Surat Al-Mu’minun Ayat 41

فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصَّيْحَةُ بِٱلْحَقِّ فَجَعَلْنَٰهُمْ غُثَآءً ۚ فَبُعْدًا لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-Latin: Fa akhażat-humuṣ-ṣaiḥatu bil-ḥaqqi fa ja'alnāhum guṡā`ā, fa bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu.

« Al-Mu'minun 40Al-Mu'minun 42 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Berkaitan Surat Al-Mu’minun Ayat 41

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 41 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penafsiran dari banyak ulama tafsir terhadap kandungan surat Al-Mu’minun ayat 41, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Tidak menunggu lama, datang lah kepada mereka suara menggelegar dahsyat yang disertai angin, yang dengannya Allah membinasakan mereka. Mereka pun mati semuanya, dan menjelma layaknya buih-buih air yang mengambang di permukaan air. Maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang berbuat zhalim itu, dan mereka jauh dari rahmat Allah. Karenanya, hendaknya orang-orang yang mendengar (berita itu) waspada dari mendustakan Rasul mereka, akibatnya akan menimpa mereka siksaan yang menimpa orang-orang yang mendahului mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

41. Maka mereka pun di azab dengan suara yang mengguntur lagi membinasakan karena mereka berhak mendapatkan itu lantaran kedurhakaan dan pembangkangan mereka. Lalu Kami jadikan mereka hancur seperti buih yang dibawa banjir, maka sungguh binasalah kaum yang zalim itu.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

41. فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ (Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur)
Yakni malaikat Jibril berteriak kepada mereka dengan sekali teriakan yang disertai angin kencang, sehingga mereka semua binasa.

فَجَعَلْنٰهُمْ غُثَآءً ۚ (dan Kami jadikan mereka seperti buih-buih)
Yakni buih yang tampak dipermukaan air yang terbawa oleh arus air.
Allah menjadikan mereka binasa sehingga mereka menjadi kering seperti buih yang mengering.

فَبُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِينَ (maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu)
Yakni kebinasaan bagi mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

41. Maka mereka dimusnahkan oleh suara yang mengguntur dengan sangat keras dan membinasakan. Itu adalah azab yang pantas mereka terima atas kekufuran mereka. Kami jadikan mereka sebagai sampah banjir, maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang kafir dan pendusta itu, serta akan dijauhkan dari rahmat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Lalu mereka dimusnahkan oleh suara yang menggelegar} suara yang dahsyat lagi membinasakan {dengan sebenarnya dan Kami menjadikan mereka sampah banjir} mati bergelimpangan lagi binasa seperti sampah yang hanyut terapung di atas air {Maka kebinasaanlah} maka celakalah {bagi kaum yang zalim


