Surat Asy-Syu’ara Ayat 13

وَيَضِيقُ صَدْرِى وَلَا يَنطَلِقُ لِسَانِى فَأَرْسِلْ إِلَىٰ هَٰرُونَ

Arab-Latin: Wa yaḍīqu ṣadrī wa lā yanṭaliqu lisānī fa arsil ilā hārụn

Artinya: Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun.

« Asy-Syu'ara 12Asy-Syu'ara 14 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Mengenai Surat Asy-Syu’ara Ayat 13

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 13 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir menarik dari ayat ini. Diketemukan variasi penafsiran dari banyak ulama berkaitan kandungan surat Asy-Syu’ara ayat 13, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

12-14. Musa berkata,” Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakanku dalam risalah (yang kubawa) dan akibatnya dadaku akan sesak dengan kenestapaan karena pendustaan mereka kepadaku, dan lidahku tidaklah lancar untuk menyampaikan dakwah, maka utuslah jibril dengan membawa wahyu yang diturunkan kepada saudaraku, Harun, agar ia dapat membantuku, dan membenarkan apa-apa yang aku katakan, dan menjelaskan kepada mereka apa-apa yang aku sampaikan, karena dia lebih jelas dalam berbicara. Dan aku juga punya dosa terhadap mereka karena membunuh seorang lelaki dari mereka, yaitu lelaki orang Qibthi. Maka aku takut mereka akan membunuhku karenanya.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

13. Dan karena pendustaan mereka itu, akan membuat dadaku sempit dan lidahku menjadi kelu untuk berbicara, maka utuslah Jibril -'alaihissalām- kepada saudaraku, Harun, agar dia menjadi penolong dan pendampingku.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

13. وَيَضِيقُ صَدْرِى (Dan (karenanya) sempitlah dadaku)
Akibat kegalauan dalam menyikapi kedustaan mereka terhadapku.

وَلَا يَنطَلِقُ لِسَانِى(dan tidak lancar lidahku)
Untuk menyampaikan risalah. Hal ini disebabkan lidah Nabi Musa tidak fasih untuk berbicara.

فَأَرْسِلْ إِلَىٰ هٰرُونَ(maka utuslah (Jibril) kepada Harun)
Yakni berilah ia wahyu agar menjadi penguat dan pembantuku.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

13. Sempitlah dadaku karena takut terhadap pendustaan mereka kepadaku, dan lisanku tidak bisa bebas dalam menyampaikan risalah. Maka utuslah Jibril dengan membawa wahyu kepada saudaraku Harun


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dadaku terasa sempit dan lidahku tidak lancar. Maka utuslah Harun} Maka utuslah Jibril dengan wahyu kepada saudaraku Harun, agar dia membantuku menyampaikan risalah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

12-14 lalu Musa berkata seraya memohon maaf kepada Rabbnya dan menjelaskan alasanya, serta memohon kepadaNya pertolongan atas tugas berat ini, “Ya Rabbku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakanku. Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku,” lalu dia mengatakan,
“Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun saudaraku,” (taha:25-30)
“maka utuslah (jibril) kepada Harun,” lalu Allah mengabulkan permohonannya, dan Dia mengangkat saudaranya, harun sebagai nabi, sebagaimana Dia telah menjadikan dirinya sebagai nabi, ”maka utuslah dia bersamaku sebagai pendukung,” (al-qashas:34); maksudnya, sebagai pembantu bagiku atas urusanku ini. “dan aku berdosa terhadap mereka,” maksudnya, dosa dalam membunuh seorang dari suku qibthi, “maka aku takut mereka akan membunuhku,”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 10-22
Allah SWT memberitahukan tentang perintahNya kepada hamba, rasulNya, yaitu nabi Musa ketika Dia menyerunya dari sisi kanan bukit Thur. Allah berbicara langsung dengannya dan mengutusnya sebagai seorang rasul. Lalu Allah memerintahkan kepadanya untuk pergi menemui Fir'aun dan para pembesarnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: ("Datangilah kaum-kaum yang zalim itu (10) (yaitu) kaum Fir’aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?” (11) Musa berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku (12) Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku, maka utuslah (Jibril) kepada Harun (13) Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku (14)) Ini adalah alasan dia memohon Allah agar hambatan-hambatan tersebut dilenyapkan darinya. Sebagaimana yang ada pada surah Thaha: (Musa berkata: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (25) dan mudahkanlah untukku urusanku (26) dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku (27) supaya mereka mengerti perkataanku (28) dan Jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (29)) (yaitu) Harun, saudaraku (30) teguhkanlah dengan Dia kekuatanku (31) dan jadikankanlah Dia sekutu dalam urusanku (32) supaya Kami banyak bertasbih kepadaMu (33) dan banyak mengingatMu (34) Sesungguhnya Engkau adalah Maha melihat (keadaan) kami" (35) Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, Hai Musa" (36)) (Surah Thaha)
Firman Allah: (Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku (14)) yaitu karena membunuh orang Qibti yang menjadi sebab aku keluar dari negeri Mesir (Allah berfirman, "Jangan takut") Allah SWT berfirman kepadanya,"Janganlah takut terhadap sesuatupun yang kamu pikirkan itu" sebagaimana firmanNya: (Allah berfirman, “Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar) yaitu bukti yang nyata (maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah) dengan membawa mukjizat Kami, dan orang yang mengikuti kalianlah yang menang”) (Surah Al-Qashash: 35) (maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersama kalian mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan))
sebagaimana firmanNya: (sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat) (Surah Thaha: 46) yaitu sesungguhnya Aku selalu bersama kalian berdua melalui pemeliharaan, penjagaan, pertolongan, dan dukunganKu.
(Maka datanglah kamu berdua kepada Fir’aun dan katakanlah olehmu, "Sesungguhnya kami adalah rasul Tuhan semesta alam” (16)) sebagaimana firmanNya di ayat lain: (Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu) (Surah Thaha: 47) yaitu, masing-masing dari kami diutus kepadamu (Lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami (17)) yaitu bebaskanlah mereka dari tawanan, genggaman, kekuasaan, dan kekuasaanm, karena sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Allah yang beriman dan tentaraNya yang ikhlas, dan sekarang mereka berada di dalam penindasan dan siksaanmu yang merendahkan. Setelah nabi Musa berkata demikian, maka Fir'aun berpaling dan sama sekali tidak mengabaikannya, lalu memandang dengan pandangan sinis dan meremehkan seraya berkata: (Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak (18) Engkau (Musa) telah melakukan (kesalahan berupa) perbuatan yang telah engkau lakukan (membunuh seseorang dari kaumku) dan engkau termasuk orang yang ingkar (terhadap kebaikan dan ketuhananku)” (19)) yaitu bukankah kamu orang yang pernah kami asuh di rumah kami, di atas ranjang kami, dan kami buat kamu hidup senang selama beberapa tahun. Kemudian setelah itu kamu membalas kebaikan itu dengan perbuatanmu itu dengan membunuh seseorang dari kami dan mengingkari kesenangan yang pernah kuberikan kepadamu. Oleh karena itu Fir'aun berkata: (dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas budi) yaitu orang-orang yang ingkar. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan Ibnu Jarir memilih pendapat ini (Berkata Musa, "Aku telah melakukannya) yaitu dalam keadaan itu (sedangkan aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf”) yaitu, sebelum wahyu diberikan kepadaku dan Allah memberikan nikmat kepadaku berupa kenabian dan kerasulan.
Mujahid, Qatadah, Adh-Dhahhak dan lainnya: (sedangkan aku termasuk orang-orang yang khilaf) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.
(Kemudian, aku lari darimu karena takut kepadamu. Lalu, Tuhanku menganugerahkan kepadaku hukum (ilmu dan kearifan) dan menjadikanku salah seorang rasul).
Yaitu keadaan dahulu berbeda dengan keadaan ini, sesungguhnya Allah telah mengutusku kepadamu. Jika kamu taat kepadaNya, maka kamu selamat; dan jika kamu menentangnya, maka kamu binasa. Kemudian nabi Musa berkata, (Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil (22)) yaitu kebaikanmu dan pengasuhanmu kepadaku itu bertentangan dengan perbuatan jahatmu terhadap Bani Israil. Kamu menjadikan mereka budak dan pelayan seraya memaksa mereka untuk kepentingan dan rakyatmu. Maka apakah dapat mencukupi kebaikanmu kepada seseorang dari mereka menutupi kejahatanmu kepada mereka semua. yaitu, bahwa apa yang kamu sebutkan itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kejahatan yang telah kamu lakukan


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syu’ara ayat 13: 12-13. Musa berkata : Wahai Tuhanku, sungguh aku merasa takut mereka mendustakanku dan tidak membenarkanku atas apa yang aku seru pada mereka. Aku juga takut dadaku menjadi sempit karena penolakan dari mereka sehingga dadaku terisi dengan kesusahan dan kesedihan. Aku juga takut untuk berkata-kata akan tetapi lidahku tak kuasa menyampaikan seruan dan dengan terbata-bata, maka perintahkanlah saudaraku Harun sebagai penolong bagiku dan pendukungku pada urusan ini dan urusan dakwah dengan kefasihan (ucapan). Maka Allah kabulkan.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Karena pendustaan mereka kepadaku.

Maksudnya, agar Harun itu diangkat menjadi Rasul untuk membantunya. Maka Allah mengabulkan permintaannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 13

Sehingga, karenanya dadaku terasa sempit, sedih dan kesal karena ulah mereka, dan lidahku tidak lancar, tidak fasih untuk memberikan penjelasan kepada mereka seperti apa yang ada di dalam hatiku, maka aku memohon kepada-Mu ya rabbi, utuslah dan angkatlah harun sebagai rasul agar dia bisa bersamaku untuk menyampaikan pesan-pesan-Mu kepada mereka. "14. Dan aku berdosa terhadap mereka karena aku pernah membunuh salah seorang di antara mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku, karena aku yakin, mereka masih menaruh dendam kepadaku.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah kumpulan penjabaran dari kalangan pakar tafsir berkaitan makna dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 13 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita semua. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Sering Dicari

Nikmati berbagai halaman yang sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Waqi’ah 35-38, As-Sajdah, At-Taubah 128-129, Al-Furqan 63, At-Tahrim 6, Al-Baqarah 275. Ada pula An-Nahl 125, Al-Baqarah 1-5, Al-Hujurat, Al-Baqarah 155, Ath-Thariq, Ar-Ra’d 28.

  1. Al-Waqi’ah 35-38
  2. As-Sajdah
  3. At-Taubah 128-129
  4. Al-Furqan 63
  5. At-Tahrim 6
  6. Al-Baqarah 275
  7. An-Nahl 125
  8. Al-Baqarah 1-5
  9. Al-Hujurat
  10. Al-Baqarah 155
  11. Ath-Thariq
  12. Ar-Ra’d 28

Pencarian: surah as saffat ayat 100, albaqarah 173, surat al rahman dan artinya, almaidah ayat 12, quran surat al-ikhlas

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.