Surat An-Naml Ayat 81
وَمَآ أَنتَ بِهَٰدِى ٱلْعُمْىِ عَن ضَلَٰلَتِهِمْ ۖ إِن تُسْمِعُ إِلَّا مَن يُؤْمِنُ بِـَٔايَٰتِنَا فَهُم مُّسْلِمُونَ
Arab-Latin: Wa mā anta bihādil-'umyi 'an ḍalālatihim, in tusmi'u illā may yu`minu bi`āyātinā fa hum muslimụn
Artinya: Dan kamu sekali-kali tidak dapat memimpin (memalingkan) orang-orang buta dari kesesatan mereka. Kamu tidak dapat menjadikan (seorangpun) mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka berserah diri.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Surat An-Naml Ayat 81
Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 81 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjabaran dari berbagai pakar tafsir terkait kandungan surat An-Naml ayat 81, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan kamu (wahai Rasul) tidak akan dapat memberi hidayah dari kesesatan bagi orang yang telah dibutakan oleh Allah dari melihat kebenaran dan jalan lurus. Dan tidak mungkin bagimu untuk memperdengarkannya, kecuali kepada orang yang mengimani ayat-ayat Kami, dan mereka itu berserah diri, taat dan menyambut seruan dakwahmu kepada mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
81. Hai Rasulullah, kamu tidak akan mampu memberi petunjuk bagi orang yang buta penglihatan dan hatinya terhadap keimanan. Dan jika orang yang dapat mendengar berharap mengetahui orang-orang yang berlawanan dengan itu maka mereka adalah orang-orang yang menerima dakwah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
81. Engkau bukanlah pemberi petunjuk bagi orang yang hatinya telah buta dari kebenaran, maka janganlah engkau bersedih atas mereka sehingga jiwamu mejadi lelah, Engkau tidak bisa membuat dakwahmu didengarkan kecuali oleh orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mereka tunduk kepada perintah-perintah Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
81. وَمَآ أَنتَ بِهٰدِى الْعُمْىِ عَن ضَلٰلَتِهِمْ ۖ (Dan kamu sekali-kali tidak dapat memimpin (memalingkan) orang-orang buta dari kesesatan mereka)
Yakni kamu tidak akan mampu memberi petunjuk bagi orang yang dibutakan Allah dari kebenaran, yaitu petunjuk yang dapat mengantarkannya kepada keimanan.
إِن تُسْمِعُ إِلَّا مَن يُؤْمِنُ بِـَٔايٰتِنَا(Kamu tidak dapat menjadikan (seorangpun) mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami)
Yakni kamu hanya dapat menjadikan mendengar orang yang percaya terhadap al-Qur’an sehingga ia menerima dan meridhainya; dan bukan orang yang ingkar terhadapnya.
فَهُم مُّسْلِمُونَ (lalu mereka berserah diri)
Yakni mereka taat dan rela.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
81. Kamu sekali-kali tidak dapat menuntun dan mengeluarkan orang-orang yang buta mata dan hati dari kesesatan menuju cahaya kebenaran dan iman. Kamu tidak dapat menjadikan seorangpun mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada Alquran. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk kepada jalan Tuhan mereka, mereka senantiasa berserah diri dengan mengesakan dan taat kepada Allah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kamu bukanlah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang buta dari kesesatannya. Kamu tidak dapat menjadikan bisa mendengar, kecuali orang yang beriman pada ayat-ayat Kami dan mereka berserah diri
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
81. “Dan kamu sekali-kali tidak dapat memimpin orang-orang yang buta dari kesesatan mereka,” sebagaimana di FirmankanNYa di dalam ayat lain,
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (Al-Qashash:56).
“Kamu tidak dapat menjadikan (seorang pun) mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka berserah diri.” Maksudnya, mereka yang patuh kepadamu, yaitu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah dan tunduk kepadanya dengan perbuatan dan kepasrahan mereka, sebagaimana yang difirmankan Allah,
"Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya-lah mereka dikembalikan."
(Al-An’Am: 36).
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 76-81
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kitabNya yang mulia, dan hidayah, penjelasan serta pembeda antara kebenaran dan kebathilan yang terkandung di dalamnya, bahwa kitab itu menceritakan kepada kaum Bani Israil yaitu orang-orang yang memegang kitab Taurat dan Injil: (sebagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya) Seperti pertentangan dan perselisihan mereka tentang nabi Isa. Orang-orang Yahudi membuat-buat berita bohong terhadapnya, dan orang-orang Nasrani berlebih-lebihan tentangnya. Maka datanglah Al-Qur'an dengan membawa kalam yang pertengahan, benar, dan adil, bahwa nabi Isa adalah salah seorang dari hamba, nabi, dan rasulNya yang mulia, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya (34)) (Surah Maryam)
Firman Allah: (Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (77)) yaitu petunjuk bagi hati yang beriman kepadanya dan rahmat bagi mereka dalam mengamalkannya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka) yaitu pada hari kiamat (dengan keputusan-Nya, dan Dia Maha Perkasa) dalam pembalasannNya (lagi Maha Mengetahui) semua perbuatan dan ucapan hamba-hambaNya (Sebab itu, bertawakallah kepada Allah) dalam semua urusanmu, dan sampaikanlah risalah Tuhanmu (sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang nyata) yaitu kamu berada di jalan kebenaran yang jelas, dan masih ada orang-orang yang menentangmu, dari kalangan orang yang telah ditetapkan kecelakaan atasnya, dan layak mendapat azab dari Tuhanmu. Mereka tetap tidak mau beriman, sekalipun semua tanda dan bukti datang kepada mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar) yaitu, kamu tidak dapat memperdengarkan kepada mereka sesuatupun yang bermanfaat bagi mereka. Demikian juga mereka itu pada hati mereka terdapat penutup dan pada telinga mereka terdapat penutup kekafiran. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling ke belakang (80) Dan kamu sekali-kali tidak dapat memimpin (memalingkan) orang-orang buta dari kesesatan mereka. Kamu tidak dapat menjadikan (seorang pun) mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka berserah diri (81)) Sesungguhnya yang mau mendengarkanmu hanyalah orang yang mempunyai pendengaran dan pandangan hati yang bermanfaat bagi dirinya, dan tunduk kepada Allah dan taat kepada apa yang disampaikan melalui lisan para rasul
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Naml ayat 81: Allah juga mengabarkan bahwa Nabi ﷺ tidak dapat memberikan hidayah dari kesesatanyang buta hatinya dari petunjuk dan jalan yang lurus. Dan tidaklah dapat mendengar firman Allah kecuali bagi siapa yang mengharapkan keberhasilan dam keselamatan dari api neraka, dan mereka adalah orang-orang yang memenuhi atas apa yang telah didakwahkan kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni mereka yang beriman kepada ayat-ayat Allah disertai sikap tunduk kepada ayat-ayat itu dengan amal mereka dan sikap menyerahkan diri.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 81
Keadaan mereka juga sama dengan orang yang buta, dan engkau tidak akan dapat memberi petunjuk jalan kebenaran kepada orang yang buta mata hatinya akibat dari kesesatannya itu. Engkau tidak dapat menjadikan seorang pun mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami, lalu mereka tunduk patuh dan berserah diri kepada Allah secara mantap dan kukuh. 82. Dan apabila perkataan, yaitu ketentuan masa kehancuran alam dan datangnya kiamat, telah berlaku atas mereka, kami keluarkan di akhir zaman nanti makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi, berupa binatang melata atau manusia, yang akan mengatakan kepada mereka antara lain mengatakan bahwa manusia yang durhaka dan mengingkari hari kebangkitan selalu tidak yakin kepada ayat-ayat, yakni tanda-tanda keesaan dan kekuasaan kami yang terhampar di alam raya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penjabaran dari berbagai mufassirin mengenai isi dan arti surat An-Naml ayat 81 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Bantulah kemajuan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.