Surat Asy-Syu’ara Ayat 186

وَمَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَإِن نَّظُنُّكَ لَمِنَ ٱلْكَٰذِبِينَ

Arab-Latin: Wa mā anta illā basyarum miṡlunā wa in naẓunnuka laminal-kāżibīn

Artinya: Dan kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta.

« Asy-Syu'ara 185Asy-Syu'ara 187 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Dengan Surat Asy-Syu’ara Ayat 186

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 186 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir penting dari ayat ini. Diketemukan beraneka penjabaran dari banyak ulama tafsir terkait kandungan surat Asy-Syu’ara ayat 186, di antaranya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

185-187. Mereka berkata, “Sesungguhnya kamu, wahai Syu’aib hanyalah termasuk orang yang terkena pengaruh sihir dengan sangat parah, sehingga mampu mempengaruhi akal-akal mereka sesuai yang diinginkan. Dan tidaklah kamu melainkan seorang manusia persis seperti kami dari sisi kemanusiawian. Mengapa kamu memperoleh keistimewaan mengemban risalah, sementara kami tidak? Sesungguhnya prasangka kuat kami adalah bahwa sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang berdusta dalam pengakuanmu sebagai rasul. Bila kamu memang jujur dalam klaim menjadi seorang nabi, maka mintalah kepada Allah agar Dia menjatuhkan kepada kami sebagian siksaan dari langit yang dapat menghabisi kami sampai ke akar-akarnya.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

186. Dan engkau tidak lain hanyalah seorang manusia biasa seperti kami. Engkau sama sekali tidak memiliki keistimewaan lebih dari kami yang menjadikan engkau pantas menjadi rasul? Dan sesungguhnya kami tidak menyangkamu kecuali sebagai seorang pendusta dalam klaimmu bahwa dirimu adalah seorang rasul.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

186. Dan kamu tidak lain adalah seorang manusia seperti kami, lalu bagaimana bisa kamu mendapatkan kenabian. Maka sudah ada dua ciri bahwa risalahmu adalah dusta. Manusia yang terkena sihir dan kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kamu tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kami dan sesungguhnya kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berbohong


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

185-187 mereka berkata kepadanya dengan sikap mendustakan dan menolak perkataannya, ”sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang terkenal sihir,” sesungguhnya engkau berbicara dengan pembicaraan orang-orang yang terkenal sihir yang intinya pembicaraanmu tidak perlu digubris, “dan tidaklah kamu melainkan seorang manusia seperti kami,” jadi, kamu tidak sama sekali mempunyai kelebihan yang special (khusus) menggungguli kami, sehingga (mau-maunya) kamu mengajak kami untuk mengikutimu. Ini sama seperti perkataan kaum sebelum dan sesudah mereka yang menentang para rasul dengan syubhat tersebut, yang selalu mereka kemukakan, lakukan dan sepakati, karena kesamaan mereka dalam kekafiran dan keserupaan hati mereka! Para rasul itu menjawab mereka dengan ungkapan,
“kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberikan karunia kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya,” (Ibrahim:11)
“dan sesungguhnya kami meyakinimu benar-benar orang-orang yang berdusta,” ini adalah sikap lancang, kezhaliman dan perkataan dusta mereka. Mereka sudah sepakat untuk melawan nabi. Karena sesungguhnya tidak seorang rasul pun yang menghadapi kaumnya, mengajak mereka, berdialog dan berdebat dengan mereka melainkan pasti Allah telah memperlihatkan bukti-bukti (mukjizat) melaluinya ynag dapat mereka gunakan untuk meyakini kejujurannya, keamanahannya, terutama nabi syu’aib yang dijuluki orator (singa podium) para nabi, karena sangat baiknya dia dalam menghadapi kaumnya dan mendebat mereka dengan cara terbaik. Kaumnyapun sudah meyakini kejujurannya dan meyakini bahwa yang diajarkannya itu haq (benar), akan tetapi pemberitaan yang mereka lakukan tentang kedustaan syu’aib adalah kedustaan dari mereka sendiri.
“maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit,” maksudnya, sepotong azab yang dapat mengahabisi kami, “jika kamu termasuk orang-orang yang benar,” ini juga sama dengan perkataan orang-orang yang sejalan dengan mereka,
“dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, ’ya Allah, jika betul (al-qur’an) ini benar dari sisiMu, maka hujanilah kami batu dari langit, atau datangkanlah kepadaa kami azab yang pedih,” (aal-anfal:32) atau mereka (memang) meminta sebagian bukti bukti yang mereka usulkan yang mana apa yang mereka minyta itu tidak harus dipenuhi.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 185-191
Allah SWT memberitahukan tentang jawaban kaum nabi Syu'aib terhadapnya serupa dengan yang dikatakan oleh kaum Tsamud kepada rasul mereka, karena hati mereka itu sama saja. Mereka berkata: (Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir) yaitu termasuk orang yang terkena sihir, sebagimana yang telah dijelas­kan sebelumnya (dan kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta (186)) yaitu sengaja berdusta dalam apa yang kamu katakan, bukan karena Allah telah mengutusmu kepada kami (Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit)
Adh-Dhahhak berkata yaitu sisi langit.
Qatadah berkata potongan dari langit.
As-Suddi berkata yaitu azab dari langit. Ini mirip dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang Quraisy, dalam apa yang diberitahukan Allah tentang mereka dalam firmanNya: (Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami” (90)) (Surah Al-Isra') sampai firmanNya: ("atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami” (92)) (Surah Al-Isra') Demikian juga dikatakan oleh orang-orang kafir yang bodoh itu: (Maka jatuhkanlah kepada kami gumpalan dari langit, jika engkau termasuk orang-orang yang benar." (187) Dia (Syu'aib) berkata, "Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan." (188))
Nabi Syu'aib berkata,"Allah lebih mengetahui tentang kalian. Jika kalian layak mendapatkannya, maka Dia akan menimpakannya kepada kalian. Dia tidak akan menganiaya kalian" Hal yang menimpa mereka itu sebagaimana yang mereka mintakan itu sebagai balasan yang setimpal. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Kemudian mereka mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar (189)) Azab ini merupakan apa yang mereka minta, yaitu dijatuhkannya gumpalan dari langit kepada mereka. Sesungguhnya Allah SWT menjadikan siksaan yang menimpa mereka berupa panas yang dahsyat selama tujuh hari, tidak ada sesuatupun yang terlindungi dari panas itu. Kemudian datanglah gumpalan awan yang besar menaungi mereka, lalu mereka pindah menuju arah awan itu untuk bernaung dari panas itu. Setelah mereka berkumpul di bawahnya, maka Allah menurunkan kepada mereka percikan api dari neraka dan luapan api yang sangat besar. Bumi berguncang menggoyahkan mereka, dan mereka ditimpa oleh pekikan yang keras sehingga ruh mereka melayang. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar).
Sesungguhnya Allah menyebutkan gambaran kebinasaan mereka dalam tiga tempat tinggal. Setiap tempat tinggal sesuai dengan konteksnya. Disebutkan dalam surah Al-A'rafbahwa mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. Demikian itu karena mereka berkata: (Sesungguhnya kami akan mengusir kamu, hai Syu’aib, dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami) (Surah Al-A'raf: 88) Mereka menakut-nakuti nabi Allah dan orang-orang yang mengikutinya, maka mereka ditimpa gempa bumi. Dan di dalam surah Hud Allah berfirman: (dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur) (Surah Hud: 94) Demikian itu karena mereka mengejek nabi Syu'aib melalui perkataan mereka: (apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal) (Surah Hud: 87) Mereka berkata demikian dengan maksud mencemooh, mengejek dan menghina, maka sangat sesuai jika mereka ditimpa pekikan yang mengguntur untuk membungkam mereka. Jadi Allah berfirman: (dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur) dan di sini mereka berkata: (Maka jatuhkanlah kepada kami gumpalan dari langit, jika engkau termasuk orang-orang yang benar." (187) dengan maksud mengingkari. Maka sesuailah jika apa yang dianggap oleh mereka tidak terjadi itu menimpa mereka (lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguh­nya azab itu adalah azab hari yang besar (189))
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman (190) Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang (191)) yaitu Maha Perkasa dalam pembalasanNya terhadap orang-orang kafir, dan Maha Penyayang kepada hamba-hambaNya yang mukmin


