Surat Al-Qashash Ayat 66

فَعَمِيَتْ عَلَيْهِمُ ٱلْأَنۢبَآءُ يَوْمَئِذٍ فَهُمْ لَا يَتَسَآءَلُونَ

Arab-Latin: Fa 'amiyat 'alaihimul-ambā`u yauma`iżin fa hum lā yatasā`alụn

Artinya: Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling tanya menanya.

« Al-Qashash 65Al-Qashash 67 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Berkaitan Surat Al-Qashash Ayat 66

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 66 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penjabaran dari para ahli tafsir terhadap isi surat Al-Qashash ayat 66, sebagiannya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka alasan-alasan menjadi kabur bagi mereka, mereka tidak tahu lagi apa yang akan mereka jadikan alasan. Sebagian mereka tidak saling bertanya kepada sebagian yang lain dengan pertanyaan yang bermanfaat tentang apa yang mereka jadikan alasan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

66. Mereka tidak dapat mengajukan alasan, tidak mampu menjawab, tidak meminta penjelasan tentang berbagai hal pada waktu yang sulit ini, dan tidak saling bertanya tentang apa yang dapat menyelamatkan mereka. Hal ini karena mereka sangat tersudutkan, sehingga mereka hanya terdiam.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

66. Maka apa yang mereka jadikan sebagai alasan menjadi tidak jelas, mereka tidak ingat sama sekali, dan mereka tidak saling bertanya kepada sebagian yang lain dikarenakan rasa terkejut yang dahsyat menimpa mereka, karena mereka yakin bahwa mereka sedang menuju siksa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

66. فَعَمِيَتْ عَلَيْهِمُ الْأَنۢبَآءُ يَوْمَئِذٍ (Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu)
Yakni mereka tidak dapat lagi mendapat alasan, sehingga mereka seperti orang buta yang tidak dapat melihat jalan mereka dan tidak mendapat orang yang mampu menuntun mereka untuk mengantarkan mereka ke tempat yang aman.

فَهُمْ لَا يَتَسَآءَلُونَ(karena itu mereka tidak saling tanya menanya)
Yakni mereka tidak saling bertanya dan tidak mampu menyampaikan alasan serta tidak tahu bagaimana mereka akan menjawab; sebab Allah telah telah menghilangkan uzur mereka di dunia sehingga mereka tidak memiliki uzur dan alasan di hari kiamat.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

66. Karena sangat bingung, maka tertutuplah bagi mereka berita-berita dan hujjah yang bisa menyelamatkan mereka pada hari kiamat sehingga mereka tidak saling bertanya dan menjawab satu sama lain tentang suatu apapun serta tidak menyadari tentang jawaban mereka karena sangat terkejut. Maknanya adalah mereka tidak mendapatkan berita yang mengandung keselamatan, sehingga berita-berita itu seperti tertutup dan tidak memberi mereka petunjuk. Mereka juga tidak mendapatkan jawaban dari orang lain yang dapat menolong mereka.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Maka tertutuplah} tertutuplah {bagi mereka segala alasan} alasan-alasan dan uzur {pada hari itu. dan mereka tidak saling bertanya} mereka tidak bisa bertanya satu sama lain


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

65-66. “Dan hari di waktu Allah menyeru mereka, seraya berkata, ‘Apakah jawabanmu kepada para rasul?’” apakah kalian membenarkan mereka dan apakah kalian mengikuti mereka? Ataukah kalian mendustakan dan menyalahi mereka? “Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling Tanya-menanya.” Maksudnya, mereka tidak bingung akan jawaban dari pertanyaan ini, tetapi mereka tidak mendapatkan petunjuk kepada jawaban yang benar. Sudah dimaklumi bahwa pada keadaan itu tidak ada yang bisa menyelamatkan kecuali ketegasan dalam memberikan jawaban yang benar yang sesuai dengan keadaan mereka, yaitu jawaban : “Kami memenuhi seruan mereka dengan iman dan patuh.” Akan tetapi karena mereka mengetahui bahwa mereka telah mendustakan para rasul dan telah menentang perintah mereka, maka mereka sama sekali tidak berbicara apa-apa, dan mereka juga tidak mungkin saling memberitahu tentang apa yang harus mereka jadikan jawaban, walaupun berupa kedustaan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 62-67
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang celaan yang Dia sampaikan kepada orang-orang kafir dan musyrik pada hari kiamat saat Dia menyeru mereka. Allah SWT berfirman: (Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian katakan?) yaitu di manakah tuhan-tuhan yang kalian sembah di dunia, berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan, apakah mereka dapat menolong kalian atau membela diri? Hal ini mengandung kecaman dan ancaman, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada pertama kali, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah) (94)) (Surah Al-An'am)
Firman Allah: (Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka) yaitu setan-setan, para pembangkang, dan orang-orang yang menyeru kepada kekafiran (Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami) mereka menyatakan pengakuannya, bahwa setan-setan itu menyesatkan mereka, dan orang-orang itu mengikuti mereka; kemudiansetan-setan itu berlepas diri dari penyembahan mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka (81) sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka sembahan-sembahan itu akan menjadi musuh bagi mereka (82)) (Surah Maryam) Oleh karena itu Allah berfirman: (Dikatakan (kepada mereka), "Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu!") yaitu untuk menyelamatkan kalian dari apa yang sedang kalian alami, sebagaimana yang kalian mengharapkan dari mereka di dunia (lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenan­kan (seruan) mereka, dan mereka melihat azab) yaitu mereka yakin bahwa mereka pasti dimasukkan ke dalam neraka.
Firman Allah: ((Mereka ketika itu berkeinginan) kiranya mereka dahulu menerima petunjuk) yaitu ketika mereka menyaksikan azab, mereka berkeinginan seandainya mereka dahulu termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk di dunia. Ini sebagaimana firmanNya: (Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman, "Panggillah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu.” Mereka lalu memanggilnya, tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka) (52) Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya (53)) (Surah Al-Kahfi)
Firman Allah: (Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka seraya ber­kata, "Apakah jawabanmu kepada para rasul?” (65)) Seruan pertama mempertanyakan tentang tauhid, dan yang disebutkan dalam hal ini adalah pengukuhan terhadap kenabian, yakni apakah jawaban kalian terhadap rasul-rasul yang diutus kepada kalian? Dan bagaimana tanggapan kalian kepada mereka? Hal ini sebagaimana pertanyaan yang ditanyakan di dalam kubur, yaitu:"Siapakah Tuhanmu, siapakah nabimu, dan apakah agamamu?"
Adapun orang mukmin, dia mengemukakan kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan nabi Muhammad SAW adalah hamba dan rasulNya. Sedangkan orang kafir berkata, "Ha, ha, saya tidak tahu" Oleh karena itu orang kafir tidak dapat menjawabnya pada hari kiamat selain hanya diam; karena sesungguhnya orang yang buta saat hidup di dunia, maka akhirat lebih buta dan lebih tersesat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling tanya-menanya) Mujahid berkata bahwa mereka tidak dapat mengemukakan hujjah, (dan mereka tidak saling bertanya tentang keturunan) tentang keturunan
Firman Allah: (Adapun orang yang bertobat dan beriman serta mengerjakan amal yang saleh) yaitu di dunia (semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung) yaitu pada hari kiamat, dan kata “semoga” merupakan suatu kepastian dari Allah. Jadi hal itu pasti terjadi karena karunia dan kemurahan Allah SWT.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qashash ayat 66: Maka berat bagi mereka untuk menjawab pertanyaa tersebut, tanpa hujjah, mereka tidak dapat menjawab, dan tidak dapat bertanya antara satu sama lain di antara mereka (dan) dengan apa mereka akan menjawab.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sudah maklum (diketahui), bahwa tidak ada cara yang dapat menyelamatkan dalam kondisi seperti itu kecuali menjawab dengan jawaban yang benar yang sesuai dengan keadaan, yaitu menjawab dengan iman dan ketundukan, akan tetapi karena mereka mengetahui sikap pendustaan dan penentangan mereka, maka mereka tidak mengucapkan apa pun, dan tidak mungkin bagi mereka saling bertanya-tanya antara sesama mereka tentang apa yang mereka harus jawab meskipun dusta.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 66

Maka gelap dan tidak tampak lah bagi mereka berita-berita penting dan segala macam alasan untuk menjawab pertanyaan pada hari itu, sehingga mereka bungkam tidak dapat menjawab dan karena itu pula mereka tidak saling bertanya, sebab semua telah yakin bahwa tidak ada jawaban yang dapat menyelamatkan mereka. 67. Demikian itulah keadaan orang yang mati dalam keadaan musyrik. Maka adapun orang yang berbuat syirik dan kufur, lalu bertobat dan beriman secara baik dan benar, serta membuktikan keimanannya itu dengan mengerjakan kebajikan dengan penuh keikhlasan, maka mudah-Mudahan dia termasuk orang yang beruntung memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penjelasan dari berbagai ulama tafsir terkait makna dan arti surat Al-Qashash ayat 66 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokong perjuangan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Sering Dicari

Kami memiliki banyak halaman yang paling sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Isra 1, Ar-Ra’d, Ali ‘Imran 134, Ali ‘Imran 133, Al-Isra 23-24, Al-Ahzab 21. Termasuk Az-Zariyat 56, Al-Baqarah 186, Al-Infithar, Al-Baqarah 2, Al-Jumu’ah 9, Al-Baqarah 30.

  1. Al-Isra 1
  2. Ar-Ra’d
  3. Ali ‘Imran 134
  4. Ali ‘Imran 133
  5. Al-Isra 23-24
  6. Al-Ahzab 21
  7. Az-Zariyat 56
  8. Al-Baqarah 186
  9. Al-Infithar
  10. Al-Baqarah 2
  11. Al-Jumu’ah 9
  12. Al-Baqarah 30

Pencarian: albaqarah ayat 173, qs ali imran 97, al-isra 32, surah al baqarah ayat 142, surat al imron ayat 185

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.