Surat An-Naml Ayat 43
وَصَدَّهَا مَا كَانَت تَّعْبُدُ مِن دُونِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهَا كَانَتْ مِن قَوْمٍ كَٰفِرِينَ
Arab-Latin: Wa ṣaddahā mā kānat ta'budu min dụnillāh, innahā kānat ming qauming kāfirīn
Artinya: Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Terkait Surat An-Naml Ayat 43
Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 43 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan berharga dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penjelasan dari berbagai ulama tafsir terhadap kandungan surat An-Naml ayat 43, antara lain sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan apa yang disembah oleh sang ratu selain Allah telah menghalang-halanginya untuk beribadah kepada Allah. Sesungguhnya dia dahulu adalah seorang wanita yang kafir dan tumbuh berkembang ditengah kaum yang kafir dan terus berjalan di atas ajaran agama mereka. Hanya saja ia punya kecerdasan dan kepandaian yang dengan itu dia dapat mengetahui (membedakan) antara kebenaran dan kebatilan. Akan tetapi, keyakinan-keyakinan yang batil telah melenyapkan cahaya mata hatinya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
43. Dan ia (Ratu Saba`) dijauhkan dari tauhid oleh apa yang disembahnya selain Allah karena mengikuti kaumnya, sesungguhnya dia dahulunya berasal dari orang-orang yang kafir terhadap Allah, sehingga ia pun kafir seperti mereka.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
43. وَصَدَّهَا (mencegahnya)
Yakni menghalanginya dari keimanan.
مَا كَانَت تَّعْبُدُ مِن دُونِ اللهِ ۖ( apa yang disembahnya selama ini selain Allah)
Yakni kebiasaannya menyembah matahari yang sudah ia lakukan sejak kecil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
43. Kesesatan mencegahnya untuk menunjukkan keislamannya dan keimanannya kepada Allah, karena sesungguhnya dia dahulu termasuk orang-orang yang kafir dan tidak beriman kepada Allah dengan menyembah matahari
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kegiatannya menyembah selain Allah telah mencegahnya} menghalanginya untuk menyembah Allah {Sesungguhnya dia dahulu termasuk kaum yang kafir
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
43 Allah berfirman, ”dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, telah mencegahnya,” maksudnya, mencegahnya untuk masuk islam. Sebab, dia mempunyai kecerdasan dan kepandaian yang bisa digunakan untuk membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Akan tetapi keyakinan-keyakinan yang palsu telah melenyepkan mata (hati) nya, “sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir,” maka dari itu dia tetap berpegang kepada agama (sesat) mereka.
Kesendirian seseorang dari para ahli agama dan kebiasaan yang berlanjut pada suatu perkara yang dia lihat dengan aklanya, berupa kesesatan dan kesalahan mereka merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi. Maka dari itu tidak aneh kalau balqis tetap pada kekafirannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 41-44
Setelah didatangkan singgasana Balqis kepada nabi Sulaiman sebelum dia tiba di hadapannya, maka dia memerintahkan agar singgasana itu diubah sebagian cirinya untuk menguji pengetahuan dan ingatannya saat melihatnya. Apakah dia bisa mengemukakan bahwa itu adalah singgasananya atau dia tidak bisa mengungkap bahwa itu adalah singgasananya? Jadi nabi Sulaiman berkata: ("Ubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenalinya)”)
Ibnu Abbas berkata, Sebagian hiasan singgasana itu dilepas.
Mujahid berkata bahwa nabi Sulaiman memerintahkan agar apa yang sebelumnya berwarna merah maka diubah menjadi kuning, yang tadinya kuning diubah menjadi merah, dan yang tadinya hijau diubah menjadi merah, semua warna diubah dari keadaan semula.
Ikrimah berkata bahwa mereka menambahkan dan mengurangi sesuatu pada singgasana itu.
Qatadah berkata yaitu menjadikan yang bagian bawah menjadikannya bagian atas , dan yang di belakang menjadi di depan, lalu mereka menambahkan dan mengurangi sesuatu padanya.
(Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya,“Serupa inikah singgasanamu?”) Ditampilkan kepadanya singgasananya yang telah diubah, dan dia cerdik dan berakal. Selain itu dia juga pandai, berwibawa dan tegas. Maka dia tidak tergesa-gesa mengemukakan bahwa itu adalah singgasananya, mengingat jarak singgasananya dan dirinya . Ia tidak mengatakan juga bahwa itu adalah singgasana lain, berdasarkan apa yang dia lihat padanya masih berupa jejak-jejak dan ciri-ciri singgasananya Maka dia berkata: (Seakan-akan singgasana ini singgasanaku) yaitu menyerupai dan mendekatinya, Ungkapan ini menunjukkan kecerdikan dan kecermatan.
Firman Allah: (kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri) Mujahid berkata bahwa yang mengatakan ini adalah nabi Sulaiman.
Firman Allah: (Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir (43)) Ini merupakan kelanjutan dari perkataan nabi Sulaiman berdasarkan pendapat Mujahid, Sa'id bin Jubair, dan selain keduanya, yaitu nabi Sulaiman berkata: (kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri) Balqis dihalang-halangi untuk menyembah hanya kepada Allah: (apa yang disembahnya selama ini selain Allah, karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir) Ini adalah pendapat yang dikatakan Mujahid, Sa'id, dan Hasan. Ibnu Jarir juga mengatakan hal demikian.
