Surat Al-‘Ankabut Ayat 47
وَكَذَٰلِكَ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ ۚ فَٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۖ وَمِنْ هَٰٓؤُلَآءِ مَن يُؤْمِنُ بِهِۦ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلْكَٰفِرُونَ
Arab-Latin: Wa każālika anzalnā ilaikal-kitāb, fallażīna ātaināhumul-kitāba yu`minụna bih, wa min hā`ulā`i may yu`minu bih, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illal-kāfirụn
Artinya: Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran). Maka orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka Al Kitab (Taurat) mereka beriman kepadanya (Al Quran); dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang kafir.
« Al-'Ankabut 46 ✵ Al-'Ankabut 48 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Mendalam Tentang Surat Al-‘Ankabut Ayat 47
Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Ankabut Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir mendalam dari ayat ini. Didapatkan bermacam penafsiran dari kalangan ahli tafsir berkaitan makna surat Al-‘Ankabut ayat 47, sebagiannya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan sebagaimana Kami (wahai rosul) telah menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul sebelum kamu, Kami menurunkan kepadamu kitab yang membenarkan kitab-kitab terdahulu. Maka orang-orang yang Kami anugerahkan al-Kitab kepada mereka dari kalangan Bani Israil, lalu mereka memahaminya dengan sebenarnya, mereka itu beriman kepada al- Qur’an. Dan dari kalangan bangsa Arab dari suku Quraisy dan lainnya ada yang beriman kepadanya. Tidak ada orang yang mengingkari al-Qur’an atau ragu-ragu terhadap dalil-dalil dan bukti-buktinya yang nyata, kecuali orang-orang kafir yang sudah menjadi kebiasaan mereka untuk mengingkari dan membangkang.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
47. Hai Rasulullah, sebagaimana Kami menurunkan Taurat dan lainnya, Kami juga menurunkan al-Qur’an kepadamu. Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mengikuti kebenaran akan beriman kepada al-Qur’an, dan sebagian orang arab juga akan beriman kepadanya. Dan tidaklah ada orang yang mendustakan al-Qur’an dan mukjizat-mukjizat melainkan orang yang teguh dalam kekafiran.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
47. Dan sebagaimana Kami telah menurunkan kitab-kitab kepada orang-orang sebelummu, maka Kami pun menurunkan kepadamu Al-Qur`ān. Sebagian orang-orang yang membaca Taurat seperti Abdullah bin Salam, beriman kepada Al-Qur`ān karena mereka mendapati ciri-cirinya telah disebutkan di dalam kitab-kitab mereka. Dan di antara orang-orang musyrik juga ada yang beriman kepadanya, dan tidaklah ingkar terhadap ayat-ayat Kami kecuali orang-orang kafir yang memang tabiatnya adalah pengingkaran dan penolakan terhadap kebenaran meski sudah jelas sebagai kebenaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
47. وَكَذٰلِكَ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ الْكِتٰبَ ۚ (Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran))
Yakni dengan penurunan kitab yang menakjubkan ini, demikian pula al-Qur’an Kami turunkan kepadamu.
فَالَّذِينَ ءَاتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۖ( Maka orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka Al Kitab (Taurat) mereka beriman kepadanya (Al Quran))
Yakni orang-orang yang telah beriman dari Ahli Kitab, seperti Abdullah bin Salam dan para sahabatnya.
وَمِنْ هٰٓؤُلَآءِ(dan di antara mereka)
Yakni penduduk Makkah yang telah masuk Islam.
Pendapat lain mengatakan bahwa ini mencakup seluruh orang Arab.
مَن يُؤْمِنُ بِهِۦ ۚ( ada yang beriman kepadanya)
Yakni kepada al-Qur’an.
وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايٰتِنَآ (Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami)
Yakni ayat-ayat al-Qur’an.
إِلَّا الْكٰفِرُونَ (selain orang-orang kafir)
Yakni orang-orang musyrik dan Ahli Kitab yang terus menerus dalam kekafiran mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
47. Seperti penurunan Taurat dan kitab lainnya itulah Kami menurunkan Al-Qur’an yang membenarkan kitab-kitab Tuhan yang mendahuluinya. Orang-orang yang Kami beri kitab yaitu kaum Yahudi dan Nasrani lalu mengikuti kandungan dalam kitab-kitab mereka, maka mereka akan beriman kepada Al-Qur’an ini seperti Abdullah bin Salam dan kelompoknya. Tidak ada yang mengingkari kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an kecuali orang yang bersikeras atas kekufuran yaitu orang-orang musyrik dan ahli kitab. Al-Juhud adalah pengingkaran yang dilakukan dengan lisan terhadap sesuatu yang tetap dalam hati.
