Surat Al-‘Ankabut Ayat 48

وَمَا كُنتَ تَتْلُوا۟ مِن قَبْلِهِۦ مِن كِتَٰبٍ وَلَا تَخُطُّهُۥ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّٱرْتَابَ ٱلْمُبْطِلُونَ

Arab-Latin: Wa mā kunta tatlụ ming qablihī ming kitābiw wa lā takhuṭṭuhụ biyamīnika iżal lartābal-mubṭilụn

Artinya: Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).

« Al-'Ankabut 47Al-'Ankabut 49 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Dengan Surat Al-‘Ankabut Ayat 48

Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Ankabut Ayat 48 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penjabaran dari para ahli tafsir terhadap makna surat Al-‘Ankabut ayat 48, antara lain seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan termasuk mukjizat-mukjizatmu yang nyata (wahai Rasul) adalah bahwasanya kamu itu tidak dapat membaca kitab apa pun dan menulis huruf-huruf dengan tanganmu sendiri sebelum turunnya al-Qur’an kepadamu. Dan mereka tahu itu. Sekiranya kamu itu dapat membaca atau menulis sebelum diwahyukan wahyu kepadamu, pastilah para penentang ragu-ragu perihal al-Qur’an. Dan mereka akan mengatakan, “Dia telah mempelajarinya dari kitab-kitab terdahulu atau menyalinnya dari kitab-kitab tersebut.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

48-49. Hai Rasulullah, kamu tidak pernah membaca suatu kitab dan tidak pernah menulis sesuatu dengan tanganmu sebelum al-Qur’an diturunkan kepadamu.

Seandainya dahulu kamu membaca dan menulis maka orang-orang kafir yang teguh dalam kebatilan akan meragukanmu. Akan tetapi kenyataannya tidak sebagaimana yang mereka kira; sesungguhnya ia adalah al-Qur’an yang mengandung ayat-ayat yang jelas yang menjadi petunjuk menuju kebenaran. Ia tersimpan dalam dada orang-orang beriman yang berilmu. Dan tidaklah ada orang yang mendustakan al-Qur’an dan mukjizat-mukjizat melainkan orang yang teguh dalam kekafiran.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

48. Dan tidaklah engkau -wahai Rasul- membaca kitab apapun sebelum Al-Qur`ān dan tidaklah engkau menulis sesuatu dengan tangan kananmu, karena engkau buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis. Seandainya engkau bisa membaca dan menulis niscaya orang-orang bodoh akan meragukan kenabianmu dan mengira bahwa engkau menulis dari kitab-kitab yang telah lalu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

48. وَمَا كُنتَ تَتْلُوا۟ مِن قَبْلِهِۦ مِن كِتٰبٍ (Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun)
Yakni hai Muhammad, kamu tidak pernah membaca suatu kitab sebelum al-Qur’an, dan kamu tidak bisa membaca karena kamu adalah orang yang ‘ummi’ yang tidak mampu membaca.

وَلَا تَخُطُّهُۥ بِيَمِينِكَ ۖ( dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu)
Dan kamu tidak menulisnya sendiri sebab kamu tidak bisa menulis.

إِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ (andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu))
Seandainya kamu adalah orang yang dapat membaca dan menulis niscaya mereka akan berkata: mungkin saja dia menemukan apa yang dia baca kepada kita dari kitab-kitab Allah terdahulu, atau kitab yang ditulis tentang cerita umat-umat dahulu. Dan ketika kamu adalah orang yang ‘ummi’ yang tidak bisa baca tulis, maka tidak ada celah untuk meragukanmu sama sekali.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

48. Dan Kamu wahai rasul, tidak membaca kitab apapun sebelum Al-Qur’an. Kamu juga tidak menulis dengan tangan kananmu. Sesungguhnya kamu buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis. Kalaupun kamu membaca dan menulis karena keraguan orang-orang bathil tentang urusanmu, maka serulah mereka bahwa apa yang kamu baca diambil dari kitab-kitab terdahulu. Al-Mubthilun adalah orang-orang yang menjadikan kebenaran sebagai kebathilan dan terjerumus dalam kebathilan. {Min Kitaabin} menunjukkan keumuman fungsi nafi terhadap kalimat setelahnya.


