Surat Ar-Rum Ayat 9

أَوَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوٓا۟ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا۟ ٱلْأَرْضَ وَعَمَرُوهَآ أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ ۖ فَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Arab-Latin: A wa lam yasīrụ fil-arḍi fa yanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna ming qablihim, kānū asyadda min-hum quwwataw wa aṡārul-arḍa wa 'amarụhā akṡara mimmā 'amarụhā wa jā`at-hum rusuluhum bil-bayyināt, fa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn

Artinya: Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.

« Ar-Rum 8Ar-Rum 10 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Ar-Rum Ayat 9

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rum Ayat 9 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Diketemukan berbagai penafsiran dari para ulama mengenai makna surat Ar-Rum ayat 9, sebagiannya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah orang-orang yang mendustakan Allah sekaligus melalaikan kehidupan akhirat tersebut tidak berjalan di muka bumi untuk merenungkan dan memperhatikan, sehingga mereka bisa menyaksikan bagaimana balasan yang diterima oleh umat-umat yang mendustakan para utusan Allah seperti kaum Ad dan Tsamud? Mereka lebih kuat tubuhnya daripada orang-orang kafir tersebut, lebih mampu untuk menikmati kehidupan di muka bumi, sebab mereka telah menggarap tanah dan bercocok tanam di muka bumi, membangun dan menempati istana-istana. Mereka lebih memakmurkan dunia mereka daripada orang-orang Makkah memakmurkan dunia mereka, namun pemakmuran mereka dan lamanya waktu yang mereka miliki tidak berguna bagi mereka. Para rasul mereka datang kepada mereka dengan membawa hujjah-hujjah yang nyata dan bukti-bukti yang kuat, lalu mereka mendustakan para rasul, akibatnya Allah membinasakan mereka, Allah tidak menzhalimi mereka dengan pembinasaan tersebut, akan tetapi mereka sendirilah yang menzhalimi diri mereka dengan kesyirikan dan kemaksiatan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

9. Tidakkah mereka berjalan di muka bumi untuk menghayati dan mengambil pelajaran? Sehingga mereka menyaksikan tempat dibinasakannya umat-umat terdahulu yang mendustakan, seperti kaum Nabi Shalih dan Hud. Mereka lebih memiliki kekuatan dan badan yang lebih besar daripada penduduk Makkah. Mereka memahat gunung-gunung untuk dijadikan sebagai istana yang megah dan mengolah tanah untuk dijadikan kebun-kebun yang subur, sehingga mereka dapat memajukan negeri mereka lebih baik daripada penduduk Makkah.

Kemudian rasul mereka datang dengan bukti-bukti yang kuat dan mukjizat-mukjizat yang menakjubkan, akan tetapi mereka mendustakan para rasul, sehingga Allah membinasakan mereka. Allah membinasakan mereka bukan tanpa alasan, akan tetapi karena mereka membinasakan diri sendiri dengan kekafiran dan kemaksiatan.

Perjalanan di muka bumi ini mencakup perjalanan yang sesungguhnya dengan badan mereka, atau dengan mencari kisah umat-umat yang telah dibinasakan akibat kekafiran mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

9. Dan apakah mereka itu tidak berjalan di muka bumi untuk memperhatikan bagaimana kesudahan dari umat-umat yang mendustakan sebelum mereka. Umat-umat ini lebih kuat dari mereka, membalikkan bumi untuk bercocok tanam dan menghidupkannya, memakmurkannya lebih dari apa yang telah mereka makmurkan. Umat-umat ini didatangi oleh para Rasul mereka dengan membawa bukti-bukti dan hujah-hujah yang jelas atas keesaan Allah lalu mereka mendustakannya. Maka tidaklah Allah menzalimi mereka tatkala membinasakan mereka, akan tetapi diri mereka sendiri yang berbuat zalim dengan melemparkan diri mereka ke dalam kebinasaan disebabkan karena kekufuran mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

9. أَوَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى الْأَرْضِ (Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi)
Makna ayat ini adalah bahwa mereka telah melakukan perjalanan di muka bumi dan menyaksikan.

فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عٰقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ( dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka?)
Yakni golongan orang-orang kafir yang telah dibinasakan Allah akibat kekafiran mereka terhadap-Nya dan keingkaran mereka terhadap kebenaran serta pendustaan mereka terhadap para rasul.

كَانُوٓا۟ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً(orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri))
Yakni mereka lebih kuat daripada orang-orang kafir yang ada di Makkah dan para pengikutnya dalam urusan duniawi.

وَأَثَارُوا۟ الْأَرْضَ(dan telah mengolah bumi (tanah))
Yakni mengolah bumi untuk bercocok tanam dan mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan itu.

وَعَمَرُوهَآ أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا(serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan)
Yakni dimakmurkan oleh umat-umat terdahulu dengan bangunan dan pertanian lebih lama daripada yang mereka makmurkan, sebab umat-umat terdahulu memiliki usia yang lebih panjang dan badan yang lebih kuat, dan lebih ahli dalam mencari mata pencaharian.

وَجَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنٰتِ ۖ( Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata)
Yakni dengan membawa berbagai mukjizat; namun mereka tetap saja tidak beriman kepada para Rasul dan kepada keesaan Allah yang diserukan oleh para rasul tersebut, sehingga Allah membinasakan mereka.

فَمَا كَانَ اللهُ لِيَظْلِمَهُمْ (Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka)
Dengan mengazab mereka tanpa dosa.

وَلٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُون (akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri)
Dengan kekafiran dan pendustaan yang mereka lakukan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

9. Kenapa mereka tidak melakukan perjalanan dengan melakukan pengamatan dan mengambil pelajaran? Sehingga mereka menyaksikan bagaimana takdir kaum-kaum sebelum mereka yang dihancurkan oleh Allah akibat kekufuran mereka terhadap Allah dan pendustaan mereka terhadap para rasul. Mereka lebih kuat dari penduduk Mekah, seperti kaum ‘Aad dan Tsamud. Mereka membajak tanah dan menutupinya untuk ditanami. Mereka juga membuat bangunan-bangunan, kegiatan cocok tanam dan pertanian yang lebih banyak daripada yang dibuat oleh orang-orang Mekah itu, karena mereka memiliki umur panjang dan badan kuat. Telah datang kepada mereka para rasul dengan membawa mukjizat yang menunjukkan mereka pada kebenaran, namun mereka tidak beriman, kemudian Allah menghancurkan mereka. Allah tidak menzalimi mereka dengan memberi azab karena dosa. Akan tetapi mereka menzalimi diri mereka dengan mengingkari Allah dan mendustakan para RasulNya. Ini menunjukkan bahwa Allah SWT mengazab mereka akibat kezaliman dan kemaksiatan mereka.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apakah mereka tidak berjalan di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka. Orang-orang itu lebih kuat dari mereka dan mereka telah mengolah bumi} mengolah bumi dan mengubahnya menjadi lahan tanaman{serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan. Para rasul telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas} dalil-dalil yang jelas {Allah sama sekali tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri sendiri


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

9. kekafiran tersebut dilakukan tanpa landasan dalil. Sebaliknya, dalil-dalil yang pasti membuktikan kepastian kebangkitan (sesudah kematian) dan pembalasan. Maka dari itu Allah mengingatkan mereka supaya berjalan di muka bumi ini dan memperhatikan akibat buruk yang menimpa orang-orang yang telah mendustakan para Rasul dan menyalahi perintah mereka, yaitu mereka adalah orang-orang yang lebih kuat daripada mereka dan lebih banyak pengelolaannya di bumi ini, seperti pembangunan istana, pabrik-pabrik, menanam pohon-pohon, bercocok tanam dan mengadakan pengairan sungai, namun kekuatan mereka itu sama sekali tidak dapat menolong mereka, dan kejayaan mereka tidak berguna bagi mereka saat mereka mendustakan para rasul yang datang kepada mereka dengan mukjizat-mukjizat yang membuktikan yang haq dan kebenaran apa yang mereka bawa.
Sesungguhnya ketika mereka memperhatikan jejak mereka (orang-orang yang telah mendustakan para rasul itu) maka mereka tidak menjumpai kecuali umat-umat yang telah binasa, manusia-manusia yang telah musnah, puing-puing rumah peninggalan mereka yang sepi. Dan suatu cercaan dari manusia (yang datang berikutnya) terhadap mereka terus berlanjut. Ini adalah balasan yang disegerakan, sebagai contoh bagi pembalasan ukhrawi dan permulaannya. Semua bangsa yang dibinasakan itu sama sekali tidak dizhalimi oleh Allah dengan pembinasaan tersebut, melainkan sebenarnya merekalah yang telah menzhalimi diri mereka sendri dan telah melakukan sebab-sebab dalam kebinasaan mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 8-10
Allah SWT berfirman seraya mengingatkan untuk merenungkan makhluk-makhlukNya yang menunjukkan atas keberadaan dan kekuasaan Allah yang menciptakan semua itu sendiri, dan bahwa tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?) yaitu menggunakan akal untuk memikir, merenungkan, dan memperhatikan ciptaan Allah, dari alam atas, alam bawah, dan semua makhluk yang ada di antara keduanya yang beragam jenis dan macamnya. Sehingga mereka mengetahui bahwa semua itu diciptakan Allah bukan sia-sia dan main-main, namun dengan kebenaran dan mempunyai batas waktu sampai waktu yang ditentukan yaitu hari kiamat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan (hari) pertemuan dengan Tuhannya)
Kemudian Allah mengingatkan mereka atas kebenaran para rasulNya dalam menyampaikan apa yang mereka terima dariNya dengan mukjizat-mukjizat dan dalil-dalil yang jelas berupa kebinasaan orang-orang yang kafir terhadap mereka, dan keselamatan orang-orang yang membenarkan mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi) yaitu menggunakan pemahaman, akal, dan pemikiran mereka, serta pendengaran mereka tentang kisah-kisah umat-umat terdahulu. Oleh karena itu Allah berfirman (dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat daripada mereka (sendiri)) yaitu umat-umat dan generasi-generasi terdahulu lebih kuat daripada kalian, wahai orang-orang yang diutus kepada mereka nabi Muhammad SAW; bahkan mereka itu lebih banyak harta dan anak-anaknya. Tidaklah yang diberikan kepada kalian itu sepersepuluh dari apa yang diberikan kepada mereka. Mereka sempat membangun dunia dengan bangunan-bangunan yang tinggi-tinggi dan meramaikan dunia lebih ramai dan lama, bahkan mereka mengolahnya jauh lebih banyak daripada apa yang kalian olah. Sekalipun dengan semua ini, ketika datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti, mereka berbangga diri dengan apa yang diberikan kepada mereka. Maka Allah mengazab mereka karena dosa-dosa mereka. dan tidak ada seorang pun yang dapat melindungi mereka dari azab Allah. Harta dan anak-anak mereka tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah. Semua itu tidak dapat melindungi mereka sedikitpun bahkan seberat dzarrah dari azab Allah. Allah sama sekali tidak menganiaya mereka dengan menimpakan azab dan pembalasan­Nya atas mereka itu. (akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri) yaitu, apa menimpa diri mereka itu hanya akibat diri mereka sendiri, dimana mereka mendustakan dan memperolok-olok ayat-ayat Allah. Hal itu tidak lain karena dosa-dosa mereka sendiri yang telah lalu berupa mendustakan para rasul. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Kemudian akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-olokkannya (10)) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat (110)) (Surah Al-An'am) Berdasarkan hal ini maka kata (as-suu’a) itu manshub sebagai maf'ul dari kata (asa’u). Dikatakan bahwa makna firmanNya: (Kemudian akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk) yaitu azab yang buruk adalah disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya. Berdasarkan hal ini maka kata (as-suu’a) manshub menjadi khabar kana. Ini merupakan pendapat Ibnu Jarir. Dia menukil ini dari Ibnu Abbas dan Qatadah. Dan itu adalah pendapat yang lebih jelas (Hanya Allah yang lebih Mengetahui) berdasarkan firmanNya: (dan mereka selalu memperolok-oloknya)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ar-Rum ayat 9: Bukankah urusan kebangkitan bagi orang-orang yang mendustakan di bumi ini mudah bagi Allah, yang kemudian mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri, dengan memperhatikan serta mengambil pelajaran akan tempat kembali umat-umat yang sebelum mereka, di mana umat-umat tersebut lebih kuat dibandingkan mereka yaitu kuat secara jasad, yang mereka juga kebanyakan mahir dalam bercocok tanamm dan memiliki banyak bangunan megah. Dan semua itu karena sebab peradaban mereka. Kemudian datang para rasul mereka dengan membawa bukti yang nyata dan mukjizat yang terang, yang menunjukkan ke-maha esaan Allah dan kebesaran-Nya; Akan tetapi mereka tidak beriman kepada mereka dan mendustakan mereka; Maka Allah binasakan mereka dan ditimpakan adzab, maka tiada manfaat bagi kekuatan mereka, tidak juga bangunan-bangunan megah mereka di bumi, tidaklah Allah dzalim kepada mereka dengan menimpakan adzab dengan tanpa dosa yang mereka perbuat. Akan tetapi diri-diri mereka sendiri yang dzalim dengan melakukan kesyirikan, kedustaan terhadap para nabi dan rasul.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dengan membinasakan mereka tanpa dosa.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rum Ayat 9

Allah pun mengecam orang musyrik yang enggan mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu yang menentang para rasul. Dan tidakkah mereka sempat bepergian di beberapa tempat di bumi ini lalu melihat dan memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka yang mendustakan para rasul' mereka dibinasakan dengan cara mengenaskan dan mengerikan, padahal orang-orang itu lebih kuat secara fisik, jumlah, maupun kekayaan dari mereka sendiri dan mereka juga telah mengolah bumi serta memakmurkannya dengan bercocok tanam, menambang, dan sebagainya melebihi apa yang telah mereka, yakni kaum musyrik mekah, makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas atas eksistensi dan keesaan Allah, namun mereka mendustakan dan mengingkarinya, maka Allah menurunkan azab akibat dosa-dosa mereka sendiri. Allah sama sekali tidak berlaku zalim kepada mereka dengan menurunkan azab tanpa sebab dan peringatan terlebih dahulu, tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri mereka sendiri dengan mengingkari peringatan Allah, bahkan mereka menentang dan menyakiti para rasul. 10. Apabila mereka tetap berperilaku buruk maka keburukan pula yang akan mereka terima. Kemudian azab yang lebih buruk di akhirat kelak merupakan kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan'mereka kekal di neraka. Yang demikian ini karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Allah yang membuktikan keesaan-Nya dan mereka pun selalu memperolok-olokkannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penjabaran dari berbagai mufassirun terkait kandungan dan arti surat Ar-Rum ayat 9 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita semua. Sokong usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dicari

Kami memiliki banyak konten yang banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Jumu’ah 9, Al-Ahzab 21, Ar-Ra’d, Al-Baqarah 2, Al-Baqarah 186, Al-Baqarah 30. Termasuk Ali ‘Imran 134, Ali ‘Imran 133, Al-Infithar, Al-Isra 23-24, Al-Isra 1, Az-Zariyat 56.

  1. Al-Jumu’ah 9
  2. Al-Ahzab 21
  3. Ar-Ra’d
  4. Al-Baqarah 2
  5. Al-Baqarah 186
  6. Al-Baqarah 30
  7. Ali ‘Imran 134
  8. Ali ‘Imran 133
  9. Al-Infithar
  10. Al-Isra 23-24
  11. Al-Isra 1
  12. Az-Zariyat 56

Pencarian: as sajdah artinya, surat 51 ayat 49, perintah sholat terdapat dalam surat al-baqarah ayat, surat maryam ayat 23-25, wala taqrabu zina ayat

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.