Surat An-Naml Ayat 10
وَأَلْقِ عَصَاكَ ۚ فَلَمَّا رَءَاهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَآنٌّ وَلَّىٰ مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ ۚ يَٰمُوسَىٰ لَا تَخَفْ إِنِّى لَا يَخَافُ لَدَىَّ ٱلْمُرْسَلُونَ
Arab-Latin: Wa alqi 'aṣāk, fa lammā ra`āhā tahtazzu ka`annahā jānnuw wallā mudbiraw wa lam yu'aqqib, yā mụsā lā takhaf, innī lā yakhāfu ladayyal-mursalụn
Artinya: Dan lemparkanlah tongkatmu". Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. "Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak takut di hadapan-Ku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Berkaitan Dengan Surat An-Naml Ayat 10
Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan mendalam dari ayat ini. Ada pelbagai penafsiran dari berbagai ahli tafsir mengenai makna surat An-Naml ayat 10, sebagiannya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
8-12. Kemudian tatkala Musa mendatangi api itu, Allah memanggilnya dan memberitahukan kepadanya bahwa ini adalah suatu tempat yang disucikan Allah dan diberkahi olehNya. Maka Dia menjadikannya sebagai tempat untuk berbicara kepada Musa dan mengangkatnya sebagai rasul. Dan sesungguhnya Allah memberkahi siapa saja yang berada di api itu dan yang ada di sekitarnya dari kalangan malaikat, dan Mahasuci Allah, Penguasa seluruh makhluk dari segala yang tidak pantas bagiNya. “Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah yang berhak diibadahi semata, yang Mahaperkasa Yang Kuasa untuk membalas musuh-musuhKu, juga Mahabijaksana dalam pengaturan makhluk-makhlukKu. Dan lemparkanlah tongkatmu.” Maka ia (musa) melemparkan tongkatnya, lalu berubah menjadi seekor ular. Ketika melihatnya bergerak-gerak dengan mudah seperti rayapan ular yang cepat, Musa berbalik untuk lari, dan tidak kembali kepadanya. Maka Allah menenangkannya dengan FirmanNYa, “Wahai Musa, jangan takut. Sesungguhnya orang yang Aku utus kepada mereka dengan membawa risalahKu tidak takut disisiKu. Akan tetapi, orang yang melewati batas dengan berbuat dosa kemudian bertaubat dan menggantinya dengan taubat yang baik setelah buruknya dosa, sesungguhnya Aku Maha Pengampun baginya lagi Maha penyayang terhadapnya. Maka seseorang tidak boleh berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah. Dan masukkanlah tanganmu ke dalam kerah bajumu yang terbuka sampai ke dada, niscaya akan keluar dalam keadaan putih seperti salju, namun bukan karena penyakit kusta. Dua hal tersebut termasuk bagian dari Sembilan mukjizat yaitu tangan, tongkat, paceklk panjang, kekurangn buah-buahan, banjir bandang, belelang, kutu, katak, dan darah untuk menguatkanmu dalam menyampaikan risalah kepada Fir’aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang telah keluar dari perintah Allah lagi kafir terhadapNya."
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
10-12. “Dan lemparlah tongkat yang kamu pegang itu”. Ketika Musa melemparnya dan menyaksikan tongkat itu bergerak dengan lincah seperti ular, maka dia merasa takut dan lari menjauh karena ketakutan. Kemudian Allah menenangkannya dengan menyerunya sekali lagi: “Hai Musa, janganlah kamu takut dari kejadian ini, karena para rasul tidak seharusnya merasa takut saat di hadapan-Ku, karena mereka dalam keamanan. Adapun orang yang menzalimi hamba yang lain kemudian bertaubat dari kezalimannya dan mengganti amal buruknya dengan amal shalih, maka Aku akan mengampuni dan mengasihinya.
