Surat Asy-Syu’ara Ayat 220

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Arab-Latin: Innahụ huwas-samī'ul-'alīm

Artinya: Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

« Asy-Syu'ara 219Asy-Syu'ara 221 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Mengenai Surat Asy-Syu’ara Ayat 220

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 220 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah mendalam dari ayat ini. Ditemukan sekumpulan penjabaran dari banyak ulama tafsir terkait kandungan surat Asy-Syu’ara ayat 220, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

217-220. Dan serahkanlah urusanmu kepada Allah Dzat Yang Mahaperkasa yang tidak dapat dikalahkan dan tidak dapat ditundukkan, Yang Maha Penyayang yang tidak mengabaikan para waliNya. Dan Dia-lah yang melihatmu saat kamu berdiri mengerjakan shalat sendiran di tengah malam, dan melihat perubahan gerak badanmu besama orang-orang yang bersujud dalam shalat mereka bersamamu, dengan berdiri,rukuk, sujud, dan duduk. Sesungguhnya Dia maha Mendengar bacaan al-Qur’an dan dzikirmu, lagi Maha Mengetahui niat dan amal perbuatanmu.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

220. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar apa yang engkau baca berupa Al-Qur`ān atau zikir dalam salatmu, lagi Maha Mengetahui niatmu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

220. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar kepada doa-doamu, Maha Tahu atas niatmu, maka jangan putus asa, sesungguhnya Allah selalu menjaga kalian


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sesungguhnya Dialah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

218-220 kemudian Allah mengingatkannya pada permohonan pertolongan dengan cara menghadirkan rasa dekat kepada Allah dan memposiskan diri pada tingkat ihsan, seraya berfirman, ”yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud,” maksudnya, Dia melihatmu di dalam ibadah yang agung ini, yaitu shalat, waktu kamu berdiri dan waktu kamu berubah gerakan; rukuk dan sujud. Allah mengkhususkan penyebutan shalat karena keutamaan dan kemuliaannya, dan karena siapa saja yang mampu menghadirkan rasa dekat kepada Rabbnya, niscaya dia khusu’, merasa hina dan dapat menyempurnakannya. Dan dengan menyempurnakan shalat itu maka seluruh amalnya menjadi sempurna pula, dan melalui shalat itu pula dia dapat memohon pertolongan atas seluruh urusannya.
“sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar", seluruh suara dengan berbagai macam, ragam dan variasinya, “lagi Maha Mengetahui,” yang mencakup segala hal yang tersembunyi dan yang nampak, yang ghaib dan yang nyata. Tindakan seseorang menghadirkan perasaan selalu dilihat Allah dalam segala kondisinya, dan didengarNya apa saj ayang diucapkannya, serta diketahuiNya apa saja yang ada di dalam hatinya, seperti rasa sedih, tekad dan berbagai niat, adalah termasuk hal yang dapat membantu untuk mencapai kedudukan ihsan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 213-220
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan agar menyembahNya semata, tidak ada sekutu bagiNya; dan memberitahu­kan bahwa barangsiapa yang menyekutukanNya, maka Dia pasti akan mengazabnya. Kemudian Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya agar memberi peringatan kepada keluarganya yang terdekat, dan bahwa tidak ada yang menyelamatkan seseorangpun dari kaum kerabatnya kecuali keimanannya kepada Tuhannya SWT. Lalu Allah memerintahkan kepada RasulNya agar bersikap lemah lembut kepada orang-orang yang mengikutinya dari kalangan hamba-hambaNya yang mukmin. Dan barangsiapa di antara makhluk Allah durhaka kepadaNya, maka hendaklah dia berlepas diri dari apa yang dia lakukan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Jika mereka mendurhakaimu, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan" (216)) Peringatan yang khusus ini tidak bertentangan dengan peringatan yang umum, bahkan itu merupakan bagian darinya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang leluhurnya belum pernah mendapat peringatan, karena itu mereka lalai (6)) (Surah Yasin) dan (agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang yang di sekitarnya) (Surah Asy Syura: 7) serta (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) (Surah Al-An'am: 51)
Diriwayatkan dari Qabishah bin Mukhariq dan Zuhair bin Amr, keduanya berkata bahwa ketika ayat ini diturunkan: (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (214)) Maka Rasulullah SWT menaiki sebuah tumpukan batu besar yang ada di puncak sebuah bukit, lalu berseru: Wahai Bani Abdu Manaf, sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan, dan sesungguhnya perumpamaan diriku dan diri kalian adalah bagaikan seorang lelaki yang melihat musuh, lalu dia memberi peringatan kepada kaumnya agar jangan keduluan oleh musuh. Lalu dia berseru dengan sekuat suaranya,"Awas serangan musuh!"
Firman Allah SWT: (Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang) yaitu, bertawakalah kepada Allah dalam semua urusanmu, karena sesungguhnya Dia pasti akan mendukungmu, memeliharamu, menolongmu, memenangkanmu, dan meninggikan kalimatmu.
Firman Allah SWT: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (salat)) yaitu Dia selalu memperhatikanmu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami) (Surah Ath-Thur: 48). Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk salat)) yaitu untuk shalat.
Al-Hasan berkata tentang firmanNya: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri) yaitu ketika kamu shalat sendirian.
Firman Allah : (dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud (219)) Qatadah berkata tentang firmanNya: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (218) dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud (219)) dia berkata yaitu dalam shalatmu yang sendirian Allah melihatmu, dan melihatmu juga dalam shalatmu yang jamaah.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (220)) yaitu Maha Mendengar semua ucapan hamba-hambaNya, dan Maha Mengetahui semua gerakan dan diamnya mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur'an dan kalian tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atas kalian di waktu kalian melakukannya) (Surah Yunus: 61)


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Asy-Syu’ara ayat 220: Semua suara.

Ilmu-Nya meliputi yang zahir (luar) maupun yang batin (dalam), yang gaib maupun yang tampak. Oleh karena itu, jika seorang hamba merasakan pengawasaan Allah dalam setiap keadaannya, merasakan pendengaran-Nya terhadap apa yang diucapkannya serta merasakan pengetahuan-Nya terhadapa apa yang disembunyikan dalam dada berupa rasa sedih, azam (kemauan keras) dan niat, maka akan membantunya mencapai derajat ihsan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 220

220. Sungguh, dia maha mendengar semua apa yang kau katakan dan engkau keluhkan, maha mengetahui apa yang kau kerjakan. Semua yang terjadi tidak berlalu begitu saja, tetapi akan mendapatkan perhi-tungan dari Allah. 221. Ayat-ayat berikut menjelaskan tentang orang-orang yang mendapat bisikan dari setan dan bekerja sama dengannya untuk menyesatkan manusia. Maukah aku beritakan kepadamu, wahai orang kafir mekah, kepada siapa setan-setan itu turun untuk membisikkan kabar bohongnya'.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah bermacam penjelasan dari beragam mufassir terhadap isi dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 220 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita bersama. Support usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Sering Dibaca

Kaji ratusan materi yang sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 186, Al-Jumu’ah 9, Az-Zariyat 56, Al-Baqarah 2, Ali ‘Imran 134, Al-Infithar. Ada juga Al-Baqarah 30, Ali ‘Imran 133, Ar-Ra’d, Al-Ahzab 21, Al-Isra 1, Al-Isra 23-24.

  1. Al-Baqarah 186
  2. Al-Jumu’ah 9
  3. Az-Zariyat 56
  4. Al-Baqarah 2
  5. Ali ‘Imran 134
  6. Al-Infithar
  7. Al-Baqarah 30
  8. Ali ‘Imran 133
  9. Ar-Ra’d
  10. Al-Ahzab 21
  11. Al-Isra 1
  12. Al-Isra 23-24

Pencarian: surat al mu'minun ayat 49, arti al luqman ayat 13, arti at tahrim ayat 6, surat nuh ayat 10 13, surah an nahl ayat 125 beserta artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: