Surat Asy-Syu’ara Ayat 218
ٱلَّذِى يَرَىٰكَ حِينَ تَقُومُ
Arab-Latin: Allażī yarāka ḥīna taqụm
Artinya: Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang),
« Asy-Syu'ara 217 ✵ Asy-Syu'ara 219 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Mengenai Surat Asy-Syu’ara Ayat 218
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 218 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia kumpulan penafsiran dari berbagai mufassirun berkaitan kandungan surat Asy-Syu’ara ayat 218, sebagiannya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
217-220. Dan serahkanlah urusanmu kepada Allah Dzat Yang Mahaperkasa yang tidak dapat dikalahkan dan tidak dapat ditundukkan, Yang Maha Penyayang yang tidak mengabaikan para waliNya. Dan Dia-lah yang melihatmu saat kamu berdiri mengerjakan shalat sendiran di tengah malam, dan melihat perubahan gerak badanmu besama orang-orang yang bersujud dalam shalat mereka bersamamu, dengan berdiri,rukuk, sujud, dan duduk. Sesungguhnya Dia maha Mendengar bacaan al-Qur’an dan dzikirmu, lagi Maha Mengetahui niat dan amal perbuatanmu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
218. yaitu Żat Yang melihatmu ketika engkau berdiri untuk salat,
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
218. الَّذِى يَرَىٰكَ حِينَ تَقُومُ (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang))
Yakni berdiri untuk menegakkan shalat sendiri.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
218. Yang melihat kamu ketika kamu berdiri untuk sholat, berdoa, dan berserah diri.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dzat yang melihat ketika kamu berdiri} untuk shalat
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
218-220 kemudian Allah mengingatkannya pada permohonan pertolongan dengan cara menghadirkan rasa dekat kepada Allah dan memposiskan diri pada tingkat ihsan, seraya berfirman, ”yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud,” maksudnya, Dia melihatmu di dalam ibadah yang agung ini, yaitu shalat, waktu kamu berdiri dan waktu kamu berubah gerakan; rukuk dan sujud. Allah mengkhususkan penyebutan shalat karena keutamaan dan kemuliaannya, dan karena siapa saja yang mampu menghadirkan rasa dekat kepada Rabbnya, niscaya dia khusu’, merasa hina dan dapat menyempurnakannya. Dan dengan menyempurnakan shalat itu maka seluruh amalnya menjadi sempurna pula, dan melalui shalat itu pula dia dapat memohon pertolongan atas seluruh urusannya.
“sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar", seluruh suara dengan berbagai macam, ragam dan variasinya, “lagi Maha Mengetahui,” yang mencakup segala hal yang tersembunyi dan yang nampak, yang ghaib dan yang nyata. Tindakan seseorang menghadirkan perasaan selalu dilihat Allah dalam segala kondisinya, dan didengarNya apa saj ayang diucapkannya, serta diketahuiNya apa saja yang ada di dalam hatinya, seperti rasa sedih, tekad dan berbagai niat, adalah termasuk hal yang dapat membantu untuk mencapai kedudukan ihsan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 213-220
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan agar menyembahNya semata, tidak ada sekutu bagiNya; dan memberitahukan bahwa barangsiapa yang menyekutukanNya, maka Dia pasti akan mengazabnya. Kemudian Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya agar memberi peringatan kepada keluarganya yang terdekat, dan bahwa tidak ada yang menyelamatkan seseorangpun dari kaum kerabatnya kecuali keimanannya kepada Tuhannya SWT. Lalu Allah memerintahkan kepada RasulNya agar bersikap lemah lembut kepada orang-orang yang mengikutinya dari kalangan hamba-hambaNya yang mukmin. Dan barangsiapa di antara makhluk Allah durhaka kepadaNya, maka hendaklah dia berlepas diri dari apa yang dia lakukan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Jika mereka mendurhakaimu, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan" (216)) Peringatan yang khusus ini tidak bertentangan dengan peringatan yang umum, bahkan itu merupakan bagian darinya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang leluhurnya belum pernah mendapat peringatan, karena itu mereka lalai (6)) (Surah Yasin) dan (agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang yang di sekitarnya) (Surah Asy Syura: 7) serta (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) (Surah Al-An'am: 51)
Diriwayatkan dari Qabishah bin Mukhariq dan Zuhair bin Amr, keduanya berkata bahwa ketika ayat ini diturunkan: (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (214)) Maka Rasulullah SWT menaiki sebuah tumpukan batu besar yang ada di puncak sebuah bukit, lalu berseru: Wahai Bani Abdu Manaf, sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan, dan sesungguhnya perumpamaan diriku dan diri kalian adalah bagaikan seorang lelaki yang melihat musuh, lalu dia memberi peringatan kepada kaumnya agar jangan keduluan oleh musuh. Lalu dia berseru dengan sekuat suaranya,"Awas serangan musuh!"
Firman Allah SWT: (Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang) yaitu, bertawakalah kepada Allah dalam semua urusanmu, karena sesungguhnya Dia pasti akan mendukungmu, memeliharamu, menolongmu, memenangkanmu, dan meninggikan kalimatmu.
Firman Allah SWT: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (salat)) yaitu Dia selalu memperhatikanmu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami) (Surah Ath-Thur: 48). Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk salat)) yaitu untuk shalat.
Al-Hasan berkata tentang firmanNya: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri) yaitu ketika kamu shalat sendirian.
Firman Allah : (dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud (219)) Qatadah berkata tentang firmanNya: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (218) dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud (219)) dia berkata yaitu dalam shalatmu yang sendirian Allah melihatmu, dan melihatmu juga dalam shalatmu yang jamaah.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (220)) yaitu Maha Mendengar semua ucapan hamba-hambaNya, dan Maha Mengetahui semua gerakan dan diamnya mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur'an dan kalian tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atas kalian di waktu kalian melakukannya) (Surah Yunus: 61)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Asy-Syu’ara ayat 218: Selanjutnya Allah mengingatkan Beliau agar meminta bantuan dengan merasakan kedekatan Allah dan memiliki sikap ihsan (beribadah seakan-akan melihat-Nya atau paling tidak merasa diawasi-Nya).
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 218
218. Dialah Allah yang selalu memerhatikanmu. Dia melihat engkau ketika engkau berdiri dengan penuh ketundukan untuk melakukan salat. 219. Dan dia juga melihat perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud dalam salat, dari berdiri, sampai duduk atau perge-rakanmu di antara orang-orang yang beriman, sebagaimana para nabi terdahulu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjelasan dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 218 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.