Dan masukkanlah tanganmu ke dalam lubang bajumu, maka saat kamu keluarkan kembali akan berwarna putih bersinar tapi bukan karena penyakit. Ini merupakan bagian dari sembilan mukjizat; yaitu tongkat, tangan, kekurangan buah-buahan, banjir, diangkatnya musibah, belalang, kutu, katak, dan darah, untuk menghadapi Fir’aun dan kaumnya. Mereka adalah kaum yang berpaling dari ketaatan Allah.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
10. Dan lemparkanlah tongkatmu". Maka Musa pun melakukannya. Tatkala Musa melihatnya bergerak seperti seekor ular yang gesit, ia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. Allah berfirman kepada Musa, "Hai Musa! Janganlah kamu takut terhadapnya. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul tidak takut di hadapan-Ku, baik dari ular ataupun lainnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
10. وَأَلْقِ عَصَاكَ ۚ (dan lemparkanlah tongkatmu)
Maka Musa melempar tongkat itu dari tangannya, kemudian menjadi ular.
فَلَمَّا رَءَاهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَآنٌّ(Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti dia seekor ular yang gesit)
Yakni tongkat itu bergerak seperti ular putih yang bergerak lincah. Allah menyerupakannya dengan ular putih karena kelincahan gerakannya.
وَلَّىٰ مُدْبِرًا(larilah ia berbalik ke belakang)
Karena ketakutan.
وَلَمْ يُعَقِّبْ ۚ( tanpa menoleh)
Yakni tidak kembali ke belakang.
يٰمُوسَىٰ لَا تَخَفْ(Hai Musa, janganlah kamu takut)
Maka Allah berfirman: “Hai Musa, janganlah kamu takut dari ular itu atau dari mara bahayanya”
إِنِّى لَا يَخَافُ لَدَىَّ الْمُرْسَلُونَ (Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak takut di hadapan-Ku)
Yakni orang yang Aku jadikan sebagai Rasul tidak takut di sisi-Ku, maka janganlah kamu takut.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
10. “Lemparkanlah tongkatmu dari tanganmu". Maka seketika Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit. Seketika itu Musa berlari berbalik ke belakang tanpa menoleh karena ketakutan yang amat sangat. Allah berfirman: "Hai Musa, janganlah kamu takut kepada ular itu. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul itu tidak punya rasa takut terhadap ular atau lainnya. Jangan engkau takut.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lemparkanlah tongkatmu” Ketika itu Musa melihatnya} Musa melihat tongkatnya {bergerak-gerak} bergerak dengan tidak teratur {seperti seekor ular} ular yang ringan dan cepat pergerakannya {dia berlari sambil berbalik ke belakang tanpa menoleh} kembali {“Wahai Musa, jangan takut. Sesungguhnya di hadapanKu para rasul tidak perlu takut
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
10 “dan lemparkanlah tongkatmu,” maka Musa pun melemparkannya. “maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya seakan-akan seekor ular yang gesit,” ular jantan yang gerak nya cepat, “larilah dia ke belakang tanpa menoleh,” karena ketakutan kepada ular yang dia lihat sesuai tuntutan tabi’at manusia. Maka Allah berkata kepadanya, “hai Musa, janganlah kamu takut,” pada ayat yang lain Dia berfirman,
“hai Musa, datanglah kepadaKu dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman,” (al-qashash:31)
“sesungguhnya Aku, tidaklah orang yang dijadikan rasul takut di hadapanKu,” karena seluruh hal-hal yang menakutkan sudah termuat dalam keputusan dan takdirNya dan pengendalian dan perintahNya. Maka, orang-orang yang telah diistimewakan oleh Allah dengan risalah (kerasulan)Nya dan dipilihNya untuk meneri wahyuNya maka tidak pantas bagi mereka untuk takut pada selain Allah, terutama ketika Allah makin dekat kepada mereka dan selangkah akan berbicara dengannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 7-14
Allah SWT berfirman kepada RasulNya nabi Muhammad SAW seraya mengingatkan kepada beliau tentang perkara nabi Musa saat Allah memilihnya, mengajaknya bicara langsung, dan membuatnya bermunajat, dan memberinya mukjizat-mukjizat yang agung dan jelas serta dalil-dalil yang dapat mengalahkan musuh. Allah mengutusnya kepada Fir'aun dan para pembesar kaumnya, lalu mereka membangkang, dan mengingkarinya serta enggan mengikuti dan taat kepada petunjuknya. Jadi Allah SWT berfirman: ((Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya) yaitu ingatlah ketika nabi Musa berjalan di malam hari bersama keluarganya, saat itu malam sangat gelap. Lalu nabi Musa menemui nyala api di lereng Bukit Thur, yaitu melihat api yang menyala dan bergerak, lalu dia berkata: (Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepada kalian kabar darinya) yaitu tentang jalan (atau aku membawa kepada kalian suluh api supaya kalian dapat berdiang) yaitu untuk menghangatkan tubuh kalian. Dan sama dengan apa yang dia katakan, yaitu sesungguhnya dia kembali dari api itu dengan membawa berita yang sangat agung. Dia telah mengambil dari api itu cahaya yang agung, Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia, "Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu dan orang-orang yang berada di sekitarnya) yaitu setelah nabi Musa sampai ke tempat api itu, dia melihat pemandangan yang menakjubkan dan agung, dimana dia berhenti melihat api itu, dan api itu menyala di sebuah pohon yang hijau, tidak semakin besar melainkan semakin menyala-nyala.
Lalu nabi Musa terhenti karena takjub melihat apa yang dia lihat (diserulah dia,"Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu”) Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah disucikan, dan (dan orang-orang yang berada di sekitarnya) adalah para malaikat.
Firman Allah SWT: (Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam) yaitu Dzat yang melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, tidak ada sesuatu pun dari makhlukNya yang menyerupaiNya, dan tidak ada sesuatupun dari makhlukNya yang dapat meliputiNya. Dia Maha Tinggi, Maha Besar, dan Maha Membedakan semua makhluk. Bumi dan langit tidak dapat memuatNya, bahkan Dialah Dzat yang Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu dan Maha Suci dari kemiripan dengan makhlukNya.
Firman Allah SWT: ((Allah berfirman), "Hai Musa, sesungguhnya Akulah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (9)) Allah memberitahu kepadanya bahwa yang sedang berbicara kepadanya adalah Tuhannya, Allah yang Maha Perkasa, yang mengalahkan, dan yang menundukkan segala sesuatu, dan Maha Bijaksana dalam semua firman dan perbuatanNya. Kemudian Allah memerintahkannya untuk melemparkan tongkat yang ada di tangannya untuk menunjukkan kepadanya bukti yang jelas bahwa Dialah Dzat yang berbuat, memilih, dan Maha kuasa atas segala sesuatu. Setelah nabi Musa melemparkan tongkatnya dari tangannya, tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi ular yang sangat besar, dan gerakannya sangat cepat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka tatkala Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit) Kata “Al-Jan” adalah ular yang cepat dan banyak gerakannya.
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Nabi SAW melarang membunuh ular-ular yang ada di rumah-rumah. Setelah nabi Musa menyaksikan hal itu: (larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh) yaitu tidak menoleh ke belakang lagi karena sangat takut yang mencekam ((Allah berfirman), "Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak akan takut di hadapanKu") yaitu, janganlah takut terhadap apa yang kamu lihat, sesungguhnya Aku hendak memilihmu sebagai seorang rasul dan Aku akan menjadikanmu sebagai seorang nabi yang terkemuka.
Firman Allah SWT: (tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan (Allah akan mengampuninya); maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (11)) Ini adalah istisna’ munqati' yang di dalamnya terdapat kabar gembira yang besar bagi manusia, karena disebutkan bahwa barangsiapa yang mengerjakan suatu keburukan, lalu meninggalkannya, bertaubat dan kembali kepada Allah, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya, sebagaimana Allah SWT berfirman (Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar (82)) (Surah Thaha) dan (Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (110)) (Surah An-Nisa’). Ayat-ayat yang menunjukkan hal ini cukup banyak.
Firman Allah: (Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan karena penyakit) Ini adalah mukjizat lainnya yang jelas yang menunjukkan kekuasaan Allah, Dzat yang melakukan segala sesuatu, yang memilih, dan membuktikan kebenaran utusan yang diberikan kepadanya dengan mukjizat. Allah memerintahkan kepadanya untuk memasukkan tangannya ke saku bajunya, dan ketika dia memasukkan dan mengeluarkannya, maka tangannya menjadi putih bersinar, seakan-akan kilat yang menyambar, sangat menyilaukan mata.
Firman Allah SWT: ((Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah mukjizat) yaitu, kedua mukjizat ini merupakan sebagian dari sembilan mukjizat yang Aku kuatkan kamu dengannya dan Aku menjadikannya sebagai bukti yang membenarkanmu kepada Fir'aun dan kaumnya (Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik) Inilah sembilan mukjizat itu yang disebutkan Allah SWT: (Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata) (Surah Al-Isra': 101) sebagaimana penjelasan itu telah disebutkan di sana. Firman Allah SWT: (Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka) yaitu dengan jelas dan terang (berkatalah mereka, "Ini adalah sihir yang nyata") Mereka bermaksud menentangnya dengan sihir mereka, tetapi mereka dikalahkan dan kembali dalam keadaan hina (Dan mereka mengingkarinya) yaitu yang tampak pada urusan mereka (padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya) yaitu mereka mengetahui dalam diri mereka bahwa itu adalah kebenaran dari sisi Allah, tetapi mereka mengingkari, membangkang dan bersikap angkuh terhadapnya (Karena kezaliman dan kesombongan (mereka)) yaitu, dalam diri mereka telah tertanam watak zalim dan sombong, tidak mau mengikuti kebenaran. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan) yaitu perhatikanlah, wahai Muhammad, bagaimanakah akibat mereka itu karena Allah membinasakan mereka dengan menenggelamkan mereka semuanya dalam waktu yang singkat. Maksudnya adalah dikatakan,”Waspadalah, wahai orang-orang yang mendustakan Muhammad dan mengingkari Al-Qur,'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, bahwa kalian pasti akan tertimpa azab seperti yang telah menimpa mereka dengan azab yang lebih dahsyat dan lebih kuat, karena sesungguhnya nabi Muhammad SAW itu lebih mulia lagi lebih agung daripada nabi Musa, dan bukti beliau lebih jelas dan lebih kuat daripada bukti nabi Musa melalui apa yang dianugerahkan Allah kepada beliau, berupa dalil-dalil yang diiringi dengan apa yang ada pada diri dan kemuliaan akhlak beliau serta berita gembira yang disampaikan oleh para nabi terdahulu tentang beliau dan janji serta ikrar yang diambil Tuhannya darinya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Naml ayat 10: Allah memerintahkan untuk melemparkan tongkat yang ada di tangannya, maka Musa melakukannya dengan melemparkannya, maka berubahlah menjadi ular yang besar dengan cepat, maka takutlah Musa akan hal itu dengan ketakutan yang sangat, melarikan diri karena sebab ketakutan; Allah kemudian menyerunya kembali dengan menenangkannya, Allah berkata kepadanya : Wahai Musa, jangan engkau takut, tidak semestinya bagi siapa yang terpilih untuk mendakwahkan kerisalahan dari-Ku untuk takut kepada selain dari Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Karena takut, sesuai tabiat manusia.
Hal itu karena semua yang ditakuti di bawah qadha’ dan qadar-Nya serta pengaturan-Nya, oleh karena itu orang-orang yang diberi keistimewaan oleh Allah dengan risalah serta dipilih untuk menerima wahyu-Nya tidak patut takut kepada selain Allah, khususnya ketika bertambah dekat dengan-Nya serta diajak bicara oleh-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 10
Allah ingin membuktikan bahwa diri-Nya adalah Allah, tuhan seluruh alam. Pada saat itu nabi musa memegang tongkat. "dan lemparkanlah tongkatmu!' nabi musa menuruti perintah Allah dan melemparkan tongkatnya. Maka ketika tongkat itu berubah menjadi ular dan musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, nabi musa sangat ketakutan dan larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh dan tidak kembali lagi ke tempat semula. Saat itu Allah berkata: 'wahai musa! jangan takut terhadap apa yang kamu lihat! sesungguhnya di hadapan-ku, para rasul tidak perlu takut. Mereka tahu bahwa aku tidak akan menistakan mereka, justru aku akan membimbing mereka. 11. Kecuali orang yang berlaku zalim terhadap dirinya dengan melakukan perbuatan dosa yang kemudian mengubah dirinya dengan kebaikan setelah melakukan kejahatan dengan cara bertobat; maka sungguh, aku maha pengampun bagi mereka yang kembali kepada-ku, maha penyayang kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penafsiran dari berbagai mufassir berkaitan isi dan arti surat An-Naml ayat 10 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita. Dukung kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.