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

40-41 Allah berfirman untuk mengabulkan doanya, ”dalam sedikit waktu lagi, pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal. Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan (dasar) hak,” bukan atas dasar aniaya dan kecurangan (dari Allah). Akan tetapi, berdasarkan keadilan dan ulah kezhaliman mereka. Suara yang mengguntur memusnahkan mereka dan membinasakan mereka sampai tuntas. “dan kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir,” yaitu rumput yang kering ibarat buih di lautan yang terlempar kecelah-celah lembah. “maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zhalim itu,” maksudnya selain siksaan yang menimpa mereka, maka disertai pula dengan pengusiran dan kutukan serta celaan dari makhluk semesta alam.
"Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi tangguh." (QS. Ad-Dukhon : 29)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 31-41
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menjadikan umat lain setelah kaum nabi Nuh. Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah kaum 'Ad, karena sesungguhnya merekalah yang berkuasa setelah kaum nabi Nuh. Dikatakan juga bahwa mereka adalah kaum Tsamud, berdasarkan firmanNya: (Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak) Dan bahwa Allah SWT mengutus seorang rasul di antara mereka yang menyeru mereka untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Lalu mereka mendustakannya, menentangnya, dan menolak mengikutinya hanya karena dia adalah seorang manusia seperti mereka. Mereka enggan mengikuti rasul yang merupakan seorang manusia, mereka mendustakan pertemuan dengan Allah pada hari kiamat, dan mereka mengingkari hari kebangkitan di mana manusia dibangkitkan kembali. Mereka berkata: (Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)? (35) Jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu (36)) yaitu hal itu sangat mustahil sekali (Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan ke­bohongan terhadap Allah) yaitu dalam apa yang disampaikan kepada kalian berupa risalah, peringatan, dan berita tentang hari kiamat ("dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya” (38) Rasul itu berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku” (39))
yaitu rasul itu memohon pertolongan dan bantuan kepada Allah dalam menghadapi mereka, dan Allah mengabulkan doanya (Allah berfirman, "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal” (40)) yaitu mereka menentangmu dan mengingkari apa yang kamu sampaikan kepada mereka (Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak) yaitu mereka memang berhak mendapatkan hal itu dari Allah karena kekafiran dan kesewenang-wenangan mereka. Yang jelas bahwa ini menunjukkan bahwa azab ini merupakan berupa gabungan antara angin kencang, sangat kuat dan sangat dingin (yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhan­nya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka) (Surah Al-Ahqaf: 25) Firman Allah: (dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir) yaitu mati dan binasa seperti buih banjir, yaitu sesuatu yang hina dan tidak ada artinya dan manfaatnya sama sekali (maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu) sebagaimana firmanNya: (Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (76)) (Surah Az-Zukhruf) karena kekafiran, keingkaran, dan pertentangan mereka kepada Rasulallah SAW. Maka orang-orang yang mendengarnya itu menghindari dari perbuatan mendustakan rasul mereka


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 41: Menurut Ibnu Katsir, zhahirnya bahwa mereka ditimpa suara yang mengguntur dengan angin topan yang sangat dingin yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya.

Maksudnya, tidak dengan kezaliman, bahkan dengan keadilan.

Maksudnya, demikian buruknya akibat mereka, sampai mereka tidak berdaya sedikit pun, tidak ubahnya seperti sampah yang dihanyutkan banjir, padahal tadinya mereka bertubuh besar-besar dan kuat-kuat. Ada pula yang menafsirkan “ghutsaa’” dengan tumbuhan yang kering karena sudah mati.

Di samping azab menimpa mereka, mereka diikuti pula oleh laknat dan celaan dari alam semesta. Oleh karena itulah, langit dan bumi tidak menangis terhadap kematian mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 41

40-41. Allah mengabulkan doa nabi hud. Dia berfirman, 'bersabarlah, wahai nabi hud. Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal. ' lalu setelah tiba waktunya, mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur. Mereka pantas mendapat azab itu sehingga kedatangan azab itu hak adanya. Dan kami jadikan mereka seperti sampah yang dibawa banjir akibat kezaliman mereka sendiri. Maka, binasalah bagi orang-orang yang zalim. 42. Habis sudah para pendurhaka dari kaum nabi hud. Kemudian kami ciptakan lagi sesudah mereka yang binasa itu umat-umat yang lain, di antaranya kaum nabi salih, lut, dan syu'aib.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah bermacam penjabaran dari banyak ulama berkaitan isi dan arti surat Al-Mu’minun ayat 41 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Support dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dilihat

Kami memiliki ratusan konten yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 1-5, Al-Furqan 63, At-Tahrim 6, An-Nahl 125, Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 155. Ada pula Al-Baqarah 275, Al-Hujurat, Al-Waqi’ah 35-38, Ath-Thariq, At-Taubah 128-129, As-Sajdah.

  1. Al-Baqarah 1-5
  2. Al-Furqan 63
  3. At-Tahrim 6
  4. An-Nahl 125
  5. Ar-Ra’d 28
  6. Al-Baqarah 155
  7. Al-Baqarah 275
  8. Al-Hujurat
  9. Al-Waqi’ah 35-38
  10. Ath-Thariq
  11. At-Taubah 128-129
  12. As-Sajdah

Pencarian: thaha 114, surat al kahfi arab dan latin, surat al mulk dan latin, surat al maidah lengkap, wal yatalatof wala yus ironna bikum ahada

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.