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

48. maka dari itu Dia berfirman, ”dan kamu (wahai Muhammad) tidak pernah mentilawah” maksudnya, membaca “sebelumnya suatu kitab pun dan kamu tidak pernah menulis suatu kitab pun dengan tangan kananmu; andaikata demikian,” andaikata kamu seperti demikian keadaannya, “benar-benar ragulah orang yang mengingkari,” pasti mereka mengatakan, ”Muhammad telah mempelajarinya dari kitab-kitab terdahulu, atau mengutipnya dari sana.” Namun, kenyataannya, sungguh telah diturunkan kepada hatimu sebuah kitab yang sangat mulia, yang dapat kamu gunakan untuk menantang para ahli sastra arab yang mempunyai retorika yang sangat tinggi, lagi menjadi musuh yang sangat memusuhi, agar mereka mendatangkan kitab yang semisal dengannya, atau satu surat yang semisal dengannya, lalu mereka tidak mampu sama sekali untuk melakukannya, bahkan jiwa mereka sama sekali tidak membisikkan kepada mereka untuk menantangnya, karena mereka tahu retorika dan kefasihan al-qur’an ini, dan mereka tahu bahwa perkataan seorang manusia tidak akan pernah bisa menandinginya, atau mirip dengannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 47-49
Ibnu Jarir berkata bahwa Allah SWT berfirman, "Sebagaimana Kami turunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul sebelum kamu, wahai Muhammad, begitu pula Kami menurunkan kepadamu kitab ini" Ini Pendapat yang dikatakan Ibnu Jarir ini baik, sesuai dan kaitannya cukup baik.
Firman Allah: (maka orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab (Taurat) mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an)) yaitu orang-orang yang mengambilnya, lalu membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, yaitu orang-orang berilmu dan orang-orang pandai mereka, seperti Abdullah bin Salam, Salman Al-Farisi dan lainnya yang serupa dengan keduanya.
Firman Allah SWT: (dan di antara mereka (orang-orang kafir Makkah) ada yang beriman kepadanya) yaitu orang-orang Arab dari kalangan Quraisy dan lainnya (Dan tidak adalah yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang kafir) yaitu, tidak ada yang mendustakannya dan mengingkari kebenarannya selain orang yang menutupi kebenaran dengan kebathilan, dan menutupi cahaya matahari dengan berbagai penutup yang menghalanginya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al-Qur'an) sesuatu kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu) yaitu sungguh kamu telah tinggal di kalangan kaummu, wahai Muhammad, sebelum kamu datang kepadamu Al-Qur'an ini selama usiamu, sedangkan kamu tidak dapat membaca tulisan dan tidak pula menulis, bahkan semua orang dari kaummu dan lainnya mengetahui bahwa kamu adalah laki-laki ummi yang tidak dapat membaca dan menulis. Demikian juga disebutkan sifatnya dalam kitab-kitab terdahulu, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar) (Surah Al-A'raf: 157). Demikianlah Rasulullah SAW, selamanya sampai hari kiamat, beliau tidak baik dalam menulis, membuat garis dan huruf dengan tangan beliau, bahkan beliau hanya mempunyai para juru tulis yang mencatatkan untuk beliau wahyu dan surat-surat kepada berbagai kawasan.
Allah SWT berfirman: (Dan kamu tidak pernah membaca) yaitu membaca (sebelumnya (Al-Qur'an) sesuatu kitab pun) untuk menegaskan nafi (dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu) juga untuk menegaskan dan seringkali digunakan, sebagaimana firmanNya SWT: (dan (tiadalah) burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya) (Surah Al-An'am: 38)
Firman Allah SWT: (andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu)) yaitu, seandainya kamu pandai dalam hal itu, maka sebagian dari orang-orang bodoh akan meragukannya dan berkata bahwa sesungguhnya kamu mengetahui Al-Qur'an ini hanya dari kitab-kitab sebelumnya yang bersumber dari para nabi, sekalipun para nabi terdahulu dalam kitab mereka menyebutkan bahwa beliau adalah seorang yang ummi, tidak pandai membaca dan menulis (Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan-dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang” (5) lalu Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Al-Qur'an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi”, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (6)) (Surah Al-Furqan). Dalam di sini Allah berfirman: (Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu) yaitu Al-Qur'an ini adalah ayat-ayat yang jelas dalam menunjukkan kepada kebenaran yang mengandung perintah, larangan, dan kebaikan, yang dihafal oleh para ulama. Allah memudahkan kepada mereka untuk menghafal, membaca, dan menafsirkannya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (17)) (Surah Al-Qamar)
Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna firmanNya SWT: (Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu) bahkan pengetahuan yang menyatakan bahwa kamu tidak pernah membaca sebelumnya suatu kitab pun dan kamu tidak menulis dengan tangan kananmu ayat-ayat yang jelas dalam dada orang-orang yang dianugerahi ilmu dari kalangan Ahli Kitab. Dia menukil hal ini dari Qatadah dan Ibnu Juraij. Pendapat pertama diriwayatkan dari Hasan Al-Bahsri saja.
Dan itu merupakan pendapat yang paling jelas, Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah: (Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim) yaitu Tidak ada yang mendustakannya dan mengurangi haknya, serta menolaknya selain orang-orang zalim. yaitu orang-orang yang melampaui batas dan angkuh yang mengetahui kebenaran, tetapi mereka berpaling darinya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman (96) meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih (97)) (Surah Yunus)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-‘Ankabut ayat 48: Kabarkan kepada mereka orang-orang musyrik dari apa yang menunjukkan atas benarnya Al Qur’an ini, dan ia diturunkan dari sisi Allah : Engkau wahai Nabi ﷺ, tidaklah mengenal membaca dan menulis sebelum turun Al Qur’an ini, maka jika engkau sampaikan kepada orang-orang musyrik, engkau akan dituduh dengan kebathilan dan mengada-ngada atau jika engkau menukil kitab-kitab yang dahulu pun demikian keadaan mereka orang-orang musyrik.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Tentu mereka akan berkata, “Ia belajar dari kitab-kitab sebelumnya atau menyalin darinya.” Tetapi ketika turun kepada Beliau kitab yang agung, yang kemudian Beliau menantang para ahli satra dan musuh yang keras kepala untuk mendatangkan yang serupa dengan Al Qur’an yang dibawanya atau satu surat saja, namun ternyata mereka tidak sanggup mendatangkannya, bahkan diri mereka tidak ada keinginan untuk membantahnya, karena mereka tahu ketinggian bahasanya dan kefasihannya, dan karena ucapan salah seorang dari manusia tidak ada yang sampai sejalan dengannya atau sesuai caranya. Oleh karena itulah, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Sebenarnya, (Al Quran) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Ankabut Ayat 48

