Surat Al-Furqan Ayat 53

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

۞ وَهُوَ ٱلَّذِى مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا

Arab-Latin: Wa huwallażī marajal-baḥraini hāżā 'ażbun furātuw wa hāżā mil-ḥun ujāj, wa ja'ala bainahumā barzakhaw wa ḥijram maḥjụrā

Artinya: Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

« Al-Furqan 52Al-Furqan 54 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Berkaitan Surat Al-Furqan Ayat 53

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 53 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penafsiran dari kalangan mufassirun terhadap makna surat Al-Furqan ayat 53, antara lain sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Allah, Dia-lah Yang mencampurkan dua lautan, yang berair tawar lagi segar untuk minuman dan yang berair asin yang sangat pekat, dan menjadikan antara keduanya pembatas yang menghalangi masing-masing dari keduanya untuk merusak yang lain, dan penghalang yang menghambat sampainya salah satu (air) laut itu kepada yang lain.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

53. Dan Allah yang mengalirkan dua laut yang saling bertemu; salah satunya sangat tawar dan yang lain sangat asin. Kami menjadikan di antara keduanya penghalang yang menghalangi keduanya saling bercampur. Masing-masing memiliki arusnya; air yang tawar berada di atas air yang asin.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

53. Dan Dia lah Allah yang mempertemukan antara dua laut yang mengalir berdampingan; Dia mencampurkan antara yang tawar lagi segar dengan yang asin; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi bersatunya dua lautan itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

53. وَهُوَ الَّذِى مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ (Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan))
Yakni Dia yang mengalirkannya dan menimpakan sebagiannya kepada sebagian yang lain.

هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ(yang ini tawar lagi segar)
Makna (الفرات) adalah air yang sangat tawar.

وَهٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ (dan yang lain asin lagi pahit)
Yakni sangat pahit.

وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا (dan Dia jadikan antara keduanya dinding)
Makna (البرزخ) adalah penghalang yang Allah jadikan dengan kuasa-Nya untuk memisahkan keduanya agar tidak saling tercampur.

وَحِجْرًا مَّحْجُورًا(dan batas yang menghalangi)
Yakni pembatas yang menghalangi keduanya tercampur, sehingga air yang tawar tidak menjadi asin atau air yang asin menjadi tawar. Dan mungkin yang dimaksud dengan penghalang itu adalah bahwa air yang menguap dari air laut yang asin adalah air tawar, sedangkan zat garam yang ada di laut tidak ikut naik; kemudian air yang menguap itu diturunkan sebagai air hujan di tempat yang Allah inginkan yang kemudian akan diserap oleh tanaman-tanaman dan diminum hewan-hewan dan manusia serta sebagiannya menjadi sungai-sungai dan mata air.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Berkata Al-Allamah asy-Syanqithi : dan diantara tempat yang terjadi fenomena ini adalah : sungai senegal yang terletak di bagian selatan Kota San Luis, saya pernah mengunjunginya pada tahun 1366 H, saya mandi di sungai senegal satu kalli dan di samudra atlantik juga satu kali, namun saya tidak menemui pertemuan ke dua air itu, tetapi saya diberitahu oleh guide yang dipercaya bahwasanya itu pernah terjadi, suatu ketika salah satu dari mereka duduk mengambil satu gayung air dengan tangannya dan memastikan bahwa air itu rasanya asin dan di sebelahnya tawar, dan keduanya mengalir dalam satu jalur, tidak bercampaur satu sama lainnya, maha suci Allah dan betapa agungNya, dan betapa sempurna penciptaanNya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

53. Allah adalah Dzat yang mengalirkan dua lautan dan menjadikan keduanya mengalir berdampingan tanpa bercampur satu sama lain. Laut ini (laut pertama) tawar (tidak asin) dan sangat segar, sedangkan laut ini (laut kedua) sangat asin. Dan Dia membuat sekat pemisah dan dinding penghalang yang mencegah percampuran antara satu laut dengan yang lainnya. Masing-masing laut itu masih terpisah satu sama lain dan berada dalam arus khusus sesuai ketentuan Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dialah Dzat yang mengalirkan} membuat berdampingan {dua laut; yang ini tawar serta segar} sangat segar {dan yang ini sangat asin lagi pahit} sangat asin {dan Dia jadikan antara keduanya dinding} penghalang {dan batas yang tidak ditembus} tabir penghalang yang mencegah salah satunya bercampur dengan yang lain


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

53 maksudnya, “dan Dia-lah,” semata, “yang membiarkan dua laut mengalir.” Keduanya bertemu lautan yang tawar, yaitu sungai-sungai yang bertebaran di muka bumi, dan lautan yang asin, dan Dia menjadikan manfaat masing-masing sebagai kemaslahatan manusia. “dan Dia menjadikan antara keduanya dinding,” yakni, pembatas yang mencegah percampuran yang satu dengan yang lain, sehingga bisa hilanglah fungsi yang diinginkan darinya, “dan batas yang menghalangi,” pembatas yang membentengi.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 51-54
Allah SWT berfirman: (Dan andaikata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul) (51)) menyeru mereka untuk menyembah Allah SWT, tetapi Kami mengkhususkanmu, wahai Muhammad, sebagai rasul untuk seluruh penduduk bumi, dan Kami memerintahkanmu untuk menyampaikan Al-Qur'an kepada mereka (supaya dengannya aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya) (Surah Al-An'am: 29) dan (Dan barangsiapa di antara mereka, (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17) Disebutkan dalain hadits shahih Bukhari Muslim “Aku diutus kepada orang yang berkulit merah dan yang berkulit hitam” disebutkan juga dalam hadits shahih Bulhari Muslim lain,”Dahulu nabi diutus khusus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia” Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka janganlah kamu mengikuti orang- orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an) yaitu Al-Qur’an. Ibnu Abbas berkata bahwa makna (dengan jihad yang besar) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Wahai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka) (Surah At-Taubah: 73)
Firman Allah SWT: (Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit) yaitu, Dialah Dzat yang menciptakan kedua air itu, yaitu air tawar dan air asin. Air tawar itu terdapat di sungai-sungai, mata air, dan sumur-sumur. Air tawar ini segar dan mudah diminum. Pendapat ini dikatakan Ibnu Juraij, dan dipilih oleh Ibnu Jarir. Makna ini tidak diragukan lagi kebenarannya, karena sesungguhnya ini tidak ada suatu laut pun yang airnya tawar dan menyegarkan. Sesungguhnya Allah SWT menyebutkan hanya untuk mengingatkan kepada hamba-hambaNya atas nikmat-nikmatNya kepada mereka agar mereka bersyukur kepadaNya. Air tawar adalah air yang dikonsumsi manusia, dan Allah membaginya di antara makhlukNya karena mereka memerlukannya, melalui sungai-sungai dan mata air-mata air di setiap kawasan di bumi sesuai dengan kebutuhan mereka, baik untuk diri mereka sendiri maupun keperluan tanah mereka.
Firman Allah: (dan yang lain asin lagi pahit) yaitu asin, pahit, sulit untuk diminum. Air ini di laut-laut yang telah dikenal baik di belahan bumi timur maupun barat serta apa yang membentuk dan menyerupainya berupa lautan yang tenang tidak mengalir, tetapi berombak dan ombaknya semakin besar jika musim dingin dan anginnya kencang. Di antara laut-laut itu ada yang mengalami pasang dan surut. Pada permulaan setiap bulan terjadi pasang, dan apabila bulan semakin berkurang, terjadilah surut, maka permukaan laut kembali seperti semula. Kemudian jika bulan lainnya tiba, yaitu sampai pada malam ke empat belas, lalu mulai menyurut. Allah SWT (yang mempunyai kekuasaan yang sempurna) yang mengatur demikian itu. Maka Semua laut ini diciptakan Allah asin, agar tidak menimbulkan pencemaran pada udara, sehingga bisa merusak lingkungan, dan agar bumi tidak berbau busuk karena hewan-hewan yang mati di dalamnya. karena air laut asin, maka udaranya segar dan bangkai hewannya halal.
Firman Allah SWT: (dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas) yaitu antara air tawar dan air asin, dan makna (barzakhan) adalah dinding yang berupa tanah kering (dan batas yang menghalangi) yaitu penghalang di antara keduanya, agar salah satu di antaranya tidak bercampur dengan yang lainnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu (19) antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing (20) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (21)) (Surah Ar-Rahman)
Firman Allah SWT: (Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air) yaitu, Dia menciptakan manusia dari air mani yang lemah, lalu Dia menyempurnakan dan merapikan kejadiannya sehingga mempunyai bentuk yang sempurna sebagai manusia, baik laki-laki maupun perempuan sesuai dengan apa yang Dia kehendaki (lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan musaharah) yaitu pada mulanya seseorang itu berupa bayi yang dilahirkan. Kemudian, dia kawin, lalu mempunyai keluarga, kemudian dia mempunyai menantu, besan dan kerabat. Semua itu bermula dari air yang hina. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa)


