Surat As-Sajdah Ayat 24

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ ۖ وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ

Arab-Latin: Wa ja'alnā min-hum a`immatay yahdụna bi`amrinā lammā ṣabarụ, wa kānụ bi`āyātinā yụqinụn

Artinya: Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.

« As-Sajdah 23As-Sajdah 25 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Berkaitan Surat As-Sajdah Ayat 24

Paragraf di atas merupakan Surat As-Sajdah Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapatkan variasi penjelasan dari kalangan mufassirin terkait kandungan surat As-Sajdah ayat 24, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Kami mengangkat di kalangan Bani Israil para pembimbing dan para penyeru kepada kebaikan yang diteladani oleh manusia. Dan mereka mengajak manusia kepada tauhid, menyembah kepada Alah semata dan menaatiNya. Mereka mendapatkan derajat yang tinggi ini saat mereka bersabar atas perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-laranganNya, berdakwah kepada Allah dan teguh menghadapi gangguan di jalanNya, disamping mereka juga membenarkan dengan penuh keyakinan kepada ayat-ayat dan hujjah-hujjah Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

24. Dan Kami jadikan dari Bani Israil para pemimpin-pemimpin yang diikuti oleh manusia dalam hal kebenaran, mereka menunjukkan pada kebenaran ketika mereka bersabar dalam menaati segala perintah-Nya dan menghindari segala larangan-Nya, dan bersabar ketika menjalani cobaan di jalan dakwah, dan mereka beriman kepada ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada rasul-rasul mereka.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

24. وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا (Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami)
Yakni sebagai pemimpin-pemimpin dalam kebaikan yang menyeru kepada petunjuk dengan seruan yang mereka sampaikan dari hukum-hukum yang ada dalam Taurat.

لَمَّا صَبَرُوا۟ ۖ( ketika mereka sabar)
Yakni Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin berkat kesabaran mereka dalam menjalankan kewajiban dan dalam menyeru orang lain kepada petunjuk. Atau berkat kesabaran mereka terhadap kenikmatan dunia.

وَكَانُوا۟ بِـَٔايٰتِنَا(Dan adalah mereka terhadap ayat-ayat Kami)
Yakni ayat-ayat yang Allah turunkan.

يُوقِنُونَ(merupakan orang-orang yang meyakini)
Yakni mereka mempercayai ayat-ayat Allah dan mengetahui bahwa ayat-ayat itu benar dan berasal dari Allah, sebab mereka selalu menghayatinya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Berkata Ibnu 'Uyainah dalam tafsir firman Allah : { وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ ۖ } "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar..." ketika mengambil urusan yang paling pokok, niscaya mereka menjadi pemimpin. Sebagian Ulama berkata : "Dengan saabar dan keyakinan akan dicapai imamah dalam agama."

2 ). Rahasia yang menakjubkan dalam firman Yang Maha Kuasa tentang para imam orang-orang shaleh: { يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا } “Mereka mendapat petunjuk berdasarkan perintah Kami". Sehingga diketahui bahwa petunjuk mereka sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan Yang Maha Esa pada lisan Rasul-Nya, bukan sesuai dengan akal, pendapat, kebijakan, dan selera mereka, serta meniru para pendahulu mereka tanpa bukti dari Allah; Karena Allah berfirman : { يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا }.

3 ). Jalan menuju Allah itu bebas dari orang-orang yang ragu-ragu, dan dari orang-orang yang mengikuti hawa nafsu, dan jalan itu dipenuhi oleh orang-orang yang yakin dan sabar, dan mereka berada di jalan itu seperti bendera:

{ وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ ۖ وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ }
"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami."

4 ). Apa yang telah kita baca dalam siroh para nabi, orang-orang shaleh, orang-orang yang syahid, dan orang-orang shaleh menegaskan bahwa tingginya kedudukan sesuai dengan beban berat dan penderitaan kesulitan.

5 ). Siapapun yang berpendapat bahwa pendidikan berhenti pada usia tertentu adalah keliru, melainkan berlanjut sampai masa lanjut kehidupan seorang
mukmin. Al-Qur’an memberitahu kita bahwa para imam agama ini tidak mencapai posisi imamah mereka kecuali setelah melalui cobaan dan pengawasan.

{ وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ ۖ وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ }
"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami."

6 ). Ketika Anda melihat orang lain mengabaikan tanggung jawab mereka dalam krisis paling parah yang dialami negara dan bangsa mereka; Ketahuilah bahwa kesempatan telah matang bagimu untuk menjadi salah satu imam orang-orang shaleh, maka dekati dan pertimbangkanlah:

{ وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ ۖ وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ }
"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami."