Dan seharusnya mereka meyakini kebenaran Al-Qur'an sebagai kitab suci yang Allah turunkan kepada engkau, wahai nabi Muhammad, sebab mereka tahu benar bahwa engkau tidak pernah membaca sesuatu kitab pun sebelum Al-Qur'an dan engkau juga tidak pernah menulis suatu kitab pun dengan tangan kananmu karena engkau adalah seorang ummi, tidak pandai membaca maupun menulis. Sekiranya engkau pernah membaca dan menulis, niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya, yakni Al-Qur'an. Mereka akan menemukan alasan bagi keraguan mereka kepada Al-Qur'an andaikata engkau pernah membaca dan/atau menulis. 49. Sebenarnya Al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang jelas, tidak ada sedikit pun keraguan padanya, yang terpelihara di dalam dada orang-orang yang berilmu, baik melalui tradisi hafalan turun-temurun sehingga tidak seorang pun dapat mengubahnya maupun dari segi pemahaman dan pengamalannya. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat kami dengan menutup diri dari kebenaran Al-Qur'an.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penafsiran dari para mufassirun terhadap makna dan arti surat Al-‘Ankabut ayat 48 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita semua. Dukunglah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Terbanyak Dibaca

Ada berbagai konten yang terbanyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Insyirah, Al-Fil, Al-Baqarah 183, Al-‘Alaq, Alhamdulillah, Yusuf 4. Ada juga Ali ‘Imran 159, Inna Lillahi, Al-Ma’un, Al-Fath, At-Tin, Al-Bayyinah.

  1. Al-Insyirah
  2. Al-Fil
  3. Al-Baqarah 183
  4. Al-‘Alaq
  5. Alhamdulillah
  6. Yusuf 4
  7. Ali ‘Imran 159
  8. Inna Lillahi
  9. Al-Ma’un
  10. Al-Fath
  11. At-Tin
  12. Al-Bayyinah

Pencarian: al-insyirah ayat 5, iya kana budu wa iyyaka nasta'in artinya, muhammad ayat 7, al hasyr ayat 7, at taubah 65-66

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.