Surat Asy-Syu’ara Ayat 177
إِذْ قَالَ لَهُمْ شُعَيْبٌ أَلَا تَتَّقُونَ
Arab-Latin: Iż qāla lahum syu'aibun alā tattaqụn
Artinya: Ketika Syu'aib berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?,
« Asy-Syu'ara 176 ✵ Asy-Syu'ara 178 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Berkaitan Dengan Surat Asy-Syu’ara Ayat 177
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 177 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beraneka penjabaran dari kalangan mufassirin berkaitan isi surat Asy-Syu’ara ayat 177, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
176-180. Penduduk yang mendiami tempat yang berpohon rimbun telah mendustakan Rasul mereka, Syu’aib terkait kerasulannya. Maka dengan tindakan itu, mereka telah mendustakan seluruh misi kerasulan. Yaitu tatkala Syu’aib berkata kepada mereka, “Mengapa kalian tidak takut terhadap siksaan Allah atas perbuatan-perbuatan maksiat-maksiat kalian? Sesungguhnnya aku diutus kepada kalian dari Allah untuk menujukkan jalan hidayah bagi kalian, orang yang dapat dipercaya membawakan wahyu yang diwahyukan oleh Allah kepadaku berupa misi risalah. Maka takutlah kalian terhadap siksaan Allah, dan ikutilah apa yang aku serukan kepada kalian, yaitu jalan hidayah menuju Allah; agar kalian mendapat petunjuk. Dan aku tidak meminta dari kalian imbalan apa pun atas seruanku kepada kalian untuk beriman kepada Allah. Dan balasan bagiku tiada lain berasal dari Tuhan alam semesta.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
177. Tatkala Nabi mereka Syu'aib berkata kepada mereka, "Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah dengan meninggalkan berbagai kesyirikan sebagai bentuk rasa takut kepada-Nya?"
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
177. إِذْ قَالَ لَهُمْ شُعَيْبٌ أَلَا تَتَّقُونَ (ketika Syu’aib berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?)
Allah tidak menyebutkan bahwa Syu’aib adalah saudara mereka, sebab secara nasab ia bukan termasuk penduduk Aikah; berbeda dengan kisah ketika ia diutus ke negeri Madyan, Allah menyebutkan bahwa Syu’aib adalah saudara mereka. Dan penjelasan nasab Nabi Syu’aib telah disebutkan pada surat al-A’raf.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
177. Ketika Syu´aib berkata kepada mereka: "Mengapa kalian tidak takut atas azab Allah dengan meninggalkan penyembahan terhadap berhala?
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ketika Syu‘aib berkata kepada mereka,“Mengapa kalian tidak bertakwa
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
176-180 para penduduk aikah adalah (penduduk) negeri yang penuh dengan kebun-kebun yang lebat dengan pepohonan. Mereka adalah penduduk negeri madyan. Mereka mendustakan nabi mereka, yaitu syu’aib yang datang dengan membawa ajaran yang dibawa oleh para rasul, “ketika syu’aib berkata kepada mereka,’mengapa kamu tidak bertakwa,” kepada Allah, lalu meninggalkan apa yang dapat membuatNya murka dan benci, seperti kekafiran dan kemaksiatan,”sesungguhnya aku adalah seorang rasul untuk kalian, yang terpercaya,” yang semua itu berkonsekuensi agar kalian bertakwa kepada Allah dan taat kepadaku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 176-180
Mereka, yaitu penduduk Aikah tinggal di negeri Madyan, berdasarkan pendapat yang benar. Nabi Allah Syu'aib adalah salah satu dari mereka, dan sesungguhnya di sini tidak disebutkan “saudara mereka” karena mereka dinisbatkan kepada sesembahan penduduk Aikah, yaitu sebuah pohon. Dikatakan, Aikah adalah sebuah pohon yang rindang daunanya sama dengan pohon ghaidah. Mereka menyembahnya. Oleh karena itu Allah berfirman: Penduduk Aikah mendustakan para rasul, tidak disebutkan saudara mereka nabi Syu'aib. Sesungguhnya Dia berfirman: (ketika Syu'aib berkata kepada mereka) Hubungan persaudaraan di antara mereka telah terputus, berdasarkan makna yang mereka nisbatkan kepadanya, sekalipun pada kenyataannya nabi Syu'aib adalah saudara mereka. Sebagian ulama tidak menyadari adanya makna yang lembut ini, sehingga dia menduga bahwa penduduk Aikah bukan penduduk Madyan. Lalu menduga bahwa nabi Syu'aib diutus oleh Allah kepada dua umat. Di antara mereka ada yang mengatakannya kepada tiga umat.
Pendapat yang benar adalah satu umat, bahwa mereka disifati dengan suatu hal di setiap kedudukan. Oleh karena itu, nabi Syu'aib memerintahkan kepada mereka agar menunaikan takaran dan timbangan secara penuh, sebagaimana yang disebutkan dalam kisah penduduk Madyan. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya merupakan satu umat
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Asy-Syu’ara ayat 177: Tidak disebutkan saudara mereka, karena Beliau bukan dari golongan mereka.
Kepada Allah, dengan meninggalkan perbuatan yang membuat-Nya murka, yaitu kesyirkkan, kekafiran dan kemaksiatan.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 177
177. Nabi syuaib memulai dakwahnya dengan berpesan kepada kaumnya untuk bertakwa. Ketika syu'aib berkata kepada mereka, "mengapa kamu tidak bertakwa'" bertakwa adalah pokok pangkal kebaikan segala sesuatu. Inilah anjuran pertama para rasul sebelum masuk pada materi dakwah lainnya kepada kaumnya. Nabi syuaib memperkenalkan dirinya dan kedudukannya selaku utusan Allah. 178. Sungguh, aku adalah rasul kepercayaan Allah yang diutus kepadamu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penafsiran dari para ahli ilmu terkait kandungan dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 177 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita semua. Bantulah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.