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

24. Dan Kami telah menjadikan Bani Israil sebagai contoh dalam urusan agama, mereka adalah para Nabi yang memberikan petunjuk pada manusia, mengajak mereka pada Tauhid, menyembah Allah dan menjalankan syari’at dan hukum-hukum Allah, untuk menjalankan perintah Kami, agar mereka sabar atas beban kewajiban dan siksa dunia, dan mereka membenarkan ayat-ayat yang telah diturunkan dengan penuh keyakinan, dank arena kecermatan mereka dalam melihatnya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kami menjadikan di antara mereka itu} di antara Bani Israil {pemimpin-pemimpin} pemimpin dan teladan dalam kebaikan {yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka bersabar} selama mereka bersabar atas agama kami dan siksaan musuh mereka {Mereka selalu meyakini ayat-ayat Kami


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

24. “Dan Kami jadikan dari mereka itu,” maksudnya, di antara Bani Israil itu, “pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami,” maksudnya, ulama-ulama yang menguasai ilmu syariat dan cara-cara memberi hidayah, mereka mendapat petunjuk pada diri mereka sendiri lalu memberi petunjuk kepada selain mereka dengan petunjuk itu. Al-Kitab yang diturunkan kepada mereka adalah petunjuk orang-orang yang beriman kepadanya, dan mereka terbagi menjadi dua:
- para pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Allah,
- dan para pengikut yang berpedoman kepada mereka.
Golongan yang pertama tentu lebih tinggi derajatnya, setelah derajat kenabian dan kerasulan. Ia adalah derajat orang-orang shiddiqin. Sebenarnya mereka meraih derajat tersebut adalah “ketika mereka sabar” dalam belajar dan mengajar, dalam berdakwah kepada Allah dan terhadap cobaan di jalanNya. Dan mereka menahan nafsu (diri) mereka dari rongrongannya untuk berbuat maksiat dan kecenderungannya kepada kesenangan-kesenangan nafsu,
“dan mereka meyakini ayat-ayat Kami,” maksudnya, mereka dalam keimanan telah mencapai (dengan ayat-ayat Allah), kepada derajat yakin, yaitu ilmu yang sempurna yang membuahkan amal. Sesungguhnya mereka bisa mencapai derajat yakin adalah karena mereka belajar secara benar-benar dan mereka mengambil permasalahan-permasalahan dari dalil-dalilnya yang menghasilkan keyakinan. Mereka pun terus mempelajari permasalahan-permasalahan dan mereka berargumen untutknya dengan banyak dalil hingga mereka mencapai kepadanya. Maka dengan sabar dan yakin akhirnya mereka meraih kepemimpinan dalam agama.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 23-25
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba dan rasulNya, Musa, bahwa Dia telah memberinya kitab, yakni kitab Taurat. Firman Allah SWT: (maka janganlah kamu (Muhammad) meragukan pertemuan dengannya (Musa)) Qatadah berkata bahwa maksudnya adalah di malam isra’ Mi’raj.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Diperlihatkan kepadaku di malam isra’ku Musa bin Imran, seorang laki-laki yang berkulit hitam manis, bertubuh tinggi, berambut keriting, seakan-akan seperti seseorang dari kabilah Syanu'ah. Dan aku melihat Isa, seorang laki-laki yang berperawakan sedang, berkulit putih kemerah-merahan, berambut ikal. Dan aku melihat Malaikat Malik penjaga neraka, dan Dajjal” di antara tanda-tanda lainnya yang diperlihatkan Allah kepada beliau: (maka janganlah kamu (Muhammad) meragukan pertemuan dengannya) bahwa beliau telah melihat dan bertemu nabi Musa di malam beliau diisra’kan.
Firman Allah SWT: (maka janganlah kamu (Muhammad) meragukan pertemuan dengannya) yaitu pertemuan nabi Musa dengan Tuhannya.
Firman Allah SWT: (dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu) yaitu, kitab yang Kami turunkan kepadanya (petunjuk bagi Bani Israil) sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al-Isra’: (Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku” (2))
Firman Allah: (Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami) yaitu setelah mereka bersabar dalam menjalankan perintah-perintah Allah, meninggalkan larangan-laranganNya, membenarkan para rasulNya, dan mengikuti petunjuk yang disampaikan oleh para rasul kepada mereka, maka jadilah di antara mereka pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk kepada kebenaran dengan perintah Allah, menyeru kepada kebaikan, memerintahkan kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran. Kemudian setelah mereka mengganti, mengubah, dan menafsirkannya , maka mereka dicabut dari kedudukan itu dan hati mereka menjadi keras. Mereka mengubah kalimat-kalimat Allah dari tempat-tempatnya, maka tidak ada lagi amal shalih dan tidak ada akidah benar. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar)
(Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya (25)) yaitu tentang akidah dan amal perbuatan.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Sajdah ayat 24: Allah mengabarkan dengan apa yang telah Allah karuniakan kepada bani israil dengan menjadikan (di antara) mereka para imam, dai dan ulama yang menunjukkan kepada mereka menuju kebenaran, dan juga menyeru mereka kepada tauhid dan iman, sungguh mereka telah mendapatkan posisi tinggi ini dengan kesabaran mereka atas mengajar dan belajar, dengan dakwah, dan membuang keburukan pada mereka, dan mereka atas ayat-ayat Allah menetapkan dengan penetapan yang kokoh di atas ilmu yang sempurna darinya, mereka menjaga(keimanan) mereka dengan amal dan dakwah, dengan sabar, yakin dan amal sehingga mencapai kepemimpinan dalam agama.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni para ulama yang diikuti umat. Diri mereka memperoleh hidayah (petunjuk) dan menunjukkan orang lain dengan hidayah itu. Kitab yang diurunkan kepada mereka adalah hidayah, dan orang-orang yang beriman kepadanya ada dua golongan; golongan yang menjadi pemimpin yang membimbing umat dengan perintah Allah, dan golongan yang mengikuti yang sama mendapatkan petunjuk. Golongan pertama ini derajatnya sangat tinggi, menduduki posisi di bawah kenabian dan kerasulan. Derajat yang mereka tempati adalah derajat shiddiqin. Mereka memperoleh derajat itu karena sabar dalam beramal, belajar dan berdakwah serta bersabar dalam memikul derita di jalan-Nya. Mereka pun menahan diri mereka dari terjun ke dalam maksiat dan terbawa syahwat.

Iman mereka kepada ayat-ayat Allah Ta’ala mencapai derajat yakin, yang merupakan pengetahuan sempurna yang menghendaki untuk beramal. Mereka memperoleh derajat yakin, karena mereka belajar dengan benar dan mengambil masalah dari dalil-dalilnya yang membuahkan keyakinan. Dengan kesabaran dan keyakinan itulah mereka memperoleh kedudukan imamah fiddin (pemimpin agama).


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Sajdah Ayat 24

Dan tidak hanya menurunkan taurat kepada bani israil, kami juga jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin dan ulama-ulama yang memberi petunjuk dengan perintah dan pertolongan kami selama mereka sabar dalam menegakkan kebenaran. Mereka senantiasa meyakini ayat-ayat kami. Ayat ini dimaksudkan untuk menghibur hati rasulullah. Bila umat beliau menentang dakwahnya, sesungguhnya bani israil dulu tidak saja menentang nabi musa melainkan juga mengajukan permintaan yang mengherankan (lihat pula: an-nis'/4: 153 dan al-m'idah/5: 24). 25. Karena itu, wahai nabi Muhammad, jangan ragu menyampaikan kebenaran Al-Qur'an, meski mereka menentangmu. Sungguh tuhanmu, dia-lah yang akan memberikan keputusan dengan benar dan adil di antara mereka, yakni para hamba-Nya, pada hari kiamat tentang apa yang dahulu mereka perselisihkan padanya, seperti hari kebangkitan, hari perhitungan, dan balasan di surga dan neraka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjabaran dari kalangan ulama tafsir berkaitan makna dan arti surat As-Sajdah ayat 24 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dilihat

Telaah berbagai materi yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Insyirah 8, At-Taubah 122, Al-Insyiqaq, Al-Mu’minun, Ath-Thalaq 2-3, Al-Isra 26-27. Ada pula At-Takwir, At-Tahrim 8, At-Taubah 105, Al-Baqarah 148, Al-Alaq 1-5, Al-Hujurat 10-12.

  1. Al-Insyirah 8
  2. At-Taubah 122
  3. Al-Insyiqaq
  4. Al-Mu’minun
  5. Ath-Thalaq 2-3
  6. Al-Isra 26-27
  7. At-Takwir
  8. At-Tahrim 8
  9. At-Taubah 105
  10. Al-Baqarah 148
  11. Al-Alaq 1-5
  12. Al-Hujurat 10-12

Pencarian: surat alkafirun dan artinya, dalil tentang alam semesta, ar rahman ayat 15, wahai jiwa jiwa yang tenang, maryam 4

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: