Surat An-Naml Ayat 91

إِنَّمَآ أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ ٱلْبَلْدَةِ ٱلَّذِى حَرَّمَهَا وَلَهُۥ كُلُّ شَىْءٍ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Arab-Latin: Innamā umirtu an a'buda rabba hāżihil-baldatillażī ḥarramahā wa lahụ kullu syai`iw wa umirtu an akụna minal-muslimīn

Artinya: Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

« An-Naml 90An-Naml 92 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Berkaitan Dengan Surat An-Naml Ayat 91

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 91 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati aneka ragam penjabaran dari kalangan ahli tafsir terkait isi surat An-Naml ayat 91, misalnya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

91-92. Katakanlah (wahai Rasul) kepada sekalian manusia, “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk beribadah kepada Tuhan Pemilik negeri ini (Makkah) yang telah dijadikan kota suci olehNya atas makhlukNya, agar mereka tidak menumpahkan darah (orang) yang haram dibunuh, atau menzhalimi seseorang didalamya, atau membidik hewan buruan, dan menebang pepohonannya. Dan milikNya-lah segala sesuatu. Dan aku diperintah supaya menjadi orang-orang yang patuh terhadap perintahNya, yang bersegera untuk menaatiNya, dan agar aku membacakan al-Qur’an kepada sekalian manusia. Maka barangsiapa mendapatkan hidayah melalui kandungannya dan mengikuti risalah yang aku bawa, sesungguhnya kebaikan dan balasan baiknya teruntuk bagi dirinya saja.” Dan barangsiapa yang tersesat dari kebenaran, maka katakanlah (wahai Rasul), “Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kalian dari azab dan hukuman Allah jika kalian tidak beriman. Aku hanyalah salah seorang di antara para rasul yang (ditugaskan untuk) memberi peringatan kepada kaum mereka, dan bukan di tanganku sedikit pun taufik memberikan hidayah itu”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

91. Hai Rasulullah, katakanlah: “Tuhanku memerintahkanku agar menyembah-Nya semata, tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun. Dia adalah Pemilik Makkah yang telah Dia tetapkan sebagai tempat yang haram (terhormat) dan aman, sehingga tidak boleh ada pertumpahan darah di dalamnya, hewannya tidak boleh diburu, dan tanamannya tidak boleh dicabut. Ini semua adalah bentuk kemuliaan Makkah, sehingga tidak ada yang masuk ke negeri ini apa yang bertentangan bagi kemaslahatannya atau membawa mudharat bagi penduduknya. Dan jika Allah adalah pemilik negeri ini, Dia juga pemilik segalanya; Allah tidak hanya memiliki negeri ini namun dia juga memilik segala sesuatu.”

Allah juga memerintahkan Rasulullah untuk tetap mengesakan-Nya dan senantiasa tunduk kepada perintah-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

91. Katakan kepada mereka, -wahai Rasul- “Sesungguhnya aku hanyalah diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini (Makkah) yang telah disucikan, maka tidak boleh menumpahkan darah di dalamnya, tidak boleh menzalimi orang lain di dalamnya, binatang buruannya tidak boleh dibunuh, pepohonannya tidak boleh ditebang, dan milik Allah lah segala kerajaan, dan aku diperintahkan untuk menjadi orang-orang yang berserah diri kepada Allah dan tunduk pada-Nya dengan taat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

91. إِنَّمَآ أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِى حَرَّمَهَا (Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci)
Yakni katakanlah hai Muhammad, aku hanya diperintah untuk menyembah Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Tuhan negeri Makkah yang terdapat di dalamnya Baitullah.
Makna (حرمها) adalah Allah menjadikannya tanah haram dan aman dari pertumpahan darah, tidak ada seorangpun yang dizalimi, dan hewan liarnya tidak boleh diburu.

وَلَهُۥ كُلُّ شَىْءٍ ۖ( dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu)
Dia-lah yang mempunyai hak menciptakan, memiliki, dan mengatur.

وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ(dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri)
Yakni termasuk orang yang taat kepada perintah Allah, tunduk kepada-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا }
"Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci"

Ia adalah Kota Makkah, adapaun pengkhususannya dalam ayat ini tanpa menyebutkan semua kota, dan Ia (Allah) adalah pemilik seluruh kota; adalah bertujuan untuk mengingatkan kaum Musyrikin dari kaum Nabi Muhammad, tentang nikmatNya kepada mereka, dan kebaikanNya kepada mereka, dan bahwasanya yang berhak mereka sembah adalah Dzat yang menjadikan kota mereka suci. Namun mereka saling memakan satu sama lainya, dan saling membunuh satu sama lainnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

91. Katakanlah wahai Nabi: Sesungguhnya aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah), Yang telah menjadikan negeri ini aman dan suci. Tidak ada pertumpahan darah, tidak ada seorangpun yang terdhalimi, tidak ada tanaman/pepohonan satupun yang tertebang, juga tidak ada pengasingan. Aku diperintahkan supaya aku menjadi orang-orang yang berserah diri dalam beribadah kepada-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini} Mekkah {yang telah menjadikannya suci} menjadikannya suci lagi aman, sehingga tidak dialirkan darah di dalamnya, tidak ada seorang pun yang dizalimi di dalamnya, tidak ada satu pun buruan yang diburu, dan tidak ada pohon di dalamnya yang ditebang {dan memiliki segala sesuatu. Aku diperintahkan agar termasuk ke dalam golongan orang-orang muslim


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

91. Maksudnya, katakanlah kepada mereka wahai Muhammad, “Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini.” Maksudnya, Makkah al-MUkarramah, “yang telah menjadikannya haram” dan memberikan limpahan karunia kepada penduduknya. Maka mereka wajib meresponnya dengan bersyukur dan menerima, “dan kepunyaanNya-lah segala sesuatu,” yang ada di atas dan yang di bawah. Kalimat ini diungkapkan agar tidak ada anggapan keliru bahwa kerububiyahanNya tidak hanya khusus pada Baitullah saja. Dan aku diperintah “supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” Maksudnya, aku segera masuk kepada Islam. Dan ini telah dilakukan oleh Rasulullah, karena beliau adalah orang pertama yang masuk Islam dari umat ini dan merupakan orang yang paling besar penyerahan dirinya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 91-93
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan kepada RasulNya dan memerintahkannya agar mengucapkan: (Aku hanya diperintah untuk menyembah Tuhan negeri ini (Makkah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya­lah segala sesuatu) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu”) (Surah Yunus: 104) Kaitannya sifat Tuhan kepada negeri ini adalah untuk memuliakan memberi perhatian terhadapnya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah) (3) Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan (4)) (Surah Quraisy)
Firman Allah SWT: (Yang telah menjadikannya suci) yaitu sesungguhnya Makkah menjadi kota suci berdasarkan syariat dan takdir hanya karena Dia menjadikannya suci, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda pada hari fathu Makkah:”Sesungguhnya negeri ini telah disucikan oleh Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Maka negeri ini adalah suci karena disucikan oleh Allah sampai hari kiamat, duri-durinya tidak boleh dicabut, hewan buruannya tidak boleh diburu, dan barang temuannya tidak boleh dipungut kecuali oleh orang yang hendak mengumumkannya, dan tumbuhannya tidak boleh ditebang” hingga akhir hadits
Firman Allah SWT: (dan kepunyaanNyalah segala sesuatu) Ini termasuk dalam ‘athaf ‘am ‘alal khash (mengathafkan sesuatu yang umum terhadap sesuatu yang khusus) yaitu bahwa Allah adalah Tuhan negeri ini, dan Tuhan serta Pemilik segala sesuatu, tidak ada Tuhan selain Dia (dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri) yaitu mengesakanNya, ikhlas dan tunduk patuh kepada perintahNya
Firman Allah SWT: (Dan supaya aku membacakan Al-Qur'an) yaitukepada manusia untuk menyampaikannya kepada mereka, sebagaimana firmanNya SWT: (Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al-Quran yang penuh hikmah (58)) (Surah Ali Imran) dan (Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir’aun dengan benar) (Surah Al-Qashash) yaitu, aku adalah orang yang menyampaikan dan memberi peringatan (Maka barang siapa yang mendapat petunjuk, sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya; dan barangsiapa yang tersesat, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan”) yaitu aku mempunyai teladan dari para rasul terdahulu yang memberi­kan peringatan kepada kaumnya mereka dan menunaikan risalah Tuhannya kepada mereka, serta bersikap ikhlas dalam melayani mereka, sedangkan perhitungan umat mereka berada di sisi Allah SWT, sebagaimana firmanNya SWT: (karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka) (Surah Ar'-Ra'd: 40) dan (Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu) (Surah Hud: 12)
Firman Allah: (Dan katakanlah, “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kalian akan mengetahuinya") yaitu segala puji bagi Allah, Dzat yang tidak mengazab seseorang melainkan setelah tegaknya hujjah dan peringatan terhadapnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dia akan memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kalian akan mengetahuinya) sebagaimana Allah SWT berfirman (Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar) (Surah Fushshilat: 53)
Firman Allah SWT: (Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kalian kerjakan) yaitu bahkan Dia menyaksikan segala sesuatu.
Telah disebutkan dari Imam Ahmad, bahwa ia pernah mengucapkan kedua bait ini, barangkali dari dia sendiri atau orang lain, yaitu:
“Jika pada suatu hari kamu dalam keadaan sendiri, maka janganlah katakan bahwa dirimu sendirian, tetapi katakanlah bahwa aku selalu diawasi.
Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa Allah lalai sedikitpun, jangan pula bahwa hal gaib samar bagiNya”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naml ayat 91: Katakanlah kepada mereka wahai Nabi Allah : Sungguh Allah hanyalah memerintahkan untuk mengibadahi Rabb pemilik negeri ini, yaitu Mekkah –semoga Allah menjaganya-, di mana Allah melarang untuk menumpahkan darah di sana, atau mendzhalimi salah seorang manusia di sana, Dialah Allah Tuhan seluruh sesuatu dan Penguasanya. Katakan juga wahai Nabi Allah kepada mereka : Aku diperintahkan untuk bersegera dalam perintah dan ketaatan pada-Nya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni, katakanlah kepada mereka wahai Muhammad.

Oleh karena itu, tidak boleh ditumpahkan darah padanya, diburu binatang buruannya, dan dicabut rumputnya. Ini termasuk di antara nikmat yang diberikan Allah kepada kaum Quraisy yang sepatutnya mereka syukuri; Allah menghilangkan azab dari negeri mereka, dan menghilangkan berbagai fitnah yang biasa terjadi di tempat lain.

Dia yang menciptakannya dan yang memilikinya. Disebutkan kalimat ini adalah untuk menghindari timbulnya sangkaan, bahwa Dia hanya yang memiliki rumah tua itu (ka’bah) saja.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah melakukannya, dan Beliaulah orang yang pertama berserah diri di kalangan umat ini dan paling besar sikap berserah dirinya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 91

Katakanlah wahai nabi Muhammad kepada siapa pun juga, "aku hanya diperintahkan oleh Allah yang perintah-Nya tidak dapat diabaikan agar menyembah semata-mata hanya kepada tuhan negeri ini, yakni mekah, yang dia telah menjadikan suci padanya dengan menjadikannya aman dari pertumpahan darah, tidak boleh ada orang atau sesuatu yang terzalimi di situ, sampai pun hewan dan tumbuhan. Dan bagi tuhanku itu segala sesuatu adalah milik-Nya, dan aku juga diperintahkan selain menyembah kepada-Nya agar aku termasuk orang muslim, yang berserah diri, patuh melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. 92. Dan di samping yang aku lakukan khusus buat diriku, aku diperintahkan pula agar aku membacakan semua ayat-ayat suci Al-Qur'an kepada manusia. Maka barangsiapa mendapat petunjuk dari hasil penyampaianku, atau bacaan dan pemahaman Al-Qur'an yang kusampaikan, maka sesungguhnya dia mendapat petunjuk untuk kebaikan dirinya, dalam hal ini aku hanya berfungsi sebagai penyampai kabar gembira, dan barangsiapa yang enggan memperhatikan tuntunan Al-Qur'an sehingga dia sesat dan tidak menemukan jalan yang benar, maka katakanlah kepadanya dan kepada siapa pun juga, "sesungguhnya aku ini tidak lain hanyalah solah seorang pemberi peringatan dari sekian banyak nabi dan rasul yang telah diutus sebelum aku. Hidayah ada di tangan tuhan. ".


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penjelasan dari para ulama tafsir terhadap isi dan arti surat An-Naml ayat 91 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dikunjungi

Telaah ratusan topik yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d, Al-Jumu’ah 9, Al-Baqarah 30, Az-Zariyat 56, Al-Isra 1, Ali ‘Imran 133. Ada juga Al-Ahzab 21, Al-Infithar, Al-Baqarah 186, Al-Baqarah 2, Al-Isra 23-24, Ali ‘Imran 134.

  1. Ar-Ra’d
  2. Al-Jumu’ah 9
  3. Al-Baqarah 30
  4. Az-Zariyat 56
  5. Al-Isra 1
  6. Ali ‘Imran 133
  7. Al-Ahzab 21
  8. Al-Infithar
  9. Al-Baqarah 186
  10. Al-Baqarah 2
  11. Al-Isra 23-24
  12. Ali ‘Imran 134

Pencarian: surat ar rahman ayat 21, al imran ayat 136, tiga ayat terakhir al baqarah, al waqiah arab latin, an najm 45

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.