Surat Al-‘Ankabut Ayat 50

وَقَالُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَٰتٌ مِّن رَّبِّهِۦ ۖ قُلْ إِنَّمَا ٱلْءَايَٰتُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ

Arab-Latin: Wa qālụ lau lā unzila 'alaihi āyātum mir rabbih, qul innamal-āyātu 'indallāh, wa innamā ana nażīrum mubīn

Artinya: Dan orang-orang kafir Mekah berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata".

« Al-'Ankabut 49Al-'Ankabut 51 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Berkaitan Dengan Surat Al-‘Ankabut Ayat 50

Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Ankabut Ayat 50 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penafsiran dari beragam pakar tafsir terkait kandungan surat Al-‘Ankabut ayat 50, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan orang-orang musryrik berkata, “ Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad bukti-bukti dan hujjah-hujjah dari Tuhannya yang dapat kami saksikan seperti unta Shaleh, dan tongkat Musa?” katakanlah kepada mereka, “Sesungguhnya mukjizat-mikjizat itu wewenang Allah. Jika Dia berkehendak, Dia akan menurunkannya dan bila berkehendak, Dia menahannya. Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kalian. Aku memperingatkan kalian terhadap kedahsyatan siksaanNYa dan hukumanNya, menerangkan jalan kebenaran dari jalan kebatilan.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

50. Orang-orang kafir itu berkata dengan bodohnya: “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad mukjizat dan bukti-bukti dari Tuhannya?!”

Katakanlah kepada mereka: “Sesungguhnya perkara mukjizat ini adalah urusan Allah, tidak ada yang dapat mendatangkannya selain Dia; Dia menurunkan atau tidak menurunkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Adapun aku hanyalah pemberi peringatan dari Allah untuk menjelaskan jalan petunjuk kepada kalian dan memperingatkan kalian dari kesesatan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

50. Orang-orang musyrik berkata, “Kenapa tidak diturunkan kepada Muhammad mukjizat-mukjizat dari Rabbnya sebagaimana yang diturunkan kepada para Rasul sebelumnya?” Katakan -wahai Rasul- kepada orang-orang yang berkata itu, “Sesungguhnya mukjizat itu hanyalah di tangan Allah, Dia menurunkannya kapan saja Dia kehendaki, dan bukanlah wewenangku untuk menurunkannya, aku hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kalian dari siksa Allah, dengan peringatan yang jelas.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

50. وَقَالُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايٰتٌ مِّن رَّبِّهِۦ ۖ (Dan orang-orang kafir Mekah berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?”)
Seperti mukjizat-mukjizat Musa, unta betina Nabi Shalih, dan al-Masih yang mampu menghidupkan orang mati.

قُلْ إِنَّمَا الْاٰيٰتُ عِندَ اللهِ(Katakanlah: “Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah)
Allah menurunkan mukjizat itu kepada hamba-Nya yang Dia kehendaki, dan tidak ada orang yang mampu untuk membuat mukjizat.

وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ(Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata”)
Yakni aku memberi kalian peringatan sebagaimana aku diperintah, dan memberi kalian penjelasan sebagaimana seharusnya, dan aku tidak mampu melakukan sesuatu yang lebih dari itu.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

50-51

1 ). Adapun ummat ini telah Allah ta'ala utus kepadanya Muhammad -'alaihisshalatu wassalam-, dan Ia menjadikannya sebagai penutup para nabi, dan Ia menjadikan ayatNya yang agung lainnya adalah al-Qur'an yang mulia ini, karena ayat-ayat yang dibawakan oleh Nabi-nabi yang sebelumnya telah tiada bersamaan dengan wafatnya mereka, adapun Muhammad sesungguhnya ayat-ayat yang ia bawakan yaitu Al-Qur'an, akan kekal sampai hari kiamat, sebagaimana firman Allah:

{ 50 : وَقَالُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَٰتٌ مِّن رَّبِّهِۦ ۖ قُلْ إِنَّمَا ٱلْءَايَٰتُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ }

"Dan orang-orang kafir Mekah berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata".

{ 51 : أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ }

"Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka?"

Al-Qur'an telah cukup dari semua ayat-ayat Allah bagi siapa yang mentadabburinya, dan senantiasa berfikir tentangnya, memahami maknanya, dan mengambil manfaat dari setiap kabar yang terkandung di dalamnya, dan mengambil pelajaran dari kissah-kisahnya, sesungguhnya ia mencukupi dari segala ayat-ayat kebesaran Allah ta'ala. Namun hal yang membuat kita tidak merasakan apapun dari ayat-ayat yang agung ini, adalah karena kita tidak membaca Al-Qur'an ini dengan mentadabburinya, dan tidak menjadikan ayat-ayat yang ada di dalamnya sebagai nasihat.

2 ). { أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ } "Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman."

Semua ilmu agama yang tidak bersumber dari Al-Qur'an, maka itu adalah kesesatan, dan setiap manusia berakal yang meninggalkan kitab Allah ta'ala dan menginginkan kesombongan dan kerusakan di dunia, sesungguhnya Allah akan menghancurkannya; karena orang yang sesat tidak akan memperoleh dari apapun dari kesesatannya, melainkan akan diazab dengan amalan tidak berguna yang ia lakukan.

3 ). Sungguh sangat agung nikmat Allah kepada hambaNya yang dicukupkan untuknya memahami kitabNya walaupun dia sangat kekurangan pada hal lainya:

{ وَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ }

"Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman."


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

50. Orang-orang kafir Mekah berkata: “Kenapa Al-Qur’an tidak diturunkan kepada Muhammad sebagai mukjizat-mukjizat yang dapat dirasakan langsung dari Tuhannya seperti unta Shalih, tongkat Musa, dan hidangan Isa” Wahai Rasulallah, Katakanlah sebagai mereka sebagai jawaban untuk mereka: “Sesungguhnya perkara mukjizat itu hanya ada di sisi Allah, bukan termasuk kapasitasku. Urusanku tidak lain kecuali memberi peringatan kemaksiatan dengan neraka. Aku hanya memberi peringatan para pelanggar dari azab Allah dan memberi penjelasan tentang kebenaran dari kebathilan”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


50. maksudnya, orang-orang zhalim (yang mendustakan Rasulullah dan syariat yang beliau bawa) menentang dan mengusulkan kepadanya agar diturunkan mukjizat-mukjizat yang dapat mereka lihat, sebagaimana perkataan mereka,”dan mereka berkata,’kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami’,” (al-isra:90)
Sesungguhnya penentuan “turunnya mukjizat,” itu bukan hak mereka dan juga bukan hak Rasulullah. Sebab yang demikian itu berarti tindakan turut mengatur bersama Allah. Dan kalau demikian halnya dan harus demikian, padahal tidak seorangpun yang memiliki hak urusan, maka Allah berfirman, ”katakanlah, ’sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah’.” Jika Dia berkehendak, maka Dia menurunkannya, atau menahannya.
“dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata.” Aku tidak mempunyai kedudukan lebih dari kedudukan ini. Kalau yang dimaksud adalah menjelaskan yang benar dari yang batil (palsu), lalu apabila tujuan sudah dicapai dengan cara apa pun, maka usulan ”agar diturunkannya mukjizat-mukjizat tertentu,” atas hal di atas adalah suatu kezhaliman, kediktatoran dan kesombongan terhadap Allah dan terhadap kebenaran. Bahkan kalau seandainya ditakdirkan (oleh Allah) mukjizat-mukjizat itu diturunkan sedangkan di dalam hati mereka terdapat tekad bahwa mereka tidak akan beriman kepada kebenaran kecuali dengan mukjizat-mukjizat itu, maka hal itu bukanlah iman, itu tidak lain hanyalah sesuatu yang sejalan dengan hawa nafsu mereka, mereka mengimaninya bukan karena sesuatu itu adalah kebenaran, akan tetapi karena mukjizat-mukjizat tersebut. Maka, faidah apa yang bisa diperoleh dengan diturunkannya mukjizat tersebut dengan asumsi mukjizat itu ditakdirkan turun?


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 50-52
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang musyrik dalam pembangkangan dan permintaan mereka tentang mukjizat-mukjizat. Mereka ingin membuktikan bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah, sebagaimana yang telah diberikan kepada nabi Shalih dengan untanya. Maka Allah SWT berfirman: (Katakanlah) wahai Muhammad ("Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah”) yaitu sesungguhnya perkera itu terserah kepada Allah, karena sesungguh­nya Allah mengetahui seandainya kalian mendapatkan petunjuk maka Dia memperkenankan permintaan kalian itu, karena hal itu sangat mudah dan gampang bagiNya. Tetapi Dia mengetahui bahwa kalian tidak akan beriman, dan sesungguhnya kalian hanya bermaksud untuk menolak dan menguji. Maka Allah tidak mengabulkan hal itu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu) (Surah Al-Isra’: 59)
Firman Allah: ("Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata") yaitu sesungguhnya aku diutus kepada kalian hanya sebagai pemberi peringatan dengan jelas, maka kewajibanku adalah menyampaikan risalah dari Allah kepada kalian (Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkanNya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk) (Surah Al-Kahfi: 17) dan Allah SWT berfirman: (Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendakiNya) (Surah Al-Baqarah: 272) Kemudian Allah SWT berfirman seraya menjelaskan tentang kebodohan mereka yang parah dan rendahnya akal mereka, dimana mereka meminta mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran nabi Muhammad' SAW terkait apayang beliau sampaikan kepada mereka, Padahal nabi Muhammad telah menyampaikan kepada mereka kitab yang agung yang tidak datang kepadanya kebathilan, baik dari depan maupun dari belakang; Al-Qur'an adalah mukjizat paling besar di antara semua mukjizat, karena semua ahli bahasa dan ahli sastra tidak mampu menyainginya, bahkan untuk menyaingi sepuluh surah yang serupa dengannya. bahkan untuk menyaingi satu surah darinya. Maka Allah SWT berfirman: (Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an), sedangkan dia dibacakan kepada mereka?) yaitu, apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu kitab yang agung yang di dalamnya terdapat berita orang-orang sebelum mereka dan berita yang akan terjadi setelah mereka serta hukum yang memutuskan di antara mereka; sedangkan kamu adalah laki-laki yang ummi, yang tidak bisa membaca dan menulis, dan kamu belum pernah bergaul dengan seorang pun dari kalangan Ahli Kitab. Padahal kamu dapat mendatangkan berita-berita yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu dengan penjelasan yang benar dari apa yang mereka perselisihkan tentangnya, dan membawa kebenaran yang jelas, terang, dan gamblang, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? (197)) (Surah Asy-Syu'ara’)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya dalam (Al-Qur'an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman) yaitu sesungguhnya di dalam Al-Qur'an ini terkandung rahmat, yaitu penjelasan terhadap kebenaran dan melenyapkan kebathilan, pelajaran tentang berita yang mengandung pembalasan dan turunnya azab atas orang-orang yang mendustakan dan berbuat maksiat (dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman).
Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah,"Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu") yaitu Dia lebih mengetahui tentang kedustaan yang kalian perbincangkan, dan mengetahui apa yang aku ucapkan kepada kalian saat aku menyampaikannya kepada kalian, bahwa Dia telah mengutusku. Seandainya aku adalah seorang pendusta, maka Dia akan mengazabku, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami (44) niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya (45) Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya (46) Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami) dari pemotongan urat nadi itu (47)) (Surah Al-Haqqah) Aku adalah orang yang benar dalam semua yang aku sampaikan kepada kalian, oleh karena itu Dia meneguhkanku dengan berbagai mukjizat yang jelas dan dalil-dalil yang pasti (Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi) yaitu, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dariNya (Dan orang-orang yang percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi) yaitu pada hari kiamat Allah akan membalas mereka sesuai dengan apa yang mereka perbuat dan memberikan imbalan atas apa yang mereka lakukan berupa mendustakan kebenaran dan mengikuti kebathilan. Mereka mendustakan para rasul, padahal dalil-dalil menunjukkan kebenaran para rasul, dan mereka percaya kepada thaghut dan berhala-berhala tanpa dalil. Maka Allah akan membalas mereka sesuai dengan perbuatan mereka itu, sesungguhnya Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-‘Ankabut ayat 50: Ketika orang-orang musyrik keras kepada dengan menginginkan agar turunnya Al Qur’an mestilah terlihat dengan mata-mata mereka, Allah memerintahkan Nabi-Nya Muhammad ﷺ untuk berkata kepada mereka : Sungguh urusan turunnya ayat-ayat Allah ini maka jika Allah menghendaki Allah akan turunkan, dan jika tidak maka Allah akan tahan, dan tidaklah aku kecuali hanyalah pemberi peringatan kepada kalian, aku memperingati kalian dari adzab akibat kedzaliman kalian, kesyirikan kalian dan kedustaan kalian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni sesuai yang mereka usulkan, seperti ucapan mereka, “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami…dst.”(lihat surah Al Israa’: 90-96) Padahal menentukan ayat atau mukjizat tertentu bukanlah diserahkan kepada mereka, dan bukan pula diserahkan kepada rasul, tetapi diserahkan kepada Allah, jika Dia menghendaki, maka Dia menurunkannya dan jika tidak, maka Dia tidak menurunkannya. Jika maksudnya adalah menjelaskan yang hak, dan ternyata bisa dilakukan dengan cara apa pun, maka mengusulkan ayat tersebut adalah suatu kezaliman, dan sikap sombong terhadap Allah dan terhadap kebenaran. Bahkan jika ditakdirkan ayat yang mereka usulkan itu turun dan ternyata hati mereka tidak beriman kecuali dengannya, maka yang demikian bukanlah keimanan, akan tetapi hanya sesuai hawa nafsu mereka sehingga mereka beriman, bukan karena ia sebuah kebenaran, bahkan karena ayat atau mukjizat itu sesuai dengan yang mereka usulkan. Akan tetapi karena maksud utamanya adalah untuk menerangkan yang hak, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan jalannya, Dia berfirman, “Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu kitab (Al Quran) yang dibacakan kepada mereka?” di dalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas dan penjelasan yang sangat bagus, tepat dan bijak, padahal yang membawanya seorang yang ummi (tidak kenal baca tulis). Hal ini merupakan bukti yang paling besar terhadap kebenarannya, terlebih mereka tidak mampu mendatangkan yang semisalnya. Selain itu, isinya terdapat berita yang gaib; berita tentang umat-umat terdahulu dan yang akan terjadi selanjutnya yang ternyata sesuai kenyataan. Demikian pula pengawasannya terhadap kitab-kitab terdahulu, pembenarannya terhadap yang benar dan pembersihannya terhadap penyelewengan tangan manusia terhadap kitab-kitab tersebut. Ditambah lagi dengan petunjuknya ke jalan yang lurus, perintahnya kepada semua kebaikan dan larangannya dari semua keburukan, perintah dan larangannya sejalan dengan keadilan dan kebijaksanaan lagi dapat dimengerti dan diterima oleh fitrah, di samping itu petunjuknya sejalan dengan setiap zaman dan setiap umat, di mana urusan mereka tidak akan baik kecuali dengan petunjuknya. Semua itu sebenarnya sudah cukup bagi orang yang membenarkan yang hak (benar) dan mencarinya.

Yakni aku tidak memiliki kedudukan lebih di atas ini.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Ankabut Ayat 50

Andaikata kaum kafir mekah dan orang yahudi mau membuka hati pasti mereka akan mengakui Al-Qur'an bukan hasil karya nabi Muhammad, melainkan mukjizat yang agung. Namun, mereka justru meminta mukjizat inderawi seperti yang didatangkan Allah kepada para nabi terdahulu. Dan mereka berkata kepada nabi Muhammad untuk menjatuhkan mentalnya, 'mengapa tidak diturunkan mukjizat-Mukjizat dari tuhannya yang bisa dilihat oleh mata seperti mukjizat-Mukjizat para nabi sebelumnya'' katakanlah, 'mukjizat-Mukjizat itu bukan urusanku. Semuanya terserah kepada Allah, apakah dia membekali para rasul-Nya dengan mukijzat inderawi atau bukan. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas, yang diperkuat dengan argumentasi dan bukti-bukti yang kuat. '51. Sebagian kaum muslim yang belum kuat imannya terpengaruh oleh ucapan kaum yahudi bahwa mukjizat para nabi terdahulu lebih agung dan lebih bisa dibuktikan kehebatannya dibanding mukjizat nabi Muhammad. Karena itu, Allah meminta beliau untuk menanggapi, 'apakah tidak cukup bagi mereka bahwa kami telah menurunkan kepadamu kitab Al-Qur'an yang dibacakan kepada mereka sebagai mukjizat yang abadi, berbeda dari mukjizat para nabi terdahulu yang habis masanya bersamaan dengan wafat mereka' sungguh, dalam Al-Qur'an itu terdapat rahmat yang besar bagi mereka dan generasi setelahnya, dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Dengan Al-Qur'an itu mereka selalu dibimbing agar senantiasa berada di jalan yang benar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah sekumpulan penjelasan dari beragam ahli ilmu berkaitan makna dan arti surat Al-‘Ankabut ayat 50 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Bantu perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dicari

Ada ratusan materi yang banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 2, Al-Baqarah 186, Al-Baqarah 30, Al-Isra 23-24, Ar-Ra’d, Al-Isra 1. Serta Ali ‘Imran 133, Al-Ahzab 21, Ali ‘Imran 134, Al-Infithar, Al-Jumu’ah 9, Az-Zariyat 56.

  1. Al-Baqarah 2
  2. Al-Baqarah 186
  3. Al-Baqarah 30
  4. Al-Isra 23-24
  5. Ar-Ra’d
  6. Al-Isra 1
  7. Ali ‘Imran 133
  8. Al-Ahzab 21
  9. Ali ‘Imran 134
  10. Al-Infithar
  11. Al-Jumu’ah 9
  12. Az-Zariyat 56

Pencarian: tabarok artinya, 20 ayat al quran tentang pendidikan, zalika artinya, la'in syakartum laazidannakum, at taubah 60 dan artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.