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
47 maksudnya, “dan demikian pulalah kami turunkan kepadamu,” wahai Muhammad, “al-kitab” yang mulia, yang menjelaskan setiap berita yang agung, yang menyeru kepada setiap akhlak mulia dan perkara yang sempurna, yang membenarkan kitab-kitab suci terdahulu, yang diberitakan oleh para nabi terdahulu, “lalu orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-kitab,” mereka mengenalnya dengan sebenar-benarnya, dan mereka belum dirasuki oleh rasa dengki dan hawa nafsu, “maka mereka beriman kepadanya,” karena mereka meyakini kebenarannya berdasarkan kesesuaian pengetahuan yang mereka miliki, dan berdasarkan berita-berita gembira yang ada pada mereka serta karena mereka diistimewakan dengan kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang benar dan yang dusta.
“dan diantara mereka (orang-orang kafir Makkah),” yang ada “ada yang beriman kepadanya,” dengan iman yang dilandasi pengetahuan yang mendalam, bukan karena suka atau takut.
“dan tidaklah yang mengingkari ayat-ayat Kami melainkan orang-orang yang kafir,” yaitu mereka yang karakternya adalah yang mengingkari kebenaran dan menentangnya. Ini adalah pembatasan terhadap orang-orang yang kafir kepadanya. Yaitu bahwa tidak ada seorangpun (dari mereka) yang tujuannya adalah mencari kebenaran. Kalau tidak demikian, maka setiap orang yang mempunyai tujuan yang benar pasti beriman kepadanya. Hal itu disebabkan karena didalamnya terdapat bukti-bukti yang nyata bagi setiap orang yang masih mempunyai akal sehat atau mendengar dengan baik sedangkan ia menyaksikan.
Di antara bukti yang membuktikan kebenarannya adalah bahwa al-qur’an ini dibawa oleh seorang nabi yang dipercaya, nabi yang dikenal kejujuran dan keamanahannya, tempat masuk dan tempat keluarnya serta seluruh kondisinya oleh kaumnya; dan dia tidak pernah menulis satu barispun dengan tangannya, bahkan dia sama sekali tidak bisa membaca satu baris pun yang tertulis. Jadi, kondisi beliau dalam membawa al-qur’an dalam kondisi seperti itu merupakan bukti yang pasti dan paling jelas, yang sama sekali tidak dapat diragukan bahwa al-qur’an ini datang dari sisi Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 47-49
Ibnu Jarir berkata bahwa Allah SWT berfirman, "Sebagaimana Kami turunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul sebelum kamu, wahai Muhammad, begitu pula Kami menurunkan kepadamu kitab ini" Ini Pendapat yang dikatakan Ibnu Jarir ini baik, sesuai dan kaitannya cukup baik.
Firman Allah: (maka orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab (Taurat) mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an)) yaitu orang-orang yang mengambilnya, lalu membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, yaitu orang-orang berilmu dan orang-orang pandai mereka, seperti Abdullah bin Salam, Salman Al-Farisi dan lainnya yang serupa dengan keduanya.
Firman Allah SWT: (dan di antara mereka (orang-orang kafir Makkah) ada yang beriman kepadanya) yaitu orang-orang Arab dari kalangan Quraisy dan lainnya (Dan tidak adalah yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang kafir) yaitu, tidak ada yang mendustakannya dan mengingkari kebenarannya selain orang yang menutupi kebenaran dengan kebathilan, dan menutupi cahaya matahari dengan berbagai penutup yang menghalanginya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al-Qur'an) sesuatu kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu) yaitu sungguh kamu telah tinggal di kalangan kaummu, wahai Muhammad, sebelum kamu datang kepadamu Al-Qur'an ini selama usiamu, sedangkan kamu tidak dapat membaca tulisan dan tidak pula menulis, bahkan semua orang dari kaummu dan lainnya mengetahui bahwa kamu adalah laki-laki ummi yang tidak dapat membaca dan menulis. Demikian juga disebutkan sifatnya dalam kitab-kitab terdahulu, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar) (Surah Al-A'raf: 157). Demikianlah Rasulullah SAW, selamanya sampai hari kiamat, beliau tidak baik dalam menulis, membuat garis dan huruf dengan tangan beliau, bahkan beliau hanya mempunyai para juru tulis yang mencatatkan untuk beliau wahyu dan surat-surat kepada berbagai kawasan.
Allah SWT berfirman: (Dan kamu tidak pernah membaca) yaitu membaca (sebelumnya (Al-Qur'an) sesuatu kitab pun) untuk menegaskan nafi (dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu) juga untuk menegaskan dan seringkali digunakan, sebagaimana firmanNya SWT: (dan (tiadalah) burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya) (Surah Al-An'am: 38)
Firman Allah SWT: (andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu)) yaitu, seandainya kamu pandai dalam hal itu, maka sebagian dari orang-orang bodoh akan meragukannya dan berkata bahwa sesungguhnya kamu mengetahui Al-Qur'an ini hanya dari kitab-kitab sebelumnya yang bersumber dari para nabi, sekalipun para nabi terdahulu dalam kitab mereka menyebutkan bahwa beliau adalah seorang yang ummi, tidak pandai membaca dan menulis (Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan-dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang” (5) lalu Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Al-Qur'an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi”, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (6)) (Surah Al-Furqan). Dalam di sini Allah berfirman: (Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu) yaitu Al-Qur'an ini adalah ayat-ayat yang jelas dalam menunjukkan kepada kebenaran yang mengandung perintah, larangan, dan kebaikan, yang dihafal oleh para ulama. Allah memudahkan kepada mereka untuk menghafal, membaca, dan menafsirkannya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (17)) (Surah Al-Qamar)
Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna firmanNya SWT: (Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu) bahkan pengetahuan yang menyatakan bahwa kamu tidak pernah membaca sebelumnya suatu kitab pun dan kamu tidak menulis dengan tangan kananmu ayat-ayat yang jelas dalam dada orang-orang yang dianugerahi ilmu dari kalangan Ahli Kitab. Dia menukil hal ini dari Qatadah dan Ibnu Juraij. Pendapat pertama diriwayatkan dari Hasan Al-Bahsri saja.
