu diwajibkan dan ditetapkan untuk orang yang memilih kekufuran. Mereka itu layaknya orang mati yang tidak bisa berpikir tentang apa yang diucapkannya dengan Al-Qur’an
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{agar dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup} hidup hatinya {dan agar ketetapan itu pasti} agar ketetapan azab itu pasti terjadi {bagi orang-orang kafir
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
70. “supaya dia (nabi Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup,” maksudnya, yang hidup hatinya dan sadar. Dialah orang yang bisa menjadi baik di atas al qur’an ini dan bertambah ilmu dan amal darinya. Dan alqur’an bagi hatinya laksana hujan bagi tanah yang subur lagi bersih. “dan supaya pastilah ketetapan terhadap orang-orang yang kafir,” karena hujjah Allah telah ditegakkan terhadap mereka dan protes mereka terputus, sehingga tidak sedikitpun alasan dan syubhat yang masih tersisa yang mereka miliki yang bisa mereka jadikan dalil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 68-70
Allah SWT memberitahukan tentang anak cucu nabi Adam, bahwa setaip kali usianya dipanjangkan, maka dia dikembalikan kepada keadaan lemah setelah kuat dan lelah setelah semangat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa (54)) (Surah Ar-Rum) dan (dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (lanjut dan pikun) supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya) (Surah Al-Hajj: 5)
Makna yang dimaksud (hanya Allah yang lebih Mengetahui) memberitahukan tentang keadaan dunia ini, bahwa dia adalah negeri yang lenyap dan tempat persinggahan, bukan negeri yang abadi, dan tempat menetap. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka apakah mereka tidak memikirkan?) yaitu apakah mereka tidak berpikir dengan akal mereka tentang permulaan kejadian mereka, kemudian perjalanan hidup mereka yang berakhir di usia tua, lalu usia pikunnya agar mereka mengetahui bahwa mereka itu diciptakan untuk negeri lain bukan untuk menetap negeri yang fana, tempat berpindah, dan melarikan diri, yaitu negeri akhirat.
Firman Allah: (Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya) Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang NabiNya, Muhammad SAW bahwa Dia tidak mengajarkan syair kepadanya (dan bersyair itu tidak layak baginya) yaitu beliau wataknya tidak diciptakan tidak untuk itu, maka beliau tidak baik, tidak menyukainya, dan tidak menciptakannya, Oleh karena itu disebutkan bahwa beliau SAW tidak menghafal suatu bait pun dengan wazan yang teratur, karena saat itu mereka mendendangkan syair tersebut sambil menggali parit, lalu mereka berkata:
“Ya Allah, sekiranya bukan karena Engkau, tentulah kami tidak mendapat petunjuk, dan tidak bersedekah serta tidak shalat”
“Maka turunkanlah ketenangan kepada kami, dan teguhkanlah kaki kami saat menghadapi musuh” “Sesungguhnya mereka telah berbuat melampaui batas terhadap kami. Apabila mereka menghendaki fitnah terhadap diri kami, maka kami menolaknya”
Nabi SAW mengucapkan kalimat “abaina” dengan suara keras dan nada yang panjang. Hal ini diriwayatkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim juga. Demikian juga dibuktikan bahwa Nabi SAW bersabda dalam hari perang Hunain yaitu ucapan seorang penyair yang menunggangi baghal maju menguak barisan musuh:
“Aku adalah nabi, tidak pernah dusta; aku adalah putra Abdul Muthalib”
Akan tetapi, mereka berkata bahwa hal ini terjadi secara kebetulan tanpa sengaja bertepatan dengan wazan syair, bahkan tanpa sengaja Nabi SAW mengucapkannya. Demikian juga yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Jundub bin Abdullah, dia berkata bahwa ketika kami bersama Rasulullah SAW dalam sebuah gua, tiba-tiba jari telunjuk beliau terluka hingga berdarah. Maka Nabi SAW bersabda:
“Tidaklah engkau ini selain jari telunjuk yang terluka padahal dalam perang di jalan Allah engkau tidak mengalami hal ini”
Semuanya ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa beliau SAW adalah seorang yang tidak mengenal syair dan itu tidak layak baginya, karena sesungguhnya Allah SWT hanya mengajarkan kepadanya Al-Qur'an: (yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji (42)) (Surah Fushshilat) Al-Qur'an bukanlah syair, sebagaimana yang disangka segolongan orang-orang bodoh dari kalangan orang-orang Quraisy, bukan ilmu dukun, bukan buat-buatan, dan bukan sihir yang dipelajari, seperti yang diduga oleh pendapat-pendapat sesat dan pendapat-pendapat orang-orang yang bodoh. Sungguh Rasulullah SAW secara fitrah menolak syair, dan beliau bukan diciptakan sebagai penyair.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya) yaitu, Allah tidak mengajarkan syair kepada nabi Muhammad (dan bersyair itu tidak layak baginya) yaitu tidak pantas bagi beliau (Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan) yaitu apa yang Kami ajarkan kepadanya (tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan) yaitu yang jelas dan gamblang bagi orang yang mau merenungkan dan memikirkannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup) yaitu, supaya dengan Al-Qur'an yang memberi penjelasan itu dia memberi peringatan kepada semua makhluk hidup di muka bumi ini. Sebagaimana firmanNya: (supaya dengan Al-Qur’an ini aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya)) (Surah Al-An'am: 19) dan (Dan barangsiapa di antara mereka (kaum Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17) dan sesungguhnya orang yang mengambil manfaat dengan peringatannya hanya orang yang hidup hatinya dan terang pandangannya, sebagaimana yang dikatakan Qatadah,”Hidup hatinya dan hidup pandangannya.
(supaya pastilah ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir) yaitu, rahmat bagi orang-orang mukmin dan hujjah terhadap orang-orang kafir
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Yasin ayat 70: Ketahuilah wahai manusia bahwasanya Allah menurunkan Al Quran ini kepada Muhammad; sebagai peringatan bagi siapa yang hatinya hidup dan faham, Adapun bagi siapa yang kafir dan sesaat maka mereka akan tetap dalam keadaan syirik dan mengingkari para rasul Allah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni yang hidup hatinya. Oleh karena itu, dengan siraman Al Qur’an, hatinya akan tumbuh, ilmu dan amalnya akan bertambah olehnya, dan Al Qur’an bagi hati orang mukmin ibarat air hujan yang disiramkan kepada tanah yang baik.
Karena hujjah Allah telah tegak kepada mereka, dan alasan mereka telah terputus, sehingga tidak ada sedikit pun uzur dan syubhat yang dapat diterima dari mereka. Dan orang-orang yang kafir itu seperti orang-orang yang mati dan tanah keras yang tidak menumbuhkan tanaman, sehingga pembacaan Al Qur’an tidak bermanfaat bagi mereka dan tidak membuat hatinya tumbuh sebagaimana tumbuhnya tanah yang baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yasin Ayat 70
Kami wahyukan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad agar dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup hatinya sehingga bisa mengambil pelajaran darinya dan agar dia memberi peringatan serta bukti yang pasti akan ketetapan dan azab terhadap orang-orang kafir yang mengingkari wahyu itu. 71. Kami telah memberi peringatan kepada orang-orang kafir itu. Dan tidakkah mereka melihat bahwa kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka seperti unta, sapi, dan kambing, yaitu sebagian dari apa yang telah kami ciptakan dengan kekuasaan kami, lalu mereka menguasainya untuk memperoleh manfaat darinya sedemikian rupa' seharusnya me-reka mensyukuri hal tersebut, bukan mengingkarinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beberapa penjabaran dari beragam pakar tafsir terkait kandungan dan arti surat Yasin ayat 70 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.