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Furqan ayat 53: Ada yang menafsirkan, bahwa laut yang segar dan tidak asin itu adalah sungai yang mengalir ke daratan, air sumur dan mata air. sedangkan laut yang asin lagi pahit adalah laut itu sendiri dan samudera. Allah menjadikannya masing-masing bermanfaat dan bermaslahat bagi manusia. Ada pula yang menafsirkan, bahwa memang ada dua air yang berdampingan, namun tidak menyatu seperti yang disebutkan dalam ayat tersebut karena Allah adakan dinding dan batas sehingga tidak tembus. Hal ini termasuk kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Seperti yang terjadi pada sungai Sinegal yang menyatu dengan samudera atlantik di samping kota Sanlois. Syaikh Asy Syinqithi rahimahullah berkata, “Saya pernah berkunjung ke kota Sanlois pada tahun 1363 H. Pernah sekali, saya mandi di sungai Sinegal dan sesekali di lautan itu, namun saya tidak mendatangi tempat bersatunya (kedua air itu), akan tetapi sebagian teman saya yang terpercaya memberitahukan saya, bahwa dia pernah datang ke tempat bersatunya air itu. Ia duduk (di sana), ia ciduk dengan salah satu tangannya air yang rasanya tawar lagi segar dan ia ciduk air yang satunya lagi, ternyata asin lagi pahit, namun salah satunya tidak bercampur dengan yang lain. Maka Mahasuci Allah Jalla wa ‘Alaa alangkah agung dan sempurna kekuasaan-Nya.”

Agar tidak menyatu sehingga manfaat yang diharapkan tidak tercapai.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 53

Kemudian Allah menampilkan kembali kemahakuasa-Nya di alam seluruh agar manusia merenungkannya. Dan dialah yang membiarkan dua laut yaitu air sungai dan laut, mengalir berdampingan; yang ini tawar dan segar enak untuk diminum dan yang lain sangat asin lagi pahit yang sangat berguna bagi hewan-hewan di laut dan kehidupan manusia lainnya. Dan dia jadikan antara keduanya dinding yang demikian lentur dan canggih dan batas yang tidak tembus. Dengan adanya dinding itu kedua air tersebut tidak akan pernah bercampur. Masing-masing masih membawa sifat-sifat dirinya. Inilah fenomena alam yang luar biasa. 54. Fenomena kekuasaan Allah lainnya adalah terciptanya manusia dari air mani. Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air mani seorang lelaki yang bercampur dengan indung telur perempuan, lalu setelah melewati masa-masa tertentu dia jadikan manusia itu mempunyai keturunan beranak-pinak dengan cara yang sama. Ada keturunan yang lelaki yang kelak menjadi garis keturunan bagi anak-anaknya dan ada pula keturunan perempuan yang kelak terjadi persemendaan atau mushaharah semua keluarga pihak perempuan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan suaminya dan tuhanmu adalah mahakuasa. Dialah yang menentukan jenis anak-anak yang lahir, apakah lelaki atau perempuan dari air mani tersebut. Allah menjadikan air mani kaum lelaki terdiri dari ratusan juta sel yang mempunyai dua unsur kelelakian dan keperempuanan, yang akan menjadi cikal bakal manusia. Semuanya itu menjadi tanda atas kebesaran Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah kumpulan penjabaran dari beragam mufassirun terhadap makna dan arti surat Al-Furqan ayat 53 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Sokong dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Terbanyak Dibaca

Telaah ratusan topik yang terbanyak dibaca, seperti surat/ayat: Adh-Dhuha, Seribu Dinar, Al-Qadr, Al-Kafirun, Al-A’la, Yusuf 28. Ada juga Do’a Setelah Adzan, An-Naba, Al-Hujurat 13, Al-Falaq, Al-Isra 32, Al-Fatihah.

  1. Adh-Dhuha
  2. Seribu Dinar
  3. Al-Qadr
  4. Al-Kafirun
  5. Al-A’la
  6. Yusuf 28
  7. Do’a Setelah Adzan
  8. An-Naba
  9. Al-Hujurat 13
  10. Al-Falaq
  11. Al-Isra 32
  12. Al-Fatihah

Pencarian: alfatiha, salamun alaikum bima shabartum, surat almaidah, al ashr latin dan artinya, mulk surah

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: