Surat Asy-Syu’ara Ayat 25
قَالَ لِمَنْ حَوْلَهُۥٓ أَلَا تَسْتَمِعُونَ
Arab-Latin: Qāla liman ḥaulahū alā tastami'ụn
Artinya: Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan?"
« Asy-Syu'ara 24 ✵ Asy-Syu'ara 26 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Mengenai Surat Asy-Syu’ara Ayat 25
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 25 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah mendalam dari ayat ini. Didapatkan beragam penjelasan dari kalangan pakar tafsir berkaitan kandungan surat Asy-Syu’ara ayat 25, di antaranya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Fir’aun berkata kepada para petingginya yang berada di sekelilingnya, “apakah kalian mendengar perkataan Musa yang aneh itu tentang adanya Tuhan selain aku?”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
25. Fir’aun berkata kepada para pemuka kaumnya dengan penuh penghinaan dan tipu daya: “Tidakkah kalian mendengar apa yang dikatakan Musa?”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
25. Fir'aun berkata kepada para pemuka kaumnya yang ada di sekelilingnya, "Apakah kalian tidak mendengarkan jawaban Musa yang penuh dengan klaim dusta?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
25. قَالَ (Berkata Fir’aun)
Yakni Fir’aun berkata.
لِمَنْ حَوْلَهُۥٓ أَلَا تَسْتَمِعُونَ(kepada orang-orang sekelilingnya: “Apakah kamu tidak mendengarkan?”)
Ia mengatakan ini dengan penuh keangkuhan terhadap jawaban yang diberikan Musa. Dan ini merupakan kesalahan Fir’aun yang terlaknat dalam memahami.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
25. Fir’aun berkata kepada orang di sekelilingnya, yaitu para pengawal dan bangsawan: “Apakah kalian tidak mendengarkan apa yang dikatakan Musa? Sesungguhnya jawabannya tidak sesuai dengan pertanyaan(ku). Aku bertanya tentang hakikat tuhan alam semesta, namun dia menyebutkan tindakanNya saja karena keheranan sehingga tidak mampu berkata-kata”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia berkata kepada orang-orang di sekitarnya,“Tidakkah kalian mendengar
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
23-25 “fir’aun bertanya, ’siapa Rabb semesta alam itu?” ini adalah pengingkaran fir’aun terhadap Rabbnya secara zhalim dan congkak, padahal dia meyakini kebenaran sesuatu yang diserukan oleh Musa kepadanya, yaitu: “Musa menjawab, ’Rabb pencipta langit dan bumi dan apa saja yang di antara keduanya,” maksudnya, Dzat yang telah menciptakan alam atas dan alam bawah dan yang telah mengaturnya dengan berbagai bentuk pengaturan dan telah mengelolanya dengan berbagai bentuk pengelolaan. Diantaranya adalah kalian semua, wahai yang sekarang sedang diajak bicara! Lalu bagaimana bisa kalian mengingkari Sang Pencipta seluruh makhluk, pencipta bumi dan langit, “jika kamu sekalian adalah orang-orang yang mempercayaiNya.” lalu Fir’aun berkata dengan nada angkuh dan sok heran, “apakah kamu tidak mendengarkan” apa yang dikatakan oleh lelaki ini?
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 23-28
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan kekafiran, kedurhakaan, keingkaran, dan kperbuatan melampaui batas Fir’aun dalam firmanNya: (Siapakah Tuhan alam semesta itu?) Demikian itu karena dia berkata kepada kaumnya, (aku tidak mengetahui tuhan bagi kalian selain aku) (Surah Al-Qashash: 38) dan (Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu), lalu mereka patuh kepadanya) (Surah Az-Zukhruf: 54) Mereka mengingkari adanya Pencipta yang Maha Agung dan Maha Tinggi, dan mereka meyakini bahwa tidak ada Tuhan bagi mereka selain Fir'aun. Setelah nabi Musa berkata kepadanya, ("Sesungguhnya aku adalah utusan Tuhanku, Tuhan semesta alam") Maka Fir'aun berkata kepadanya, "Siapakah Tuhan yang kamu sangka sebagai Tuhan semesta alam selain aku?" Demikianlah menurut penafsiran ulama salaf dan para imam yang kemudian. Sehingga As-Suddi berkata bahwa ayat ini sebagaimana firmanNya SWT: (Fir’aun berkata,"Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?” (49) Musa berkata, "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk” (50)) (Surah Thaha) Orang dari kalangan ahli manthiq dan lainnya menduga bahwa pertanyaan ini tentang jati diri. Sesungguhnya dia keliru. Karena sesungguhnya Fir'aun tidak mengakui keberadaan Pencipta, sehingga dia menanyakan tentang DzatNya, bahkan Fir'aun adalah orang yang sama sekali ingkar terhadap keberadaanNya, sekalipun semua hujjah dan bukti telah ditegakkan terhadapnya. Saat itu nabi Musa menjawab, setelah Fir'aun bertanya tentang Tuhan semesta alam: (Musa menjawab, "Tuhan Pencipta langit dan bumi, dan apa-apa yang ada di antara keduanya (itulah Tuhan kalian)”) yaitu Dia Pencipta, Pemilik, Pengatur dan Tuhan segala sesuatu, tidak ada sekutu bagiNya. Dia adalah Pencipta seluruh segala sesuatu, baik alam yang tinggi dan semua yang ada padanya seperti bintang-bintang yang tetap, yang beredar, dan yang bersinar, maupun alam bawah beserta dengan segala sesuatu yang ada padanya seperti lautan, padang pasir, gunung-gunung, pepohonan, hewan-hewan, tumbuh tumbuhan, dan buah-buahan, serta yang ada di antara keduanya, seperti udara dan burung-burung, dan segala sesuatu yang ada di udara. Semuanya adalah hamba Allah, tunduk dan patuh kepadaNya.
(jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayaiNya) yaitu, jika kalian mempunyai hati berkeyakinan dan mata yang tajam. Maka pada saat itu Fir'aun berpaling ke arah orang-orang yang ada di sekelilingnya yang terdiri dari pemuka-pemuka dan pemimpin-pemimpin kaumnya seraya berkata kepada mereka dengan maksud mengejek dan mendustakan nabi Musa, untuk menjawab apa yang dia katakan: (Apakah kalian tidak mendengarkan?) yaitu apakah kalian tidak heran dengan orang ini yang menduga bahwa kalian mempunyai Tuhan selain aku? Maka nabi Musa berkata kepada mereka: (Tuhan kalian dan Tuhan nenek moyang kalian yang dahulu) yaitu yang telah menciptakan kalian dan nenek moyang kalian terdahulu yang hidup sebelum Fir'aun (Fir'aun berkata, "Sesungguhnya Rasul kalian yang diutus kepada kalian benar-benar orang gila”) yaitu tidak berakal dalam pengakuannya yang mengatakan bahwa ada tuhan lain selain aku (Musa berkata) yaitu nabi Musa berkata kepada orang-orang yang telah ditipu oleh Fir'aun melalui dakwaan palsunya itu, lalu nabi Musa menjawab dengan berkata: (Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya (itulah Tuhan kalian) jika kalian menggunakan akal) yaitu Dialah Dzat yang menjadikan timur sebagai tempat terbitnya bintang-bintang, dan menjadikan barat sebagai tempat tenggelamnya bintang-bintang, baik yang tetap maupun beredar, sesuai dengan tatanan yang telah ditundukkan dan diatur olehNya. Yaitu, jika tuhan yang kalian sangkakan sebagai tuhan kalian sebenarnya, hendaklah dia membalikkan tatanan tersebut dengan menjadikan arah timur menjadi barat dan barat menjadi timur. Sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang: (orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya karena Allah telah menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata, “Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim) (Surah Al-Baqarah: 258)
Oleh karena itu Fir'aun kalah dan tidak punya hujjah lagi, maka dia beralih menggunakan kekuasaan, kekuatan, dan pengaruhnya. Dia menduga bahwa hal itu bermanfaat dan berpengaruh langsung terhadap nabi Musa, Lalu Allah SWT berfirman tentang itu
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Asy-Syu’ara ayat 25: Berkata fir’aun karena (muncul) rasa takut karna sebab kaumnya : Hendaknya kalian tidak mendengarkannya, jangan engkau dengarkan apa yang dikatakan laki-laki ini akan (keterangan) Tuhan semesta alam selainku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Membuat mereka heran.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 25
Mendengar jawaban nabi musa ini, fir'aun terasa mulai tersentak. Dia, yakni fir'aun, berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, yaitu para pembesar kerajaan, 'apakah kamu tidak mendengar apa yang dikatakannya''26. Jawaban kedua, "dia yakni musa berkata kepada fir'aun, 'dia itu adalah tuhanmu dan juga tuhan nenek moyangmu terdahulu. ' tuhanku itu satu, tidak ada yang lain. Dialah pencipta alam seluruh dan pencipta manusia dari dahulu sampai kini dan sampai kapanpun, termasuk fir'aun dan kaumnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beberapa penafsiran dari banyak pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 25 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita bersama. Dukunglah syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.