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Asy-Syu’ara ayat 186: Yakni engkau tidak memiliki kelebihan di atas kami sehingga kami harus mengikutimu. Hal ini seperti ucapan orang-orang sebelum mereka dan orang-orang setelah mereka yang menentang para rasul dengan syubhat tersebut; syubhat yang senantiasa mereka gunakan, karena sepakatnya mereka di atas kekafiran sehingga hati dan ucapan mereka sama. Syubhat tersebut telah dijawab para rasul, bahwa mereka memang manusia seperti yang lain, akan tetapi Allah memberikan nikmat kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya (lihat surah Ibrahim: 11).

Inilah sikap beraninya mereka, berbuat zalim dan berkata dusta. Padahal tidak ada seorang rasul pun kecuali Allah telah menampakkan melalui kedua tangannya ayat-ayat yang menunjukkan kebenaran dan amanahnya, terlebih Syu’aib ‘alaihis salam yang digelari dengan “Khathibul anbiyaa’ (juru bicara para nabi) karena bagusnya dalam menyampaikan nasehat dan dalam berdebat. Kaumnya telah meyakini kebenaran Beliau dan bahwa apa yang Beliau bawa adalah hak (benar), akan tetapi mereka mereka malah menyatakan bahwa Beliau berdusta.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 186

186. Dan engkau hanyalah manusia seperti kami, yang makan dan minum. Apa keistimewaanmu sehingga engkau menjadi seorang utusan tuhan' dan sesungguhnya kami yakin bahwa engkau benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta. Inilah usaha untuk mematikan gerak dakwah nabi syuaib. 187. Mereka dengan pongahnya balik menantang nabi syuaib agar bisa mendatangkan siksaan kepada mereka. Maka cepat jatuhkanlah siksaan tuhanmu kepada kami berupa gumpalan apa saja dari langit, baik berupa batu atau lainnya, jika engkau termasuk orang-orang yang benar bahwa engkau adalah utusan Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penafsiran dari berbagai ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 186 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Sering Dikunjungi

Nikmati ratusan konten yang paling sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Az-Zariyat 56, Al-Isra 23-24, Al-Jumu’ah 9, Al-Ahzab 21, Ar-Ra’d, Al-Isra 1. Termasuk Ali ‘Imran 134, Al-Infithar, Al-Baqarah 2, Al-Baqarah 30, Al-Baqarah 186, Ali ‘Imran 133.

  1. Az-Zariyat 56
  2. Al-Isra 23-24
  3. Al-Jumu’ah 9
  4. Al-Ahzab 21
  5. Ar-Ra’d
  6. Al-Isra 1
  7. Ali ‘Imran 134
  8. Al-Infithar
  9. Al-Baqarah 2
  10. Al-Baqarah 30
  11. Al-Baqarah 186
  12. Ali ‘Imran 133

Pencarian: at taubah ayat 102, surah al-fatir ayat 28 menjelaskan bahwa ulama adalah, surat al wagiah, surah 49 ayat 13, surat al maidah ayat 101

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.