Surat Al-Furqan Ayat 5
وَقَالُوٓا۟ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ ٱكْتَتَبَهَا فَهِىَ تُمْلَىٰ عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Arab-Latin: Wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā 'alaihi bukrataw wa aṣīlā
Artinya: Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Berkaitan Surat Al-Furqan Ayat 5
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir menarik dari ayat ini. Didapatkan berbagai penjelasan dari berbagai mufassirin mengenai kandungan surat Al-Furqan ayat 5, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan mereka berkata tentang al-Qur’an, “Ia adalah kisah-kisah dongeng orang-orang terdahulu yang tercatat di buku-buku mereka. Muhammad meminta disalinkan, maka dibacakan kepadanya tiap pagi dan sore hari.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
5. Dan orang-orang yang mendustakan Al-Qur`ān itu berkata, "Al-Qur`ān hanyalah dongeng-dongeng batil orang-orang dahulu, yang diminta oleh Muhammad supaya dituliskan, dan dongeng itu dibacakan kepadanya setiap pagi dan petang".
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
5. وَقَالُوٓا۟ أَسٰطِيرُ الْأَوَّلِينَ (Dan mereka berkata: “Dongengan-dongengan orang-orang dahulu)
Yakni mereka mengatakan al-Qur’an ini adalah cerita dan dongeng yang dikisahkan oleh orang-orang terdahulu.
اكْتَتَبَهَا(dimintanya supaya dituliskan)
Yakni ia meminta orang lain untuk menulisnya. Atau ia menulisnya sendiri.
فَهِىَ تُمْلَىٰ عَلَيْهِ(maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya)
Yakni dongeng-dongeng itu dibacakan kepadanya setelah dituliskan agar ia dapat menghafalnya lewat bacaan orang-orang yang telah membantunya untuk membaca sebab ia adalah seorang ummi yang tidak dapat membaca tulisan itu.
بُكْرَةً وَأَصِيلًا(setiap pagi dan petang)
Seakan-akan mereka mengatakan orang-orang itu mengajari Muhammad pada pagi dan sore hari. Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah di setiap waktu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
5. Mereka juga berkata: “Al-Qur’an ini adalah kebohongan-kebohongan orang-orang terdahulu yang mereka tulis, yang diminta untuk menulisnya dan dibacakan untuknya supaya dia (Muhammad) bisa menghafalnya, karena sesungguhnya dia itu seorang buta huruf yang tidak bisa membacanya. Kebohongan-kebohongan itu dibacakan untuknya pagi dan sore, atau terus-menerus”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Mereka berkata,“Dongeng-dongeng} perkataan-perkataan dan hal-hal palsu {orang-orang dahulu yang diminta untuk dituliskan} yang diminta untuk dinasakh untuk dirinya {Lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya} dibacakan kepadanya agar dia bisa menghafalnya {setiap pagi dan petang”} permulaan dan akhir siang
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
5 diantara bagian drai perkataan mereka berkenaan dengan hal diatas adalah, mereka mengatakan, ’yang dibawa oleh Muhammad ini adalah “dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan,” maksudnya, ini adalah cerita orang-orang dahulu dan dongeng mereka yang diterima dari mulut ke mulut dan dituturkan oleh setiap orang, lalu Muhammad minta supaya disalin; “maka dongengan itu dibacakanlah kepadanya setiap pagi dan petang,” perkataan mereka ini mencakup sejumlah dosa besar, yaitu:
Tuduhan mereka terhadap Rasulullah (yang merupakan manusia paling mulia lagi jujur di tengah-tengah mereka), dengan tuduhan dusta dan kebohongan besar.
Pemberitaan yang mereka lakukan tentang al-qur’an yang merupakan perkatan yang paling benar, paling agung lagi paling mulia ini, bahwasannya al-qur’an adalah kedustaan dan kebohongan.
Sesungguhnya dalam perkataan mereka tersirat ungkapan bahwa mereka mampu mendatangkan (perkataan) yang semisal al-qur’an, dan bahwa makhluk yang sangat lemah dari segala sisinya mampu menyaingi Allah, Sang Pencipta nan Mahasempurna dari seluruh sisi, dengan salah satu sifatNya, yaitu kalam.
Sesungguhnya jati diri Rasulullah telah diketahui, dan mereka sangat mengetahui akan hal itu, yaitu bhawa dia tidak bisa menulis dan tidak pernah berkumpul dengan orang yang akan menuliskan untuknya, namun mereka telah mengklaim hal itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 4-6
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kurangnya akal orang-orang yang bodoh dari kalangan orang-orang kafir tentang ucapan mereka tentang Al-Qur'an: (Al-Qur’an ini tiada lain hanyalah kebohongan) yaitu, kebohongan (yang diada-adakan oleh Muhammad) yang mereka maksud adalah Nabi SAW (dan dibantu oleh kaum yang lain) yaitu dia dalam menghimpunnya meminta bantuan kepada kaum lain. Maka Allah SWT berfirman: (maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar) yaitu, sungguh mereka telah membuat-buat perkataan yang bathil. Mereka mengetahui bahwa perkataannya itu bathil, dan mereka menyadari kedustaan dalam apa yang mereka tuduhkan itu (Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan”) Mereka bermaksud adalah kitab-kitab orang-orang terdahulu, yaitu dia meminta agar dibuat salinan untuknya ("Maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya) yaitu dibacakan kepadanya (setiap pagi dan petang") yaitu setiap pagi dan sore.
Ucapan ini diketahui kebatilannya oleh semua orang karena kebodohan, kedustaan, buat-buatan dan tanpa adanya bukti darinya. Karena sesungguhnya telah diketahui secara mutawatir dan pasti bahwa nabi Muhammad, Rasulullah SAW belum pernah belajar menulis, baik di permulaan maupun di akhir umur beliau. beliau tumbuh di tengah-tengah mereka, sejak awal kelahiran beliau hingga Allah mengutus beliau sebagai utusanNya pada usia empat puluh tahun. Mereka secara pasti mengetahui seluk-beluk, kejujuran, kebersihan, kebajikan, kejujuran, dan jauh dari dusta, perbuatan keji dan akhlak yang rendah, sehingga mereka memberinya julukan Al-Amin sejak kecil sampai Allah mengangkatnya sebagai utusan karena mereka mengetahui kejujuran dan kebaikannya. Setelah Allah memuliakannya dengan sesuatu yang memuliakannya, maka mereka melancarkan permusuhan terhadapnya dan melemparinya dengan tuduhan-tuduhan ini yang diketahui oleh setiap orang yang berakal terkait kebersihan beliau dari hal itu. Mereka bingung dalam melancarkan tuduhannya, terkadang dengan tuduhan dustanya mereka menjulukinya sebagai penyihir, terkadang menjulukinya sebagai penyair, terkadang menjulukinya sebagai orang gila, dan terkadang menjulukinya sebagai pendusta. Allah SWT berfirman: (Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar) (48)) (Surah Al-Isra’)
Allah SWT menjawab keingkaran dan kedustaan mereka: (Katakanlah,"Al-Qur’an ini diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi) yaitu Al-Qur'an yang mengandung kisah-kisah orang-orang terdahulu dan yang akan datang dengan pemberitahuan yang benar, jujur, dan sesuai dengan kejadiannya yang di masa lalu dan yang akan datang ((Allah) yang mengetahui rahasia) yaitu Allah mengetahui sesuatu yang ghaib di langit dan bumi, dan mengetahui semua rahasia sebagaimana ilmu Allah terhadap hal-hal yang nyata.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) menyeru mereka untuk bertaubat dan kembali kepadaNya seraya memberitahukan kepada mereka bahwa rahmatNya yang Maha Luas dan pemaafanNya Maha Besar, bahwa orang yang bertaubat kepadaNya, maka Dia menerima taubatnya. Sekalipun kedustaan, tuduhan-tuduhan bohong, kedurhakaan, kekafiran, dan keingkaran serta segala ucapan mereka yang tidak layak mereka terhadap Rasulallah dan Al-Qur'an, maka Allah masih tetap menyeru mereka untuk bertaubat dan menghentikan perbuatan-perbuatan yang biasa mereka lakukan sebelumnya kepada Islam dan jalan petunjuk. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga, "padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih (73) Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (74)) (Surah Al-Maidah)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Furqan ayat 5: Yang disampaikan dari mulut ke mulut dan disalin oleh Beliau.
Agar Beliau hapal.
Dalam ucapan mereka ini terdapat kesalahan besar dan menunjukkan kedustaan mereka:
- Tuduhan mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam manusia yang paling baik dan paling jujur lisannya dengan tuduhan berdusta.
- Perkataan mereka, bahwa Al Qur’an adalah dusta dan buatan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
- Perkataan mereka itu sesungguhnya menunjukkan bahwa mereka mengaku mampu mendatangkan yang seperti Al Qur’an dan menyamakan antara ucapan makhluk yang memiliki kekurangan dari berbagai sisi dengan Al Khaaliq yang Mahasempurna dari berbagai sisi.
- Kedaaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mereka ketahui, yaitu bahwa Beliau tidak sanggup menulis.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 5
Dan mereka juga berkata, 'Al-Qur'an itu hanya dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan secara sungguh-sungguh, lalu dibacakanlah dongeng itu kepada nabi Muhammad setiap pagi dan petang, yakni secara terus-menerus. 6. Mengajari nabi Muhammad untuk menjawab tuduhan kaum kafir itu, Allah berfirman, 'katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka bahwa Al-Qur'an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia di langit dan di bumi. " sungguh, dia maha pengampun, maha penyayang, sehingga dia menunda turunnya azab kepada manusia yang durhaka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penjelasan dari berbagai mufassir mengenai kandungan dan arti surat Al-Furqan ayat 5 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi ummat. Dukung dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.