Dan itu merupakan pendapat yang paling jelas, Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah: (Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim) yaitu Tidak ada yang mendustakannya dan mengurangi haknya, serta menolaknya selain orang-orang zalim. yaitu orang-orang yang melampaui batas dan angkuh yang mengetahui kebenaran, tetapi mereka berpaling darinya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman (96) meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih (97)) (Surah Yunus)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-‘Ankabut ayat 47: Sebagaimana diturunkan kitab-kitab kepada rasul yang sebelum engkau wahai Nabi Allah, kami juga menurunkan kepadamu Al Qur’an ini yang agung, maka orang-orang yang dalam ilmunya dari ahli kitab yang telah turun kepadanya taurat dan injil (seperti Abdullah bin Salam), mereka akan mengimani Al Qur’an, karena Al Qur’an adalah kebenaran di sisi Allah. Begitu juga dengan orang-orang arab quraisy dan selain (agar) mereka yang beriman dengan Al Qur’an dan membenarkannya. Dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali kaum yang sombong yang mereka menerobos batasan-batasan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yang menerangkan berita yang besar, yang mengajak kepada akhlak yang mulia dan perintah yang sempurna serta membenarkan kitab-kitab sebelumnya, dan dikabarkan oleh para nabi sebelumnya.
Yakni sebagaimana Kami turunkan Taurat dan selainnya kepada mereka.
Mereka mengetahuinya dengan sebenar-benarnya dan tidak dimasuki hasad dan hawa nafsu, seperti sikap yang diambil Abdullah bin salam dan kawan-kawannya. Mereka meyakini kebenaran Al Qur’an karena kesamaan dengan apa yang mereka pegang selama ini.
Yakni beriman di atas pandangannya yang tajam, bukan karena sekedar senang atau takut kepadanya.
Yakni yang kebiasaannya adalah menolak yang hak dan membangkang terhadapnya. Hal ini adalah pembatasan untuk orang-orang yang kafir kepada Al Qur’an, bahwa tidak ada maksudnya untuk mengikuti yang hak, padahal siapa saja yang memiliki maksud yang benar, maka ia pasti beriman kepadanya karena kandungannya yang terdiri dari bukti dan keterangan yang nyata bagi orang yang mempunyai akal, siap mendengarkan dan hadir hatinya. Di antara dalil yang menunjukkan kebenarannya adalah bahwa ia dibawa oleh nabi yang terpercaya, di mana kaumnya sudah mengenal kejujurannya, amanahnya, dan semua keadaannya yang seluruhnya baik. Di samping itu, sebagaimana diterangkan pada ayat selanjutnya, Beliau tidak mampu menulis dan tidak bisa membaca, sehingga jika Beliau membawa kitab yang agung ini, maka hal itu merupakan bukti yang nyata yang tidak menerima lagi keraguan bahwa kitab itu turun dari sisi Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha terpuji.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Ankabut Ayat 47
Dan sebagaimana kami telah menurunkan kitab-kitab kepada para rasul sebelum engkau, demikianlah kami juga turunkan kitab Al-Qur'an kepadamu. Oleh karena itu, orang-orang yang telah kami berikan kitab, yakni taurat dan injil, dan tidak menutupi kebenaran isinya, terutama informasi tentang nabi Muhammad, tentu mereka beriman kepadanya, yakni Al-Qur'an. Dan di antara mereka, yakni orang-orang kafir mekah, ada juga orang yang beriman kepadanya, Al-Qur'an. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat kami dan terus-menerus dalam kekafirannya. 48. Dan seharusnya mereka meyakini kebenaran Al-Qur'an sebagai kitab suci yang Allah turunkan kepada engkau, wahai nabi Muhammad, sebab mereka tahu benar bahwa engkau tidak pernah membaca sesuatu kitab pun sebelum Al-Qur'an dan engkau juga tidak pernah menulis suatu kitab pun dengan tangan kananmu karena engkau adalah seorang ummi, tidak pandai membaca maupun menulis. Sekiranya engkau pernah membaca dan menulis, niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya, yakni Al-Qur'an. Mereka akan menemukan alasan bagi keraguan mereka kepada Al-Qur'an andaikata engkau pernah membaca dan/atau menulis.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beberapa penjelasan dari beragam ahli tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-‘Ankabut ayat 47 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita bersama. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.