Surat Al-Mu’minun Ayat 99
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ٱرْجِعُونِ
Arab-Latin: ḥattā iżā jā`a aḥadahumul-mautu qāla rabbirji'ụn
Artinya: (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia),
« Al-Mu'minun 98 ✵ Al-Mu'minun 100 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Tentang Surat Al-Mu’minun Ayat 99
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 99 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran menarik dari ayat ini. Ada beraneka penjabaran dari kalangan ulama terkait makna surat Al-Mu’minun ayat 99, misalnya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Allah mengabarkan tentang keadaan orang yang sakaratul maut, baik dari orang-orang kafir atau orang-orang yang melalaikan perintah Allah, hingga apabila dia mendekati kematiannya, dan menyaksikan siksaan yang diancamkan kepadanya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia,
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
99-101. Orang-orang musyrik akan tetap dalam kekafiran mereka. Hingga ketika salah satu dari mereka telah melihat tanda kematian, mereka akan menyesal dan meminta kepada Allah agar Dia mengembalikannya ke kehidupan dunia, sehingga dia dapat mengerjakan amal shalih.
Maka mereka akan dijawab: “Itu tidak akan terjadi.” Penyesalan yang terlambat itu tidak lagi bermanfaat, dan terdapat penghalang yang menghalangi mereka untuk kebali ke dunia, dan mereka akan tetap di alam kubur hingga hari kebangkitan dan perhitungan.
Ketika malaikat yang ditugaskan untuk meniup sangkakala telah meniupnya tiupan kedua sehingga terjadi kiamat, maka tidak berguna lagi hubungan kekerabatan, mereka tidak akan saling bertanya satu sama lain karena telah sibuk dengan urusan dirinya masing-masing.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
99. Sehingga apabila kematian itu mendatangi salah seorang musyrik itu, dan ia menyaksikan apa yang akan menimpanya, maka ia berkata sebagai ungkapan penyesalan atas keterlambatannya dalam beramal dan kelalaiannya dari taat kepada Allah, "Wahai Tuhanku! Kembalikan aku ke kehidupan dunia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
99. حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku)
Yakni ia akan berkata: “kembalikanlah aku! kembalikanlah aku! kembalikanlah aku!”
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
99-100
1 ). Adakah kamu merasakan nikmatnya ramadhan?
Cukup mengingat kata yang akan diucapkan oleh orang-orang yang membangkan kepada Allah: { رَبِّ ٱرْجِعُونِ , لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكْتُ } "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) , Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan" dan ingat teriakan penghuni neraka: { رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا } "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh" [Fathir: 37] .. wahai kalian berita gembira bagimu yang mendapati musim-musim kebaikan itu, dan mengerjakan amalan shalih di dalamnya.
2 ). { لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكْتُ } Mereka meminta untuk dikembalikan demi berbuat shalih, bukan untuk mengumpulkan kekayaan dunia, dan memuaskan syahwat. Maka beruntunglah seseorang yang dikaruniai oleh Allah kesempatan untuk mengerjakan hal-hal yang didambakan oleh orang-orang kafir pada hari kiamat tatkala mereka melihat azab dihadapan mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
99. Sehingga apabila kematian menghampiri seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku ke dunia, dimana dia tidak pernah melihat ketakutan sekarat dalam kematian. Irjiuniy dijamakkan, bukan irji’niy: sebagai isyarat pengulangan kalimat tentang dahsyatnya peringatan ini, atau untuk mengagungkan Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sehingga apabila datang kematian kepada salah seseorang dari mereka, dia berkata,“Ya Tuhanku, kembalikanlah aku} kembalikanlah aku ke dunia
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
99-100 Allah memberitahukan tentang kondisi orang-orang yang kedatangan ajalnya, dari kalangan orang-orang yang melalaikan kewajiban-kewajibannya (didunia ini) lagi berbuat aniaya, bahwa dia merasa menyesal, saat menyaksikan tempat kesudahannya, melihat keburukan amalan-amalannya, hingga dia pun meminta untuk balik kembali ke dunia. Tujuannya bukan untuk menikmati kenikmatannya dan memenuhi nafsu-nafsu keinginannya, akan tetapi, dia mengatakan, “Ya Rabbku kembalikanlah aku (kedunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan,” yaitu amalan-amalan shalih yang kusepelekan di sisi Allah.
“sekali-kali tidak,” tidak ada kesempatan untuk balik kembali dan tiada penundaan waktu (lagi). Allah sudah memutuskan bahwa mereka tidak akan kembali lagi kedunia. “sesungguhnya itu,” maksudnya ucapan yang berisi harapannya untuk kembali ke alam dunia “adalah perkataan yang diucapkan saja,” hanya sekedar lontaran dengan mulut saja, tidak memberikan manfaat bagi pengucapannya kecuali kesedihan dan penyeselan. Begitu pula, dia sendiri sebenarnya tidak percaya pada pernyataannya. Sungguh, bila dia dikembalikan lagi ke kehidupan duniawi, niscaya dia pun kembali melanggar laranganNya.
“Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” Maksudnya, di depan dan di hadapan mereka terdapat barzakh yaitu dinding penghalang untuk dua kehidupan; kehidupan dunia dan akhirat. Di barzakh ini (alam kubur), orang-orang yang taat (kepada Allah) akan menikmati keadaan yang nikmat. Sedangkan orang-orang yang bermaksiat akan didera siksa sejak kematian mereka sampai hari mereka dibangkitkan. Maksudnya, hendaklah mereka mempersiapkan bekal dan mencari persiapan untuknya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 99-100
Allah SWT memberitahukan tentang keadaan orang yang sedang menjelang kematian dari kalangan orang-orang kafir atau orang-orang yang melalaikan perintah Allah SWT. Diceritakan juga perkataan mereka saat itu dan permintaan mereka untuk kembali lagi ke dunia untuk memperbaiki apa yang telah dia rusak selama hidupnya. Oleh karena itu dia berkata: (Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) (99) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak) Sebagaimana ALlah SWT berfirman: (Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh." (10) Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan (11)) (Surah Al-Munafiqun)
Allah SWT menyebutkan bahwa orang-orang kafir itu meminta untuk kembali ke dunia, tetapi permintaan mereka tidak diperkenankan saat menjelang kematian, pada hari kebangkitan, dan di waktu mereka dihadapkan di depan peradilan Dzat Yang Maha Perkasa, serta saat ditampilkan ke hadapan mereka neraka dan saat mereka mengalami siksaan neraka”
Firman Allah di sini: (Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja) (Kalla) adalah huruf tolakan dan bantahan, yaitu,”Kami tidak memperkenankan permintaannya dan tidak menerimanya.”
Firman Allah: (Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja) Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa kalimat tersebut pasti diucapkan oleh setiap orang zalim yang sedang menjelang kematiannya. Bisa juga ditafsirkan bahwa itu adalah illat dari firmanNya, "Kalla” Karena permintaan kembali ke dunia untuk beramal shalih dari orang kafir itu hanya ucapan saja yang tidak disertai amal perbuatan. Seandainya dia dikembalikan ke dunia, maka dia tidak akan mengerjakan perbuatan shalih, dan dia pasti berdusta dengan apa yang dia ucapkan. Sebagaimana Allah berfirman: (Sekiranya mereka dikembalikan (ke dunia), tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka (Surah Al-An'am: 28)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa apabila orang kafir diletakkan di dalam kuburnya, maka dia melihat tempatnya di neraka, lalu dia berkata,"Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia, maka aku akan bertaubat dan beramal shalih." Abu Hurairah berkata,”Lalu dikatakan kepadanya,"Sesungguhnya kamu telah diberi usia yang cukup" Maka disempitkanlah kuburnya dan menangkup menjadi satu, sedangkan dia seperti sekarat, semua serangga yang ada di dalam bumi, ular-ular dan kalajengking-kalajengkingnya mematukinya.
Dalam firman Allahn: (Dan di hadapan mereka ada dinding) ada ancaman bagi orang-orang zalim yang menjelang ajalnya, berupa azab di alam barzakh, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Di hadapan mereka neraka Jahannam) (Surah Al-Jatsiyah: 10) dan (dan di hadapannya masih ada azab yang berat) (Surah Ibrahim: 17)
Firman Allah: (sampai hari mereka dibangkitkan) yaitu azab itu terus-menerus sampai hari kebangkitan, sebagaimana disebutkan dalam hadits,”Maka dia terus-menerus disiksa di dalam kuburnya” yaitu di dalam tanah
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Mu’minun ayat 99: Syaikh As Sa’diy berkata, “Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitakan tentang keadaan orang yang didatangi maut di antara mereka yang meremehkan lagi zalim, bahwa ia akan menyesal saat itu, yaitu apabila dia melihat tempat kembalinya dan menyaksikan keburukan amalnya, ia pun meminta kembali ke dunia, bukan untuk bersenang-senang dengan kelezatannya dan menikmati syahwatnya, tetapi untuk hal yang dia ucapkan, “Agar aku dapat berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan.”
Dan dia melihat tempatnya di neraka, atau di surga jika dia beriman.
Maksudnya, bahwa orang-orang kafir saat menghadapi sakaratul maut, meminta agar umur mereka diperpanjang, supaya mereka dapat beriman.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 99
99-100. Orang-orang kafir itu akan terus membangkang, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka untuk mengakhiri kehi-dupannya di dunia dan menghentikan kenikmatan yang dirasakannya, hingga pada akhirnya ia melihat siksa yang akan diterimanya, dia berkata, 'ya tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan. ' sekali-kali tidak! Allah tidak akan memenuhi permohonan mereka karena Allah tahu bahwa mereka tidak akan menepati janji. Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan serta di belakang mereka ada barzakh, yaitu dinding pemisah antara kehidupan dunia dan akhirat, yang menghalangi mereka kembali ke dunia sampai pada hari mereka dibangkitkan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penjabaran dari banyak pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Mu’minun ayat 99 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita. Dukunglah syi'ar kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.