Surat Al-‘Ankabut Ayat 24
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ٱقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنجَىٰهُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلنَّارِ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Arab-Latin: Fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qāluqtulụhu au ḥarriqụhu fa anjāhullāhu minan-nār, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụn
Artinya: Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan: "Bunuhlah atau bakarlah dia", lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman.
« Al-'Ankabut 23 ✵ Al-'Ankabut 25 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Berkaitan Surat Al-‘Ankabut Ayat 24
Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Ankabut Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran penting dari ayat ini. Terdapat variasi penjabaran dari berbagai mufassirin berkaitan isi surat Al-‘Ankabut ayat 24, antara lain seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka tidak ada jawaban dari kaum Ibrahim kepadanya selain sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Bunuhlah dia atau bakarlah dia dengan api. Lalu lemparkanlah dia kedalamnya.” Lalu Allah menyelamatkan dirinya dari api itu, dan Dia menjadikan api itu dingin dan keselamatan baginya. Sesungguhnya dalam peristiwa Kami menyelamatkan Ibrahim dari api itu benar-benar terdapat bukti-bukti dan hujjah-hujjah bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan melaksanakan syariatNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
24. Ayat-ayat berikut ini kembali membahas tentang Nabi Ibrahim, setelah sebelumnya terdapat peringatan tentang terhadap beberapa perkara.
Kaum Nabi Ibrahim merasa terpojokkan oleh Ibrahim, sehingga mereka bertekat untuk menyingkirkannya, baik itu dengan membunuh atau membakarnya. Akan tetapi Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api yang telah mereka siapkan baginya. Sungguh pada pertolongan ini terdapat banyak tanda atas kekuasaan Allah yang besar, kebenaran janji-Nya, kemuliaan rasul-Nya, dan penundukan makhluk-makhluk-Nya bagi Nabi Ibrahim. Akan tetapi tanda-tanda ini hanya diterima orang-orang beriman dan diingkari orang yang dalam hatinya tidak terdapat keimanan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
24. Dan jawaban kaum Ibrahim kepadanya -setelah diperintahkan untuk menyembah Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya dari berhala-berhala- tidak adalah dengan mengatakan, ”Bunuhlah dia dan lemparkanlah ke api agar tuhan-tuhan kalian menjadi pemenang.” Lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya dalam kisah penyelamatan Ibrahim dari api setelah dia dilemparkan ke dalamnya terdapat pelajaran bagi orang-orang yang beriman, karena orang-orang yang beriman inilah yang bisa mendapatkan manfaat dari pelajaran ini.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
24. فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ اقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ (Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan: “Bunuhlah atau bakarlah dia”)
Ayat ini mengembalikan pembicaraan ke dalam kisah nabi Ibrahim, setelah terselingi oleh pembahasan tentang nabi Muhammad.
فَأَنجَىٰهُ اللهُ مِنَ النَّارِ ۚ( lalu Allah menyelamatkannya dari api)
Dan Allah menjadikan api itu dingin dan tidak membahayakan nabi Ibrahim.
إِنَّ فِى ذٰلِكَ (Sesungguhnya pada yang demikian itu)
Yakni pada pertolongan Allah kepada Ibrahim.
لَاٰيٰتٍ (benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah)
Yang mana mereka telah menyalakan api yang sangat besar, kemudian melemparkan Ibrahim ke dalam api itu, namun api itu tidak membakarnya dan tidak menyakitinya sedikitpun.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
24. Dan tidaklah jawaban kaum Ibrahim setelah dia menyeru mereka untuk mengesakan Allah kecuali mereka saling berkata: “Bunuh atau bakar saja dia menggunakan api” Lalu Allah menolongnya dari api mereka dan menjadikan api itu sejuk dan menyelamatkannya. Sesungguhnya dalam pertolongan Allah terhadap Ibrahim itu dalil-dalil yang jelas tentang keberadaan dan keesaan Allah bagi kaum yang beriman kepadaNya dan kekuasaanNya. Dan orang-orang mukmin menggunakan peristiwa itu untuk pengingat, karena mereka mengambil manfaat dari peristiwa itu.
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
24. Maksudnya, tidaklah jawaban kaum Ibrahim saat Ibrahim mengajak mereka kepada Allah adalah menerima dakwah (seruan) nya dan juga berpegang kepada nasihatnya atau melihat nikmat Allah yang dilimpahkan kepada mereka berupa mengutus beliau sebagai rasul kepada merekka. Tetapi sesungguhnya jawaban mereka adalah seburuk-buruk jawaban, yaitu, “Mereka mengatakan, ‘Bunuhlah atau bakarlah dia’,” dengan seburuk-buruk pembunuhan. Sementara mereka adalah kaum yang berkuasa, yang mempunyai kekuasaan. Maka dari itu mereka menceburkan Ibrahim ke dalam api, “lalu Allah menyelamatkannya,” dari api itu.
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang beriman,” sehingga mereka dapat mengetahui kebenaran ajaran yang dibawa (diajarkan) oleh para rasul, kebaikan dan dan ketulusan mereka, serta kebatilan dari keyakinan orang-orang yang menyalahi mereka dan menentangnya; dan bahwa para penentang rasul-rasul itu seakan-akan sudah saling berpesan. Sebagian sudah menganjurkan kepada sebagian yang lain untuk mendustakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 24-25
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kaum nabi Ibrahim dalam kekafiran, keingkaran, keangkuhan, dan penolakan mereka terhadap kebenaran dengan menggunakan kebatilan. Mereka tidak membarikan jawaban terhadap perkataan nabi Ibrahim yang mengandung petunjuk dan penjelasan itu (melainkan mengatakan, "Bunuhlah atau bakarlah dia!") Demikian itu karena bukti telah mengalahkan mereka dan hujjah nabi Ibrahim benar-benar mematahkan alasan mereka, maka mereka menggunakan kekuasaan dan kekuatan kerajaan mereka sebagai jawaban: (Mereka berkata,"Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim, lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu” (97) Mereka hendak melakukan tipu daya kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina (98)) (Surah Ash-Shaffat) Demikian itu, mereka menghimpun kayu bakar yang sangat banyak dalam waktu yang cukup lama, lalu mereka memagari kumpulan kayu bakar itu. Setelah itu mereka menyalakan api pada kayu bakar itu. Kemudian mereka melemparkan nabi Ibrahim ke dalam api itu, lalu Allah menjadikan api itu dingin dan keselamatan baginya. Nabi Ibrahim keluar dari api itu dalam keadaan selamat setelah tinggal beberapa hari di dalamnya. Hal yang seperti itu dijadikan Allah sebagai teladan bagi manusia. Sesungguhnya dia mengorbankan diri demi Tuhan Yang Maha Pengasih dan merelakan dirinya kepada api. Dia mengorbankan putranya untuk dikorbankan, dan menjadikan hartanya untuk tamu-tamunya. Oleh karena itu semua agama sepakat untuk menyukainya.
Firman Allah SWT: (lalu Allah menyelamatkannya dari api) yaitu menyelamatkannya dari api itu dengan menjadikannya dingin dan keselamatan baginya (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman (24) Dan berkata Ibrahim, "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia”) dia berkata kepada kaumnya dengan maksud mengecam dan mencela mereka karena perbuatan buruk mereka dalam menyembah berhala-berhala,”Sesungguhnya kalian melakukan penyembahan terhadap berhala-berhala itu hanya untuk mengikat sebagian dari kalian dengan sebagian lain dalam ikatan persahabatan dan kasih sayang di dunia. Hal ini berdasarkan bacaan nashab dari kata (mawaddata bainikum) bahwa kata itu sebagai maf'ul baginya. Sedangkan menurut bacaan rafa', maka maknanya,”Sesungguhnya kalian melakukan penyembahan terhadap berhala-berhala itu hanya untuk memperoleh kasih sayang di antara sesama kalian di dunia saja (kemudian di hari kiamat) Keadaan itu berbalik, persahabatan dan kasih sayang menjadi permusuhan dan kebencian. Kemudian: (sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain)) yaitu saling mengingkari apa yang saling kalian lakukan di antara kalian (dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain)) yaitu para pengikut melaknat para pemimpinnya. dan orang-orang yang diikuti melaknat para pengikutnya: (Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka) mengutuk kawannya (yang menyesatkannya))
Dan di sini Allah SWT berfirman: (kemudian di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknat sebagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka), hingga akhir ayat. yaitu, tempat kembali dan pulang kalian setelah peristiwa hari kiamat adalah ke neraka, dan kalian tidak mempunyai seorang penolong yang menolong kalian, dan tidak ada seorang pun yang dapat melindungi kalian dari azab Allah. Demikianlah keadaan orang-orang kafir. Adapun orang-orang mukmin, maka mereka berbeda dengan itu.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-‘Ankabut ayat 24: Maka apa yang di ingkari dari kaum Ibrahim setelah Ibrahim mendakwahkan kepada mereka kepada tauhid, dan melarang dari beribadah kepada sesembahan lai, kecuali sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain : Bunuhlah Ibrahim atau bakarlah dia dengan api. Kemudian mereka menetapkan untuk membakar Ibrahim dan mereka menyalakan api untuk Ibrahim dimasukkan ke dalamnya. Akan tetapi Allah menyelamatkannya dari api. Sungguh itu adalah tanda-tanda yang jelas dari apa yang Ibrahim menyeru kepada kaumnya, tanda ini adalah sebagai manfaat bagi orang-orang yang beriman yang mereka membenarkan Allah dan para utusan-Nya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dengan menjadikannya dingin dan memberikan keselamatan bagi Ibrahim.
Karena merekalah yang dapat mengambil manfaat daripadanya. Dari sana mereka mengetahui benarnya apa yang dibawa para rasul dan batilnya ucapan dan sikap orang yang menyelisihi mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Ankabut Ayat 24
-.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penjabaran dari beragam mufassirun berkaitan isi dan arti surat Al-‘Ankabut ayat 24 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita semua. Support kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.