Kemudian Ibnu Jarir berkata bahwa bisa juga ditafsirkan bahwa dhamir dalam firmanNya, ("Wasaddaha") merujuk kepada nabi Sulaiman atau kepada Allah SWT, bentuknya adalah mencegahnya untuk menyembah selain Allah, (karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir)
Saya berkata, pendapat Mujahid diperkuat bahwa sesungguhnya Balqis menampakkan keislamannya setelah dia memasuki istana kaca sebagaimana pembahasannya akan dijelaskan.
Firman Allah: (Dikatakan kepadanya.”Masuklah ke dalam istana.” Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya) Demikian itu karena nabi Sulaiman memerintahkan kepada setan-setan, lalu mereka membangunkan istana yang agung dari kaca untuknya, lalu dialirkan air di bawahnya. Maka orang yang tidak mengetahuinya akan mengira bahwa itu adalah air, padahal ada kaca yang menghalangi antara orang yang berjalan dan air itu.
Asal kata “ash-sharh” dalam bahasa Arab adalah istana dan semua bangunan yang tinggi. Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun, (semoga laknat Allah menimpanya) bahwa dia pernah berkata kepada pembantunya, Haman: (Buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu (36) (yaitu) pintu-pintu langit, agar aku dapat melihat Tuhannya Musa) (Surah Ghafir: 36-37) Kata “Ash-sharh” adalah istana yang tinggi di negeri Yaman, yang bangunannya tinggi. Dan “Al-Mumarrad” adalah bangunan yang kokoh dan licin (terbuat dari kaca) yaitu istana kaca. dan “tamrid” adalah membuatnya licin, dan “marid” adalah nama sebuah benteng di Daumah Al-Jandal. Maknanya adalah bahwa nabi Sulaiman membuat istana besar yang terbuat dari bahan kaca untuk untuk ratu ini untuk memperlihatkan kepadanya kebesaran kerajaan dan kedudukannya. Ketika Balqis melihat apa yang dianugerahkan Allah kepada nabi Sulaiman berupa kebesaran yang dia miliki dan menyaksikan perkara itu, maka tunduklah dia kepada perintah Allah dan meyakini bahwa dia adalah seorang nabi yang mulia dan seorang raja yang besar. Dan dia berserah diri kepada Allah SWT, lalu dia berkata: (Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku) yaitu, apa yang pernah dilakukan berupa kekafiran, kemusyrikan, dan penyembahannya dengan kaumnya kepada matahari, selain Allah (dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam) yaitu, mengikuti agama nabi Sulaiman, yaitu menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, yang menciptakan setiap hal dan menentukan kadarnya masing-masing,
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Naml ayat 43: Kemudian Allah menjelaskan terhalangnya raja (bilqis) ini dari masuknya kepada agama islam, dan dari beribadah kepada Allah saja tanpa menyekutukan-Nya; Sebabnya adalah karena tersebarnya di antara kaum itu penyembahan kepada matahari, mereka mengingkari nikmat Allah dan beribadah kepada selain Allah serta didapati pula nenek moyangnya tersesat seperti demikian, kemudian mereka mengikutinya dan jadilah mereka mengikuti jalan nenek moyang mereka.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Karena tinggal di lingkungan orang-orang yang kafir, meskipun ia (Balqis) memiliki kecerdasan yang dengannya ia dapat mengetahui yang hak dan yang batil, akan tetapi keyakinan-keyakinan yang batil menghilangkan mata hatinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 43
Allah lalu menjelaskan akan terhambatnya ratu balqis untuk cepat berbalik menyembah kepada Allah. Dan kebiasaannya menyembah selain Allah seperti penyembahannya kepada matahari, mencegahnya untuk melahirkan keislamannya dengan cepat. Sesungguhnya, dia, balqis, dahulu termasuk orang-orang kafir, menutupi dirinya dari kebenaran, sampai datang kepadanya ajakan nabi sulaiman, yang disertai dengan kisah-kisah yang menakjubkannya yang menunjukkan kebenaran ajakan nabi sulaiman. 44. Kejutan berikutnya yang ingin diperlihatkan oleh nabi sulaiman kepada balqis adalah ketika balqis diajak untuk melihat seisi istana nabi sulaiman yang megah dan indah, untuk memperlihatkan istana-Nya yang lebih hebat dari istana balqia di yaman. Dikatakan kepadanya balqis, 'masuklah ke dalam istana. ' yang di dalamnya ada lantai yang berlapis kaca yang sangat bening, sehingga terlihat jelas apa yang ada di bawahnya. Maka ketika dia balqis melihat lantai istana itu, dia terkecoh, dikiranya dia akan memasuki kolam air yang besar, dan oleh karena itu disingkapkannya penutup kedua betisnya agar tidak basah oleh air kolam itu. Melihat kejadian cukup menggelikan itu, dia, sulaiman, berkata, 'sesungguhnya ini bukanlah kolam air yang kau sangka, tapi hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca. ' pada akhirnya balqis mengakui semua kehebatan nabi sulaiman, dan apa yang dia lihat adalah betul-betul mencerminkan kekuasaan Allah zat yang patut disembah. Dia balqis berkata, dengan penuh kesadaran dan keyakinan yang mantap 'ya tuhanku, zat yang memiliki dan mengurusiku! sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku karena telah menyembah selain Allah yaitu matahari yang tidak mempunyai kekuatan apa pun dan tidak bisa memberi perlindungan kepada penyembahnya jika mereka berada dalam keadaan bahaya. " sebagai puncak dari pengakuan keislamannya, ratu balqis berkata: aku berserah diri bersama sulaiman kepada Allah, tuhan seluruh alam. ' dialah pemilik, pemelihara, mengurus, alam seluruh. Dialah tuhan yang wajib disembah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah kumpulan penafsiran dari para ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat An-Naml ayat 43 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi ummat. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.