Surat Asy-Syu’ara Ayat 51
إِنَّا نَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَٰيَٰنَآ أَن كُنَّآ أَوَّلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Arab-Latin: Innā naṭma'u ay yagfira lanā rabbunā khaṭāyānā ang kunnā awwalal-mu`minīn
Artinya: Sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman".
« Asy-Syu'ara 50 ✵ Asy-Syu'ara 52 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Mengenai Surat Asy-Syu’ara Ayat 51
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 51 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penjelasan dari berbagai ulama terhadap kandungan surat Asy-Syu’ara ayat 51, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
50-51. Ahli-ahli sihir berkata kepada Fir’aun, “Tidak ada masalah bagi kami terkait siksaan dunia yang meninpa kami, (karena) sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, lalu Dia akan memberikan kepada kami kenikmatan yang abadi. Sesungguhnya kami berharap semoga Tuhan kami (Allah) mengampuni kesalahan-kesalahan kami dari perbuatan syirik dan lainnya, karena kami adalah orang-orang yang pertama memeluk Islam dari kaummu.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
51. Sesungguhnya kami berharap agar Allah menghapus kesalahan yang pernah kami lakukan, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman kepada Musa dan membenarkannya.”
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
51. Kami berharap Tuhan kami akan mengampuni dosa-dosa kami, karena kami adalah orang-orang pertama dari kaum Fir’aun yang beriman kepada apa yang dibawa oleh Musa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya kami sangat menginginkan} sangat mengharapkan {agar} agar {Tuhan kami mengampuni kesalahan-kesalahan kami karena kami adalah orang-orang yang pertama beriman”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
49-51 akan tetapi fir’aun menolak, melainkan dia makin bertambah congkak dan sesat, bersikukuh di dalam kesesatanya dan keras kepala. Maka dari itu, dia berkata kepada para ahli sihir,”apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku membi izin kepadamu,” Dia heran dan membuta kuamnya terheran-heran atas kelancangan para ahli sihir itu terhadapnya dan kelancangan mereka untuk beriman tanpa seizin darinya dan tanpa permusyawaratannya. “sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu,” demikianlah, padahal dialah yang telah mengumpulkan para ahli sihir, dan para pembesarnya yang telah mengusulkan kepadanya untuk mengumpulkan mereka dari seluruh penjuru negeri. Sementraa mereka mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak pernah berkumpul dengan Musa dan tidak pernah melihatnya sebelumnya, dan bahwa mereka telah membawa sihir yang telah menyulap pandangan mata orang-orang yang melihatnya dan membuat mereka terlena. Akhirnya ucapan (fir’aun itu) tersebar di tengah-tengah mereka, yang mereka sendiri sudah mengetahui kebatilannya. Maka tidak aneh bagi orang-orang berakal ini kalau mereka tidak beriman kepada kebenaran yang sudah sangat jelas dan ayat-ayat yang luar biasa ini. Sebab, kalau sekiranya fir’aun berkata kepada mereka tentang apa yang telah terjadi, dan bahwasannya ia benar-benar berlawanan dengan yang hakikatnya, niscaya mereka membenarkannya.
Kemudian fir’aun mengancam para ahli sihir, seraya berkata,”sungguh aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan,” maksudnya, kaki kanan dan kaki kiri yang dipotong, sebagaimana diberlakukan kepada orang yang membuat kerusakan di muka bumi ini, “dan aku akan menyalibmu semuanya,” agar kalian menjadi hina dan nisat. Lalu para ahli sihir itu berkata setelah merasakan manis dan lezatnya iman, “tidak ada kemudaratan” maksudnya, kami tidak peduli terhadap apa yang engkau ancamkan kepada kami,”sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami,” berupa kekafiran, sihir dan lain-lain, ”karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman,”kepada Musa draipada para pasukan tentara itu. Maka Allah membuta mereka berpendirian teguh dan sabar. Bisa jadi fir’aun betul-betul telah melaksanakan apa yang diancamkannya [terhadap mereka] saat itu karena kekuasaan dan kemampuannya di saat itu masih dominan, dan ada kemungkinan (juga) Allah telah membuatnya tidak bisa melakukan ancaman tersebut.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 49-51
Fir'aun mengancam mereka, tetapi itu tidak berpengaruh pada mereka, dan bahkan tidak menambahkan pada diri mereka ancaman selain iman dan berserah diri kepada Allah. Demikian itu karena Allah telah menyingkapkan dari hati para ahli sihir itu hijab kekafiran dan menampakkan kepada mereka kebenaran melalui pengetahuan mereka yang tidak diketahui oleh kaumnya, bahwa apa yang didatangkan nabi Musa itu bukan dari manusia, melainkan dari Allah yang mendukungnya dan menjadikannya sebagai hujjah dan dalil atas kebenaran dari apa yang disampaikan nabi Musa. Oleh karena itu Fir'aun berkata kepada mereka, Sebagaimana ketika Fir’aun berkata kepada mereka: (Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepada kalian?) yaitu, hendaknya kalian meminta izin terlebih dahulu kepadaku sebelum melakukannya, dan janganlah melalaikan aku dalam hal itu. Jika aku mengizinkan kalian, maka kalian bisa melakukannya; dan jika aku mencegah kalian, maka kalian harus berhenti, karena sesungguhnya akulah penguasa yang pasti (Sesungguhnya dia benar-benar pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian) Ini merupakan keangkuhan yang diketahui semua orang kebatilannya, karena sesungguhnya mereka belum pernah bertemu dengan nabi Musa sebelum hari itu. Maka bagaimana mungkin nabi Musa menjadi pemimpin mereka yang mengajarkan kepada mereka ilmu sihir? Hal ini tidak dikatakan oleh seorang pun yang berakal sehat.
Kemudian Fir'aun mengancam akan memotong tangan dan kaki mereka, lalu menyalib mereka. Maka mereka menjawab (Tidak ada kemudaratan (bagi kami)) yaitu tidak ada halangan dan mudharat bagi kami, serta kami tidak peduli dengan ancaman itu (sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami)
yaitu kembali hanya kepada Allah SWT, dan Dia tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari apa yang engkau lakukan terhadap kami bagiNya, dan Dia akan membalas kami dengan pembalasan yang sempurna atas hal itu. Oleh karena itu mereka berkata: (esungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kami) yaitu atas dosa-dosa yang telah kami lakukan, dan perbuatan sihir yang engkau paksakan kepada kami untuk melakukannya (karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman) karena kami adalah orang Qibti pertama yang pertama beriman. Maka Fir'aun membunuh mereka semuanya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Asy-Syu’ara ayat 51: 50-51. Mereka (para penyihir) menjawab dengan tanpa ragu setelah bergeser hati mereka bercampur dengan keimanan : Kami tidak peduli dan tidak penting bagi kami atas apa yang akan engkau lakukakan kepada kami setelah Rabb kami memuliakan kami dengan keimanan karena sebab tempat kembali kami hanyalah kepada Allah, yang Ia akan membalas amalan-amalan kami dan ketidak raguan kami serta kami adalah orang-orang yang tengan dengan tauhid dan kekokohan (iman) kemudian bersegara menjemput keimanan, semoga Allah mengampuni kami dari kekufuran, sihir dan selainnya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Di masa kami. Mungkin saja Fir’aun melakukan yang dia ancamkan kepada mereka itu, dan mungkin juga Allah menghalanginya sehingga ancaman itu tidak dilakukannya, wallahu a’lam.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 51
Mereka terus berkata, "sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya tuhan kami akan mengampuni segala kesalahan kami yang kami perbuat, karena perbuatan sihir kami, ketaatan kami kepada fir'aun, dan lain-lainnya, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman. ' kepada tuhan musa dan harun. 52. Walaupun fir'aun telah kalah dalam pertarungan, tapi tetap saja dia angkuh dan sombong dan bahkan terus menindas bani israil di mesir. Nabi musa terus berdakwah beberapa tahun lamanya. Sampai pada puncaknya, Allah memerintahkan nabi musa untuk keluar dari tanah mesir menuju ke negeri yang dijanjikan yaitu di baitul maqdis. Dan kami wahyukan serta kami perintahkan kepada musa, 'pergilah pada malam hari dengan membawa serta hamba-hamba-ku, yaitu bani israil, keluar dari tanah mesir, agar mereka lepas dari kezaliman raja fir'aun, sebab pasti kamu akan dikejar. Jika kamu keluar pada malam hari, kamu akan sampai di tepi laut pada pagi harinya. Mereka yang mengejar di pagi hari tidak akan mampu mengejarmu, karena saat itu kamu sudah berada di laut. " mendengar nabi musa dan bani israil keluar dari mesir, fir'aun memerintahkan kaumnya untuk mengejar nabi musa dan bani israil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penjabaran dari banyak ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 51 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita semua. Sokonglah perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.